Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 61690 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sigit Pranowo Hadiwardoyo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Madsuri
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Essy Arijoeni Basoenondo
"ABSTRAK
Panelitian kali ini dititik beraikan pada penambahan serat alum serabut kelapa pada beton daur ulang yang bertujuan untuk mengetahui sifat dari beton segos maupun beton keras.. Dengan penambahan serabut kelapa mulai dari 0.25kg/m3, 0.5 kg/m3, 0.75kg/m3 dan 1 kg/m3, digunakan mutu beton 25 MPa didapat komposisi campuran semen : pasir : kerikil = 1 : 1.7 : 2.6 dengan faktor air semen 0.6.
Hasil penelitian kekuatan tekan beton yang dapat dicapai pada umur 28 baru sebesar 28.78 MPa. Sedangkan dengan menambahkan serabut kelapa sampai dosis 0.75 kg/m3, kekuatan tekan yang dihasilkan pada umur 28 hari sebesar 32.224 MPa meningkat sebesar 12%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Aep Riyadi
"Indonesia sebagai negara kepulauan, memiliki kota-kota yang terletak di pesisir pantai, khususnya Ibukota DKI Jakarta dimana sebagian daratannya berada di bawah permukaan air laut. Seringkali beberapa ruas jalan yang terletak di pesisir tersebut tergenang banjir rob dan tak jarang menimbulkan kerusakan jalan pasca banjir rob. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkan akibat genangan atau rendaman air rob terhadap perkerasan aspal.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh air rob terhadap karakteristik campuran Laston Lapis Permukaan (ACWC) dimodifikasi dengan bahan polimer styrene butadiene styrene (SBS). Campuran yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari campuran aspal non polimer (ACWC) dan campuran aspal polimer (ACWC ? Modified ). Polimer dari jenis elastomer yaitu styrene butadiene styrene digunakan sebagai bahan modifikasi aspal untuk meningkatkan kinerja campuran. Karakteristik yang diukur adalah stabilitas, kelelehan, marshall quotient (MQ), void in mix (VIM), dan void in mineral aggregate (VMA) dengan menggunakan alat uji Marshall.
Penelitian dilakukan dengan dua metode perendaman, yaitu perendaman menerus (continous) dan berkala (intermittent). Perendaman menerus dilakukan dengan merendam benda uji dalam air rob dengan variasi waktu 6 jam; 12 jam; 24 jam; 48 jam; dan 72 jam. Sedangkan perendaman berkala dilakukan dengan merendam benda uji selama 12 jam, kemudian diangkat selama 12 jam berikutnya, dan begitu seterusnya selama siklus 3 hari.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh akibat perendaman dalam air rob, baik pada perendaman menerus maupun berkala. Secara keseluruhan, semakin lama campuran aspal baik non polimer maupun polimer terendam dalam air rob, akan berpengaruh pada peningkatan nilai VIM, VMA dan kelelehan, sedangkan pada stabilitas dan MQ akan mengalami penurunan. Akibatnya campuran aspal baik polimer maupun non polimer akan mengalami kehilangan durabilitas atau keawetan dengan bertambahnya waktu perendaman dalam air rob.

Indonesia is an archipelago that has many cities located on the seashore areas, especially the country?s capital, DKI Jakarta which has some parts with under sealevel elevation. It is often occurred that some road segments located on the seashore areas submerged by seawater tide and this often results on the damage of those road segments. Therefore, it is essential to conduct a research to study the influence of seawater tide to the performance of asphalt pavement.
This research is intended to study how much seawater tide affects the characteristic of asphalt concrete wearing course (ACWC) mixture modified with styrene butadiene styrene (SBS) polymer. The mixtures used in this research consist of non-polymer asphalt mixture (ACWC) and polymer-asphalt mixture (ACWC-Modified). The polymer used is from the elastomer, namely styrene butadiene styrene. It is used as a modifier agent on asphalt to increase the performance of the mixture. The characteristic observed on this research is the stability, flow, Marshall Quotient (MQ), Void in Mix (VIM), and Void in Mineral Aggregate (VMA) with the use of Marshall Test apparatus.
The research is done by conditioning samples on two types of immersion, namely continuous immersion, and intermittent immersion. Continuous immersion done by submerging on seawater tide with some variation of immersion duration: 6 hours, 12 hours, 24 hours, 48 hours, and 72 hours. While on intermittent immersion, the samples are submerged during 12 hours (immersion time), then dried during 12 hours (recovery time), and this cycle remains until 3 days.
The result of this research shows that the immersion on seawater tide, whether it is by continuous immersion or intermittent immersion, influences the characteristic of samples. Overall, the longer the duration of immersion, the greater the value of VIM, VMA, and flow, while the value of stability and MQ will undergo a decrease due to the immersion. As a result either of polymer and non-polymer asphalt mixture will experience a loss of durability or longevity with the increase of immersion time in seawater tide.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1002
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eric Christian G.
"Seiring dengan semakin berkembangnya taraf hidup manusia, kebutuhan akan sarana dan prasarana penunjang kehidupanpun semakin meningkat. Sebagai contoh kebutuhan manusia akan bangunan bertingkat, jalan, bendungan, instalasi pengolah limbah, dan lain-lain. Untuk menjawab tuntutan tersebut, konstruksi beton merupakan salah satu altematif pemecahan. Pada saat ini beton sangat diminati karena relatif kuat, mudah dibentuk, dan ekonomis. Lingkungan yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia memiliki karakteristik masing-masing. Karakteristik tersebut meliputi sifat fisika, kimia dan biologis. Sebagai contoh air rawa memiliki kandungan asam dan zat organik yang tinggi. Sedangkan air laut memiliki kadar Cl- dan S042-' yang tinggi. Karakteristik yang demikian dapat saja merugikan kehidupan manusia, misalnya merusak material penunjang kehidupan. Beton dalam mendukung kebutuhan hidup manusia, tidak jarang bersentuhan dengan lingkungan. Lingkungan (air) yang mengandung ion-ion agresif perusak beton maka akan menimbulkan dampak negatif pada beton. Semakin rendah mutu beton, maka semakin tinggi angka permeabilitasnya. Jika angka permeabilitas tinggi maka air yang mengandung ion-ion agresif akan mudah masuk dan menyerang beton. Ion-ion perusak beton akan menyebabkan perubahan struktur mikro beton. Perubahan struktur mikro akan meyebabkan perubahan pada karakteristik beton.
Metode yang akan dilakukan adalah dengan melakukan tes permeabilitas beton untuk mendapatkan angka permeabilitas beton dan XRD untuk melihat struktur mikro beton berupa persenyawaan yang terbentuk dalam beton serta XRF untuk menentukan prosentase terbentuknya senyawa tersebut. Semua ini dilakukan pada beton sebelum maupun sseudah direndam dengan air rawa atau air laut. Beton yang digunakan di sini adalah beton K150, K350, dan K500. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh air rawa dan air laut terhadap karakteristik beton (angka permeabilitas dan struktur mikro) serta untuk mengetahui besar pengaruh antara air rawa dengan air laut terhadap beton.
Hasil yang diperoleh adalah untuk beton K350 dan K500 mengalami pembesaran angka permeabilitas setelah direndam air rawa atau laut. Namun untuk K150, beton mengalami pengecilan angka permeabilitas yang diperkirakan karena proses fisik berupa tersumbatnya pori-pori beton dengan partikel padat lebih banyak berpengaruh dibanding proses kimia berupa bereaksinya ion-ion dalam air dengan unsur-unsur dalam beton. K350 mengalami pembesaran sebesar 1148,387 % setelah direndam air rawa dan 1127,844 % setelah direndam air laut. K500 mengalami pembesaran sebesar 2077,22 % setelah direndam air rawa dan 1016,211 % setelah direndam air laut. Sedangkan K150 mengalami pengecilan sebesar 7,535 % setelah direndam air rawa dan 85,437 % setelah direndam air laut. Penelitian ini akan menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang pengaruh air tercemar terhadap struktur mikro beton dan angka permeabilitas beton mengingat banyak konstruksi beton yang kontak dengan air tercemar, misalnya air laut dan air rawa."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S34898
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S35765
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marchin Alfredo
"Penggunaan beton sebagai bahan konstruksi bangunan di Indonesia semakin meningkat, khususnya pada industri beton siap pakai (Ready Mix Concrete). Salah satu masalah yang timbul dalam industri beton siap pakai, adalah mengumpulkan dan membuang sisa beton yang dihasilkan dari pencucian truk pengaduk beton setelah memproduksi dan mengirimkan campuran beton ke lokasi konstruksi. Atas dasar hal tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui sifat fisik dan mekanis dari beton yang mengandung limbah adukan beton siap pakai (Concrete Sludge Waste) atau disebut juga CSW yang juga ditmbahkan dengan abu sekam padi (Rice Husk Ash) atau disebut juga RHA.
Fungsi RHA dan CSW adalah sebagai bahan pengganti sebagian dari semen dan agregat halus. Sifat fisik dan mekanis yang akan diuji yaitu meliputi kuat tekan beton, modulus elastisitas dengan PUNDIT, permeabilitas, dan densitas. Berdasarkan dari hasil pengujian didapat kuat tekan yang optimum yaitu pada komposisi campuran 92% semen, 8% RHA, 70% pasir, dan 30% CSW sebesar 32,12 MPa pada umur 28 hari. Demikian juga pada pengujian karateristik beton keras lainnya seperti modulus elastisitas menggunakan PUNDIT didapat sebesar 32.133,33 MPa, penetrasi pada pengujian permeabilitas sebesar 19,67 mm, dan untuk densitas sebesar 2,056 g/cm3. Dari hasil pengujian tersebut menurut SNI untuk beton non struktural, dapat digunakan seperti paving blok, kanstin, pelataran parkir dan beton non struktural lainnya.

Using of concrete as construction materials in Indonesia is increasing, especially in ready mix concrete industry (Ready Mix Concrete). One of the problems that arise in the ready mix concrete industry, is to collect and dispose of the rest resulting from washing concrete mixer truck concrete after the concrete mix, produce and deliver to construction sites. On the basis of this, the purpose of this study was to determine the physical and mechanical properties of concrete containing waste slurry ready mix concrete (Concrete Sludge Waste) or collectively, CSW is also ditmbahkan with rice husk ash (Rice Husk Ash) or also known as RHA.
RHA and CSW function is as a partial replacement of cement and fine aggregate. Physical and mechanical properties to be tested that include concrete compressive strength, modulus of elasticity with the Pundit, permeability, and density. Based on test results obtained from the optimum compressive strength is the composition of the mixture of 92% cement, 8% RHA, 70% sand and 30% CSW of 32.12 MPa at 28 days. Similarly, the test characteristics of concrete such as modulus of elasticity of the other hard to come by using a Pundit 32133.33 MPa, penetration testing on the permeability of 19.67 mm, and for the density of 2.056 g/cm3. From the results of such testing according to SNI for non-structural concrete, can be used as paving blocks, canstine, parking lot and other non-structural concrete.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42331
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Azihan
"
ABSTRAK
Silo merupakan tempat penyimpanan material butiran seperti semen, gandum,
batu-bara, dan lain-lain. Bentuk struktur silo dan sifat fisik dari material yang akan disimpan, akan sangat berpengaruh terhadap pola pengaliran dari material itu sendiri, dan juga terhadap tegangan yang akan terjadi pada dinding serta dasar silo.
Bentuk struktur silo umumnya berbentuk tanki silinder, sehingga akibat tekanan
lateral yang seragam pada dinding silo akan terjadi tegangan membran tarik dengan tidak adanya momen lentur.
Dengan demikian maka sangat cocok direncanakan dengan sistem prategang melingkar ( circular prestressing ), dimana tekanan Iingkar ( hoop compression ) yang ditimbulkan pada beton oleh prategang mengimbangi tarikan lingkar ( hoop tension ) akibat tekanan yang diberikan oleh material butiran yang disimpan dalam silo tersebut.
Dalam karya tulis ini akan dibahas sistem beton prategang melingkar yang digunakan pada silo yang berbentuk tanki silinder yang berfimgsi menyimpan material
semen portland.
Adapun tujuan dari karya tulis dalam tugas akhir ini yaitu untuk menganalisa gaya
prestressing yang harus dibenkan pada dinding silo untuk mengimbangi tekanan statik
yang ditimbulkan material semen portland pada dinding silo, sehingga tegangan-tegangan yang terjadi tidak melebihi tegangan-tegangan yang diizinkan
Metode yang digunakan dalam analisa dinding silo ini berdasarkan analisa cylindrical shell elasris, sedangkan tekanan yang dialdbatkan material yang simpan, akan digunakan metode perhinmgan tekanan statik yang dilalcukan Janssen ( metode Janssen ). Dimana metode ini membahas tekanan lateral maupun tekanan vertikalnya berdasarkan keseimbangan dari material yang disimpan dalam keadaan statik. Sedangkan metode yang digunakan dalam analisa gaya yang akan mengimbangi tekanan akibat material yang disimpan, digunakan metode prategang melingkar sisthem post tensioning dengan rnenggunakan tendon.
Dalam analisa tegangan-tegangan yang akan terjadi pada dinding silo rersebut,
akan ditinjau dalam dua kondisi :
Kondisi 1 : gaya prategang melingkar direncanakan untuk mengimbangi kondisi silo
dalam keadaan kosong.
Kondisi 2 : gaya prategang melingkar direncanakan untuk mengimbangi kondisi. silo
dalam keadaan penuh.
"
1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eric Kristianto
"Penelitian prilaku material menerima beban tumbukan sangatlah menarik untuk dilaksanakan, umumnya beban tumbukan atau berulang menghasilkan respon yang cukup besar pada material , karena tidak semua material cukup mampu untuk menanggung beban yang diakibatkannya. Dalam skripsi ini akan dibahas prilaku dari struktur balok yang telah diberikan coakan pada tengah bentang dengan lebar coakan 3.2 mm dan tinggi coakan 1,6 cm dengan kondisi balok telah direndam air penuh dan ditumpu pada perletakan sendi-rol akibat beban tumbukan ( impuls ). Benda uji yang digunakan terbuat dari beton tanpa serat metal (BTS), beton dengan serat metal 1 %dari volume total (BS 1%), beton prategang tanpa serat metal (BPTS) dan beton prategang dengan serat metal 1 % dari volume total (BPS 1%) dengan jumlah masing-masing sampel 3 benda uji.
Dari parameter yang ada akan diteliti untuk mendapatkan gambaran prilaku berbagai komposisi material balok terhadap beban tumbukan dengan menggunakan parameter frekuensi. Keempat jenis balok beton tersebut ditumpu pada perletakan sendi - rol, yang kemudian diuji terhadap beban berulang dengan tinggi jatuh sama hingga benda uji mencapai keruntuhan. Sinyal percepatan yang dihasilkan dari struktur tercatat pada osiloskop dan terekam oleh komputer. Sinyal inilah yang merupakan data awal yang nantinya akan diolah dengan menggunakan program transform fourier cepat untuk mendapatkan parameter frekuensi.
Dari hasil pengujian yang didapat bahwa serat memberikan konstribusi baik pada struktur dalam hal kekuatan seperti dapat menahan retak awal akibat beban tumbukan. Dari jumlah siklus pukulan yang diberikan balok beton tanpa serat lebih cepat mengalami keruntuhan jika dibandingkan dengan 3 (tiga) jenis balok yang lainnya, sedangkan balok beton prestress dengan serat metal 1% dari volume total mengalami keruntuhan paling lama dibanding dengan 3 (tiga) jenis balok yang lainnya. Dilihat dari pola retak yang dihasilkan akibat beban tumbukan menggambarkan pola retak didominasi oleh adanya pengaruh kapasitas kekuatan lentur sehingga kebanyakan yang terjadi adalah pola retak lentur. Pengaruh air dan coakan pada balok mengurangi konstribusi kekuatan (memperlemah) pada 4 jenis benda uji, hal ini dapat dilihat dari jumlah siklus pukulan yang diberikan pada 4 jenis benda uji tersebut.

Research of material behaviour that received impact is interested to be held,Generally the load impact and continuously result the response dominantly to the material as not all of material can hold the load it caused. On this final assignment behaviour study of concrete beam and prestress concrete beam are fibered metal 1% to the total volume in submerge condition based on impact continously case study to notch concrete beam, width 3.2 mm and height 1.6cm cause of impuls will be discussed. The sample that used is divided by non-fiber metal concrete, fiber metal concrete which metal volume 1 % to the total, non-fiber metal prestress concrete and fiber metal prestress concrete which metal volume 1 % to the total, each sample has 3 beam that is tested.
Based on the parameter of the research to know the behaviour description of material composition to the load impacts used frequency parameter. The fourth of sample that is supported, then are tested to the load impact and continously which the height has same till the sample are fatigue. Acceleration signal that is resulted from the structure wrote on the osciloscop and recorded by the computer. These signal is initial data that will be processed by the fast transform fourier program to have frequency parameter.
The result is fiber provide good contribution to the structure for the strengthenen as an example is able to hold first crack that is caused by the load impact. Based on the cycle of load impact wrote that non-fiber metal concrete be fatigue easily, than 3 others sample. Based on the cycle of load impact wrote that prestress fiber metal concrete is stronger than 3 others sample. Visualize the type of crack is resulted describe influence of flexibility capacity are dominant. Water and notch factors are minimized the strengthenen contribution to all sample, it can be seen to the amount of load impacts.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S35764
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rama Aditya Syarif
"Terak nikel, yang merupakan sisa dari proses smelting nikel, selama ini hanya menjadi limbah yang tidak terpakai. Setiap satu ton produksi nikel dihasilkan 6-16 ton terak. Padahal, terak nikel memiliki potensi nilai tambah yang jauh lebih besar jika digunakan sebagai bahan baku pembuatan geopolimer. Geopolimer, yang dapat digunakan sebagai material pengganti semen, memiliki beberapa kelebihan, seperti lebih cepat keras dan ramah lingkungan. Untuk penerapan di lapangan salah satunya dijadikan beton, diperlukan rancang campuran beton geopolimer sesuai dengan target kekuatan tekan yang diinginkan. Jika mengacu pada rancang campuran beton standar (K225 & K400), hasil beton geopolimer tidak mencapai kekuatan minimum yang ditargetkan. Ini disebabkan oleh penambahan air yang mengacu pada rancang campuran beton standar akan membuat kuat tekan dari beton geopolimer menjadi sangat buruk. Pembuatan rancang campuran beton geopolimer dengan penggunaan air seminimum mungkin dan jumlah aktivator.

Nickel slag, a by-product from nickel smelting process, has been considered as waste 6-16 tonnes of slag is produced for every tonne of nickel from the nickel smelting process. Whereas, nickel slag is a material with high potential if used as a geopolymer raw material. Geopolymer can be used as a substitute of cement which has several advantages, such as its ability to solidify faster and its eco-friendliness. A mix design of geopolymer concrete is needed to produce a geopolymer with desired compressive strength. Referring to the standard of the mix design of concrete (K225 & K400), the geopolymer concrete produced is yet to reach the minimum compressive strength desired. The addition of water, which is refers to the standard of mix design of concrete, is known to be the cause of the geopolymer concretes compressive strength low value. A mix design of geopolymer concrete with a very minimum use of water and an optimum amount of activator produced a geopolymer concrete with a compressive strength value above the standard of K400."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>