Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121220 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Dachyar
"Lokasi dari sebuah industri industri mempakan faktor yang harus dipertimbangkan oleh penanam modal apabila ingin membangun ataupun mengembangkan suatu industri. Permasalahan dalam penentuan lokasi ini merupakan masalah yang kompleks, mempunyai dampak yang besar bagi keberhasilan perusahaan di masa datang. Industri dalam menentukan lokasinya akan dipengamhi oleh potensi dari lokasi tersebut, karena setiap lokasi mempunyai perbedaan dalam kualitas ruang sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan produksi_ Pemilihan lokasi industri ditentukan oleh bekerjanya faktor-faktor lokasi industri yaitu kriteria-kriteria pemilihan lokasi. Keberadaan kawasan-kawasan industri yang mempakan pemusatan dari beberapa industri pada lokasi tertentu, merupakan alternatif terbaik sebagai lokasi industri. Dengan berlokasi di kawasan industri diharapkan agar industri tersebut dapat bemperasi secara komplementer dan rnemudahkan dalam usaha memperkecil dampak yang kurang menguntungkan yang ditimbulkan oleh kegiatan industri. Berdasarkan hal tersebut maka diusulkan pcnggunaan metode proses hirarki analitjk untuk membantu penentuan lokasi industri di kawasan industd secara hirarkis. Metode ini merupakan teknik pengambilan kcputusan yang mampu mempertimbangkan kriteria~krileria kuantitatlf dan kualitatif. Sebagai contoh penerapan metode ini dalam Studi kasus PT Metal Diameter, akan dinilai beberapa kawasan industri di DKI Iakana dan Jawa Barat sebagai lokasi industri yang harus dipertimbangkan. Hasil penilaian terhadap beberapa altematif kawasan industri menunjukkan bahwa Jakarta lndustrial Estate Pulogadung merupakan kawasan industri terbaik berdasarkan atas penilaian dan skala banding berpasangan dengan metode Proses Hirarki Analitik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ardian Yuwandono
"Lahan yang digunakan sebagai Iokasi industri merupakan faktor yang harus dipertimbangkan oleh penanam modal apabila ingin membangun ataupun mengembangkan suatu industri. Permasalahan dalam penentuan lokasi ini merupakan masalah yang kompleks, mempunyai dampak yang besar bagi eksistensi perusahaan di masa datang. Industri dalam menentukan lokasinya akan dipengaruhi oieh potensi dari lokasi tersebut, karena setiap lokasi mempunyai perbedaan dalam kualitas mang sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan produksi. Pemilihan lokasi industri ditentukan oleh bekerjanya faktor-faktor lokasi industri yaitu kriteria-kriteria pemilihan lokasi.
Keberadaan kawasan-kawasan industri yang merupakan pemusatan dari beberapa industri pada lokasi tertentu, merupakan alternatif terbaik sebagai lokasi industri. Dengan berlokasi di kawasan industri diharapkan agar industri tersebut dapat beroperasi secara komplementer dan memudahkan dalam usaha memperkecil dampak yang kurang menguntungkan yang ditimbulkan oleh kegiatan industri.
Berdasarkan hal tersebut maka penulis mengusulkan penggunaan metode proses hirarki analitik untuk membantu penentuan Iokasi industri di kawasan industri secara hirarkis. Metode ini mempakan teknik pengambilan keputusan yang mampu mempertimbangkan kriteria-kriteria kuantitatif dan kualitatif.
Sebagai contoh penerapan metode ini dalam studi kasus PT Metal Diameter, akan dinilai beberapa kawasan industri di DKI Jakarta dan Jawa Barat sebagai lokasi industri yang harus dipertimbangkan. Hasil penilaian terhadap beberapa altematif kawasan industti menlanjutkan bahwa Jakarta Industrial Estate Pulogadung merupakan kawasan industri terbaik berdasarkan atas penilaian dari skala banding berpasangan dengan metode Proses Hirarki Analitik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36269
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Astri Fauzi
"Kecamatan Cakung merupakan pusat industri garmen berskala rumah tangga, kecil dan menengah sebagai hasil relokasi yang bertujuan agar tata ruang DKI Jakarta dapat tertata dengan baik dan industri tidak lagi berada ditengah-tengah permukiman. Dalam penelitian ini lokasi industri garmen yang ideal dilihat dari besar atau kecilnya biaya pengelolaan yang dikeluarkan oleh industri garmen tersebut sesuai dengan teori yang dinyatakan oleh Malvin Greenhut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis.
Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa di Kecamatan Cakung lokasi industri garmen ideal diluar kawasan Perkampungan Industri Kecil (PIK) tersebar pada seluruh kelurahan di Kecamatan Cakung. Di ketahui juga bahwa apabila suatu industri garmen mempunyai omzet yang tinggi maka biaya pengelolaan yang dikeluarkan oleh industri garmen tersebut akan tinggi pula. Dapat kita ketahui juga bahwa lokasi industri garmen pada Kecamatan Cakung banyak yang tidak sesuai dengan peruntukan tanah dalam rencana rinci tata ruang wilayah Kecamatan Cakung.

Cakung sub-district is the center of the household-scale garment industry, small and medium enterprises as a result of the relocation which aims to Jakarta layout can be well ordered and the industry is no longer at the center of the settlement. In this study an ideal location garment industry viewed from big or small the management costs incurred by the garment industry in accordance with the theory expressed by Malvin Greenhut. This research uses descriptive analytical method.
From this research it is known that in the District Cakung ideal location outside of the garment industry of Small Settlements (PIK) scattered throughout the villages in the district in Cakung. In the know also that if a garment industry has a high turnover of the management costs incurred by the garment industry will be high as well. We know also that the location of the garment industry in the District of Cakung many are not in accordance with the allotment of land in a detailed spatial plan of the District Cakung.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43443
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
R.R. Sri Gadis Pari Bekti
"Penelitian membahas efektivitas Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Kawasan Industri Jababeka II (KIJ II) Cikarang Bekasi tahun 1997 dibandingkan dengan implementasinya semester 2 tahun 2012. Metode penelitian deskriptif, dan verifikatif. Pengumpulan data menggunakan kuantitatif (survey) dan kualitatif (wawancara, dokumen). Objek evaluasi (1) RKL, RPL KIJ II tahun 1997 dan efektivitas pengelolaannya; (2) peningkatan implementasi RKL, RPL (3) evaluasi kecenderungan, kritis dan penaatan implementasi RKL, RPL KIJ periode 2007-2012. Hasil penelitian RKL tahun 1997 meliputi 5 aspek yaitu tata ruang, badan air penerima, kualitas air tanah, kesempatan kerja berusaha, serta Kamtibmas. 23 poin RKL yang dikelola, 19 poin (82,61%) sudah diimplementasikan, 4 poin (17,39%) belum diimplementasikan yaitu penyediaan parkir bus dalam pabrik; pembagian zona timur-selatan; jarak antara bibir sungai dengan batas kavling. 14 poin RPL yang dipantau, semua poin (100%) diimplementasikan. KIJ II melakukan upaya peningkatan kinerja RKL, RPL. Evaluasi kecenderungan pada aspek kualitas air tanah; badan air penerima; udara; kebisingan; flora fauna; Sosekbud. Semua aspek menunjukkan kecenderungan memenuhi baku mutu lingkungan kecuali gangguan kebisingan sedikit lebih tinggi diatas baku mutu lingkungan di beberapa titik lokasi. Adanya KIJ meningkatkan kesempatan berusaha serta kepedulian pada masyarakat sekitar. Evaluasi penaatan KIJ II mematuhi ketentuan RKL dan RPL.

The study discusses the effectiveness of the Environmental Management Plan (EMP) and Environmental Monitoring Plan (EMonP) document of Jababeka II Industrial Estate (JIE II) in Cikarang Bekasi which compiled since 1997 compared with the implementation in the 2nd semester of 2012. The study used descriptive and explanatory method. The study descriptive and explanatory method. The data was collected (survey method) and (in-depth interviews, document analysis). Observed problems were (1)What kind of EMP efforts had been done by Jababeka II in 1997 and how effective its implementation, (2) implementation improvement of EMP and EMonP in Jababeka II Industrial Estate compared with former EMP and EMonP (3) trend of EMP and EMonP impelementation in Jababeka Industrial Estate. The results showed that EMP and EMonP as formulated in EIA document in 1997 consists of 5 aspects i.e. spatial management, water body receiver, ground water quality, job opportunity, social security problem. 23 points of EMP, 19 points (82,61%) has been implemented properly. 14 points of EMonP (100%) has been implemented well. The result also showed that JIE II has increased the environmental management efforts. In general, trend evaluation showed good performance except noise parameter in some sampling point which was above environmental quality standard."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Yani Ilyas
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
T39600
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Mangapul Parlindungan
"Kawasan di sepanjang Jalan Raya Bogor meliputi, Kecamatan Pasar Rebo, Kecamatan Cimanggis, dan Kecamatan Sukmajaya yang merupakan wilayah lokasi industri yang bertumbuh dan berkembang secara alami (artinya pada awalnya tidak ada campur tangan pemerintah) yang merupakan limpahan dan ketidaksiapan infrastruktur pada kawasan industri Pulogadung. Tujuan dari penelitian, yaitu: (1) Untuk mengetahui pola keruangan (spasial) persebaran industri sedang; (2) Untuk mengetahui tenaga kerja industri sedang pada masyarakat menetap; Pertanyaan penelitian yang dapat dikedapankan adalah: (1) Di mana terdapat lokasi industri sedang dan bagaimana pola keruangan (spasial) persebaran industrinya di sepanjang Jalan Raya Bogor? dan (2) Berapa banyak tenaga lokal terserap pada kegiatan industri sedang? Metode penelitian berupa ex post facto, dan survai lapangan. Metode yang dipergunakan untuk memilih sampel pekerja industri sedang dan tipologi lingkungan industrinya ialah dengan kombinasi purposive sampling dan simple random sampling. Analisisnya berupa overlay peta dan analisis tetangga terdekat. Kesimpulan (1) Lokasi industri skala sedang di wilayah penelitian, terdapat di wilayah Kelurahan Susukan, Ciracas, Pekayon, Tugu, Mekarsari, Cisalak Pasar, Curug, Sukamaju Baru, Jatijajar, Cilangkap, Cisalak, dan Sukamaju dengan pola keruangan/spasial persebaran industrinya di sepanjang Jalan Raya Bogor mengikuti pola penataan ruang yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Kodya Jakarta Timur dan Kota Depok. Pola keruangan persebaran industrinya yang mengelompok (cluster pattern) dengan nilai indeks skala T (0 - 0,7), terdapat di wilayah Kelurahan Cisalak Pasar, Cilangkap, dan Cisalak; Pola keruangan persebaran industrinya yang tidak merata/acak (random pattern) dengan nilai indeks skala T (0,7 - 1,4), terdapat di wilayah Kelurahan Tugu, Mekarsari, Sukamaju Baru, dan Jatijajar; Pola keruangan persebaran industrinya yang merata (dispersed pattern/uniform) dengan nilai indeks skala T (1,4 - 2,1491), terdapat di wilayah Kelurahan Susukan, Ciracas, Pekayon, Curug, dan Sukamaju. (2) Tenaga kerja lokal yang terserap pada kegiatan industri berdasarkan pada tingkat pendidikan, adalah sebagai berikut: pada tingkat pendidikan menengah (SLTP/Sederajat dan SMU/Sederajat) 62,04%, kemudian tingkat pendidikan rendah (SD/Sederajat) dan tinggi (D3 dan S1), sedangkan tingkat pendidikan sangat rendah atau tidak sekolah mempunyai jumlah yang relatif sedikit 2,81% dari jumlah total respoden pekerja industri."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Evan Dewadana
"Penelitian ini membahas tentang manajemen risiko pada pelaksanaan relokasi pabrik injeksi plastik PT. Tebeindo Sunshine Technica Mandiri dari Jakarta ke Semarang. House of Risk adalah proses yang digunakan untuk mengidentifikasi risiko dan menetapkan risiko serta tindakan pencegahan yang paling efektif untuk menghadapi risiko yang muncul. House of Risk merupakan metode yang menggabungkan model House of Quality dengan Failure Mode and Effect Analysis. House of Risk memiliki dua bagian. Langkah 1 menciptakan prioritas risiko dan Langkah 2 menciptakan aksi pencegahan dalam pemindahan pabrik. Penelitian tersebut didukung oleh aturan Pareto 80/20 untuk menentukan program risiko dan tindakan pencegahan yang paling akurat dan fleksibel untuk dikelola oleh perusahaan. Hasil dari penilitian ini memperoleh 15 risk event dengan damage on machine sebagai yang paling ber-resiko dengan angka severity sebesar 7, dan 21 risk agent dengan violation of SOP sebagai yang paling ber-resiko dengan angka occurance sebesar 6, kedua event tersebut menghasilkan ARP sebesar 1512. Metode ini juga menghasilkan 10 tindakan preventif dengan establishing safety training sebagai yang paling ber-kontribusi dengan angka ETD sebesar 4451,4

This research discusses risk management in the relocation of a plastic injection molding factory PT. Tebeindo Sunshine Technica Mandiri from Jakarta to Semarang. House of Risk is a process used to identify risks, determine risks, and preventive measures to deal with emerging risks. House of Risk is a method that combines the House of Quality model with Failure Mode and Effect Analysis. House of Risk has two parts. Step 1 creates risk priorities and Step 2 creates preventive actions in factory relocation. The research is supported by the Pareto 80/20 rule to determine the most accurate and flexible risk and prevention action programs for companies to manage. The results of this research obtained 15 risk events with damage to machines as the most risky with a severity number of 7, and 21 risk agents with violation of SOP as the most risky with an occurrence number of 6, both events produced an ARP of 1512. This method also produces 10 preventive actions with establishing safety training as the most contributing with an ETD figure of 4451.4."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Ayu Larasati
"Skripsi ini membahas tentang alasan mahasiswa mengungkapkan informasi berbasis lokasi mereka di Path. Terdapat tiga basis teori yang digunakan yaitu Theory of reasoned action, Theory of planned behavior, Technology acceptance model. Variabel yang diteliti adalah norma subjektif dan perceived usefulness pengungkapan lokasi sebagai variabel independen, sikap positif terhadap pengungkapan lokasi sebagai varibel mediasi, dan niat untuk mengungkapkan informasi berbasis lokasi di Path sebagai variabel dependen. Desain penelitian yang digunakan adalah konklusif deskriptif dengan metode penelitian convenience sampling. Kuesioner online dan offline disebar ke 140 mahasiswa Universitas Indonesia pengguna Path yang pernah menggunakan fitur check-in atau tag lokasi.
Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa norma subjektif memiliki pengaruh positif yang signifikan baik langsung maupun tidak langsung pada niat mahasiswa untuk mengungkapkan informasi berbasis lokasi di Path, dimediasi oleh sikap positif terhadap pengungkapan lokasi. Namun perceived usefulness pengungkapan lokasi tidak memiliki pengaruh signifikan pada penelitian ini. Pada penelitian ini juga terdapat implikasi manajerial serta saran untuk penelitian selanjutnya.

This paper discusses the reasons college students disclose their Location based information on Path. There are three theoretical base used is Theory of reasoned action theory of planned behavior, Technology acceptance models. The variables studied were the subjective norm and perceived usefulness of location disclosure as independent variables a positive attitude toward location disclosure as a mediating variable and the intention to disclose location based information on Path as a dependent variable. The research design is conclusive descriptive with convenience sampling as the method of the research. Online and offline questionnaires spreaded to 140 University Of Indonesia rsquo s college students who are a Path user and has experience in using the check in or location tag feature.
This research resulted in the conclusion that subjective norms have a significant positive effect either directly or indirectly on the student 39s intentions to disclose location based information on Path mediated by a positive attitude towards disclosure of the location But perceived usefulness of location disclosure do not have a significant effect in this study In this study there are also managerial implications and suggestions for further research.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S61334
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Metha Fithrina
"Industri kecil merupakan salah satu sektor strategis yang menjadi penyangga pertumbuhan ekonomi Kota Bukittinggi dan yang paling berkembang adalah industri bordiran/sulaman dan industri kerupuk, dimana kedua industri ini menyerap banyak tenaga kerja dibandingkan industri lainnya. Penelitian ini mengkaji tentang persebaran industri industri kerupuk dan industri bordiran/sulaman dengan mengkaitkan variabel lokasi asal bahan baku, pasar dan jumlah tenaga kerja. Melalui observasi lapangan dan wawancara terstruktur pada 137 industri, persebaran lokasi industri dilakukan dengan metode analisis tetangga terdekat dan teori lokasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa persebaran industri kecil pangan dan industri kecil sandang mempunyai pola persebaran tidak merata. Persebaran industri ini cenderung berorientasi pada pasar dibandingkan lokasi bahan baku. Sedangkan jumlah tenaga kerja industri kecil industri bordiran/sulaman lebih banyak dibandingkan jumlah tenaga kerja industri kerupuk.

Small industry is one strategic sector that provide a buffer of economic growth of Bukittinggi city and the most developed is embroided/sulaman and cracker industry in which both industries to absorb more labor than other industries. This research examines the distribution of food industrial crackers and clothing industrial embroidery/sulaman by linking the variable location of origin of raw materials, markets and the number of labor. Through field observations and structured interviews in 137 industries, the distribution of industrial location in done by nearest neighbor analysis method and location theory. The result of this research indicate that the dispersal of small industries of food and clothing have uneven random pattern. Distribution of this industry tends to be oriented on the market compared to the location of raw materials, while the number of workers of small scale clothing industries more than the number of food industries workers."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S974
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Juli Supriyadi
"[ABSTRAK
Industri genteng Sokka merupakan industri kecil menengah di Kabupaten Kebumen yang telah ada sejak jaman penjajahan Belanda. Keberadaan industri genteng Sokka tetap eksis sampai sekarang meskipun banyak pesaing dalam bidang industri yang sama. Oleh karena itu penelitian ini berusaha untuk melihat pola distribusi genteng Sokka. Pola distribusi di ukur berdasarkan tingkatan saluran distribusi dan jangkauan distribusi. Distribusi genteng Sokka di lihat dari lokasi industri dan karakteristik produk. Hasil penelitian menyimpulkan, lokasi industri genteng Sokka tidak berpengaruh terhadap saluran distribusi dan jangkauan distribusi. Sedangkan karakteristik industri (Kapasitas produksi, Variasi jenis, lama berdiri dan penggunaan merek) berpengaruh terhadap tingkatan saluran distribusi dan jangkauan distribusi.

ABSTRACT
Tile Sokka industry is a small to medium industrial in Kebumen Regency have been around since the days of colonization of the Netherlands. The existence of the tile industry Sokka still exist today although many competitors in the field of the same industry. Therefore, this research seeks to look at the pattern tile Sokka distribution. Distribution pattern in measure based on the level of distribution channels and distribution reach. Tile distribution in view of the location of Sokka's industry and product characteristics. Results of the study concluded, the location of the tile industry has no effect against Sokka distribution channels and distribution reach. Whereas the characteristics of the industry (production, Capacity, type of Variation and use of long-standing brand) affect the level of distribution channels and distribution reach.;Tile Sokka industry is a small to medium industrial in Kebumen Regency have been around since the days of colonization of the Netherlands. The existence of the tile industry Sokka still exist today although many competitors in the field of the same industry. Therefore, this research seeks to look at the pattern tile Sokka distribution. Distribution pattern in measure based on the level of distribution channels and distribution reach. Tile distribution in view of the location of Sokka's industry and product characteristics. Results of the study concluded, the location of the tile industry has no effect against Sokka distribution channels and distribution reach. Whereas the characteristics of the industry (production, Capacity, type of Variation and use of long-standing brand) affect the level of distribution channels and distribution reach., Tile Sokka industry is a small to medium industrial in Kebumen Regency
have been around since the days of colonization of the Netherlands. The existence of the tile industry Sokka still exist today although many competitors in the field of the same industry. Therefore, this research seeks to look at the pattern tile Sokka distribution. Distribution pattern in measure based on the level of distribution channels and distribution reach. Tile distribution in view of the location of Sokka's industry and product characteristics. Results of the study concluded, the location of the tile industry has no effect against Sokka distribution channels and distribution reach. Whereas the characteristics of the industry (production, Capacity, type of Variation and use of long-standing brand) affect the level of distribution channels and distribution reach.]"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S54236
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>