Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 103926 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Katili, Sari
"Pengujian relaksasi-tegangan tarik adalah pengujian yang bertujuan untuk melihat ketahanan (performance) suatu bahan terhadap pengaruh waktu dan temperatur. Pengujian ini termasuk satu "rumpun" dengan pengujian creep.
Pengujian relaksasi-tegangan tarik pada PC (Prestressed Concrete) Wire bertujuan untuk melihat pengaruh pengujian relaksasi-tegangan tarik terhadap PC Wire diameter 7 mm yang diproduksi di Indonesia.
Hasil penelitian secara mikro dengan pendekatan terhadap grafik distribusi kekerasan bahan, terlihat gejala perilaku deformasi elastis-plastis yaitu adanya pengaruh kerapatan dislokasi dan deformasi elastis-plastis. Dan hasil perlakuan anil stress-relieve akan memperlambat kecepatan relaksasi tegangan. Pada komposisi kimia, dimana pengaruh unsur Mn dan Si memperlambat kecepatan relaksasi tegangan. Sedangkan pengaruh unsur S dan P memberikan efek yang sebaliknya.
Produksi PC Wire yang dibuat di Indonesia didapatkan hasil bahwa PC Wire PT I memiliki kecepatan relaksasi-tegangan yang rendah di banding dengan PT S untuk diameter 7 mm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S41085
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sentot Novianto
"Saat ini penggunaan refrigran yang ramah lingkungan menjadi kebutuhan manusia. Penelitian tentang refrigran pengganti, salah satunya R-290 menjadi kebutuhan untuk mengetahui karakteristik didih alir. Penelitian penurunan tekanan, dan pertukaran kalor R-290 diharapkan dapat menggantikan posisi R-22 sebagai refrigran alami. Dalam percobaan aliran didih R-290 dan R-22 sebagai pembanding dilakukan dalam pipa konvensional berdiameter 7,6 mm. Variasi fluks kalor dari 5,9 kW/m2 sampai 25,04 kW/m2, fluks massa dari 282 kg/m2.s sampai 630 kg/m2.s, dan temperature saturasi dari -0,42°C sampai 11,97°C untuk R-22, sedangkan variasi 9,89 kW/m2 sampai 25,04 kW/m2, fluks massa dari 185 kg/m2.s sampai 445 kg/m2.s dan temperature saturasi dari 3,73°C sampai 9,56°C untuk R-290.
Hasil yang diperoleh adalah penurunan tekanan dipengaruhi oleh fluks massa, fluks kalor dan temperature saturasi, dimana R-22 mempunyai penurunan tekanan lebih rendah dari R-290. Sedangkan untuk perpindahan kalor dipengaruhi oleh fluks kalor dan temperature saturasi, sedangkan fluks massa tidak menunjukkan perubahan nilai perpindahan kalor baik untuk R-22 dan R- 290. R-290 mempunyai nilai perpindahan kalor lebih besar dari R-22. Persamaan prediksi paling baik untuk penurunan tekanan R-22 oleh Mishima-Habiki (1996), sedangkan R-290 oleh Homogenous (1960). Persamaan prediksi paling baik untuk perpindahan kalor R-22 oleh Shah (1982), sedangkan R-290 oleh Kwang II Choi (2009).

To day the use of environmentally friendly refrigran into human needs. Research on refrigran substitutes, one of which R-290 being the need to know the characteristics of flow boiling. Study pressure drop and heat exchange R-290 is expected to replace the R-22 as a natural refrigran. In the experiment the flow boiling of R-290 and R-22 as the comparison is done in a conventional pipe diameter of 7.6 mm. The variation of the heat flux of 5.9 kW/m2 to 25.04 kW/m2, mass fluxes from 282 to 630 kg/m2.s kg/m2.s, and the saturation temperature of - 0.42°C to 11.97°C to R-22, while the variation of 9.89 kW/m2 to 25.04 kW/m2, mass fluxes from 185 to 445 kg/m2.s kg/m2.s and saturation temperature of 3.73°C to 9.56°C to R-290.
The result is a pressure drop is influenced by the mass flux, heat flux and saturation temperature, where the R-22 has a lower pressure drop than R-290. As for the heat transfer is affected by the heat flux and saturation temperature, while the mass flux showed no change in the value of a good heat transfer for R-22 and R-290. R-290 has a value greater heat transfer than R-22. The best prediction equation for the pressure drop of R-22 by Mishima-Habiki (1996), while the R-290 by homogenous (1960). The best prediction equation for the heat transfer of R-22 by Shah (1982), while the R-290 by Kwang II Choi (2009).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T41876
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Dekrino
"Modifikasi geometri bentuk dalam suatu pipa masih sedikit diteliti dalam usaha memperoleh pengurangan hambatan. Usaha ini dilakukan denganmenguji aliran beberapa jenis fluida Newtonian ataupun non-Newtonian. Percobaan dilakukan dengan mengukur pressure drop. Tujuan penelitian ini untuk meneliti membandingkan pressure drop dalam pipa bulat biasa dan pipa spiral dengan memberikan beberapa variasi konsentrasi pada fluida yang dialirkan.
Fluida yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari beberapa variasi, yaitu air (Newtonian), pasir silika dengan mesh 80-100 dan mesh 20-30 dan cw masing-masing pasir divariasikan yaitu 9 % dan16 %. Hal ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh viskositas, konsentrasi, massa jenis, diameter partikel(mes) terlarut terhadapa pressure drop.
Pada percobaan didapatkan bahwa pada pengujian lumpur pasir mesh 80-100(9%) di kisaran bilangan Reynolds 27000 hingga 29000 terjadi pengurangan hambatan (drag reduction). Hal itu terbukti dari nilai koefisien gesekan pada lumpur yang lebih kecil dibandingkan dengan koefisien gesek dari persamaan blasius untuk aliran turbulen. Pada percobaan didapat nilai DR paling besar terjadi pada bilangan Reynolds 28283,92 yaitu sebesar 11,7708 %.

The modification of the inner form geometry of a pipe is still in a few number examined in order to obtain the drag reduction. This effort is conducted by testing the flow of some kind of Newtonian and non-Newtonian fluid. Experiments is by measuring pressure drop .The purpose of this research to compare the pressure drop in regular circular and spiral pipe by making some variation on concentration and mesh.
The fluid which is flowed in this research consist of some variation, they are water (Newtonian), silica sand mud in 80-100 mesh and 20-30 mesh and each mesh has two variation of concentration in 9 % and 16%. The purpose is to know the influence of viscosity, concentration, density, and mesh in concerning the pressure drop.
On the silica sand mud experiment on mesh 80-100 (9%)at Reynold figure between 27000-29000in the spiral pipe the drag reduction is obtained which is it?s f value is smaller than the friction coefficient by the blasius equation for turbulent flow. This experiment shows the maximum ratio of DR is on Reynold figure 28283,92 it is 11,7708%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59499
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afrizal Amir
"Struktur material logam di lingkungan air laut sangat rentan terhadap serangan korosi akibat kadar NaCl yang sangat tinggi. Sehingga diperlukan suatu proteksi kepada struktur untuk mencegah serangan korosi tersebut, salah satunya proteksi katodik. Untuk mendapatkan kualitas anoda korban yang digunakan, salah satu parameter penting yang harus diketahui adalah efisiensi dari anoda. Efisiensi memberikan gambaran tentang kemampuan anoda dalam fungsinya memproteksi struktur. Untuk mengetahui efisiensi anoda korban aluminium digunakan metode hidrogen evolusi dan kehilangan berat yang mengacu kepada NACE Standard TMO190-98 Item No. 21221 tentang Impressed Current Laboratory Testing of Aluminum Alloy Anodes. Dalam pengukuran efisiensi anoda, terkadang jumlah specimen yang akan diuji berjumlah banyak. Dan pada pengujian ini menggunakan batang titanium sebagai pengalir arus dan sebagai penopang. Harga titanium yang tinggi akan menyebaban biaya pengujian yang tinggi. Maka dicari material pengganti titanium tetapi memberikan hasil yang akurat. Material tersebut adalah tembaga yang telah diisolasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan tembaga sebagai material penganti titanium. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil efisiensi anoda yang menggunakan batang titanium dan tembaga mempunyai efisiensi yang sama, baik untuk metode evolusi hydrogen dan kehilangan berat. Dari penelitian diketahui efisiensi anoda dengan menggunakan batang titanium mempunyai efisiensi 94 % untuk metode evolusi hidrogen dan 87.73333% untuk metode kehilangan berat. Efisiensi anoda yang menggunakan batang tembaga 92.79% untuk metode evolusi hidrogen dan 87.75556% untuk metode kehilangan berat. Ini menunjukan bahwa tembaga dapat menggantikan titanium.

Metal structure in marine environment very fragile against corrosion attack because concentration of sodium chloride is very high. Because of that protection method needed to protect structure, one of the methods is cathodic protection. To get quality of sacrificial anode, parameter that should know is efficiency of anode. Efficiency of anode describe about ability of anode to protect the structure. Evolution Hydrogen and Weight Loss method on NACE Standard TMO190-98 Item No. 21221 about Impressed Current Laboratory Testing of Aluminium Alloy Anodes used to calculate efficiency of anode. On anode efficiency testing usually the number of anode is very large, and in this test, titanium rod was used as conductor and as supporting rod. The price of titanium was very expensive and that will make cost the anode efficiency test becoming very high. Because of that, we needed another substitution material that gave us an accurate result but the prize is not expensive. That material was isolated copper wire. This experiment purpose was to knowing the effect copper wire as substitution of titanium rod. The results of experiment show that efficiency of anode using titanium rod and copper wire has a same efficiency either evolution hydrogen or weight loss method. From the experiment we can tell that efficiency anode using titanium rod was 94% for evolution hydrogen method and 87.73333% for weight loss method. Efficiency anode using copper wire was 92.79 % for evolution hydrogen method and 87.75556 % for weight loss method. This indicated that copper wire can substitute titanium rod."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S41809
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novatra Cipto
"Kebutuhan bola pelumat (grinding ball) pada industri semen khususnya masih tinggi. Secara teknis Indonesia belum dapat membuanya sendiri. Penelitian yang dilakukan dalam beberapa tahun ini merupakan studi optimasi demi tercapainya pemenuhan kebutuhan diatas oleh bangsa sendiri dan bukan tidak mungkin prospek ekspor ke Iuar negeri. Pada tahun Ialu dilaksanakan pada industri besar berskala nasional dan ternyata belum juga dapat menghasilkan kualitas bola pelumat yang menyamai kualitas impor. Belum lagi masih diragukan konsistensinya untuk memproduksi secara massal. Oleh sebab itu studi optimasi sekarang ini mencoba memberi kesempatan kepada industri Kecil Menengah dengan kapasitas terbatas untuk mencoba menjajaki peluang produksi bola pelumat di Indonesia dengan menerapkan prosedur operasional standa dan juga menjajaki kemampuan teknis IKM.
Rangkaian penelitian dilakukan unruk menindaklanjuti bola pelumat yang sudah dihasilkan lndustri Kecil Menengah agar dapat menyamai kualitas ekspor. Adapun penelitian yang dilakukan meliputi pembuatan bola pelumat di IKM mengevaluasi secara visual, melakukan perlakuan panas terhadap produk dan mengkarakterisasi produk pada setiap tahap proses tersebut, yaitu : annealing hardening, dan tempering, Adapun pengujian yang dilakukan untuk mengkarakterisasinya adalah uji komposisi selelah proses pengecoran, uji kekerasan, foto mikrostruktur dan penghitungan fasa karbida yang terbentuk.
Coran yang dihasilkan masih terdapat beberapa kekurangan pada produksi bola pelumat pada IKM misalnya adanya cacat pada coran berupa shrinkage dan gas hole. Komposisinya sebagian kurang sesuai target. Kekerasan yang dihasilkan pada akhir proses perlakuan panas dapat dikatakan baik karena sudah memenuhi kekerasan yang diharapkan yaitu 450-550 BHN. Sedangkan setelah proses aniling kekerasan terletak pada tingkat yang paling bawah demi mudahnya proses permesinan yang akan dilakukan, Jaringan karbida (karbida primer) yang terbentuk cukup dikalakan baik dan sesuai dengan pola perlakuan panas yang dilerapkan meskipun masih sulit mengindentifikasi karbida sekunder pada matriknya. Diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat menyertakan pengujian yang lebih mendekati keadaan pada saat pemakaian, seperti uji spalling, impair dan abrasi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S41435
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Alif Fudin
"Masalah yang sering muncul dalam pembuatan grindil ball lokal adalah belum maksimalnya performa standar yang dipersyaratkan seperti nilai yield hanya bisa dicapai 35% masih dibawah standar 35% tingkat pecah yang tinggi dan masih terdapat cacat shinkage atau porositas. Dari data teknis diatas masih diperlukan upaya penelitan dan pengkajian mendalam untuk menghasilkan kualitas grinding ball lokal agar sesuai dengan spesifikasi pemakaian.
Penelitian skala laboratiroum terhadap grinding ball hasil industri kecil-menengah dilakukan muai dari inspeksi mikrostruktur, kualitas permukaan, kerusakan dan komposisi kimia kondisi as-cast. Kondisi grinding ball as-cast selanjutnya dilakukan proses perlakuan panas mulai dari annealing, hardening dan tempering untuk kemudian dilakukan pengamatan nilai kekerasan makro, metalografi kualitatif-mikrostruktur serta kuantitatif-persen fasa terhadap hasi tiap-tiap kondisi perlakuan panas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kekerasan grinding ball kondisi as-cast dapat ditingkatkan dengan perlakuan panas yaitu 430-510 HB menjadi 690-833 HB pada perlakuan hardening. Perolehan mikrostruktur primary carbides sebesar 21-32 % pada as temper sedangkan target untuk as-temper adalah 38,2%, Hal ini terjadi karena pengendapan primary carbides dalam matriks belum maksimal akibat perlakuan panas yang kurang optimum."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S41423
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Subihi Eka Prasetya
"Karbondioksida merupakan gas asam yang dapat menyebabkan korosi pada sistem perpipaan dan mengurangi nilai bakar (heating value) pada gas alam sehingga memerlukan penanganan untuk proses pemisahannya. Teknologi membran menjadi proses yang menjanjikan, terutama di industri minyak dan gas bumi. Salah satu metodenya adalah dengan proses absorpsi melalui kontaktor gas-cair. Penggunaan kolom absorpsi konvensinal untuk proses pemisahan CO2; cukup merugikan karena sering menimbulkan masalah dan tidak hemat tempat dan energi. Pembelajaran dan percobaan pada teknologi membran telah banyak dilakukan oleh para peneliti untuk mencapai kondisi yang paling efektif, efisien dan hemat tempat. Salah satunya adalah dengan menggunakan kontaktor membran serat berongga. Pada penelitian ini, pembelajaran dipusatkan pada evaluasi perpindahan massa dan hidrodinamika yang terjadi pada proses absorpsi CO2 oleh pelarut air dan larutan NaOH 0,01M dengan melihat pengaruh variasi jumlah serat sebanyak 10, 15 dan 20 serat membran polipropilen. Selain itu juga dilakukan variasi laju alir pelarut sebesar 100-350 L/jam di dalam modul. Modul berbentuk selongsong-tabung dengan umpan pelarut mengalir di sisi selongsong sedangkan gas CO2 murni mengalir di dalam serat dengan berlawanan arah. Efektifitas perpindahan massa yang dihasilkan jauh lebih tinggi dengan menggunakan NaOH. Fluks yang dihasilkan mencapai 5,45x10-3 mol/m2s, 121.458 kali lebih besar dibandingkan air yang hanya mencapai 4,49x10-8 mol/m2s. Peningkatan laju alir dapat meningkatkan koefisien perpindahan massa sehingga fluks yang dihasilkan lebih tinggi, namun peningkatan jumlah serat dapat menurunkan koefisien perpindahan massa akibat adanya faktor kekosongan dan geometri membran. Peningkatan laju alir menyebabkan perubahan tekanan meningkat, namun bilangan Reynolds juga meningkat sedangkan faktor friksi yang dihasilkan akan menurun. Selain itu, peningkatan jumlah serat akan meningkatkan perubahan tekanan akibat meningkatnya friksi pada dinding membran.

Carbon dioxide characterized as acid gas, causing corrosion on the piping system and reducing the heating value of natural gas. Membrane technology becomes a promising process of the CO2 removal especially in the oil and gas industry. One of the methods is absorption using a gas-liquid contactor. It is true that conventional process of absorption tower for CO2 removal has several problems regarding the process and also need a large of space and energy. Research and study of membrane technology have been done lately to achieve the best efficient, effective, and saving space and energy condition. Hollow fiber membrane contactor is the alternative choice regarding that needs. The research focused on the evaluation of mass transfer and hydrodynamic in the CO2 absorption process into water and NaOH dilute solution with vary the amount of polypropylene fiber (10, 15, 20 fibers). The flow rate also varied 100-350 liter/hour in the Shell and tube module. Liquid stream enter the Shell side from the bottom of module and gas stream made a counter current flow against the liquid. Mass transfer effectiveness of NaOH found higher than water. The flux reached 5.45x10-3 mol/m2s which is 121458 times higher than water?s flux which is 4. 9x10-8 mol/m2s. The high of liquid flow rate can succesfully increse the overall mass transfer coeficient. Otherwise, addition of fiber will reduce the overall mass transfer coefficient affected by void fraction and membrane geometry. In hydrodynamic, the addition of liquid flow rate results high pressure drop. However it will make the Reynolds number higher so that the friction factor can be low. Besides that, the addition of fiber can increase the pressure drop caused by the high friction on the membrane?s surface."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S49806
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Budianto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36573
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Herkata
"Kerugian tekanan aliran fluida di dalam heat exchanger tidak dapat dihindarkan. Tujuan dari penelitian ini ialah menganalisa aliran fluida didalam saluran tertutup penampang segi empat yang didalamnya terdapat pipa silinder. Fluida yang digunakan adalah air biasa dan air biasa dicampurkan dengan gliserine 5%, 10%. Silinder dengan diameter 16 mm diletakkan melintang di dalam saluran tertutup, pada dinding permukaan silinder diukur distribusi tekanannya. Hasil memperlihatkan sudut pisah aliran bergeser sedikit ke belakang dengan bilangan Reynold sama bila dibandingkan dengan memakai fluida air biasa. Curva dari distribusi tekanan menyimpulkan kemungkinan adanya pengurangan hambatan (drag reduction) terjadi pada bilangan Reynold's dan konsentrasi larutan tertentu."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37190
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>