Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3881 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arifin Djauhari
"ABSTRAK
Digital Line Unit (DLU) terdiri dari modul SLMA, modul DIUD, modul DLUC, modul TU dan modul EMSP. Makalah ini membahas fungsi dari masing-masing modul tersebut kemudian diterangkan bagaimana hubungan antara DLU dengan sentral EWSD, kapasitas pelayanan dari DLU serta fasilitas-fasilitas yang terdapat pada DLU dan juga cara kerja DLU pada kondisi normal dan pada kondisi, pelayanan darurat juga susunan rak dan modul-modul dari DLU akan dibahas secara detail."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Arifin Djauhari
"ABSTRAK
Teknologi digital yang semakin maju dan berkembang pesat di bidang telekomunikasi diterapkan dalam digitalisasi sentral telepon. Hal ini banyak memberikan keuntungan terutama untuk mengatasi kebutuhan akan telepon yang semakin meningkat, karena sentral telepon digital mempunyai kapasitas sambungan yang lebih besar dibandingkan dengan sentral analog.
Sentral telepon digital emmpunyai ebberapa keistimewaan, antara lain dapat memenuhi pemrintaan telepon dalam jumlah besar dalam waktu yang cepat dengan menempatkan suatu perangkat digital line unit (DLU) di dalam sentral maupun di luar sentral.
Penempatan DLU di dalam sentral dimaksudkan untuk memperbesar kapasitas sentral, sedangkan penempatan di luar sentral ditujukan untuk ememnuhi permintaan kelompok pelanggan yang cukup besar di lokasi yang jauh dari sentral telepon.
Dengan adanya pemakaian DLU ini, pengadaan sambungan telepon akan lebih mudah serta ekonomis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S38351
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kloos, Maarten
Amsterdam Arcam/Architectura & Natura Press 1996
839.319 Klo a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lord, Peter
Jakarta: Erlangga, 2001
729.29 LOR d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lord, Peter
Jaarta: Erlangga , 2001
620.2 LOR d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Barkah
"

Gunung Tangkuban Parahu yang terletak di sebelah utara Bandung, Jawa Barat mulai dieksplorasi sebagai daerah prospek geothermal sejak awal tahun 1980. Pemboran eksplorasi juga pernah dilakukan hingga kedalaman 620m dengan temperature 50-60oC. Walaupun demikian, hingga saat ini belum ada kemajuan ke tahap pengembangan. Untuk itu, dibutuhkan pemahaman sistem geotermal pada lapangan ini secara rinci dan terintegrasi.

Salah satu aspek penting dalam sistem geotermal adalah zona permeabel yang erat kaitannya dengan keberadaan struktur geologi. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk memetakan keberadaan struktur geologi, estimasi temperature, zona permeabel, zona prospek geotermal serta lokasi optimal untuk pemboran. Namun begitu, penelitian ini lebih menekankan pada zona permeabel.

Untuk mendapatkan informasi terkait hal tersebut, maka digunakan metodologi analisis remote sensing dan gravity. Teknik pencahayaan pada citra DEMNAS diaplikasikan pada penelitian ini dengan menggunakan delapan sudut pencahayaan yang berbeda. Teknik ini mampu merepresentasikan zona high fracture, dan struktur geologi major pada skala besar. Zona high fracture yang menindikasikan zona permeable dominan terbentuk di sekitar patahan major. Penggabungan data DEMNAS dan composite band 432 dan 567 pada Landsat 8 menghasilkan deliniasi litologi pada daerah ini. Lebih lanjut, teknik turunan pada data gravity yaitu First Horizontal Derivative (FHD) dan Second Vertical Derivative (SVD) memberikan informasi strutkur geologi major seperti Sesar Lembang, Sesar Haruman, dan Sesar Ciater di permukaan menerus hingga ke bawah permukaan, adapun beberapa struktur geologi yang tidak nampak di permukaan.

Analisis struktur geologi yang diintegrasikan dengan data MT dan analisis geokimia air menghasilkan model konseptual sistem geotermal di daerah ini. Berdasarkan model konseptual yang dibuat, zona upflow berada di area manifestasi DMS dan CTR, sedangkan zona outflow berada di Utara dan Selatan gunung Tangkuban Parahu. Berdasarkan model MT, zona reservoir berada tepat di bawah puncak gunung Tangkuban Parahu diindikasikan dengan keberadaan dome. Area tersebut memiliki temperature berkisar 240-250oC pada kedalaman BOC -500m di bawah permukaan. Heat source diperkirakan berasal dari sisa intrusi magma. Area optimal untuk pengeboran dari hasil penelitian ini berada pada area sekitar manifestasi DMS dan CTR. Dengan catatan area pemboran ini mempertimbangkan area volcanic hazard (erupsi hidrotermal).


Tangkuban Parahu, located north of Bandung, West Java, has been explored as a geothermal prospect area since the early 1980s. Exploration drilling has also been carried out to a depth of 620m with a temperature of 50-60oC. However, to this day there has been no progress to the development stage. Therefore, understanding detailed and integrated geological conditions are needed.

One of the important aspects of geothermal system is the permeable zone, which is closely related to the existence of geological structures. Therefore, this research was conducted to map the existence of geological structures, temperature estimates, permeable zones, geothermal prospect zone and optimal locations for drilling. However, this study only focus on the permeable zone.

To obtain the information related to permeable zone, a remote sensing and gravity analysis methodology were used. The artificial lighting technique in DEMNAS datasets were applied in this study using eight different sun azimuth angles. This technique is able to represent fracture zones and major geological structures on a large scale. High fracture zone which indicates a permeable zone, predominantly formed around major faults. The combination of DEMNAS data and composite bands 432 and 567 on Landsat 8 have been able to delineate the lithology in this area. Furthermore, the derivative techniques in gravity data, namely First Horizontal Derivative (FHD) and Second Vertical Derivative (SVD) have provide information that some of major geological structures that appear on the surface such as Lembang fault, Haruman Fault and Ciater Fault have continuity to the subsurface, while another geological structures are not visible on the surface.

Integration of structural geological analysis with MT model and water geochemical analysis has produced in a conceptual model of the geothermal system in this area. Based on the conceptual model that has been made, the upflow zone is located in the DMS and CTR areas, while the outflow zone is located in the North and South of Tangkuban Parahu mountain. The reservoir zone is located under the Tangkuban Parahu crater, this is indicated by the presence of a dome in the MT model. The area has temperatures ranging from 240-250oC at a depth of BOC -500m below the surface. The heat source may have been formed from residual magma intrusion. The optimal area for drilling from the results of this study is around the DMS and CTR manifestations. With a note that the drilling location must consider a volcanic hazard area (hydrothermal eruption).

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vandenberg, Maritz
Chichester: Academy Editions , 1997
693.96 VAN g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Spens, Michael
London: Academic Edition, 1995
721.832 SPE s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
USA: Rockport Publishers, 2003
721 MAT
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>