Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145897 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sommeng, Andy Noorsaman
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
06 Som s-1
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Surjandaru
"Pertamina adalah Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang usaha Perminyakan dan Gas Bumi. Dari beberapa bagian setingkat Direktorat salah satunya adalah BPPKA (Badan Pembinaan dan Pengusahaan Kontraktor Asing) yang berkedudukan di Jakarta dan bertugas mengelola Kontraktor-kontraktor Production Sharing yang beroperasi di seluruh wilayah Indonesia. Kontraktor Production Sharing disamping melakukan pencarian juga memproduksikan minyak dan gas bumi dari bawah tanah, sehingga untuk operasinya diperlukan biaya maupun teknologi yang tinggi. Pada operasinya peralatan-peralatan yang digunakan sangatlah beragam dan dalam jumlah yang besar, sehingga pada saat tertentu dan operasi lapangan oleh beberapa KPS muncul sejumlah material surplus. Material-material surplus pada dasarnya merupakan bagian yang akan diganti oleh Pemerintah Cost Recovery sesuai dengan perjanjian Kontrak Production Sharing. Oleh BPPKA sebelum di setujui untuk dlakukan Write Off terhadap Material Surplus maka ditawarkan terlebih dahulu kepada KPS-KPS, JOB-JOB maupun Direktorat Pertamina lainnya untuk dijual. Permasalahan utama yang dihadapi oleh manajemen BPPKA saat ini terjadi pada distribusi informasi material surplus kepada KPS-KPS, JOB-JOB, TAC-TAC maupun Direktorat Pertamina lainnya yang tidak online, tidak real time dan tidak mempunyai format dokumentasi yang seragam. Dalam upaya membantu penyelesaian permasalahan diatas, penulis berusaha untuk merancang sistim informasi berbasis komputer yang akan banyak membantu kelancaran dalam penyebaran informasi material surplus secara akurat, online, real time dan mudah di edit oleh yang berkepentingan. Pembuatan sistim informasi ini didasarkan kepada hasil pengamatan yang menyatakan ketidak cocokan/ketidakakuratan terhadap status maupun tingkat kesulitan dalam mencari suatu material surplus dalam waktu yang singkat."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haumahu, Frida B. S.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
S19321
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chairil Amri
"Sebagai salah satu perusahaan minyak tertua di Indonesia, PT.X terus menerus melakukan pencarian-pencarian sumber minyak bam serta menggunakan teknologi-teknologi mutakhir untuk meningkatkan produksinya. PT. X merupakan produsen minyak mentah terbesar saat ini di Indonesia dengan jumlah produksinya sekitar 680,000 barrel per hari.
Setelah didapatkannya minyak mentah dari hasil penambangan minyak tersebut, dan hasilnya disimpan dalam tangki penyimpan, selanjutnya PT. X dihadapkan kepada suatu proses lifting atau pengangkatan minyak untuk dijual kepada pembeli akhir, yaitu dengan menggunakan kapal tanker atau melalui pipa. Proses lifting ini dilakukan oleh para offtakers atau fihak-fihak yang mempunyai hak (entitlement) dalam rangka kontrak bagi hasil antara kontraktor dengan Pertamina / Pemerintah. Untuk mencapai hasil lifting yang maksimal, perusahaan harus menerapkan strategi maksimisasi lifting untuk jumlah minyak yang dikangkat atau dikapalkan, agar didapatkan jumlah revenue yang maksimal pula sehingga bisa meningkatkan pendapatan perusahaan.
Untuk mendapatkan angka lifting yang maksimal tersebut, PT. X dihadapkan kepada beberapa batasan yang harus digunakan dalam menghitung perkiraan entitlement / lifting, antara lain jumlah produksi yang diperkirakan per hari, jumlah cost recoverable yang akan digunakan dan berapa harga minyak mentah yang akan dipakai dalam perhitungan.
Kemungkinan-kemungkinan untuk bisa mendapatkan angka maksimal untuk lifting yang menjadi hak bagi PT. X, yang dalam hal ini adalah sebagai kontraktor, bisa dilihat dari asumsi-asumsi yang dipakai dalam perhitungan. Sebagai perhitungan dasar (base-case) dalam tahun 2001 - 2005, penulis memakai perkiraan produksi, cost recoverable dari harga minyak mentah sama seperti yang dipakai oleh PT. X dalam perhitungan untuk periode tahun 2001 - 2005, seperti yang terlihat pada Lampiran 2-6. Sedangkan untuk perkiraan harga minyak yang aktual adalah seperti yang terlihat pada Tabel 1.2. Dengan mengganti harga pada perhitungan awal dengan perkiraan harga rainyak yang aktual ini, untuk kontraktor akan didapatkan angka entitlement / lifting yang baru yang jumlahnya lebih kecil dari angka entitlement /lifting sebelumnya. Hal ini mengakibatkan kontraktor akan berada pada posisi overlift. Kalau overlift tetap terjadi selama satu triwulan, hal ini akan mengakibatkan kontraktor harus membayar jumlah overlift ini dikalikan dengan harga yang terjadi pada bulan ketiga, kepada Pertamina / Pemerintah. Pembayaran ini akan mengurangi revenue perusahaan dan dengan sendirinya akan mengurangi pendapatan perusahaan. Untuk tahun 2001 - 2005 penulis akan menghitung jumlah pembayaran overlift setiap triwulannya, dan dihitung nilai sekarangnya (present value) pada tahun 2000. Discount factor yang dipakai adalah 6.99% per tahun yang merupakan biaya modal rata-rata (weighted average cost of capital) dari PT.X, dan dihitung secara triwulanan.
Pada simulasi kedua dalam perhitungan perkiraan entitlement / lifting untuk tahun 2001 - 2005, penulis merubah harga minyak mentah dari US$ 23 (SLC) dan US$ 21 (DC) menjadi US$26 (SLC) dan US$24 (DC). Sedangkan angka produksi dan cost recoverable sama dengan perhitungan awal (base-case). Besaran harga ini masih dibawah harga yang terjadi pada tahun 2000 dan dianggap cukup konservatip. Dari sini didapatkan angka entitlement I lifting buat kontraktor. Kemudian dengan mengganti harga minyak mentah dengan perkiraan harga aktual, akan didapatkan angka entitlement / lifting yang baru yang ternyata juga lebih kecil dari angka semula. Hal ini juga mengakibatkan kontraktor akan berada dalam posisi overlift. Jumlah pembayaran overlift selama tahun 2001 - 2005 akan dihitung nilai sekarangnya pada tahun 2000.
Pada simulasi ketiga aalam perhitungan perkiraiin entitlement I lifting untuk tahun 2001 - 2005, penulis menggunakan cost recoverable yang diturunkan sebesar US$ IV periode tahun 2001 - 2005, seperti yang terlihat pada Lampiran 2-6. Sedangkan untuk perkiraan harga minyak yang aktual adalah seperti yang terlihat pada Tabet 1.2. Dengan mengganti harga pada perhitungan awal dengan perkiraan harga minyak yang aktual ini, untuk kontraktor akan didapatkan angka entitlement / lifting yang baru yang jumlahnya lebih kecil dari angka entitlement /lifting sebelumnya. Hal ini mengakibatkan kontraktor akan berada pada posisi overlift. Kalau overlift tetap terjadi selama satu triwulan, hal ini akan mengakibatkan kontraktor hams membayar jumlah overlift ini dikalikan dengan harga yang terjadi pada bulan ketiga, kepada Pertamina / Pemerintah. Pembayaran ini akan mengurangi revenue perusahaan dan dengan sendirinya akan mengurangi pendapatan perusahaan. Untuk tahun 2001 - 2005 penulis akan menghitung jumlah pembayaran overlift setiap triwulannya, dan dihitung nilai sekarangnya (present value) pada tahun 2000. Discount factor yang dipakai adalah 6.99% per tahun yang merupakan biaya modal rata-rata (weighted average cost of capital) dari PT.X, dan dihitung secara triwulanan.
Pada simulasi kedua dalam perhitungan perkiraan entitlement / lifting untuk tahun 2001 - 2005, penulis merubah harga minyak mentah dari US$ 23 (SLC) dan US$ 21 (DC) menjadi US$26 (SLC) dan US$24 (DC). Sedangkan angka produksi dan cost recoverable sama dengan perhitungan awal (base-case). Besaran harga ini masih dibawab harga yang terjadi pada tahun 2000 dan dianggap cukup konservatip. Dari sini didapatkan angka entitlement I lifting buat kontraktor. Kemudian dengan mengganti harga minyak mentah dengan perkiraan harga aktuaf, akan didapatkan angka entitlement / lifting yang baru yang ternyata juga lebih kecil dari angka semula. Hal ini juga mengakibatkan kontraktor akan berada dalam posisi overlift. Jumlah pembayaran overlift selama tahun 2001 - 2005 akan dihitung nilai sekarangnya pada tahun 2000.
Pada simulasi ketiga aalam pe^hitungan perkiiaar* entitlement I lifting untuk tahun 2001 - 2005, penulis menggunakan cost recoverable yang diturunkan sebesar US$ 1,500,000 per bulan. Angka ini diambil dan perbedaan rata-rata antara angka perkiraan dengan angka aktual dari cost recoverable pada tahun 1999 dan 2000. Sedangkan angka produksi dan harga minyak mentah sama dengan perhitungan awal (base-case). Dari sini didapatkan angka entitlement I lifting buat kontraktor. Kemudian dengan mengganti harga minyak mentah dengan perkiraan harga aktual, dan mengembalikan cost recoverable kepada posisi semula, maka akan didapatkan angka entitlement / lifting yang baru yang ternyata lebih kecil dari angka semula. Hal ini juga mengakibatkan kontraktor akan berada dalam posisi overlift. Jumlah pembayaran overlift selama tahun 2001 - 2005 akan dihitung nilai sekarangnya pada tahun 2000.
Dari ketiga simulasi diatas maka nilai sekarang yang paling kecil untuk nilai overlift adalah pada simulasi kedua dimana harga perhitungan awal entitlement I lifting menggunakan harga US$26 (SLC) dan US$24 (DC). Simulasi yang kedua ini adalah sebagai alternatif cara perhitungan yang paling tepat bagi PT. X dalam menentukan strategi lifting untuk tahun 2001 -2005 dibanding kedua cara yang lain, dimana dicapainya nilai revenue yang maksimal, sehingga pendapatan perusahaan juga akan menjadi maksimal."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T663
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tehupuring, Dan
"Pertamina adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara yang dibentuk berdasarkan UU No. 81 1971, bergerak dibidang usaha pertambangan minyak dan gas bumi di Indonesia. Dalam menjalankan kegiatan usaha disektor hilir yang berupa kegiatan eksplorasi, eksploitasi dan produksi dari minyak dan gas bumi pada suatu wilayah kerja pertambangan tertentu, Pertamina mengadakan kerjasama dengan mitra usaha baik asing maupun nasional (Kontraktor Production Sharing 1 KPS) dalam bentuk Production Sharing Contract (PSC). Semua biaya pengembangan lapangan migas (investasi maupun operasi) oleh KPS yang telah mendapat persetujuan Pertamina, selalu dibebankan sebagai cost recovery sesuai ketentuan PSC yang telah disepakati bersama.
Dalam menjalankan kegiatan operasinya, pengadaan dan pengelolaan material memegang peranan penting dalam menunjang keberhasilan operasi perusahaan. Kondisi saat ini memberikan indikasi adanya material surplus yang cukup signifikan baik dalam jumlah item maupun dalam jumlah nilai US $, sehingga diperlukan terobosan-terobosan baru untuk penghematan dan pemanfaatannya.
Penelitian dilakukan untuk 5 KPS yang mewakili 27 KPS yang kini beroperasi di Indonesia dengan dasar Surplus Ratio yang tinggi dan kelengkapan data material surplus yang dimiliki. Data-data dikumpulkan berdasarkan data historis selama 5 tahun terakhir dibantu dengan kuesioner yang dirancang untuk keperluan ini. Analisa diadakan atas data-data yang ada dengan mempergunakan diagram sebab-akibat dikaitkan dengan teori pengendalian persediaan (inventory control). Peninjauan dilakukan atas aspek Metode, Material, Peralatan, Sumber Daya Manusia, Finansial, dan Lingkungan.
Hasil kajian, menghasilkan usulan strategi dalam pengelolaan material surplus yang secara garis besarnya meliputi perbaikan dari sistem pengadaan dengan memperkenalkan beberapa metode pemesanan baru dalam menghadapi era persaingan global, menggalakkan pemanfaatan material surplus dengan menggunakan transfer material antar KPS, pembuatan data base material surplus, dan substitusi. Disamping itu mengusulkan percepatan serta penyederhanaan prosedur dari proses penghapusan dan penyisihan material surplus."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
M.G. Resmanto
Depok: Universitas Indonesia, 1996
S23425
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Magfur S.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1981
S16753
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1993
S33448
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Pormanita
Depok: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>