Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 54519 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sigit Pranowo Hadiwardoyo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Pranowo Hadiwardoyo
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"Sistem drainase pada lapangan golf merupakan suatu hal yang amat penting. Pada lapangan golf, drainase diperlukan untuk untuk menjaga agar lapangan tetap kering, sehingga dapat menjaga kesuburan rumput, memberikan kenyamanan bagi pemain golf untuk berjalan, mengendarai dan memukul bola serta mencegah adanya genangan air dan lumpur pada saat bermain. Untuk menjaga agar lapangan tetap tidak tergenang terutama pada saat sehabis hujan diperlukan sistem drainase yang baik, Drainase yang terdapat pada lapangan golf diutamakan pada disain dari drainase bawah permukaan. Sehingga evaluasi yang dilakukan adalah membandingkan kondisi drainase bawah permukaan yang ada dengan hasil perhitungan. Sebagai studi kasus sistem drainase lapangan golf ini adalah Padang Golf Satelindo Bukit Sentui dengan 18 hole seluas 100 ha. Pada lapangan golf ini terjadi genangan pada beberapa areal. Genangan air yang terjadi dievaluasi dan dicarikan beberapa altematif penanggulangannya. Perbaikan drainase permukaan ataupun perbaikan saluran drainase bawah permukaan yang dilakukan pada prinsipnya tergantung dari keadaan topografi, kondisi tanah dan keadaan curah hujan."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S34840
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Adidjaja
"Dalam skripsi ini dibahas mengenai evaluasi sistem drainase bandara Soekamo-Hatta, karena hal itu sangat penting bagi keselamatan pesawat pada saat akan lepas landas maupun mendarat serta bagi umur dari perkerasan itu sendiri. Langkah awal dari evaluasi ini adalah dengan mengumpulkan data-data seperti data curah hujan, peta topografi, denah bandara dan sistem jaringan saluran yang ada, serta bentuk penampang saluran yang digunakan. Kemudian dapat dihitung intensitas hujan (rumus Mononobe) berdasarkan periode ulang 5-10 tahun, grafik lengkung IDF, koefisien runoff, luas daerah tangkapan air, dan waktu konsentrasi (rumus FAA). Setelah itu, didapatlah debit rencana (rumus rasional). Selanjutnya, koefisien kekasaran dinding saluran dan debit kapasitas saluran dapat dihitung (rumus Manning).
Dari hasil analisa perbandingan antara debit rencana dan debit kapasitas saluran, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kapasitas yang ada mencukupi untuk hujan rencana dengan periode ulang 5-10 tahun, bahkan ada yang mencukupi untuk periode ulang 100 tahun. Selebihnya pemeliharaan saluran-saluran yang dilaksanakan di Bandara Soekamo-Hatta adalah sangat menunjang untuk keselamatan operasional."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S34896
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rayhan Rahmanda Arifin
"Kerusakan jalan pada struktur perkerasan lentur merupakan hal yang sering terjadi di Indonesia khususunya DKI Jakarta. Kerusakan diakibatkan oleh berbagai macam faktor dimana air merupakan faktor utama dan keberadaan air pada permukaan jalan bergantung pada kondisi drainase. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dari kondisi drainase terhadap kerusakan permukaan jalan struktur perkerasan dan mengetahui dan menganalisis bentuk pengaruh yang dihasilkan. Wilayah tinjauan adalah DKI Jakarta kecuali Kepulauan Seribu. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan metode ANOVA didapatkan ada pengaruh dari kondisi drainase dengan Fhitung 14,66 dan 18,68. Pada seluruh wilayah tinjauan kerusakan terbesar diakibatkan kondisi tidak ada drainase. Kerusakan terbesar adalah kerusakan tingkat berat sebesar 80 persen dari keseluruhan. Semakin buruk kondisi drainase luas kerusakan jalan semakin besar. Kerusakan terbesar diakibatkan kondisi tidak ada drainase sebesar 83 persen dari total kerusakan.

Road damages in flexible pavement structure is common in Indonsesia especially in Jakarta. The damages caused by various factors which water is a major factor and the presence of water on the surface of the road depends on the condition of drainage. This research was conducted to finding out whether or not the influence of drainage conditions to the surface of damage of flexible pavements and find out what are the effects. Region of reviews is Jakarta except Kepulauan Seribu. Based on the statisticals results using ANOVA showed there are influence of drainage condition with Fcount 14,66 and 18,68. On the whole territory of the largest drainage review is a condition there is no drainage. The greatest damage is level high damage with value 80 percentage from total damage. If drainage condition getting worse the surface damage became bigger. The greatest damage caused by level worst drainage condition with value of 83 percentage from total damage.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60187
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mardiana
"Lajunya pembangunan di kawasan perkotaan yang disebabkan oleh lajunya pertumbuhan penduduk dan kurang tertatanya sistem makro dan mikro drainase dalam satu kerangka Rencana Umum Tata Ruang memberikan berbagai dampak negatif terhadap lingkungan hidup, yang antara lain berupa banjir genangan. Banjir genangan merupakan salah satu masalah utama Kotamadya Banda Aceh yang harus segera ditanggulangi. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem drainase yang ada belum berfungsi secara menyeluruh, terutama pada kawasan﷓kawasan rendah dan cekung. Untuk menanggulangi genangan air hujan tersebut diperlukan perencanaan sistem drainase yang berwawasan lingkungan. Drainase berwawasan lingkungan adalah prasarana yang berfungsi untuk mengalirkan air permukaan ke badan air, di mana pembangunannya terintegrasi dengan Rencana Umum Tata Ruang, pelaksanaan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, pembangunan sarana utilitas kota, serta mempertimbangkan kondisi lingkungan fisik, sosial dan budaya, sehingga dapat meningkatkan kualitas manusia. Oleh karena itu, permasalahan sistem drainase di kawasan perkotaan perlu dirurriuskan dengan melakukan pengkajian dari sudut perencanaan teknis dan dilihat kaitannya secara menyeluruh dengan beberapa aspek lingkungan alam, lingkungan sosial dan lingkungan buatan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sistem perencanaan makro drainase dalam kerangka rencana tata ruang kota; menganalisis kondisi sistem saluran drainase di kawasan perkotaan serta kaitannya dengan kondisi kualitas lingkungan dan kualitas kesejahteraan masyarakat di sekitarnya; dan mengusulkan sistem perencanaan makro drainase berwawasan lingkungan.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1) perencanaan drainase yang berwawasan lingkungan akan mampu menurunkan frekuensi dan tinggi banjir genangan di suatu kawasan; 2) terkendalinya tinggi banjir genangan akan dapat meningkatkan kesejahteraan penduduk di suatu kawasan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk menyempurnakan proses perencanaan drainase kawasan perkotaan; dan sebagai bahan bandingan untuk penelitian selanjutnya dalam perencanaan dan pengembangan rekayasa teknik drainase untuk meningkatkan kualitas lingkungan di suatu kawasan perkotaan.
Metode pengambilan sampel di daerah studi dilakukan dengan cara two stage cluster random sampling di sebanyak 5 kelurahan di daerah genangan kawasan perkotaan. Kelurahan tersebut adalah Kelurahan Laksana, Keuramat, Kampung Baru, Sukaramai dan Lampaseh Kota. Jumlah sampel adalah 93 KK atau 3 % dari jumlah Kepala Keluarga (KK) teasing-masing Kelurahan. Data yang diperlukan dalam analisis ini adalah data primer dan sekunder. Pengambilan data dilakukan dengan 3 (tiga) cara, yakni ; observasi di lapangan; penyebaran kuesioner; dan wawancara.
Metode pengambilan data menggunakan teknik random sampling, yakni semua populasi mempunyai kesempatanl probabilitas yang sama untuk terpilih menjadi responder. Prosedur yang ditempuh untuk menentukan sam pel adalah mengindentifikasikan seluruh rumah tangga dalam 5 kelurahan tersebut di atas; melakukan undian untuk mendapatkan renponden terpilih, sehingga diharapkan dapat representatif dalam mewakili sifat-sifat populasi.
Analisis data meliputi: analisis statistika hidrologi digunakan untuk perhitungan curah hujan rencana dan perhitungan debit rencana; analisis hidrolika berdasarkan analisis deduktif digunakan untuk perhitungan kapasitas saluran dan kapasitas bangunan; dan analisis sosial ekonomi dilakukan secara induktif, dengan menguraikan variabel sosial dan variabel ekonomi yang mempengaruhi terhadap perencanaan drainase. Secara statistik analisis ini dilakukan dengan cara modus dan tabulasi tunggal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1.) Saluran drainase yang ada ternyata masih menyebabkan genangan, sehingga perencanaan drainase berwawasan lingkungan diharapkan dapat menurunkan frekuensi genangan; 2.) Kawasan sampel yang diteliti selama tahun 1994 menunjukkan bahwa sebanyak 78,5 % lingkungan tempat tinggalnya tergenang, dengan lama genangan 1 - 72 jam, tinggi genangan 1 - 60 cm; 3.) Penyebab genangan antara lain : tidak ada saluran drainase (21,5 %); Halaman rumah lebih rendah dari saluran jalan (20,4 %}; halaman rumah lebih rendah dari saluran sekelilingnya (14,0 %); saluran yang ada mampat (11,8 %); saluran yang ada terlalu kecil (17,2 %); air dalam saluran tidak mengalir (15,1 %); 4.) Pemeriksaan kapasitas saluran yang ada di kawasan penelitian menunjukkan bahwa kapasitasnya tidak mampu lagi mengalirkan debit banjir rencana 2 tahunan. 32,19 % kapasitas saluran yang ada lebih kecil dari debit rencana maksirnum yang harus ditampung sehingga terjadi genangan; 5.) Menurut rencana induk drainase memperlihatkan bahwa yang dipakai sebagai saluran pembuang akhir adalah Krueng Aceh, Alur Biduk, Krueng Titi Panyang, Krueng Neng, Krueng Cut, Krueng Daroy dan Krueng Doy. Kawasan penelitian akan mengalirkan ke Krueng Doy dan Alur Biduk, kemudian di tempat tersebut dibantu dengan kolam Lando, pintu air dan pampa.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penyebab genangan adalah sebanyak 32,19 % saluran drainase yang ada kapasitasnya lebih kecil dari debit rencana, sehingga tidak mampu lagi mengalirkan debit rencana 2 tahunan. Dalam hal ini diperlukan perencanaan teknis drainase berwawasan lingkungan untuk mengantisipasi banjir genangan, serta meningkatkan kualitas lingkungan di kawasan perkotaan.
Saran hasil penelitian ini adalah : 1.) Perencanaan drainase berwawasan lingkungan adalah, air harus menuju ke sungai sesuai dengan arah aliran dalam masterplan drainase, perencanaannya harus integral dengan Rencana Umum Tata Ruang (RUTR), studi kelayakan lingkungan (Amdal kawasan) dan apabila semua persyaratan hidrologi dan perencanaan fisik teknis diikuti serta dilaksanakan studi kelayakan lingkungan maka diperkirakan drainase berwawasan lingkungan akan terwujud; 2.) Dari survai terlihat bahwa salah satu kegagalan berfungsinya saluran drainase karena tidak adanya pemeliharaan, dalam hal ini diperlukan peran serta masyarakat; 3.) Pemeliharaan pompa dan kolam Lando memerlukan suatu pemeliharaan tersendiri yang oleh karena sifatnya melayani banyak daerah, maka tata cara pemeliharaan harus ditetapkan pelaksanaannya bersama-sama dengan penduduk di kawasan layanannya. 4.) Agar dilakukan penelitian lebih lanjut untuk meningkatkan kualitas lingkungan.

Environmentally Sound Macro Drainage Planning For Urban Area A Case Study of Banda Aceh MunicipalityPopulation growth and ill managed macro and micro: drainage combined with the rate of unruly development caused serious negative impacts to the environment, such as flood and various water borne diseases. One of the research findings is that the cause of flood was due to the impropriety of the drainage system function. It is found that an environmentally sound drainage is needed. The environmentally sound drainage is an infrastructure that act to channel the flow of surface water to a water body; its construction should be integrated into the general spatial planning, the recommendation of the environmental Impact Analysis and various development- of the city utilities. It should also consider the physical, social and cultural environmental condition. Therefore, the drainage system planning and design in the urban area need to be formulated by studying in terms of the technical planning and its relationship with the various natural, social and man-made environmental aspects.
The purpose of this research is to study the macro drainage planning according to the urban spatial planning; to analyze the drainage system condition in the urban area and its relationship with the environmental quality of the research area and welfare of the community in the vicinity and; to propose a macro environmentally sound drainage planning system.
The hypothesis in this research are: 1) the environmentally sound drainage planning will be able to decrease the frequency and height of floods in its commanded area; 2) the controlled floods height will be able to increase population welfare in an urban area.
The research's result is expected to be made a reference for improving the urban area drainage planning, and to be considered as a comparative material for further research in planning and development of drainage system design to improve the environmental quality of an urban area.
The sampling method being undertaken in this research was the two stage cluster random sampling in 5 villages of the flooded urban areas. The villages include Laksana, Keuramat, Kampung Baru, Sukaramai and Lampaseh Kota. The number of sample was 93 families or 3 a of the families in each village. The data being analyzed are primary and secondary data. Data collection was taken place by field observation, questionnaire distribution and direct interview.
The data collection technique used is random sampling technique, namely that all population has an equal probability to be selected as a respondent. The procedure of determining the sample is by identifying the entire households in the five villages, and by tossing the sample in order to obtain a representative sample that could represent characteristics of the entire population.
The data analysis include: hydrology statistical analysis for the calculation of design rainfall and projected discharge, the hydrolic analysis based on a deductive analysis that was used for the calculation of the sewerage capacity and the structures capacity; social economic analysis was carried out inductively, by using social and economic variables which influence the drainage planning. Statistically the discussion of the result is undertaken through tabulated data.
This research concluded that 1) The existing drainage sewage system still caused flood; the environmentally sound drainage planning is expected to reduce the flood frequency. 2) The sampling area studied, during 1994, indicated that 78.5 % of the settlement area was flooded, with a duration ranging from 1 to 72 hours; the height of the flood ranges from 1 to 60 cm. 3) The causes of the floods include: lack of drainage sewage system (21.5 ); the yard is lower than the sewage system (20.4 %); the yard is lower than the sewage channels (14.0 %); the existing sewage system is stuck with thrash (11.8 0); the existing sewage system is too small (17.2 %); the water in the sewage system is not flowing (15.1 a).
The examination of the existing sewage system in the research area indicated that the capacity is not sufficient to channel the flood debit for two years. Thirty two point nineteen percent (32.19 %) of the existing channel capacity is less than the maximum amount that should be collected when there is flood.
According to the drainage master plan, the final drainage channels are Krueng Aceh, Alur Biduk, Krueng Titi Panyang, Krueng Neng, Krueng Cut, Krueng Daroy, Krueng Doy. The researched area will channel the flood to Krueng Doy and Alur Biduk, and thence it will be supported by a reservoir, slutch and pumps.
The conclusion of this research include 1) In an environmentally sound drainage planning, the low of the water should be heading for the river in accordance with the direction of the flow stated in the drainage masterplan; its planning should be integrated in general spatial planning and the environmental impact analysis of the region. If the hydrological requirements, physical technical planning and an environmental feasibility study were conducted, it is expected that the environmentally sound drainage system will be realized; 2) This research found out that one of the reasons the drainage channel failure to function was lack of maintenance. This should he overcome by the community participation collectively; and 3) The pumps and basin maintenance require a special treatment because it serves an extensive area. There fore the maintenance administration should be decided together with the community in the service area; 4) A further research should be carried out to increase the quality of the environment.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Desa Cinere merupakan salah satu tempat pemukiman yang cukup strategis di wilayah Kodya Depok. Hal ini telah disadari beberapa pengembang untuk menanamkan modalnya di bidang property untuk mengembangkan daerah tersebut. Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi, permintaan akan kebutuhan pokok yang ketiga yaitu papan (rumah) makin besar. Karena itu PT. Megapolitan DC sebagai salah satu pengembang kawasan Cinere, berani membuka kawasan permmaaan Baru yaitu Graha Cinere. Kawasan Graha Cinere yang ditujukan untuk keias menengah ke atas, pada saat ini sudah terbangun _ 50 % dari total kaviing yang direncanakan dari lugs daerah kawasan yaitu sekitar : 67,88 Ha. Sistem drainasi yang terdapat di iokasi Graha Cinere, direncanakan outletnya menuju 2 tempat, yaitu : Kali Grogol dan Kali Pinang. Masalah yang timbul pada saat hujan yaitu tedadi genangan air di sepanjang pintu masuk Graha Cinere, yang juga terdapat saluran utama di sepanjang jalan tersebut yang menuju kali Grogol. Hal ini akan berdampak buruk untuk peagembangan pembangunan selanjutnya, yaitu selain mempengaruhi pada jumlah konsumen yang akan membeli rumah, dampak lainnya dengan berubahnya fungsi tanah kosong menjadi kawasan permmahan, akan terjadi perubahan koefisien pengaliran yang mempengaruhi jumlah limpasan air permukaan yang harus dialirkan oleh sistem drainasi permukaan yang ada, Karena itu dengan Evaluasi terhadap saluran-saluran yang ada, dapat memberikan gambaran tentang kondisi saluran, memberikan solusi dan masukan terhadap permasalahan yang ada, serta secara umum dapat melayani limpasan air di kawasan tersebut."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S35721
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Asni
"ABSTRAK
Memasuki Pembangunan Jangka Panjang (PJP) II Pemerintah Indonesia telah mengambil suatu kebijaksanaan pembangunan yaitu pembangunan perekonomian nasional dengan menitikberatkan sektor industri sebagai penggerak utama dan sekaligus sebagai pendongkrak perekonomian nasional. Kebijaksanaan makro yang ditempuh ini cenderung bergeser dari agraris ke industrialis. ?
Adanya aksesibilitas yang tinggi dan didukung oleh tersedianya sarana dan prasarana di P. Jawa untuk tumbuh dan berkembangnya industri maka kegiatan industri tersebut cenderung terkonsentrasi di wilayah Jakarta terutama di Jakarta Utara. Selain menimbulkan dampak positif, kegiatan Lt, industri ini juga menimbulkan dampak negatif yang antara lain adalah tingginya laju urbanisasi dan tingkat kepadatan penduduk. Pada umumnya
para pendatang ini mempunyai tingkat ekonomi yang relatif rendah (miskin) dengan tingkat keterampilan yang kurang memadai, sehingga mereka cenderung hidup di tempat-tempat kumuh dan daerah marginal. Pesatnya perkembangan kegiatan perekonomian (industri, perdagangan, jasa, pernerintah, dan lainnya) dan tingginya laju urbanisasi di wilayah Jakarta ini terutama di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara telah menimbulkan berbagai persoalan lingkungan yang cukup kompleks. Persoalan lingkungan tersebut antara lain adalah meningkatnya kebutuhan lahan dan air, timbulnya permukiman kumuh, meluasnya daerah banjir dan genangan, pendangkalan muara sungai oleh lumpur dan sampah, memburuknya sistem drainase dan abrasi.
Penelitian ini berlokasi di daerah Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perubahan morfologi lahan daerah penelitian, pengaruh reklamasi lahan dan perubahan penggunaan lahan, serta kemampuan sistem drainase dan faktor-faktor fisik lahan yang mempengaruhinya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu suatu metode yang digunakan untuk membuat suatu gambaran mengenai situasi atau kejadian melalul pengadaan akumulasi data dasar. Pendekatan yang digunakan adalah teknik penginderaan jauh (remote sensing). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Stratified Purposive Sampling dengan satuan lahan sebagai stratanya. Pada satuan lahan ini diambil sampel pewakilnya sebanyak 30 sampel.
Berdasarkan hasil interpretasi foto udara pancromatic hitam putih skala 1 : 5000 tahun 1994 dan peta tata guna lahan tahun 1980 skala 1 : 20 000 serta didukung oleh peta geologi, peta tanah, peta dasar* dan peta lainnya maka diperoleh informasi bahwa daerah penelitian dipengaruhi oleh proses fluvial dan marin, sehingga dapat dibedakan menjadi lima (5) satuan bentuk lahan yakni : Dataran Aluvial (Fl), Tanggul Aiam (F2), Cekungan Fluvial (F3), Rawa Belakang (F4), dan Dataran Aluvial Pantai (Ml). Didasarkan pada jenis penggunaan lahannya di daerah penelitian ini terdapat 23 jenis satuan lahan, yakni : Fl-pk, Fl-sw, Fl-lk, Fl-ind, F2-lk, F3-pk, F3-sw, F3-lk, F3-ind, F3-js, F3-sp, F4-pk, F4-lk, F4-sp, F4-js, F4- tbk, Ml-pk, MMk, Ml-ind, Ml-sp, Ml-js, Ml-tbk, danMl-mgr.
Untuk mengatasi kelangkaan lahan yang didasarkan pada pertimbangan ekonomi, di wilayah Kecamatan Penjaringan telah dilakukan kegiatan reklamasi lahan. Selama periode tahun 1980 - 1994, lahan di wilayah ini telah direklaraasi seluas 1.179,70 ha yang meliputi wilayah daratan dan perairan dangkal. Besamya lahan yang direklamasi adalah sebagai berikut satuan bentuk lahan F3 seluas 620, 6 ha atau 52,65 %; satuan bentuk lahan F4 seluas 322,0 ha atau 27,32 %; satuan bentuk lahan Ml seluas 63,2 ha atau 5,36 % dan wilayah perairan dangkal (pantai) seluas 172,8 ha atau 14,63 %.
Melihat kondisi fisik lahannya, kegiatan reklamasi lahan tersebut sudah dapat dipastikan akan membawa dampak linkungan (banjir), dimana sejumlah air baik yang berasal dari curah hujan lokal (rainfall) maupun limpasan air permukaan (surface run off) akan kehilangan tempat, sehingga air tersebut cenderung mengalir ke tempat yang lebih rendah (perkampungan). Selain hal tersebut, faktor tingginya tutupan lahan (land cover) seperti jalan, perkantoran, dan permukiman serta adanya penyurnbatan muara sungai, juga akan mempercepat terjadinya banjir dan genangan.
Bila ditinjau darl segi geomorfologi lingkungan, kegiatan reklamasi lahan ini akan berpengaruh langsung terbadap sistem drainascnya. Adapun pengaruh yang ditimbulkannya antara lain adalab berubahnya morfologi lahan, memburuknya sistem drainase, meluasnya daerah banjir dan genangan, dan terjadinya abrasi serta intrusi air laut. Dampak lain yang berpengaruh secara tidak langsung yaitu permukaan tanahnya mengalami penurunan secara kontinyu sebagai akibat dari sifat fisik tanahnya yang belum terkonsolidasi secara maksimum, sehingga tingkat sensitivitas dan kompresibilitas tinggi. Kedua dampak tersebut di atas akan menambah luas daerah banjir dan genangan.
Sistem drainase di daerah penelitian ini dipengaruhi oleh faktor fisik lahan yaitu relief-topografi, geologi, tanah (tekstur dan struktur tanah), proses geomorfologi, iklim, dan penggunaan/penutup lahan. Masing-masing faktor fisik tersebut saling terkait dan bersifat akumulatif
Dari pengamatan lapangan, teiaah pustaka dan laporan penelitian terdahulu dapat diperoleh kesimpulan bahwa dalam perencanaan pengembangan wilayah (tata ruang) diperlukan data fisik lahan yang sifatnya mutlak. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui daya dukung wilayah dan meminimisasi dampak negatif yang ditimbulkannya, sehingga dapat tercapai tujuan pembangunan nasional yang berwawasan lingkungan."
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herlita
"Permasalahan perkotaan timbul akibat terjadinya perubahan tata guna laban berupa alih fungsi kawasan terbuka dan ruang hijau menjadi kawasan pennukiman. Pertambahan penduduk yang cukup pesat, berdampak pada timbulnya permukiman-pennukiman liar di sepanjang saluran yang tentunya akan menghambat kelancaran aiiran dan merubah pola aliran. Kurang berfungsinya prasamna dan sarana dminase yang disebahkan oleh menurunnya kapasitas saluran serta kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya drainase, dengan cara membuang sarnpah di saluran sehingga menyebahkan penyumbatan, juga turut menyebabkan terjadinya genangan. Khusus untuk kawasan Galur dan Kammpung Rawa dimana terdapat Kali Sentiong yang seharusnya berfungsi sebagai penyalur air dan tampungan sementara air dari kawasan sekitamya akan tetapi Kali Sentiong mengalami perubahan, mengingat sepanjang saluran pembuang tersebut sudah tidak mampu lagi menanggung beban debit dsri daerah layanannya dan kondisinya tidak terpelihara, padahal saluran tersebut merupakan saluran yang sangat vital dalam penanggulangan banjir genangan. Dari basil evaluasi kapasitas saluran existing temyata lebih kecil sehingga hal ini merupakan salah satu faktor timbulnya genangan-genangan yang terjadi di kawasan Kampung Rawa dan Galur" Tiga alternatif layout saluran sistem drainase memberikan kelebihan dan kekurangan masing-masing dapat digunakan sebagai alternatif pilihan untuk perbaikan sitem drainase""
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S35718
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sylvia Yuniar
"Peristiwa banjir dan genangan yang terjadi akhir-akhir ini di Fakultas Teknik Universitas Indonesia semakin lama semakin mengkhawatirkan. Pada musim hujan, debit air yang melalui saluran drainase di sekitar Fakultas Teknik Universitas Indonesia terlihat cukup deras dan pada akhirnya melimpas akibat tidak tertampungnya air dibeberapa titik saluran drainase. Perubahan tata guna lahan di sekitar wilayah Fakultas Teknik Universitas Indonesia memberi andil terhadap peristiwa dan genangan tersebut sehingga perlu dilakukan kaji ulang sistem drainse di Fakultas Teknik Universitas Indonesia dengan melihat perubahan tata guna lahan tersebut. Perhitungan debit limpasan dan debit saluran yang terjadi di Fakultas Teknik Universitas Indonesia dilakukan dengan menggunakan metode rasional dan routing saluran. Hasil perhitungan akan diperbandingkan dengan kondisi eksisting wilayah dan dapat dijadikan referensi untuk mengevaluasi sistem drainase yang ada.

The flood occurs recently within the Faculty of Engineering University of Indonesia areas are getting worse. During raining season the water flows in high velocity and at the end get over flood because the capacity of he channel no longer able to convey the water. The change of land use around the study area has significant contribution to the flood, therefore it needs review regarding the drainage system in the Faculty of Engineering University of Indonesia. The calculation of over flow and channel debit are done by using the rational and channel routing methods. The result will be compare with the eksisting condition and current flow to be used as reference to avoidable the eksisting drainage system."
2008
S50540
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>