Ditemukan 162266 dokumen yang sesuai dengan query
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
04 Suh p-1
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
Adrian Lemuil
"Baja Karbon merupakan logam yang paling banyak digunakan dalam segala bidang, termasuk dalam bidang industri otomotif. Pada saat ini, dimana industri otomotif di Indonesia sedang berkembang, penggunaan material baja dengan kualitas yang baik sangat dibutuhkan. Karbon merupakan unsur pengeras besi yang efektif dan murah, oleh karena itu umumnya sebagian besar baja komersial mengandung karbon dengan sedikit unsur paduan. Baja karbon merupakan bahan dasar pembuatan rangka-rangka mesin yang mana juga sebagai bahan dasar pembuatan Pin Spring untuk kendaraan niaga dengan menggunakan baja karbon standart JIS S 45 C atau standart AISI 1045. Pin Spring adalah pin yang digunakan untuk menahan spring dari gaya dinamis maupun statis akibat pemakaiannya di jalan ataupun untuk menahan beban yang berat yang diberikan serta meredam tegangan kejut yang terjadi. Jadi dalam hal ini, pin spring tersebut harus mempunyai kekuatan ketangguhan yang baik di dalamnya (core) sedangkan pada permukaannya harus mempunyai ketahanan aus yang tinggi. Pada produk pin spring sekarang ini, mempunyai kualitas yang masih dibawah standart yang diinginkan. Hal ini terjadi karena proses perlakuan panas pengerasan yang telah dilakukan tidak mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang diinginkan. Dalam penelitian ini dilakukan proses perlakuan panas pengerasan terhadap baja karbon JIS S 45 C atau AISI 1045 untuk meningkatkan kualitasnya sesuai dengan standart yang telah ditentukan dengan variasi temperatur dan waktu temper serta media quench oli. Diperoleh adanya temperatur temper dan waktu temper yang sesuai untuk kualitas yang diinginkan. Juga diperoleh perubahan struktur mikro pada tiap-tiap variabel yang sesuai dengan standart yang diinginkan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S41989
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Zaenal Abidin
1997
S47832
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
04 Suh s-1
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
Badrul Munir
"Titanium dan paduannya merupakan logam yang paling banyak digunakan setelah aluminium, besi-baja dan magnesium. Dengan sifat-sifatnya yang cukup baik, titanium banyak dipakai dalam berbagai aplikasi, salah satunya yaitu sebagai material gasket. Gasket adalah ring yang digunakan pada sambungan pipa atau logam yang banyak digunakan dalam industri perminyakan dan petrokimia. Syarat yang harus dipenuhi titanium sebagai produk gasket adalah keuletan yang tinggi, ketahanan korosi serta ketahanan terhadap temperatur operasi yang cukup tinggi. Berbagai usaha dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk gasket. Diantaranya adalah dengan perlakuan panas anil untuk menuru nkan kekerasannya yang berarti meningkatkan sifat keuletan.
Dalam penelitian ini dilakukan perlakuan panas anil terhadap titanium gasket dan material awal dalam bentuk plat dengan variasi temperatur dan waktu tahan anil terhadap perubahan nilai kekerasan dan struktur nilai. Diperoleh adanya penurunan nilai kekerasan dengan meningkatnya temperatur dan waktu tahan anil. Juga diperoleh perubahan struktur mikro pada tiap-tiap variabel yang mendukung perubahan nilai kekerasan tersebut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41266
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Evan Prasidya Mahiswara
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh nanofluida sebagai media pendinginan cepat dalam proses perlakuan panas baja S45C. Nanofluida dibuat dengan mencampurkan nanopartikel karbon dengan oli sebagai fluida dasar. Nanopartikel karbon dibuat dengan melakukan proses penggilingan selama 15 jam dan dengan kecepatan 500 rpm. Nanopartikel karbon dan oli dicampurkan dengan metode ultrasonik. Kadar karbon di dalam nanofluida pada penelitian ini di adalah 0,1, 0,2, 0,3, 0,4, 0,5 w/v. Sampel karbon di karakterisasi menggunakan FESEM-EDS dan XRD. Nanofluida dikarakterisasi dengan menggunakan PSA dan Pengujian Konduktivitas Termal. Sampel baja S45C dikarakterisasi dengan menggunakan OES, serta uji kekerasan Vickers dan pengamatan mikrostrukur pada keadaan sebelum dan sesudah pedinginan cepat. Hasil yang didapatkan secara umum adalam peningkatan kekerasan dan konduktivitas termal seiring dengan penambahan kadar karbon. Namun, bila konsentrasi melebihi nilai optimum, maka akan menurunkan hasil yang didapat.
This research is conducted to know the effect of nanofluid as quench medium in the heat treatment of S45C steel. The nanofluid was made by mixing carbon nanoparticles and oil as base fluid. The nanoparticle was made by milling carbon particle for 15 hours and in 500 rpm. Carbon Nanoparticle and oil was mixed by ultrasonic. The carbon content that used in this research is 0,1, 0,2, 0,3, 0,4, 0,5 w v. Carbon sample was characterized with FESEM EDS and XRD. Nanofluid are characterized with PSA and thermal conductivity test. S45C steel are characterized with OES, Vickers hardness testing and metallographic observation before and after the quenching procedures. The result of mentioned testing was generally an increase in hardnes and thermal conductivity with the increasing of carbon content. However, if the concentration exeeds the optimum number, the result will decrease."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhamad Rafli
"Nanofluida merupakan campuran antara nanopartikel 1-100 nm dan fluida yang dapat memberikan peningkatan karakteristik dari suatu media, salah satunya adalah konduktivitas termal. adanya peningkatan sifat tersebut, maka nanofluida dapat diaplikasikan pada heat transfer, salah satunya adalah sebagai media pendingin pada perlakuan panas material. Pada penelitian ini membahas penggunaan nanofluida sebagai media pendingin pada perlakuan panas baja S45C dengan menggunakan nanofluida yang disintesis dari campuran air distilasi dan partikel karbon biomassa dari arang batok kelapa. Sintesis partikel karbon biomassa yang berasal dari karbon komersil yang dilakukan proses wet milling dengan planetary ball mill dan penambahan lubrikan berupa air ketika proses milling dengan variabel kecepatan milling 250; 500; dan 750 rpm serta variabel waktu milling 10; 15; dan 20 jam. Kemudian sintesis nanofluida dengan pendispersian 0,1% w/v partikel karbon biomassa didalam 100 ml air distilasi dan 3% w/v SDBS. Hasil pengujian Particle Size Analyzer (PSA) pada partikel menunjukkan adanya peningkatan ukuran partikel dari 1771 d.nm menjadi 1949 d.nm dan ukuran partikel terkecil adalah 1013 d.nm. Ukuran partikel yang dihasilkan tidak mencapai ukuran nano sehingga fluida termasuk kedalam thermal fluids. Nilai konduktivitas termal mengalami peningkatan secara tidak linear seiring menurunnya ukuran partikel, dengan nilai konduktivitas termal tertinggi adalah 0,83 W/moC. Untuk validasi, Baja dilakukan pemanasan pada suhu 900oC dengan suhu penahanan selama 1 jam, dan dilakukan pendinginan cepat dengan thermal fluids. Hasil pengamatan struktur mikro pada baja menunjukkan fasa martensite dan bainite setelah dilakukan pendinginan cepat, dan nilai kekerasan tertinggi hasil dari pendinginan cepat dengan media pendingin thermal fluids adalah 52 HRC.
Nanofluid is a mixture of 1-100 nm nanoparticles and a fluid that can improve the characteristics of a medium, one of which is thermal conductivity. With the increase in these properties, nanofluids can be applied to heat transfer, for instance, as a cooling medium for heat treatment materials. In this study, we will discuss the use of nanofluids as a cooling medium in the heat treatment of S45C steel using synthesized nanofluids from a mixture of distilled water and biomass carbon particles from coconut shells charcoal. Carbon particles from commercial carbon using a wet milling process to reduce size with a planetary ball mill and the addition of water as a lubricant during the milling process, with a variable milling speed of 250; 500; and 750 rpm and milling time variable 10; 15; and 20 hours. Then the synthesis of nanofluids by dispersing 0.1% w/v biomass carbon particles in 100 ml of distilled water and 3% w/v SDBS. The results of the Particle Size Analyzer (PSA) test showed an increase in particle size from 1771 d.nm to 1949 d.nm and the smallest particle size being 1013 d.nm. Particles do not reach nano size so the fluid is categorized as a thermal fluid . The thermal conductivity value increased non-linearly as the particle size decreased, with the highest thermal conductivity value being 0.83 W/moC . The steels were heated at 900oC with a holding temperature for 1 hour and fast cooling with nanofluids. The results of microstructure observation of the steel showed the martensitic and bainitic phase after rapid cooling, and the highest hardness value from heat treatment and rapid cooling with thermal fluid cooling media was 52 HRC."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S41934
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Isti Handayani
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S41592
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Cecep Japar
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S40992
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library