Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 102110 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Setyo Sarwanto Moersidik
"Aerated Submerged Fixed Film (ASFF) Bloreactor merupakan suatu unit pengolahan limbah secara biologis yang termasuk dalam kelompok proses pengolahan pertumbuhan melekat secara aerobik (Aerobic Attached-Growth Treatment Process).
Penelitian ini memillki ruang Iingkup kajian yaitu mempelajari proses degradasi zat karbon organik, proses penguraian nutrien, serta faktor-faktor yang berpengaruh pada proses-proses tersebut diatas, untuk dapat mengetahui kinerja dari reaktor ASFF dalam mengolah limbah limbah susu.
Reaktor yang dipergunakan dalam penelitian ini merupakan reaktor dalam skala laboratorium. Reaktor terdiri dari satu stage, terbuat dari kaca dengan ketebalan 5 mm, dimensi zone pengolahan; panjang = 60 cm, lebar = 20 cm, tinggi = 40 cm, dan kapasitas reaktor sebesar 48 liter. Media yang dipergunakan adalah pipa PVC dengan diameter 3/8', yang dirangkai menjadi bentuk empat persegi panjang dengan ukuran; panjang = 45 cm, rebar = 18,5 cm, tinggi = 30 cm, dan memiliki luas permukaan sebesar 4,19 m2.
Limbah yang dipergunakan adalah limbah yang dihasilkan dari pabrik pengolahan susu P.T. Fajar Taurus, Jakarta. Limbah susu ini memiliki karakteristik beban berkisar antara 1800 - 4140 mg/l COD. Variabel dalam penelitian ini adalah beban organik yang bervariasi antara 20,62 - 47,43 gr COD m2 d-1. Sedangkan beban hidrolik dibuat tetap, yaitu sebesar 0,012 m3 m2 d-1, dengan debit pada influen sebesar 2 l/jam, dan detention time sebesar 24 jam.
Parameter - parameter yang dianalisa adalah : COD, SS, pH, DO, Temperatur, NH4,NO3,NO2, PO4 dan penelitian dilakukan di Laboratonum Teknik Penyehatan dan Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Depok. Pelaksanaan penelitian berlangsung sejak pertengahan Mei 1994 hingga akhir Agustus 1994.
Dari hasil penelitian didapatkan efisiensi penurunan COD berkisar antara 70 - 75% dengan kecenderungan menurun pada pembebanan yang semakin besar (Iebih besar dari pembebanan saat seeding). Sedangkan penurunan kandungan suspended solid berkisar antara 32,59 - 56,1 %. Temperatur selama penelitian berlangsung pada 27 - 28°C, sedangkan pH diantara 5 - 8. Proses penguraian nutrien dianalisa dengan mengamati penurunan NH4 dan PO4 yang masing-masing memiliki penurunan sebesar 11,53 - 19,76 % dan 12,57 - 26,83 %. Proses nitrifikasi pada reaktor dapat dilihat dari menurunnya kandungan ammonium dan nitrite bersamaan dengan meningkatnya kandungan nitrate pada efluen reaktor."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
01 Moe k
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S34426
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairina Damara
"Pengolahan air limbah domestik PT GS Battery dengan Bio Kleen Sewage System masih menghasilkan konsentrasi amonia effluen yang melebihi baku mutu. Aerated Submerged Fixed Film Reactor yang diketahui mampu mengolah beban amonia tinggi, diterapkan untuk mengolah air limbah tersebut dan dievaluasi selama 45 hari. Penelitian skala laboratorium dilakukan menggunakan bioreaktor dengan kapasitas 5.6 L yang dioperasikan pada waktu detensi yang berbeda, yaitu 6, 8, dan 10 jam. Lumpur aktif resirkulasi dari instalasi pengoalahan air limbah Jababeka digunakan sebagai lumpur pembibitan. Kualitas influen penelitian memiliki laju beban Chemical Oxygen demand COD dari 1181 sampai 1987 g COD m-3 hari-1 dan laju beban analisis dari 134 sampai 223 g NH3-N m-3 hari-1. Hasil penelitian menunjukkan performa yang lebih baik pada HRT 10 jam, dimana sistem mencapai 90 ndash; 93 dan 94 ndash; 99 pada efisiensi penyisihan COD dan analisis. Data yang diperoleh menunjukkan nilai R-kuadrat 0.87 dan 0.85. Konsentrasi effluen COD dan amonia memiliki rentang 36 ndash; 60 mg/L dan 0.4 ndash; 5 mg/L dimana keduanya telah memenuhi standar baku mutu di Indonesia. Penelitian ini juga menunjukkan dua kondisi aerobik dan anaerobik dapat bekerja dalam satu bioreaktor.

Domestic wastewater treatment in PT GS Battery using Bio Kleen Sewage System still produced ammonia concentration above effluent discharge standard. Aerated Submerged Fixed Film Reactor which known for its ability to treat high ammonia loading, was used and evaluated during 45 days. Laboratory experiment were conducted using a bioreactor with 5.6 L capacity operated at different hydraulic retention times, which were 6, 8, and 10 hours. Return activated sludge from wastewater treatment plant of Jababeka was taken as seed sludge. The influent of the experiment has Chemical Oxygen Demand COD loading rate from 1181 to 1987 g COD m 3 day 1 and ammonia loading from 134 to 223 g NH3 m 3 day 1. Results indicated better performance at 10 hours rsquo retention time that the system was able to achieve 90 ndash 93 and 94 ndash 99 removal efficiencies of COD and ammonia. Data gained exhibited the R squared value were 0.87 and 0.85. The effluent COD and ammonia concentration ranged between 36 ndash 60 mg L and 0.4 ndash 5 mg L which lower than the Indonesian national discharge standards for both parameters. The present study showed also two conditions of aerobic and anaerobic could be worked in a single bioreactor."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67608
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S34369
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S34462
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Noegroho
"Cadangan bijih mangan kadar rendah di Indonesia cukup besar, namun cadangan bijih mangan tersebut tidak dapat dimanfaatkan secara optimal karena rendahnya rasio Mn/Fe.Sehingga diperlukan penelitian untuk mempelajari metode benefiasi guna meningkatkan rasio Mn/Fe, menggunakan bijih mangan kadar rendah dari Kabupaten Tanggamus (MnO=15.30%, rasio=0.91) dan kabupaten Jember (MnO=28.66%, rasio=1.39) supaya bisa dijadikan bahan baku dalam pembuatan FeMn menggunakan SAF.
Penelitian benefisiasi bijih mangan kadar rendah dimulai dengan melakukan fraksinasi untuk mendapatkan ukuran butir 841-420 μm, 420-250 μm dan 250-177 μm kemudian dilakukan proses pemisahan gravitasi untuk menghasilkan concentrate dan tailing yang akan digunakan sebagai bahan baku untuk reduction reduction roasting. Proses reduction roasting dilakukan dengan variasti suhu 500°C, 700°C dan 900°C serta variasi waktu reduction roasting 30, 60, 90 dan 120 menit dan kemudian dilakukan proses pemisahan secara magnetic. Material non magnetik yang menghasilkan peningkatan rasio Mn/Fe paling optimum akan dilakukan proses briketisasi untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan FeMn menggunakan SAF.
Pengaruh variasi temperatur dan waktu reduction roasting memberikan hasil rasio Mn/Fe optimum 6.11, pada partikel non magnetik ukuran 841-420 μm dengan suhu reduction roasting 700°C selama 60 menit. Proses reduction roasting juga menyebabkan munculnya fase baru seperti Hausmanite (Mn3O4), Manganosite (MnO), Fayalite (Fe2SiO4) dan Phlogopite (KMg3(AlSi3O10(OH)2), akibat proses perubahan fase pada bijih mangan. Fase mineral tersebut muncul pada reduction roasting variasi waktu 60 menit, 90 menit dan 120 menit, serta muncul pada variasi suhu 500°C, 700°C dan 900°C.
Pada pengujian dalam SAF digunakan basisitas berdasarkan stoichiometri dengan nilai 1.17, 1.32, 1.15 dan basisitas referensi hasil penelitian Bobby et al, 2015, dengan nilai 0.7. Penggunaan basisitas 0.7 menghasilkan kenaikan berat metal dan menurunkan berat terak pada saat diproses dalam SAF. Selain itu basisitas stoichiometry hanya menghasilkan ferromangan dengan Mn=35.47% dan basisitas referensi 0.7 menghasilkan Ferromangan dengan Mn=60%.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan rasio menggunakan benefisiasi bisa mencapai rasio 6.11. Sedangkan proses pembuatan FeMn dengan menggunakan bijih mangan kadar rendah pada submerged arc furnace bisa menghasilkan kadar Mn 60% dengan kontrol pada basisitas untuk mengurangi volume terak, meningkatkan berat logam dan menaikkan kadar Mn.

Low grade manganese ore reserves in Indonesia is quite large, but manganese ore reserves can not be used optimally because of the low ratio of Mn / Fe.In that case, research is needed to study the methods of benefiasiation to increase the ratio of Mn / Fe, using low grade manganese ore from Tanggamus ( MnO = 15.30% ratio = 0.91) and Jember (MnO = 28.66%, ratio = 1.39) that can be used as raw material in the manufacture of FeMn using SAF.
Research for beneficiation of low grade manganese ore started by fractionation to obtain the grain size of 841-420 μm, 420-250 μm dan 250-177 μm then performed meja getar process to produce the concentrate and tailings to be used as ingredients raw for reduction roasting. Reduction roasting variety process carried out with a temperatur of 500 °C, 700 °C and 900 °C and roasting time variation of 30, 60, 90 and 120 minutes and then a magnetic separation process. Non-magnetic material that produces an increase in the most optimum ratio of Mn/Fe will be used into bricketing process as raw material for FeMn using SAF.
The effect of variation of temperatur and roasting time results ratio of Mn/Fe optimum 6.11, on a non-magnetic particle size of 841-420 μm with a roasting temperature of 700 °C for 60 minutes. Roasting also cause new phase occurensces such as Hausmanite (Mn3O4), Manganosite (MnO), Fayalite (Fe2SiO4) and Phlogopite (KMg3(AlSi3O10(OH)2), due to the process of phase changes in manganese ore. Mineral mineral appeared on roasting with time variations 60 minutes, 90 minutes and 120 minutes, as well as appearing on the variation in temperatur of 500 °C, 700 °C and 900 °C.
On testing in the SAF used basicity based stoichiometri with a value of 1.17, 1.32, 1.15 and reference basicity 0.7 based on the Bobby et al, 2015 reserach. Influence of basicity resulted in an increase of weight of metal and decrease the weight of slag during processing in the SAF. In addition basicity stoichiometry produces only ferromangan with Mn = 35.47% and reference basicity 0.7 generate Ferromangan with Mn = 60%.
The results of this study showed that increasing the ratio of Mn/Fe using beneficiation could reach a ratio 6.11. While the process of making FeMn using low grade manganese ore at Submerged arc furnace can produce 60% Mn grade with controls on basicity to reduce the volume of slag, improve and raise the level of heavy metals Mn.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46231
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moch. Syamtidar Apriansyah
"Beton teraerasi merupakan salah satu alternatif material pracetak untuk bangunan residensial, highrise atau lowrise building, baik sebagai pengganti batu bata, dinding partisi, pelat lantai ataupun. Hal ini karena sifat daripada beton teraerasi yang mudah dicetak ataupun dipotong menjadi ukuran-ukuran yang diinginkan menggunakan gergaji kayu / gergaji mesin serta kemudahan pada saat instalasi karena beratnya yang ringan, kemudian umur beton teraerasi yang lebih cepat matang dibandingkan dengan beton ringan menjadikannya memiliki nilai jual yang lebih. Kemudian limbah yang dihasilkan lebih sedikit bila dibandingkan dengan penggunaan beton biasa. Untuk mendapatkan kekuatan yang optimal, beton teraerasi harus melalui autoclave (12 bar) selama 12 jam. Karena biaya investasi cikup mahal, proses ini digantikan dengan pemberian tekanan uap panas / steam menggunakan pressto cooker (0,8 bar) selama 15 jam. Pada penelitian ini penulis menoba untuk mengetahui pengaruh penambahan aerated agent (alumunium yang berbentuk serbuk dan H2O2) kedalam campuran beton teraerasi yang terdiri dari semen, kapur, pasir dan air, serta pengaruh pemberian tekanan uap panas / steam terhadap kekuatan, densitas, dan pertambahan volume, serta mencari proporsi yang optimal dari beton teraerasi. Dari hasil percobaan diperoleh kuat tekan 0.5826 MPa dengan densitas 0.52 gram/cm3 pada penggunaan alumunium dan jika di steam kuat tekannya 0.0784 Mpa dan densitas 0,492 gram/cm3. Pada penggunaan H2O2 kuat tekannya 1.225 MPa dengan densitas 0.76 gram/cm3 dan jika di steam kuat tekannya 0.784 Mpa dengan densitas 0.828 gram/cm3. Untuk membuat 1 m3 beton terarasi dibutuhkan 1,6 kg dan 25,6 kg air atau 19,2 kg H2O2 (30 % air), 200 kg Semen Portland, 480 kg Pasir Silika, dan 40 kg Kapur. Harga 1 m3 batu bata adalah Rp.291.550,- sedangkan bila menggunakan beton teraerasi dengan aerated agent H2O2 biaya yang dibutuhkan adalah Rp.463.000,-

Aerated Concrete is one of the alternatif material precast for resedencial building, highrise or lowrise biulding, or can be used as a brick subtitute, wall partition, slab fluor etc. This is because characteristic of aerated concrete which easyly to precast or slice or cut to be size which we want using saw / saw machine and easy for instalation because the lihgt weight, then the age of aerated concrete which already faster then ordinary concrete make it have more valueable. This also produce waste less than ordinary concrete. To get an optimal strength, aerated concrete must through autoclave process at the time of 12 hour with 12 bar pressure. Because the investation cost very expensive, this process subtituted by steam using pressto cooker at the time of 15 hour with 0,8 bar pressure. On this research the author try to find out influence from the add of aerated agent into concrete mix which contain of portland cement, limestone, silica coarse, and water, and to find out influence added of steam to strength, density, and the increase of volume, and find the optimal proportion of aerated concrete. From this reasearch the compressive strength is 0.5826 MPa with density 0.52 gram/cm3 and if through steam process the compressive strength become 0.0784 Mpa with density 0,492 gram/cm3. If using H2O2 the compressive strength is 1.225 MPa with density 0.76 gram/cm3 and if through steam process the compressive strength become 0.784 Mpa with density 0.828 gram/cm3. To made 1 m3 aerated concrete needs 1,6 kg Alumunium and 25,6 kg water or 19,2 kg H2O2 (30 % water), 200 kg Portland Cement, 480 kg Silica Coarse, and 40 kg lime stone. The price of 1 m3 brick is Rp.291.550,- and if using aerated concrete with aerated agent H2O2 the price is Rp.463.000,-"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S35144
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setyo Sarwanto Moersidik
"Up-Flow Fixed Bed Reactor adaiah suatu unit pengolahan biologis pada kondisi aerob dengan memanfaatkan mikroorganisme dari jenis pertumbuhan melekat (attached Growth Process).
Reaktor yang digunakan pada penelitian ini dalam skala laboratorium dengan ukuran tinggi 85 cm + jagaan 25 cm, diameter 15 cm terbuat dari PVC. Media yang digunakan Bio-Ball. Reaktor dilengkapi dengan aerator untuk mensuplai kebutuhan oksigen selama proses nitrifikasi bersangsung, serta pompa untuk mengalirkan iimbah kedalam reaktor dan katup-katup pengatur debit aliran maupun suplai udara.
Limbah yang digunakan dalam penelitian ini adalah limbah essence yang dihasilkan P.T Essence berlokasi di Jalan Otista Jakana Timur dengan kandungan ammonium yang cukup tinggi untuk mendukung proses nitrifikasi. Limbah dialirkan dengan debit 6.25 ml/detik dengan detention time 40 menit.
Parameter-parameter yang dianalisa adalah ; COD, BOD5, DO, SS, Temperatur, pH, NH4,NO2,NO3. Penelitian dilakukan pada Laboratorium Teknik Penyehatan dan Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Indonesia yang secara keseluruhan memakan waktu kurang lebih 3 bulan yaitu mulai awal Agustus hingga akhir Oktober 1994.
Dari hasil penelitian didapatkan efisiensi penurunan COD sebesar 65.09 - 72.45 % dan temperatur penelitian berkisar 24-25°C dengan pH 7-8. Proses nitrifikasi dianalisa dengan mengamati penurunan ammonium yang mencapai 68.82-76.42 %, penurunan nitrit mencapai 68.43-76.82 % dan peningkatan nitrat mencapai 60.82-69.22%, menunjukkan bahwa proses nitrifikasi berjalan cukup baik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Petra Patria Diah Paramita
"Skripsi ini membahas tentang penerjemahan pronomina persona dalam subtitle Film The Little Focker yang disutradarai oleh Paul Weitz. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Dalam penelitian ini, penulis akan melihat bagaimana pronomina persona bahasa Inggris diterjemahkan ke dalam subtitle bahasa Indonesia. Penelitian ini juga akan melihat apakah penerjemahan tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan ragam. Penulis mengaitkan teori S-P-E-A-K-I-N-G Hymes dan solidaritas dan kekuasaan Brown dan Gilman untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pemilihan penggunaan pronomina dalam suatu tuturan.
Penulis juga akan menggunakan teori penerjemahan audio-visual Cintas untuk melihat bagaimana format subtitle berpengaruh terhadap terjemahan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa penerjemahan pronomina persona ke dalam subtitle bahasa Indonesia banyak yang tidak mengikuti kaidah berbahasa Indonesia yang baik dan benar dikarenakan harus memenuhi keterbatasan ruang untuk subtitle itu sendiri dan sebagai akibatnya terjadi pergeseran ragam antara dialog asli dengan subtitle bahasa Indonesia.

This study discusses the personal pronoun translation on the subtitle of the movie The Little Focker which is directed by Paul Weitz. The research method used in this study is qualitative descriptive. In this study, the researcher identifies the process of how English personal pronoun is translated into Bahasa Indonesia subtitle. In addition, this study also identifies whether the translation process results the changes on the manner. The researcher links the theory of S-P-E-A-K-I-N-G by Hymes and solidarity and power by Brown and Gilman to find out what factors are influencing the selection of the use of pronouns in an utterance.
Another theory used in this study is the theory of audio-visual translation by Cintas to see how the subtitle format affects the translations. The result of the study shows that many of the personal pronoun translations to Bahasa Indonesia subtitle do not follow the principle of formal Bahasa Indonesia as a result of limited space on the subtitle itself. The consequence is the shifting of manner from the actual dialogue to the Bahasa Indonesia subtitle.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S435
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ribka Sangianglili
"Skripsi ini menganalisis dekonstruksi yang terjadi dalam film animasi bergenre superhero, Megamind. Melalui perbandingan antara film ini dengan film-film superhero klasik, diperoleh hasil bahwa film ini telah medekonstruksi konvensi cerita superhero dalam aspek penokohan, alur cerita, dan sudut pandang. Namun, melalui pengkajian postkolonialisme dan gender, upaya dekonstruksi dalam film ini mengandung dualisme. Pada satu sisi, upaya tersebut terlihat telah melawan supremasi kulit putih serta nilai maskulinitas dan femininitas konvensional yang kerap kali muncul dalam film superhero pada umumnya. Tapi, di sisi lain, terjadi ambivalensi dalam upaya dekonstruksi tersebut karena pada akhirnya malah menekankan pola-pola tersebut. Lebih lanjut, dekonstruksi tersebut ternyata bertujuan untuk merekonstruksi konsep hero yang berbeda. Melalui tokoh Megamind, terdapat beberapa hal yang berusaha ditekankan yaitu proses untuk menjadi hero dan kekuatan yang tidak sekedar mengandalkan fisik.

This undergraduate thesis analyses the deconstruction which happens in Megamind, an animated superhero movie. By comparing this movie and several classic superhero movies, it can be concluded that Megamind has changed the basic convention of superhero stories through its characters, plot, and point of view. However, there is a dualism meaning in the deconstruction. On one hand, this movie seems to oppose the white supremacy, and also the conventional masculinities and femininities which usually can be seen in superhero movies in general. On the other hand, it also confirms those values again. Furthermore, the movie reconstructs different concept of hero as the result of the ambivalence in the deconstruction. Megamind shows some hero's qualities that rarely appear in the classic superhero movies such as the process to be a hero and other kind of powers beside the physical power."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43374
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>