Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 90007 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
07 Nur a
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"in a competitive environment every company must capable to deliver quality product and service to
customer. Total Quality Management (TQM) should be a solution since it is a management .system that
has orientation to customer satisfaction. TQM implementation needs a significant cost known as Cost of
Quality. This cost is needed to conduct a series of action plan to improve quality of product and service.
This research objectives is to calculate cost of quality in hospital which may different with the calculation
of cost of quality in manufacturing industry The calculation of cost of quality in hospital with regard to
quality improvement program. Measurement of hospital quality service given by a hospital is 0
qualitative measurement that can be subjective. TQM implementation in hospital needs not only technical
approach but also human approach. It has a effect to quality cost since there are hidden Cost that can be
calculated earlier. By measuring and analysis of cost of quality in hospital, important variables to
improve product and service quality can be found This research found that there is a relationship
between cost of prevention and cost of internal failure in hospital "X".
"
Jurnal Teknologi, 21 (4) Desember 2007 : 324-331, 2001
JUTE-21-4-Des2007-324
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Suparman
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
S18175
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Suzianti
"ABSTRAK
Kualitas merupakan fenomena yang sangat dekat dalam kehidupan kita sehari-hari. Kualitas merupakan parameter terhadap nilai yang diberikan oleh perforrna suatu produk atau pelayanan. Dalam era globalisasi sekarang ini dan menjelang era perdagangan bebas tahun 2003 yang akan datang setiap perusahaan dituntut untuk menghasilkan produk dan pelayanan yang sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan apabila ia ingin memenangkan persaingan.
Dalam dunia kesehatan kualitas dan fenomenanya baru mulai diperhitungkan pada era akhir 80-an. Mengingat dunia kesehatan berkaitan dengan kondisi fisik dan psikis manusia, maka penjabaran kualitas pelayanan rumah sakit biasa hanya dijabarkan secara kualitatif. Program-program peningkatan kualitas dibuat dengan memperhitungkan tingkat kepuasaan pelanggan dan indikator keberhasilan program adalah tercapainya kepuasan konsumen.
Biaya Kualitas sebagai piranti pengukuran kualitas secara kuantitatif merupakan indikator yang paling tepat untuk mengukur tingkat keberhasilan program peningkatan kualitas dengan tepat dan terstruktur. Karena dengan biaya kualitas setiap alokasi dana yang dikeluarkan untuk masing-masing kategori program akan terlihat dengan jelas dan dapat dilihat korelasinya dengan tingkat pendapatan perusahaan. Program peningkatan kualitas perusahaan akan dikatakan berhasil apabila alokasi dana untuk biaya kualitas dapat meningkatkan jumlah pendapatan perusahaan yang merupakan indikator kepuasan konsumen dan berhasilnya program peningkatan kualitas.
Oleh karena itu penerapan biaya kualitas dalam rumah sakit perlu dilakukan untuk menilai tingkat keberhasilan penerapan program peningkatan kualitas secara kuantitatif."
2000
S49899
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Charley Kristianto
"Kebijaksanaan penetapan tarif tanpa memperhitungkan besarnya biaya satuan setiap pusat pendapatan akan mengakibatkan kerugian yang tidak kecil bagi Rumah Sakit. Dengan melakukan perhitungan Analisa Biaya, maka dapatlah ditentukan perencanaan maupun penentuan tarif yang tepat sehingga tidak merugikan rumah sakit itu sendiri.
Hasil dari Analisa Biaya ini juga dapat memberikan gambaran mengenai intervensi-intervensi yang harus dilakukan oleh pimpinan rumah sakit dalam rangka pengendalian keuangan di rumah sakit. Tujuan dari penelitian ini adalahuntuk mengetahui informasi biaya satuan dan hubungannya dengan kebijaksanaan tarif di RSU Bungsu. Penelitian ini merupakan merupakan penelitian deskriptif dengan cara mengumpulkan data yang telah ada ditiap unit rumah sakit.
Hasil penelitian Analisa Biaya di RSU Bungsu ternyata menunjukan bahwa dibeberapa unit produktif mengalami profit, akan tetapi profit yang terjadi di beberapa unit tidak bisa mensubsidi unit lain yang mengalami deficit. Hal tersebut menunjukan bahwa cross subsidi belum berjalan dengan baik. Untuk variasi biaya satuan yang terjadi ditiap unit produktif ternyata diakibatkan oleh biaya investasi. Penggunaan biaya investasi ini ternyata pada unit-unit tertentu belum efisien, adapun hal tersebut disebabkan oleh faktor utilisasi dan bukan oleh faktor pemborosan. Untuk masa yang akan datang disarankan agar rumah sakit dapat mengendalikan penggunaan dana yang ada dengan seefektif mungkin dan meningkatkan mutu pelayanan serta melakukan pemasaran untuk meningkatkan output."
Depok: Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18262
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhil Muhammad Irfan
"Beton pracetak menawarkan beberapa keunggulan dibandingkan dengan beton cor-in-situ, di mana ia memiliki biaya yang lebih rendah dan lebih cepat untuk dibangun. Namun, kepercayaan menggunakan pracetak masih rendah karena pengetahuan menggunakannya. Selain itu, kinerja struktural beton pracetak ditentukan oleh hubungan antara anggota pracetak dengan anggota. Hubungan antara tangga pracetak yang terhubung dengan komponen pracetak lainnya jarang dibahas. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami sambungan dan metode konstruksi tangga pracetak. Di sini, jenis koneksi ditentukan melalui tinjauan pustaka. Kemudian, beberapa sambungan dipilih, diterapkan, dan dianalisa pada sebuah bangunan melalui studi kasus Rumah Sakit XYZ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sambungan yang diterapkan pada Rumah Sakit XYZ sudah layak digunakan. Selanjutnya, desain, produksi, transportasi, dan pemasangan tangga dapat didiskusikan

Precast concrete offer several advantages compare to cast-in-situ, where it has lower cost and faster to construct. However, the confidence of using precast is still low due to the knowledge of utilising it. Moreover, structural performance of precast concrete is determined by the connection between precast member to member. The connection between precast stair connected to other precast component is rarely discuss. Therefore, the aim of this study is to understand the connection and construction method of precast stair. Here, types of connection is determined through literature review. Then, some connection is selected, applied, and analysed to a building through a case study of Hospital XYZ. The result shows that the connections that is applied to Hospital XYZ is adequate to be used. Furthermore, design, production, transportation, and erection of stairs is able to be discussed"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrianti
"Dengan makin berkembangnya perusahaan-perusahaan jasa, makin dibutuhkan suatu alat penqukuran kinerja yang lebih kuantitatif/lebih bisa diukur. Karena pada dasarnya, seberapa bagus pelayanan sangat subyektif dan sulit diukur, sehingga jarang orang menciptakan patokan untuk pengukuran. Yang ada selama ini, biasanya adalah pengukuran yang ditujukan untuk produk-produk selain jasa. Karena itu dicoba untuk menggunakan suatu metode pengukuran kualitas pelayanan pasa RS MMC. Dalam skripsi, dicoba untuk diterapkan suatu model pengukuran kualitas pelayanan yang diusulkan oleh Parasuraman, dkk., yang disebut analisa gap. Dimana menurut mereka, kualitas pelayanan, secara keseluruhan, adalah perbedaan antara harapan dan persepsi konsumen (gap 5). Dan gap 5 adalah fungsi dari gap 1-4 yang melibatkan manajemen serta bagaimana peqawai menyampaikan apa yang dipersepsikan oleh manajemen tentanq keinqinan konsumen pada pelayanan yang diberikan. Untuk menghitung perbedaan antara harapan dan persepsi konsumen, digunakan kuesioner yang mengandung 5 dimensi. Di mana kelima dimensi itu, menurut Parasuraman adalah faktor-faktor yang biasanya diqunakan oleh konsumen dalam menilai kualitas pelayanan. Bila ternyata didapat angka negatif (gap 5), Baru dicari penyebabnya dari segi manajemen maupun pegawai melalui gap 1-4. Dari penelitian, diperoleh hasil bahwa secara garis besar, perceived service quality berdasarkan responden, adalah -0.30742. Atau bila dirinci menurut dimensinya, yang memiliki nilai tertinggi adalah empathy diikuti tangible, responsiveness, kemudian assurance dan reliability. Secara lebih jauh kemudian diteliti mengapa terjadi nilai yang negatif tersebut. Ternyata terjadi gap 3, yaitu service delivery gap yang mengisyaratkan adanya perbedaan spesifikasi kualitas pelayanan dengan kinerja dalam produksi dan proses penyampaian jasa. Sebabnya antara lain, adalah adanya persaingan yang mengakibatkan sulitnya mencari tenaga yang berpengalaman, dan tidak memadainya lagi reward yang diterima, karena RS lain menawarkan yang lebih tinggi. Juga perlu diwaspadai subyektivitas atas penilaian kinerja meski sistem penilaiannya sudah bagus. Sebab lain adalah kurang adanya penekanan atas kriteria yang ada dalam penilaian kinerja, semua kriteria dianqgap penting. Selain itu terjadi juga gap 2, yaitu spesifikasi kualitas pelayanan yang tidak konsisten dengan persepsi manajemen tentang harapan konsumen. Sebabnya kurang adanya penghargaan lebih baqi tingkat manajerial yang melakukan usaha peningkatan pelayanan. Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa pada dasarnya pelayanan di rumah sakit ini cukup baik, namun masih bisa ditingkatkan dengan lebih banyak program-program dari manajemennya yang berfokus pada peningkatan kualitas pelayanan. Misalnya, penekanan pada unsur tertentu (satu atau dua unsur) yang ada dalam kriteria penilaian kinerja pegawai, maupun tingkat manajerial. Sehingga mereka jelas akan arah dan tujuan rumah sakit. Tentunya didukunq dengan reward bagi mereka yang memberikan performance yang memuaskan, yang pada akhirnya akan dapat merangsang pegawai untuk memuaskan pasiennya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18804
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Suhendar
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36576
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asiah Suroto Gunari
"Pengelolaan Keuangan Rumah Sakit Pemerintah yang tidak benar sering menyebabkan kerugian terns menerus dari rumah sakit tersebut. Dengan melakukan analisa biaya maka dapat ditentukan perencanaan maupun pelaksanaan penentuan tarif yang tepat sehingga menghindari kerugian tersebut diatas. Dengan analisa biaya juga Direktur bisa melakukan intervensi-intervensi yang diperlukan untuk mengatasi ketidakseimbangan keuangan di rumah sakit.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui informasi biaya satuan dan hubungannya dengan cost recovery dan optimalisasi tarif di Rumah sakit. Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif dengan jalan wawancara kepada pasien yang datang berobat dan pengumpulan data yang telah ada ditiap unit rumah sakit. Dengan metoda analisa biaya double distribution dan Sumedang dalam keadaan defisit.
Dengan jalan melakukan analisa antara unit cost, kesediaan membayar (WTP), kemampuan masyarakat dengan tarif didapatkan bahwa kemampuam dan kesediaan membayar pasien masih dibawah tarif maupun unit cost, sehingga merupakan hal yang sangat dilematis untuk menetapkan tarif dalam rangka meningkatkan pendapatan rumah sakit.
Tetapi walaupun demikian ada suatu hal yang menguntungkan rumah sakit yaitu adanya cross subsidiari tiap unit pelayanan yang menyebabkan rumah sakit menjadi profit. Defisit yang dialami disini juga akibat cross subsidi pasien umum kepasien Perum Husada Bakti yang ternyata mempunyai income perkapita yang lebih tinggi daripada pasien umum.
Disarankan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk membayar pelayanan rumah sakit dengan jalan asuransi kesehatan untuk masyarakat. Untuk mendapatkan premi yang memadai dengan tarif rumah sakit perlu penelitian lebih lanjut akan kemampuan seluruh masyarakat Sumedang."
Depok: Universitas Indonesia, 1990
T1947
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>