Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 95628 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Brian Utama
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Vika Fariza
"ABSTRACT
Pemeliharaan mesin memiliki peranan penting untuk menjaga mesin selalu berada dalam kondisi baik. Buruknya penjadwalan pemeliharaan mesin dapat berdampak pada kegagalan mesin dan hal ini akan membuat proses produksi terhenti. Jika ini terus berlanjut, kerugian karena mesin yang berhenti bekerja dapat menjadi perhatian besar bagi perusahaan. Penelitian ini dilakukan di PT. XYZ yang merupakan perusahaan yang memproduksi dan mengekspor pintu kayu. Biaya pemeliharaan mesin yang tinggi yaitu sekitar 66 dari total biaya overhead membuat perusahaan harus mencari solusi untuk mengurangi biaya tersebut. Tujuan dari penelitian yaitu berfokus pada penghitungan keandalan komponen-komponen kritis mesin untuk menentukan interval pemeliharaan yang tepat. Semakin andal sebuah mesin semakin kecil kemungkinannya untuk rusak. Konsep analisis keandalan menggunakan metode statistik dalam menghitung probabilitas keandalan komponen-komponen kritis dari waktu ke waktu. Data yang digunakan adalah data Time Between Failure TBF dan Time To Repair TTR dari data historis mesin tahun 2015-2017. Hasil menunjukkan terdapat 6 komponen kritis yaitu bearing motor, bearing shaft, piston press, linear bearing, adjuster, dan joint couple dengan interval pemeliharaan menggunakan tingkat reliabilitas 0.9 berturut-turut yaitu 20 hari, 6 hari, 15 hari, 20 hari, 56 hari, dan 21 hari.

ABSTRACT
Maintenance has an important role to keep the machine always in good condition. The poor scheduling of machine maintenance can have an impact on engine failure and this will make the production process stalled. If this continues, losses due to machines that stop working can be a big concern to the company. This research was conducted at PT. XYZ which is a company that produce and export wooden door. High machine maintenance cost, which is about 66 of the total overhead cost, makes the company should find a solution to reduce the cost. The purpose of the study is to focus on calculating the reliability of critical components of the machine to determine the appropriate maintenance interval. The more reliable a machine the less likely it is to break down. The concept of reliability analysis uses statistical methods in calculating the probability of reliability of the critical components over time. The data used are Time Between Failure TBF and Time To Repair TTR data from machine 39 s historical data of 2015 2017. The results show that there are 6 critical components bearing motor, bearing shaft, piston press, linear bearing, adjuster, and joint couple with maintenance interval using reliability level 0.9 consecutive i.e. 20 days, 6 days, 15 days, 20 days, 56 days, and 21 days. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anung Harya Prabawa
"Dewasa ini industri tekstil memegang peranan yang penting dalam struktur indusutri di Indonesia. Selain menjadi penghasil devisa terbesar setelah produk kayu olahan, industri tekstil juga memberi andil yang besar bagi penyerapan tenaga kelja di Indonesia. Perkembangan industri tekstil di daerah-daerah juga memberi dampak yang positif terhadap pernerataan pembangunan dan pencegahan urbanisasi ke kota-kota besar.
Perkembangan industri tekstil tentunya akan memberi dampak persaingan yang semakin ketat antar perusahaan dalam memperebutkan pasar. Agar bisa bersaing, setiap perusahaan harus mampu menghasilkan produk yang berkualitas dan dapat diterima oleh konsumen tepat pada waktuya, dengan biaya produksi seminimal mungkin. Untuk itu dibutuhkan kondisi mesin-mesin produksi yang prima sehingga kelangsungan produksi dapat terjaga. Kondisi ini hanya bisa dicapai dengan suatu kegiatan perneliharaan (maintenance) yang terencana dengan baik. Salah satu bentuk pemeliharaan terencana adalah pemeliharaan pencegahan.
Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan pemeliharaan pencegahan pada mesin-mesin pemintal benang yang merupakan salah satu bagian dari mesin-mesin tekstil. Perencanaan yang dilakukan meliputi perencanaan kebutuhan dan biaya pekerja langsung, bahan langsung, dan biaya overhead. Perencanaan kebutuhan jumlah dan biaya pekenja langsung didasarkan pada pembagian beban kerja pemeliharaan rutin sampai dihasilkan oeban kelja yang merata dan eiisiensi pekerja yang serta dengan membuat peramalan beban kerja di luar kegiatan rutin atau beban kerja yang timbul sebagai tindak lanjut inspeksi. Perencanaan kehutuhan dan biaya bahan langsung didasarkan pada periode penggantiannya (untuk pelumas) dan penggunaan pola distribusi Poisson (untuk perencanaan suku cadang). Biaya overhead yang direncanakan terbagi menjadi tiga jenis yaitu: biaya pekerja tak langsung, bahan tak langsung dan depresiasi.
Dari hasil perencanaan ini didapatkan suatu kegiatan pemeliharaan yang lebih terarah, sistematis, dan terorganisir sehingga didapat biaya keseluruhan yang terendah (feast overall cost)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36595
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudhistirawaty
"ABSTRAK
Dalam upaya menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat secara efektif dan efisien, rumah sakit memerlukan sarana berupa peralatan medik maupun penunjang medik. Di Rumah Sakit Kanker Dharmais dimana terdapat pasien-pasien dengan kondisi imunitas menurun dan memerlukan kondisi steril, maka peralatan steril diperlukan baik untuk menegakkan diagnosa, pengobatan maupun untuk pelayanan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan sterilisasi di Instalasi Sterilisasi Sentral Rumah Sakit Kanker Dharmais dan untuk menilai utilisasi mesin sterilnya.
Penelitian ini adalah penelitian terapan, dengan metode telaah data melalui proses pengamatan terhadap kegiatan-kegiatan Sentral Sterilisasi, melakukan pengukuran terhadap barang yang disteril dan melakukan perbandingan dengan kapasitas mesin dengan memakai asumsi. Kegiatan dilakukan dalam kunin waktu 18 September 1996 sampai 21 Oktober 1996
Dari hasil penelitian diperoleh data mengenai variabel-variabel yang berperan dalam suatu kegiatan sterilisasi, proses sterilisasi, dan hasil dari proses sterilisasi yang berupa volume barang steril. Juga dinilai persentase pemanfaatan mesin dibandingkan kapasitas mesinnya.
Kesimpulan Bari penelitian ini adalah kegiatan sterilisasi di Sentral Sterilisasi Rumah Sakit Kanker Dhafmais telah berjalan dengan cukup baik, hanya perlu dibuat Standar Operasional Prosedurnya. Volume barang steril yang dihasilkan berbeda untuk masing-masing ruangan pemakai dan juga berbeda antara dua mesin sterilisasi yang ada. Pemanfaatan mesin terlihat masih belum optimal, dengan persentase sekitar 30-54%.
Saran yang bisa disampaikan adalah membuat Standar Operasional Prosedur yang didasarkan pada alternatif cara pengoptimalisasian alat yang berupa pengaturan pergiliran, dan penggunaan alat secara bersama-sama, yang diharapkan waktu kerja mesin yang tersisa dapat dimanfaatkan untuk hal yang lain. Penelitian lain mengenai simulasi pengoptimalan mesin melalui pengaturan jadual sterilisasi diharapkan dapat dilakukan oleh peneliti lain.
Daftar Bacaan : 19 ( 1985- 1995)

ABSTRACT
Utilization Assesment of Sterilization Machines in Central Sterilization Installation Dharmais Cancer HospitalIn the effort to provide healthcare services in accord to the need of the society effectively and efficiently, a hospital needs medical and supporting equipments. In sterile condition of equipments was a necessity, either for making diagnosis, treatment or to support the healing process.
The main objective of this study is to get a picture about the sterilization process at the central sterilization installation of Dharmais Cancer Hospital and also to assert the utilization of its machines.
This is an application study by observing the activities the in central sterilization installation, measuring the sterilization volumes and making capacity comparison between the machines using assumptions. The activity was done from September 18 until October 21,1996.
The conclusion of this study were as followed : the sterilization activity was well managed , but a written standard operational procedures should be made. Sterilization volumes were different among the user room and also between that two existing machines. The Utilization was about 30-50 %, which is not optimal yet.
Suggestion is to make written standard operational procedures based on alternatives for the optimalization of the equipments such as making turn or time table for operating the machines together, so that the left over time of the running machines can still be utilized for other purpose. Another study using simulation for optimal machines regulation hopefully will be done.
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monika Sunarlim
"Mesin adalah saiah satu fasilitas yang sangat menunjang keberhasilan jalannya produksi. Kualitas mesin akan menentukan pula kuaritas produk yang dihasilkan. Pemeliharaan adalah cara untuk mencapai kondisi mesin tetap dalam keadaan optimal.
PT Schering Indonesia selaku industri farmasi temyata masih menerapkan sistem Breakdown Maintenance (BM) dalam manajemen pemeliharaannya. Untuk memperbaiki kinerjanya, maka dipenukan adanya perubahan sistem manajemen pemeliharaan dari sistem BM menjadi sistem Preventive Maintenance (PM) dengan dibentuknya suatu program pemeliharaan yang teratur.
Untuk menunjang pelaksanaan PM ini. maka dipenukan juga dukungan dari operator berupa pelaksanaan Autonomous Maintenance dan adanya penyesuaian program pemeliharaan dengan jadwal produksi agar tidak terjadi bentrok. Keseluruhan kegiatan ini berarti meliputi satu sistem pemeliharaan terkini, yartu Total Productive Maintenance (TPM)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49957
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daryanto
Jakarta : Bumi Aksara, 1999
629.2 DAR r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abel Yacob
"Perusahaan manufaktur tentu saja sangat menggantungkan kegiatan produksi pada mesin-mesinnya tetapi belum memiliki sistem pemeliharaan mesin yang menunjang. Target produk ak yang tinggi dan keterbatasan kapasitas produksi mesin menyebabkan penjagaan mesin produksi supaya tetap bekerja menjadi sangat penting. Daerah pemasaran yang Iuas menambah arti pentingnya kelangsungan produksi. Mesin-mesin berkapasitas dan berteknologi tinggi telah banyak tersedia, masalahnya ialah bagaimana memeliharanya supaya tetap bekerja.
PT Ciptakemas Abadi adalah perusahaan yang memproduksi kemasan untuk makanan. Salah satu kelompok mesin yang penting dalam proses produksinya ialah mesin printing. Kemasan mesin ini (pada komponen printing bearing ) diatasi secara sementara dengan cara menurunkan kecepatan putaran.Penurunan kecepatan ini adalah penundaan penggantian komponen bearing yang rusak. Tindakan pemeliharaan secara kelompok atau group maintenance berupa servis dan penggantian sudah dilakukan. Yang menjadi pertanyaan ialah berapa jumlah penundaan dan berupa perioda group maintenance yang sebaiknya dilakukan.
Pola pemeliharaan yang tidak teratur menyebabkan pengeluaran ongkos yang tidak optimal, sehingga dapat menimbulkan anggapan bahwa tindakan pemeliharaan hanyalah merupakan pemborosan. Keadaan ini menimbulkan kebutuhan pengaturan jadual pemeliharaan yang baik. Selain itu karena menyangkut sekelompok mesin maka harus diperhatikan bila memang penundaan perbaikan masih ekonomis sampai berapa jumlah penundaan penggantian komponen masih dapat dibiarkan. Hasilnya ialah pengadaan kegiatan pemeliharaan berdasarkan perioda T atau bila telah terjadi sejumlah m penundaan penggantian komponen Iertentu pada mesin tersebut.
Model (m, T) Group Maintenance merupakan penyelesaian yang bisa mengatasi masalah di atas. Dengan memanfaatkan sifat universal dari model untuk menangani berbagai fungsi distribusi kerusakan dan fungsi ongkos, akan dicari nilai m dan T yang memberikan perkiraan ongkos rata-rata per unit waktu yang minimal.
Dalam model ini perkiraan ongkos rata-rata per unit waktu, dirumuskan:
E(Kd) adalah pedoman ongkos downtime karena penundaan penggantian. E(K) adalah perkiraan ongkos servis, E(Kr) adalah perkiraan ongkos penggantian komponen, dan E(r) adalah perkiraan waktu antara successive renewals.
Hasil akhir yang diperoleh ialah T = 7 han dan m = 2, artinya perusahaan direkomendasikan untuk melakukan group maintenance bila telah tercapai perioda 7 hari atau telah ditemukan 2 mesin yang mengalami penundaan panggantian kerusakan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36679
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Eko Hidayanto
"ABSTRAK
Crusher Line A adalah mesin PT XYZ dengan frekuensi kerusakan tertinggi tahun 2016 menggunakan pemeliharaan mesin tidak sesuai keandalan. Diperlukan analisis keandalan untuk merencanakan pemeliharaan. Dengan mempertimbangkan keandalan, biaya, dan kapasitas produksi, dibuat 4 rencana pemeliharaan, yaitu PM berorientasi keandalan komponen, PM berorientasi umur pakai komponen, PM berdasarkan MTBF kondisi pemeliharaan 2016, dan PM berdasarkan MTBF optimum 2015. PM berorientasi umur pakai komponen memiliki kapasitas produksi terbaik. PM berdasarkan MTBF kondisi pemeliharaan 2016 memiliki biaya terbaik. PM berdasarkan MTBF optimum 2015 memiliki keandalan terbaik. PM berorientasi keandalan komponen memiliki faktor keandalan dan faktor biaya kedua terbaik yang diusulkan untuk diterapkan.

ABSTRACT
Crusher Line A is a PT XYZ machinery with the highest failure frequency using a maintenance plan that is not according to machine reliability. Reliability analysis is required to create the plan. In consideration of reliability, cost, and production, 4 maintenance plans is created, namely Component reliability oriented PM, Component life time oriented PM, MTBF of 2016 maintenance based PM, and Optimum MTBF of 2015 based PM. Component life time oriented PM has the best production, MTBF of 2016 maintenance based PM has the best cost, Optimum MTBF of 2015 based PM has the best reliability. Component reliability based PM is the second best in terms of reliability and cost, therefore it is recommended to be applied."
2017
S67021
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daryanto
Jakarta : Bumi Aksara, 199
629.2 DAR r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Andreas Arthur
"Pemeliharaan adalah suatu bagian yang tidak dapat dilewatkan pada proses manufiaktur dan juga merupakan dasar dari keseluruhan aktivitas produksi. Mesin-mesin produksi yang modern dan canggih pun tak akan mampu bertahan lama dalam melakukan proses produksi tanpa adanya kegiatan pemeliharaan yang baik. Pemeliharaan yang tidak memadai menyebabkan kerusakan pada peralatan atau mesin-mesin. Ada suatu trend untuk menghasilkan produk dengan nilai lebih dan level tertinggi dari kualitas produk. Trend ini juga mengakibatkan kebutuhan akan kualitas produksinya meningkat, dimana harus diperhatikan kualitas yang dihasilkan pada produk terbadap setiap proses produksi dan terhadap peralatannya itu sendiri sehingga sangat penting menghubungkan inspeksi pada setiap proses. Yang pada kelanjutannya adalah untuk mendapatkan zero defoct (cacat nihil). Pemeliharaan Kualitas Mandiri adalah sistem pemeliharaan yang sesuai dengan trend tersebut, karena bertujuan untuk mendeteksi dan mengarahkan berbagai permasalahan pada pembersihan harian dan pemeriksaan awal oleh operator. Sistem ini dapat diterapkan dengan lebih baik lagi jika dikembangkan dengan menerapkan suatu manajemen yang memperhatikan bubungan antara mesin, kualitas dan manusianya. Dalam membuat sistem pemelibaraan ini hal yang pertama dilakukan adalah melakukan observasi dilapangan. Setelah itu dilakakan studi literatur yang kemudian dicoba untuk menerapkannya. Dalam penerapannya diawali dengan pengambilan data.

Maintenance is an indispensable part of manufacturing and is the most basic of all production activities. Even the most modem and advanced machines cannot stay longer in doing the production process without giving any maintenance. Inappropriate maintenance cause the damage of the machines and tools. There is a trend toward products with higher added Value, and higher levels of product quality. This trend together with the recent increase in the sophistication of quality requirement, has made it essential that quality be build in to products through the production process, and the equipment itself. The aim is to get zero defect. Autonomous Quality Maintenance is available to this trend, because Quality­ oriented autonomous maintenance is a way of detecting and correcting such problem through daily cleaning and inspection initiated by the workers. This maintenance system can be applied with a good management system which pay attention to the relation of Machine, Quality and People. In order to form this maintenance system, the first thing should do is observation in the filed. After that, do the literature study and try to apply. In trying to apply, first step is taking the data of defect product, machine component that build the defect and others data which the maintenance system needed. Next step is to analyze the data and take the conclusion. This maintenance system will be fit in Indonesia because this system pays attention too the culture which will be adopted. And it will raise the competitiveness industry product in Indonesia to other country."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37136
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>