Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161231 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
06 Bis k
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Adri Yudha Wibawa
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S50824
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aziz Masykur Lubad
"Zeolit alam adalah sejenis bahan mineral yang dapal dimanfaatkan diberbagai bidang kehidupan, diantaranya adalah sebagai adsorben dan penukar ion. Tetapi karena mengandung pengotor-pengotor organik dan anorganik, air, serta kalion-kalion maka aklihtasnya akan berkurang. Untuk memperoleh zeolit dengan kemampuan yang tinggi, dipertukan suatu aktivasi terhadap zeolit alam tarsebut.
Pada penelitian ini digunakan metode pertukaran ion menggunakan NH4NO3 1N untuk memperoleh H-Zeolit. Zeolit hasil aktivasi tersebut kemudian digunakan untuk mengadsorpsi ammonia dari Iarutan ammonia yang konsentrasi awalnya 10 g/l.
Hasil analisa inframerah terhadap zeolit alam menunjukkan peak-peak pada frekuensi 1050 cm-1 , 790 cm-1 , 601 cm-1, 524 cm-1, dan 470 cm-1. Dua peak pertama dan peak terakhir menunjukkan struktur primer dari zeolit alam sedangkan peak Iainnya merupakan struktur sekunder.
Sedangkan hasil analisa Inframerah terhadap zeolit alam hasil pertukaran ion menunjukkan adanya pita serapan pada frekuansi 3212 cm-1 dan 1404 cm-1 yang mengidentitikasikan adanya NH4*. Hasil analisa AAS menunjukkan bahwa waktu optimum pertukaran ion adalah 49 jam dengan perbandingan 1 gram zeolit terhadap 10 ml Iarutan NH4NO3 1N.
Hasil adsorpsi terhadap ammonia menuniukkan bahwa unluk waktu adsorpsi yang pendek (kurang dari 48 jam), zeolit alam menunjukkan aktifitas yang hampir sama dengan H-zeolit, sebaliknya untuk waktu adsorpsi yang tebih lama H-zeolit mempunyai kapasitas adsorpsi yang Iebih baik. Diperoleh waktu optimum adsorpsi adalah 145 jam atau 6 hari.
Ammonia kemudian didasoipsi lagi dari NH4-zeolit. Suhu dasotpsi ammonia dengan menggunakan TPD adalah 550°C dalam waktu 11 menit. Adsorpsi ammonia dengan menggunakan H-zeolit yang tetah diregenerasi pada suhu 550°C manaikkan aktifitas sebesar 14,8 % dibandingkan dengan H-zeolit sebelumnya yang dikalsinasi pada suhu 420°C. Hal ini menunjukkan bahwa suhu ragenerasi optimum adalah 550°C yang ditunjukkan oleh hilangnya pita serapan IR pada frekuensi 3212 cm-1 dan 1403 cm-1."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48900
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Gilbert P.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S49125
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1999
S29751
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eco Winarko
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Suryanti
"ABSTRAK
Zeolit merupakan mineral aluminasi likat terhidrasi mengandung kation alkali
dan alkali tanah dalam kerangka tiga dimensinya. Ion-ion logam tersebut dapat
diganti oleh kation lain tanpa merusak struktur zeolite dan dapat menyerap air secara
reversibel. Rumus umum zeolit adalah Mx/n[(AlO2)(SiO2) y]. mH2O.
Zeolit alam Malang merupakan zeolit alam yang berasal dari Malang,
memiliki rongga dan luas permukaan yang besar. Jenis mineral yang terkandung
sebagian besar adalah mordernit. Zeolit mordenit merupakan zeolit alam yang sudah
teruji kemampuannya dalam menyerap Pb yakni mampu menyerap Pb dalam jumlah
yang besar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan zeolit alam Malang
Dalam menyerap ion Pb dan selanjutnya dapat diaplikasikan sebagai campuran limbah
padat-pabrikan aki untuk pembuatan batako.
Untuk mengetahui daya serap zeolit alam Malang terhadap Pb, zeolit tersebut
Divariasikan atas 4 perlakuan.
l. Zeolit alam Malang tanpa aktivasi
2. ZeolitalamM alangd engana ktivasia sam:HzSO04.2 N, 0.3N,0 .5N dan lN
3. Zeolit alamM alangd engana ktivasib asa:N aOH 0.2N,0.3N,0.5N dan lN
4. Zeolita lamM alangd engana ktivasip emanasan'.250 dan 350o.
Masing-masing zeolit diuji daya serapnya terhadap ion Pb dengan pengadukan
selama 12,24 dan 48 jam, selanjutnya diukur absorbansinya dengan AAS.
Dari percobaan yang dilahirkan diperoleh hasil adsorpsi maksimal pada zeolit
alam Malang dengan aktivasi asam 0.5N dan pemanasan 350.Selanjutnya zeolit
alam Malang aktivasi pamanasan 350 diaplikasikan sebagai campuran lumpur kering
dari limbah padat-pabrik aki yang dipanaskan pada 350 untuk pembuatan batako.
Diperoleh perbandingan campuran zeolit dengan lumpur kering dan semen sebesar
l:2:5.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Salah satu cara untuk menangani limbah cair yang mengandung logam berat
dan amonia agar memenuhi baku mutu lingkungan yang telah ditetapkan oleh
pemerintah adalah dengan memanfaatkan kemampuan yang dimiliki oleh zeolit
alam asal Lampung melalui proses adsorpsi dan pertukaran ion. Penggunaan zeolit
didasarkan pada pertimbangan jumlah cadangannya yang melimpah di Indonesia
dan dari biaya yang lebih ekonomis.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengidentifikasi kemampuan zeolit alam
asal Lampung yang telah mengalami proses pengolahan sedemikian rupa oleh
pabriknya, dalam menyisihkan logam berat kadmium, seng, tembaga dan amonia
dalam Iimbah cair, (2) Mendapatkan rasio cairan limbah terhadap zeolit (c/p) yang
optimum, (3) Mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk mencapai baku mutu
limbah yang berlaku. (4) Mengetahui besaran kapasitas tukar kation yang dimiliki
oleh zeolit alam Lampung. .
Penelitian ini bersifat eksperimental komparatif dengan menerapkan beberapa
kondisi operasi yang telah digunakan oleh para peneliti lain. Secara garis besar
penelitian ini meliputi beberapa tahap: (1) Persiapan awal berupa penseleksian
ukuran partikel zeolit, perlakuan awal terhadap zeolit, pembuatan limbah buatan
logam kadmium, seng, tembaga dan amonia, (2) Pengujian kapasitas tukar kation
yang dimiliki oIeh zeolit dengan metode perkolasi menggunakan amonium asetat
I N pH 7 dan analisis menggunakan metode distilasi-titrasi dan metode
penjumlahan secara kuantitatif ion-ion yang tertukar. (3) Proses penyisihan logam
berat kadmium, seng, tembaga dan amonia dalam limbah cair buatan dengan
sistem batch berpengaduk. (4) Analisa sampel logam menggunakan metode
spektroskopi absorpsi atom dan analisa sampel amonia dengan menggunakan
metode titrasi
Kondisi operasi yang diterapkan adalah temperalur dan tekanan kamar (25°C, I
atm), putaran pengaduk ditetapkan sebesar 30 rpm, distribusi ukuran partikel
zeolit 5 20 mesh, lama kontak antara larutan limbah dengan zeolit adalah 240
menit."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49332
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ngalu, Vincentius Maruli
"Air merupakan salah satu unsur penunjang kehidupan yang keadaannya seringkali diabaikan. Seringkali terjadi pencemaran air yang disebabkan oleh buangan limbah baik dari industri maupun rumah tangga. Pencemaran tersebut mengakibatkan kerugian terhadap manusia, terutama masalah kesehatan. Oleh karena itu periu diadakan pengolahan iimbah, baik dari industri maupun rumah tangga, agar tidak mencemari air. Beberapa parameter tercemamya air antara lain adalah kandungan amonia dalam air dan nilai COD dari air. COD mengukur jumlah senyawa organik dalam air. Semakin tinggi COD, berarti air makin tercemar. Air yang mempunyai COD tinggi, berarti kanduugan oksigen terlarutnya rendah. Hal ini dapat membahayakan kehidupan biologis dalam air. Sedangkan amonia pada kadar tertentu dapat membahayakan manusia.
Untuk mengatasi hal di atas, maka perlu dilakukan suatu usaha untuk mengolah limbah yang nantinya akan dibuang ke badan air, supaya tidak mencemari lingkungan. Proses yang relatif mudah untuk pengolahan limbah adaiah dengan cara adsorpsi. Proses ini dikatakan mudah karena banyaknya media penyerap alam untuk dijadikan adsorben dalam proses adsorpsi. Penelilian ini menggunakan zeolit alam sebagai adsorben, untuk menyerap kandungan amonia dalam limbah. Penelitian terdahulu telah menghasiikan alat adsorpsi berikut dengan pola siklus adsorpsinya.
Berbeda dengan penelitian terdahulu yang memakai larutan amonia teknis sebagai adsorbat, penelitian sekarang menggunakan limbah asli, yaitu air danau UI yang kadar amonianya telah ditingkatkan. Ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh bahan-bahan lain dalam proses adsorpsi amonia. Proses adorpsi yang dilakukan dalam penelitian ini mengikuti pola siklus adsorpsi yang dihasilkan dari penelitian terdahulu.
Hasil penelitian mcnunjukkan bahwa limbah yang diolah dengan mengikuli polar siklus yang ada, tidak semuanya mencapai baku mutu kandungan amonia. Limbah yang mengikuti proses adsorpsi pada seri A, B, C, yang menggunakan 14, dan 5 buah batch ZAL, belum mencapai baku mutu, sedangkan limbah yang diolah pada seri adsorpsi D dan E , yang menggunakan 6 buah batch ZAL telah mencapai baku mum. Untuk limbah yang diolah pada seri adsorpsi A, yang semua batch-nya berisi ZAL barn, kemungkinan dibutuhkan jumlah batch bam sebanyak 4 buah umuk menoapai baku mum amonia. Hal ini menandakan perlunya diadakan penyempurnaan umuk pola siklus adsorpsi yang ada.
Hasil penelitian juga menggambarkan bahwa zeolit juga dapat menyerap senyawa organik dalam limbah. Ini digambarkan dengan lebih sedikitnya jumlah amonia teradsorp pada batch pertama dibandingkan dengan batch kedua dari proses adsorpsi pada seri A dan C, yang mempunyai kandungan senyawa organik relatif tinggi. Pada batch pertama ini, penurunan senyawa organik terjadi dengan jumlah penurunan cukup besar. Pada batch kedua, hal yang sebaliknya terjadi, dimana penurunan COD kurang signifikan, akan tetapi penurunan konsentrasi amonia terjadi dengan cukup drastis. Fenomena ini menggambarkan bahwa pada saat konsentrasi senyawa organik dalam larutan tinggi, proses adsorpsi amonia menjadi terhalang, dan zeolit lebih cenderung menyerap senyawa organik. Pada saat konsentrasi senyawa organik telah mengalami penurunan, zeolit dapat mengadsorp amonia dengan lebih baik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49013
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriah Isky Farida
"Penelitian ini memanfaatkan kemampuan Zeolit Alam Lampung sebagai bonding agent (bahan pengikat) dalam proses flotasi udara dengan menentukan perlakuan awal zeolit alam yang tepat agar pengikatan amonia dengan metode flotasi yang terjadi optimal, serta menentukan ukuran dan dosis zeolit alam yang tepat untuk memperoleh hasil flotasi yang optimal. Berdasarkan hasil penelitian dari berbagai jenis variasi aktivasi yang dilakukan pada Zeolit Alam Lampung diperoleh hasil bahwa luas permukaan pori terbesar dimiliki oleh ZAL yaitu 82,36mm.
Hasil flotasi udara menggunakan berbagai jenis variasi zeolit diperoleh data hasil analisis % pemisahan amonia terbesar dimiliki oleh ZAL yaitu 93,817, begitu pula dengan hasil analisa parameter-parameter kimia dan fisika lainnya sebagai parameter pendukung pada baku mutu limbah cair seperti (COD,DO dan pH) diperoleh data pengukuran dengan hasil terbaik dimiliki oleh ZAL.
Dari hasil variasi ukuran diperoleh hasil % pemisahan amonia terbesar oleh ZAL yaitu pada ukuran partikel 1,7mm juga untuk uji parameter lainnya untuk baku mutu limbah cair. Hasil variasi Dosis diperoleh hasil % pemisahan amonia terbesar oleh ZAL pada dosis 6gr/L juga untuk uji parameter lainnya untuk baku mutu limbah cair.pengaruh penambahan SLS dengan dosis 0,4gr/L terbukti dapat meningkatkan persentasi pemisahan amonia yang dihasilkan.

The focus of this study is the ability of Natural Zeolite Lampung as a bonding agent in air flotation process which determine the right preparation to optimize ammonia bonding using flotation method, and determine the size and dosage of natural zeolite to get the optimal result of flotation. Refer to the earlier research of some activation variant for Natural Zeolite Lampung that the biggest pore surface area of Natural Zeolite Lampung was 82,3mm.
The analysis result of air flotation using some variant of zeolite is the Natural Zeolite Lampung highest percentage of separation was 93,817, and also the result of other chemical and physical variable as variable support for the waste liquid standard like COD, DO, and pH, the best analysis result is Natural Zeolite Lampung.
For the size variant, highest percentage result of ammonia separation by using Natural Zeolite Lampung is for the particle size of 1,7mm and the same result also for the other variable test of waste liquid standard. The highest percentage result for dosage variant of ammonia separation using Natural Zeolite Lampung is at dosage 6gr/L and the same result also for the other variable test of waste liquid standard. Adding 0,4 gr/L SLS could raise the percentage of ammonia separation result.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52000
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>