Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112495 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aminuddin Day
"ABSTRAK
Aplikasi metode elemen hingga dibidang rekayasa antara Iain digunakan sebagai alat bantu analisa tegangan dalam desain perencanaan. Pengembangan metode tersebut tidak dibatasi hanya pada analisa tegangan elastis linier tetapi juga analisa tegangan di atas titik Iuluh bahan, yang mencakup masalah-masaiah plastisitas.
Dalam synopsis ini dikembangkan prosedur analisa metode elemen hingga yang digunakan untuk analisa elastis-plastis pada benda-benda yang dianggap sebagai kasus tegangan bidang. Dari hasil komputasi metode elemen hingga, akan diperoleh data numeris tegangan/regangan yang dapat digunakan untuk mensimulasikan penyebaran plastis yang terjadi."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Deny Eva Tri Pambudi
"Ilmu Pengobatan dan biomedis dalam perkembangan penelitianya memerlukan cold storage yang mampu mencapai temperatur -80°C. Untuk mencapai temperatur rendah tersebut digunakan sistem refrigerasi autocascade. Selama ini sistem refrigerasi autocascade menggunakan refrigeran yang mengandung zat perusak ozon atau penyebab pemanasan global. Karena itu, diperlukan alternatif refrigeran alamiah yang ramah lingkungan diantaranya yaitu hidrokarbon. Sistem refrigerasi Autocascade memiliki karakteristik yang tergantung pada refrigeran dan komponen dari sistem terutama alat ekspansi yang dalam hal ini digunakan pipa kapiler maka dari itu dilakukan penelitian optimalisasi variasi panjang pipa kapiler pada mesin pendingin autocascade dengan campuran refrigeran hidrokarbon.
Penelitian ini menginvestigasi sistem refrigerasi autocascade yang menggunakan empat campuran refrigeran dan variasi panjang pipa kapiler dengan diameter 0.028 inch. Refrigeran yang digunakan adalah Butana, propane, etana, dan metana dengan komposisi campuran 29% butana, 50% propane, 19,3% etana, dan 1.7% metana.Variasi panjang pipa kapiler yang dilakukan pada dua titik ekspansi adalah dengan mengkombinasikan antara panjang 15 m dengan 2 m. Penelitian ini menunjukkan bahwa temperatur evaporasi terendah diperoleh pada kombinasi panjang pipa kapiler pada ekspansi I adalah 2 m dan ekspansi II adalah 2 m.

Medical and biomedical sciences in the development treatment require cold storage capable of reaching -80°C temperatures. To achieve such a low temperature refrigeration systems used autocascade. During this autocascade refrigeration systems using refrigerants that contain ozone-depleting substances or the cause of global warming. Hence, it needs alternatives that are environmentally friendly natural refrigerants among which hydrocarbons. Autocascade refrigeration systems have characteristics that depend on the refrigerant and the components of the system, especially the expansion device used in this case the capillary tube from the optimization study was carried out capillary tube length variation in engine cooling autocascade with a mixture of hydrocarbon refrigerants.
This study investigates autocascade refrigeration system that uses a mixture of four refrigerant and variations of the length of the capillary tube with a diameter 0028 inch. Refrigerant used is butane, propane, ethane, and methane with a mixture composition of 29% butane, 50% propane, 19,3% ethane, and 1.7% metana.Variations of capillary tube length is done between two points of expansions that combine 15 m and 2 m lengt. This study shows that the lowest evaporation temperature obtained on a combination of capillary tube length of the expansion I is 2 m and expansion II is 2 m.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S53436
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dias Pringgodani
"Perhitungan cooling load dari suatu ruangan yang akan dikondisikan udaranya merupakan tahapan yang diperlukan agar diperoleh tingkat kenyamanan yang diinginkan. Suatu ruangan memperoleh panas dari berbagai sumber. Panas yang diperoleh ruangan dapat berasal dari beban eksternal, beban internal, infiltrasi dan ventilasi. Untuk menjaga temperatur dan kelembaban udara ruangan pada keadaan yang nyaman maka panas harus dikeluarkan dari ruangan. Jumlah panas yang dikeluarkan tersebut dinamakan cooling load. Pada tugas akhir ini, reka simulasi dilakukan sebagai sebuah metode untuk mendapatkan cooling load, dengan bantuan sistem komputer yakni perangkat lunak EnergyPlus. Setelah mendapatkan hasil cooling load dari simulasi, penulis melakukan analisa perbandingan cooling load antara hasil cooling load yang didapat dari simulasi EnergyPlus dengan cooling load yang didapat dari hasil perhitungan berdasarkan metode CLTD (Cooling Load Temperature Difference).

Cooling load calculation of a room would be a necessary step in order to obtain the desired level of comfort zone. An indoor heat obtained from various sources. Indoor heat gain can come from external loads, internal loads, infiltration and ventilation. To keep the room air temperature and humidity at a comfortable zone, the heat must be removed from the room. The amount of heat released is called the cooling load. In this final task, simulations performed as a method to get the cooling load, with the help of the computer system software EnergyPlus. After getting the results of the simulation, the authors analyze the cooling load comparison between the results obtained from the cooling load by EnergyPlus obtained from the calculation based on the CLTD (Cooling Load Temperature Difference) method."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52519
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ranu Octoro
"Skripsi ini menganalisa tentang perhitungan cooling load dengan menggunakan metode CLTD. Gedung yang digunakan dalam perhitungan merupakan suatu kasus di suatu lokasi tertentu dan dipindahkan ke lokasi Jakarta serta telah memiliki data-data lengkap. Selain itu skripsi ini juga menjelaskan tentang proses simulasi software DIALux. Software ini dapat memvisualisasikan pencahayaan pada suatu ruangan.
Hasil analisa perhitungan menunjukan bahwa metode CLTD cukup baik untuk digunakan karena langkah-langkah dari metode tersebut sangat detail. Selain itu dari analisa didapatkan faktor-faktor yang sangat mempengaruhi naiknya cooling load diantaranya panas dari matahari, infiltrasi, dan pencahayaan serta didapatkan juga visualisasi pencahayaan pada suatu ruangan, sebagai hasil dari simulasi software DIALux.

This research analyzes on cooling load calculation using CLTD method. The building used in the calculation of a case in a particular location and moved to a location of Jakarta and has had complete data. In addition this paper also describes the simulation process DIALux software. This software can visualize the lighting in a room.
Analysis results showed that the method of calculation cltd good enough to be used as the steps of the method are very detailed. In addition, from the analysis found the factors that influence the increase cooling load include heat from the sun, infiltration, and lighting as well as lighting visualization is also available in a room, as a result of the simulation software DIALux.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46105
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Abimanyu
"Pengembangan motor pembakaran dalam atau mesin Otto yang terus dilakukan membuat teknologi pada mesin Otto merupakan salah satu yang tercanggih di abad ini Hal ini ditandai oleh pengembangan mesin Otto yang sudah dimulai dari tingkat universitas di berbagai penjuru dunia untuk riset ataupun untuk mengikuti kompetisi hemat energi atau Eco marathon Universitas Indonesia adalah salah satu universitas yang mengembangkan mesin Otto Mesin yang dikembangkan yaitu mesin Otto satu silinder empat langkah berkapasitas 65 cc.
Mesin ini mempunyai spesifikasi yang berbeda dengan mesin pada umumnya dan mempunyai pengaturan yang berbeda pula Salah satu pengaturan penting pada mesin Otto yaitu ignition timing Ignition timing berperan dalam penentuan waktu pembakaran pada mesin Otto Penentuan waktu pengapian harus disesuaikan dengan parameter parameter mesin lainnya seperti kompresi dan jenis bahan bakar yang digunakan Pada pengukuran diperoleh ignition timing standar mesin Otto 65 cc berkisar antara 15 o 40 o BTDC Dengan kondisi pengapian standar didapatkan daya maksimum mesin pada 733 Watt dan torsi maksimum 2,66 Nm Selain itu dilakukan analisis pada proses dynotest dan failure yang terjadi pada pulley."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57381
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andhika Pratama Akbar
"Terdapat tiga macam pipa kalor yang ada saat ini, diantaranya ada pipa kalor konvensional, pipa kalor datar dan pipa kalor melingkar. Pipa kalor melingkar memiliki sistem yang berbeda dari pipa kalor lainnya. Pipa kalor melingkar memiliki pendsitribusian jalur fluida yang terpisah yaitu liquid line dan vapour line. Pada pipa kalor sering kita temukan fenomena dry out yang mana kalor yang masuk terlalu besar. Untuk mengantisipasinya digunakan pompa diafragma untuk mempercepat hasil kondensasi ke evaporator.
Beberapa variasi telah dilakukan untuk mencegah terjadinya dry out, diantaranya dalah dengan dilakukannya pemvariasian mass flow rate kondensat dan pembebanan input power. Variasi mass flow rate kondensat yang dilakukan adalah 100 ml/min, 150 ml/min, dan 400 ml/min. Dan variasi pembebanan input power dilakukan pada 45 W, 55 W, dan 65 W. Percobaan ini dilakukan dengan fluida kerja aquadest, filling ratio70% dan temperatur set point nyala pompa pada 80oC. Dari pengujian ini didapatkan hasil yang berbeda-beda dengan distribusi temperatur yang berbeda, start-up boling point yang berbeda, serta terjadinya peristiwa dry out pada beberapa variasi percobaan.

There are three kinds of heat pipe, there are straight heat pipe, vapor chamber, and loop heat pipe. Loop heat pipe has a different system than the others. Loop heat pipe have two line to distribute the working fluid inside the heat pipe, there are Liquid line and vapour line. There was a phenomenon in a heat pipe that made the vapour can?t turn back into liquid because the heat was too high to absorpted. This phenomenon was called Dry-Out. To anticipate it, we used a diaphragm pump to make the condensation faster.
Some variations have been taken to prevent the dry out. Variations of the mass flow rate condensate that have taken are 100 ml/min, 150 ml/min, and 400 ml/min. It also used for the variations of the charging input power. Variations have been taken are 45 W, 55 W, and 65 W. The experiment was carried out with distilled water working fluid, filling ratio70% and the pump temperature set point at 80 ° C. The results of these tests showed different action with different temperature distribution, different start-up boiling point, and also some dry out phenomenons in some variations of the experiment.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62441
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mario Melsadakh Bill Maryunan Christ
"Isu pemanfaatan energi yang efisien dan hemat merupakan salah satu bahan pertimbangan pada setiap aktivitas yang berhubungan dengan teknologi. Salah satu bentuk dari penggunaan energi adalah penggunaan bahan bakar gas, yang mana cadangannya masih berlimpah dan relatif lebih bersih dalam penggunaannya. Untuk itu, teknik pembakaran memiliki peranan penting dalam pemanfaatan energi tersebut. Flame stability, atau stabilitas nyala api, merupakan salah satu aspek penting dari teknik pembakaran yang aplikasinya sangat luas, baik dari segi kebermanfaatan energi maupun keselamatan dari kebakaran. Penggunaan dari flame stability dapat terlihat dari kemampuan untuk mengatur letak pembakaran, tinggi nyala, dan sekaligus jumlah bahan bakar yang dikonsumsi. Beberapa parameter kestabilan nyala ialah blow-off, lift-up, flashback, dan re-attachment. Tulisan kali ini memaparkan penelitian akan stabilitas nyala api pada ruang bakar jet dengan variasi nozzle, yakni ruang bakar yang mengalami penyempitan pada bagian keluarannya, sebagai salah satu bentuk ruang bakar yang dapat kita jumpai dalam aplikasi teknologi di bidang teknik pembakaran. Pemasangan nozzle dengan diameter yang berbeda akan menghasilkan karakteristik api dan kestabilannya yang berbeda pula.
The issue of efficient and economical utilization of energy has been one of consideration in every technology-related activity. One form of energy utilization is the usage of gas fuel, whose reserve is still abundant and whose usage is relative clean. Therefore, combustion engineering has important role in the utilization thereof. Flame stability is one important aspect of combustion engineering which has various applications in utilization of energy and in fire safety aspect. The usage of flame stability can be seen in the ability to control the position of combustion, flame height, and also the number of fuel consumed. Some parameters of stability are blow-off, lift-up, flashback, and re-attachment. This writing is to explain the research of flame stability in jet combustion chamber with variations of nozzle diameter, which is a combustion chamber which has a reduction in sectional area of the outlet, as one of the form of combustion chamber which can be found as technology application in combustion engineering. Installation of nozzle with different diameters yield different characteristic of flame and its stability."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54108
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gandhi Mahaputra
"Penggunaan watermist sebagai media pendingin dan pemadaman api sudah umum digunakan, ternyata masih dapat dipergunakan untuk fungsi lain yang salah satunya dibawakan dalam penelitian ini yaitu dalam hal memanipulasi bentuk aliran asap. Penelitian ini meneliti mengenai perubahan laju penurunan asap hasil pembakaran kolam api berdiameter 100mm berisi bensin pada kompartemen dengan rancangan kabut air menggunakan beberapa jenis variasi sudut antara lain; 30o,45o dan 60o dan tekanan 7, 9.5 dan 12.5 bar.
Hasil seluruh variasi dibandingkan satu dengan yang lainnya dan juga dibandingkan dengan hasil saat tidak menggunakan sistem kabut air. Seluruh hasil juga dibandingkan dengan hasil simulasi perangkat lunak Fire Dynamic Simulator V05. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa beberapa variasi sistem kabut air dapat menahan laju penurunan asap dengan momentum yang dihasilkan dan variasi eksperimen tertentu yang dapat menahan laju paling baik.

Although the use of water mist as cooling and fire fighting media is nothing new, there is still another use of it which is often overlooked – the use of it to manipulate smoke flow. This eksperiment aims to examine the correlation between the downward of smoke created by 100mm diameter pool fire filled with gasoline in a compartment and water mist system with several variations- angle 30o, 45o, and 60o and pressure 7, 9.5, and 12.5 barr. The result within each variation is compared with one another and again compared with the result without the use of water mist system.
The whole results are then compared with the output from Fire Dynamic Simulator v05. Eventualy, this experiment shows that several water mist settings could actually slow down downing rate of the smoke and one certain variation has the best success in slowing down the rate.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52955
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azhari Fauzan
"Fokus dari penelitian ini adalah pembentukan jet pada jet sintetik aktuator dengan bentuk cavity kerucut pada medium diam (quiescent) terhadap pengaruh diameter orifice. Pengaruh diameter orifice terhadap pembentukan jet diteliti dengan memvariasikan besar diameter yaitu 3 mm, 5 mm dan 8 mm pada frekuensi optimumnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami kriteria pembentukan jet yang memiliki peranan penting dalam beberapa aplikasi seperti cooling device pada alat-alat elektronik, penggerak wahana bawah air, kontrol separasi aliran, pengurangan drag, dll. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental maupun komputasional (CFD). Hasil yang diperoleh adalah jet sintetik aktuator dengan diameter orifice 3 mm dan 5 mm membentuk jet. Namun untuk aktuator dengan diameter orifice 8 mm, jet tidak terbentuk.

The focus of this study is the formation of jet in synthetic jets actuator (SJA) with conical shaped cavity in quiescent medium that influenced by its orifice diameter. The effect of orifice diameter on the jet formation are inspected by varying the diameter by 3 mm, 5 mm and 8 mm in its optimum frequency. The aim of this study is to understand the jet formation criteria which is important in several application such as cooling device in electronic device, thrust for underwater vehicle, flow separation control, etc. This study is done by experimental and computational method (CFD). The result of this study is the SJA with orifice diameter 3 mm and 5 mm formed the jet. But, for SJA with orifice diameter 8 mm jet are not formed.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59069
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrea Ramadhan
"Pulverized Coal PC Boiler adalah bejana tertutup yang didalamnya terdapat proses pembakaran untuk mengubah air menjadi uap panas yang bertekanan tinggi yang dalam proses pembakarannya menggunakan bahan bakar batubara yang dihaluskan terlebih dahulu dan dialiri udara panas lalu dibakar pada burner Untuk meminimalisasi biaya operasional dibutuhkan efisiensi yang tinggi dari boiler Dengan memonitor emisi gas buang dari boiler efisiensi pembakaran dapat dikontrol untuk menghemat bahan bakar dan menurunkan pengeluaran biaya operasional Selain itu juga diperlukan adanya perhatian terhadap konsentrasi terbentuknya gas beracun seperti NOx dari proses pembakaran karena menyangkut aspek lingkungan Diharapkan dengan studi ini bisa diketahui apa saja yang mempengaruhi efisiensi pembakaran dari emisi gas buang dan juga diketahui karakteristik parameter parameter yang mempengaruhi terbentuknya NOx sehingga bisa ditemukan adanya rekomendasi untuk usaha peningkatan efisiensi pembakaran dan penekanan konsentrasi NOx yang terbentuk

Pulverized Coal PC boiler is a closed vessel in which there is a combustion process to convert water into high pressure steam that in the combustion process using pulverized coal for fuel By monitoring the flue gas from boilers combustion efficiency can be controlled to save fuel and reduce operational expenses It also required to focus on the formation of NOx concentration of the combustion process as it involves environmental aspects Hopefully with this study it can be discovered anything that affects combustion efficiencyfrom theemissions and also known characteristic of parameters that affect the NOx formed so that can be found on any efforts to increase combustion efficiency and efforts to decrease NOx formed "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52409
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>