Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164373 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
02/Nug/o
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Zilvan Bey
"Semakin terbatasnya lahan di perkotaan dan terus meningkatnya kebutuhan ruang aktivitas masyarakat telah mendorong pembangunan bangunan gedung ke arah vertical. baik di atas permukaan tanah (gedung tinggi), maupun ke dalam tanah (bismen). Besmen merupakan bangunan berlapis yang dibangun secara vertikal kebawah tanah. Besmen umumnya digunakan untuk aktifitas yang menunjang penggunaaan bangunan seperti untuk fungsi parkir, instalasi alat-alat mekanikal dan banyak digunakan sebagai tempat pertokoan, hiburan, kantor dan lain-lain. Fokus penelitian ini adalah pemodelan tingkat visibilitas dan konsentrasi asap ketika sebuah lantai besmen mengalami kebakaran. Untuk menekan tingkat bahaya akumulasi asap, maka basement tersebut dilengkapi dengan jetfan untuk membantu dalam upaya pengaliran dan ekstraksi asap.

With the lack of space in urban areas and the increasing needs of space for activity, society has encouraged the development of buildings vertically, both above or underground (Basement). Basement is a layered building which built vertically down the ground. It is generally used for activities that support the use of the building for functions such as parking, installation of mechanical equipment and is widely used as a shopping, entertainment, office and others. The focus of this study is to model the level of visibility and smoke concentration when a basement is on fire. The researcher made some options in order to push the danger level of accumulation smoke by using a jetfan system in order to help the flow and the extraction of the smoke."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44484
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlangga Aekukula Renggana
"Kebakaran merupakan salah satu bencana yang banyak terjadi di dunia ini, terutama pada perumahan padat penduduk kebakaran merupakan salah satu hal yang sangat memprihatinkan. Sepanjang tahun 2009 di DKI Jakarta (hinga Desember 2009) telah terjadi 800 kasus kebakaran, dengan kerugian tidak kurang dari Rp. 300 Milyar. Dengan melihat kondisi dari propinsi DKI Jakarta yang harga tanahnya relatif cukup mahal maka orang-orang akan cenderung untuk - mengintensifikasikan - rumah mereka yang menyebabkan perumahan padat penduduk berkembang dengan cepat di Jakarta. Maka dari itu diperlukan peneltian-penelitian untuk memahami mengenai proses penyebaran api pada perumahan yang umum ada di DKI Jakarta. Penelitian mengenai kebakaran umumnya memakan biaya yang mahal, tempat yang besar, dan memiliki potensi bahaya tinggi. Oleh karena itu dilakukan percobaan dengan menggunakan model scale-down sehingga biaya dan tingkat bahaya bisa dikurangi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan nilai Heat Flux dan Temperatur sebagai nilai kritis penyebaran api pada jarak yang telah diskenariokan dari hasil survey yang dilakukan pada tahun 2008. Jarak tersebut adalah 1,5 meter, 3 meter, dan 4,5 meter. Ada pun penambahan Atap dan Tirai Air merupakan tambahan dari skenario yang sudah ada. Hasil dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jarak dan ketinggian yang kritis untuk api dapat menyebar, sehingga dapat diketahui upaya-upaya untuk mencegah ataupun meminimalisir dampak dari kebakaran.

Fire is one of the disaster that recurrently happens in this world, especially in the concentrated and populated housing area, fire is becoming a major concern. During the year of 2009 in DKI Jakarta (until December 2009) there is 800 fire cases, with no less than 300 billion rupiah loss. Because of the expensive land price in Jakarta, people tends to make their houses 'more intensified' with inadequate spaces between houses. Therefore an experiment concerning fire is needed for better understanding of fire spread phenomenon. However a fire experiment is expensive, needs a large space area, and potentially dangerous. Thus, experimental study using a scale-down model is implemented.
The purposes of this experiment is to measure a heat flux and temperature value as the critical point in fire spread, with scenarios that is made from the survey that was concluded in 2008. In this study, the effects of roof and water spray on fire spread intensity are also considered. The results of this experiment give knowledge about the effect of the height and distance regarding fire spread, as well as how to prevent or minimize the hazard of fire spread.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50787
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Agung Santoso
"Keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan akses merupakan aspek utama dalam pertimbangan desain. Pola pembangunan perkotaan membutuhkan pemahaman yang lebih baik mengenai pentingnya pemanfaatan ruang bawah tanah. Dalam desain stasiun kereta bawah tanah, menyediakan akses untuk cahaya alami tidak hanya meningkatkan kesehatan ruang bawah tanah, tetapi juga menyediakan kemungkinan untuk memperpanjang batas waktu evakuasi pada kondisi darurat. Studi ini mempelajari dinamika asap kebakaran dengan menggunakan model skala laboratorium dan model numerik untuk memprediksi pergerakan asap kebakaran stasiun bawah tanah. Uji kebakaran dilakukan pada model stasiun kereta bawah tanah tipikal skala 1:25, sedangkan "eksperimen numerik" dilakukan dengan menggunakan Fire Dynamic Simulator versi 5. Dua skenario kebakaran umum pada studi ini merupakan model stasiun dengan sistem ventilasi paksa dan sistem gabungan yang merupakan gabungan antara sistem ventilasi paksa dan efek ventilasi natural (efek cerobong asap) sebagai manajemen asap hasil kebakaran. Pengaruh lokasi kebakaran pada distribusi penyebaran asap diukur secara simultan pada model stasiun. Studi ini dapat menunjukkan adanya keserupaan hasil antara model numerik dan eksperimental pada daerah tertentu. Sistem ventilasi gabungan terbukti lebih edektif dalam menyediakan kondisi lingkungan yang kondusif pada saat kebakaran terjadi. Selanjutnya, atrium dengan bukaan pada langit - langit dan terhubung dengan lingkungan terbuka dapat memberikan bantuan penyediaan cahaya alami pada stasiun.

Safety, health, comfort and accessibility are major important aspects in building design consideration. Trends in urban development requires better understanding on the importance of underground space utilisation. In a subway station design, providing access for natural light not only improve the health of underground space, but also has the possibility to extent the evacuation time during emergency evacuation. This paper models scaled fire tests and numerical modelling to predict smoke movement in subway station's fire. Fire test was carried out in a 1:25 scale of typical subway station, while numerical modelling was performed with the NIST Fire Dynamic Simulator V5. Two main scenarios was selected, i.e. a forced ventilation system and a hybrid system combining the forced ventilation and the natural ventilation effect (the chimney effect). The effect of fire locations on the distribution of smoke spread was measured simultaneously along the station model. This study found a good agreement between the results of numerical study and the scaled experimental works in certain regions. The hybrid ventilation system effectively removed smoke across the station space, hence provided longer time for evacuation time. Furthermore, the open atria installed through the platform level may provide natural light to station levels."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35955
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sungkar, Ali Abdurrahman
"Aspek kesehatan dan keselamatan menjadi pertimbangan perancangan pembangunan sistem transportasi massal bawah tanah dalam mengurangi risiko kebakaran. Pola pengembangan perkotaan memerlukan pemahaman yang baik terhadap kepentingan penggunaan ruang bawah tanah. Dalam perancangan stasiun bawah tanah, ketersediaan kapasitas ventilasi yang baik untuk manajemen asap memiliki kemungkinan untuk memperpanjang waktu evakuasi selama evakuasi darurat dilakukan. Sistem konfigurasi ventilasi untuk manajemen asap kebakaran dipilih menggunakan ventilasi paksa, ventilasi alami dengan bukaan atrium (efek cerobong) yang terhubung langsung dengan zona platform, dan kombinasi keduanya (ventilasi hybrid). Studi ini menggunakan model eksperimen dan analisis simulasi numerik untuk memprediksi pergerakan asap dalam kebakaran stasiun bawah tanah. Eksperimen ini menggunakan model tipikal stasiun bawah tanah skala 1:25 dan simulasi numerik juga dilakukan pada skala 1:25 dengan NIST FDS V.05. Skenario kebakaran terburuk dilakukan terhadap lokasi paling rawan terkait keselamatan evakuasi dan kebakaran kompartemen skala besar yang diatasi dengan konfigurasi ventilasi hybrid.
Hasil menunjukkan pendekatan parameter berbasis standar dapat diterapkan dalam sistem manajemen asap kebakaran. Ventilasi alami efektif dalam pengendalian asap untuk volume ruangan dan lokasi tertentu sehingga untuk kebakaran skala besar direkomendasikan untuk mengatur jumlah atrium. Ventilasi hybrid dan laju pergantian udara yang memadai dengan mengatur kapasitas ventilasi paksa untuk ruang bawah tanah direkomendasikan untuk kebakaran skala besar dan untuk manajemen panas bahkan dalam kondisi kebakaran terburuk.

Safety, health, comfort and accessibility are major important aspects in building design consideration. Trend of urban development requires better understanding on the importance of underground space utilization. In a subway station design, providing good ventilation capabilities for smoke management has the possibility to extent the evacuation time during emergency evacuation. Smoke vent configuration was selected using forced ventilation, natural ventilation via atria opening (chimney effect) connected to the platform level, and combining of those configurations (hybrid ventilation based). This paper used models scaled fire tests and numerical modeling to predict smoke movement in subway station?s fire. Fire test was carried out in a 1:25 scale of a typical subway station and numerical modeling also was performed in a 1:25 scale with the NIST Fire Dynamic Simulator V.05. The worst case scenario was performed on the most vulnerable location regarding safety egress and large scale of compartment fires under hybrid vent configuration.
The results show prescriptive based parameter approaches can be applied on smoke management system. Natural ventilation effective on smoke controlled in a particular compartment volume and location so in a large-scale compartment application is recommended to increase the number of atria. Hybrid ventilation and adequate ACH by configuring forced vent capacities for underground space recommended for large scale fires and heat management, even in the worst fires case."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42429
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Beline
"Tujuan utama penelitian ini difokuskan pada presurisasi tangga kebakaran dan pengendalian asap di ruang berukuran besar. Sebanyak 180 artikel akademik yang diterbitkan antara 1964 sampai 2022 ditinjau untuk merangkum strategi sistem presurisasi dan ekstraksi asap yang berkaitan dengan keselamatan berbasis kinerja di bangunan gedung. Dampak perbedaan tekanan dalam tangga darurat terhadap luar diteliti ada gedung perkantoran aktual 32 lantai. Pressurized-fan injeksi tunggal dipasang di atas ruang tangga. Sensor tekanan juga dipasang di lima lantai terpisah. Selanjutnya lima skenario pengujian dilakukan untuk mengukur perbedaan tekanan antar tangga dan koridor dengan beberapa pintu terbuka di berbagai lantai. Hasil pengujian menunjukan perbedaan tekanan sebesar 5-15 Pa diperoleh dari pengukuran lapangan dan perbedaan tekanan 10-20 Pa diperoleh melalui analisa numerik dengan kode FDS (Fire Dynamic Simulator). Analisa numerik juga menunjukkan distribusi tekanan di sepanjang tangga lebih merata dengan sistem presurisasi multi-injeksi. Dalam mempelajari manajemen asap di ruang berukuran besar, sebuah kompartemen berskala 1/10 berukuran 2,4m x 1,6m x 1,0m dan berlantai dua dengan sebuah lantai mezzanine dijadikan sebagai model eksperimen. Sumber asap berasal dari pembakaran sabut kelapa. Piranti lunak FDS juga digunakan untuk membandingkan hasil investigasi secara eksperimental dan analisis numerik. Analisa numerik FDS memperkirakan kenaikan obskurasi asap dan kenaikan temperatur lebih tinggi tinggi daripada yang diperoleh dari hasil pengujian. Meskipun banyak penelitian sebelumnya telah memberikan solusi untuk manajemen asap, kreativitas manusia dalam desain berkembang lebih cepat daripada regulasi atau pedoman sebelumnya sehingga diperlukan pendekatan berbasis kinerja dalam merancang sistem keselamatan kebakaran.

The primary aim of the research is focused on stairway pressurization systems and smoke control in large-volume spaces. A total of 180 academic publications published between 1964 and 2022 were included to summarize the practical applications of smoke control strategies based on pressurization or extraction systems, and potential research pertaining to performance-based safety schemes for smoke ventilation control in tall buildings. In an actual 32-story office building, the impact of a pressure differential over the stairs was studied. The single injection pressurized fan on the top of the stairwell and pressure sensors were on five separate floors to measure the pressure differential over time. Five scenarios are tested to observe the impact of differential pressure caused by an open door on various floors. The pressure difference between the stairwell and outside is 5 to 15 Pa gained in field measurements and 10 to 20 Pa in numerical studies. The numerical research also demonstrates that the pressure distribution along the stairs performed better for the multi-injection system. To explore smoke management in large volume spaces, another reduced-scale model of two levels with a mezzanine floor was developed using a 1/10 reduced-scale experimental compartment 2.4m x 1.6m x 1.0m. The smoke in the compartment was created by the combustion of coconut husks. Comparing experimental investigations to numerical analysis using FDS codes. The numerical calculations overestimate the rise in obscuration during the time of smoke accumulation. The increase in temperature simulated by FDS is also more than that observed by testing. While designing a smoke control system, it is necessary to use a performance-based approach."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Susanto
"Penelitian tentang sistem kabut air sebagai suatu pengendali asap dan pengurangan panas pada kebakaran dilakukan pada suatu model kompartemen berukuran 50 cm x 50 cm x 100 cm menggunakan penskalaan 1 : 6 dengan ukuran ruangan sebenarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh sistem tirai kabut air terhadap densitas asap dan distribusi temperatur dalam kebakaran kompartemen. Penggunaan sistem kabut air dalam penelitian ini tidak memadamkan api secara langsung dengan menyemprotkan kabut air ke dalam nyala api akan tetapi hanya sebagai tirai air yang ditempatkan jauh dari sumber api. Bahan bakar yang digunakan dalam penelitian ini adalah bensin premium sebanyak 8 ml yang ditempatkan pada suatu wadah dengan diameter 6.3 cm dengan tinggi 4.3 cm.
Dalam penelitian ini dibahas tentang pengaruh penggunaan kabut air dalam suatu kebakaran kompartemen seperti: perbandingan nilai optical density asap dan temperatur ruangan. Variasi data dilakukan dengan pengukuran nilai optical density asap dan temperatur ruangan sebelum dan sesudah pengaktifan kabut air. Data eksperimen akan menghasilkan suatu grafik optical density asap dan distribusi temperatur ruangan pada kondisi dengan dan tanpa pengaktifan tirai kabut air. Simulasi dilakukan dengan menggunakan Fire Dynamics Simulator (FDS. Ver. 5.0) kemudian membandingkan hasil simulasi dengan data yang di dapat dari hasil eksperimen.

Research on water mist systems as a controller of smoke and reduction of heat in fires performed on a compartment model with the size of compartment is 50 cm x 50 cm x 100 cm with scaling 1: 6 with actual size room. This study aims to determine the extent of influence of water mist curtain system to the density of smoke and heat distribution in compartment fire. The aplication of water mist system in this study does not directly extinguish the fire by spraying water mist into the flame but only as a water curtain which is placed away from sources of ignition. The fuel, which is being used as much as 8 ml of premium (gasoline) in this study, is placed in a container with a diameter of 6.3 cm with 4.3 cm height.
Comparison of smoke optical density and the room temperature will be conducted to determine the effectiveness of water mist curtains. Variation data was done by measuring the optical density of smoke and the room temperature before and after application of water mist system. Experimental data will produce a graph density of smoke and distribution of temperature compartement on conditions with and without activation of water mist curtains. Simulation was performed using Fire Dynamics Simulator (FDS. Ver. 5.0) and then the simulation results are compared with data obtained from the experimental results.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S164
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tommy Novianto
"Stasiun MRT merupakan salah satu tempat umum yang memiliki jumlah pengguna yang banyak sehingga aspek mengenai keselamatan penumpang wajib untuk diperhatikan. Beberapa tahun kedepan pembangunan MRT di Jakarta akan selesai dimana 5-6 stasiun yang ada akan berada di bawah tanah. Manajemen keselamatan kebakaran di bawah tanah lebih rumit daripada stasiun yang ada di permukaan ataupun melayang sebab persebaran asap searah dengan jalur evakuasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana dinamika asap yang terjadi pada kebakaran stasiun MRT ketika memanfaatkan tunnel sebagai tempat membuang asap tambahan.
Batasan dalam penelitian ini adalah sistem tunnel telah memiliki sistem ventilasi yang baik sehingga saat ada asap di tunnel segera bisa di buang ke permukaan dengan sistem ventilasi yang ada. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah simulasi dengan menggunakan FDS v.5 dan ekperimen menggunakan model stasiun dengan skala 1 :25. Variasi dilakukan pada penggunaan ventilasi blower dan jumlah fan samping yang digunakan. Diharapkan dengan adanya pembuangan asap kedalam tunnel membuat kondisi didalam stasiun bisa lebih baik.

MRT station is one of the public facility that has a lot of users, therefore aspects of passenger safety are required to be considered. In the next few years, Jakarta’s MRT construction will be finished. There will be 5-6 stations located underground. Fire safety management in the underground station is more complicated than the existing stations on the surface, because the spread of smoke drift in the same direction as the evacuation route. The purpose of this research is to learn about smoke dynamics that occur in fires at MRT station when utilizing the tunnel as a place to dispose smoke.
Limitation in this study is the tunnel system already has a good ventilation system so that when there is smoke in the tunnel, it can be disposed to the surface with the existing ventilation system immediately. The method used in this research is simulated using FDS v.5 and experimented using the model of the station with a scale of 1: 25. Variations are performed by using blower ventilation and the amount of side fan that is used. Hopefully, disposing smoke into the tunnel make the conditions inside the station better.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59087
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faizal Riswandi
"ABSTRAK
Seiring dengan bertambahnya gedung bertingkat serta meningkatnya kebutuhan lahan parkir maka pembangunan lantai basement di Jakarta semakin banyak. Lantai basement yang relatif tertutup membutuhkan sistem proteksi kebakaran khusus terutama pada sistem pengendalian asap. Salah satu alat yang digunakan sebagai pengendali asap di lantai basement adalah jet fan atau car park blower. Walaupun jet fan telah banyak digunakan tetapi belum ada aturan yang mengatur spesifikasi dan pemasangannya. Oleh karena ini, penilitian ini melakukan karakterisasi jet fan pada skala laboratorium.
Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap. Pertama, membuat model jet fan dengan menggunakan analisis nondimensional. Kedua, pengukuran kecepatan putaran jet fan. Ketiga, pengukuran debit aliran dengan orifice plates sesuai standar ISO 5167-2. Keempat, pengukuran profil kecepatan pada sisi tiup jet fan. Kelima, visualisai penyebaran asap yang ditiupkan oleh jet fan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan kecepatan putar fan mempengaruhi debit aliran, momentum aliran, dan lebar tiupan asap oleh jet fan. Dengan hasil tersebut, diketahui bahwa jet fan yang telah dibuat dapat diterapkan pada ekperimen kebakaran basement sebagai eksperimen selanjutnya.

ABSTRACT
As the number of high rise buldings and the need for parking space increases, the need for basement floor also grows.Relatively closed basement floor requires a special fire protection system, especially in the smoke control system. One of the tools used as the controller of smoke in the basement is jet fan or car park blower. Although the jet fan has been widely used, there are no rules governing its specification and installation. Therefore, this research was conducted to characterize the jet fan on a laboratory scale.
This research was conducted in several stages. First, creating a model jet fan using nondimensional analysis. Second, measuring the speed of jet fan rotation. Third, measuring the flow rate using orifice plates, in accordance to the ISO 5167-2 standard. Fourth, measuring the speed profile of a jet fan’s discharge outlet. Fifth, visualizating the spread of smoke that was blown by a jet fan. Results from this study indicate that the fan rotational speed affects flow, flow momentum, and the smoke’s width blown by the jet fan.With these results, it is known this jet fan model can be applied to a basement fire experiments as a further experiment."
2015
S59068
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gafero Priapalla Rahim
"Pada desain bangunan saat ini, pemakaian ruang terbuka ukuran besar dengan ketinggian ceiling sudah banyak dipakai. Panas dan asap adalah faktor yang membuat kebakaran berbahaya. Menggunakan model eksperimental dengan ukuran 2.4m x 1.6m x 1m, sirkulasi asap saat kebakaran diteliti dalam penelitian ini. Efek penimbunan dan pembuangan asap berkorelasi dengan kepekatan, temperatur, heat release rate dan laju pembuangan massa. Penggunaan sabut kelapa yang dibakar dengan menggunakan kompor berventilasi mekanik dapat menggambarkan kebakaran membara dengan laju produksi asap yang tinggi. Penggunaan massa sabut kelapa sebesar 40, 60 & 80 gr dapat mensimulasikan kondisi penumpukan asap dengan tingkat kepekatan asap yang sangat tinggi hingga 99%. Berdasarkan persamaan physical scale models dengan pendekatan nondimensional, nilai HRR untuk pengujian 40 gr, 60 gr & 80 gr sabut kelapa setara dengan kebakaran pada kursi, sofa dan unit kasur. Pada eksperimen pembuangan asap, semakin banyak sabut kelapa yang digunakan untuk eksperimen, maka akan semakin lama asap terbuang.

In many building designs nowadays, large open spaces with high ceilings are becoming more common. Heat and smoke are the two things that make a fire hazardous. Using an experimental enclosure model that measures 2.4m x 1.6m x 1m in a Scaled Atrium Compartment, researchers examine smoke circulation during a fire incident in a large space. The effect of smoke filling and clearance correlation on occupancy density, temperature, heat release rate and mass loss observed. The use of coconut fiber that is burned using a mechanically ventilated stove can describe a smoldering fire with a high smoke production rate. The use of coconut coir mass of 40, 60 & 80 grams can simulate smoke filling conditions with a very high level of smoke thickness with an optical density level of up to 99%. Based on the physical scale models with non dimensional similarity, the heat release rate from the 40gr, 60gr, and 80gr of burning coconut fibres is equivalent to the heat release rate gained by burning of cotton chair, polyurethane chair, and mattress. In the smoke clearance experiment, the more coconut fiber used, the longer the smoke will be thrown away."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>