Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126377 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Betrianis
"ABSTRAK
Tugas akhir ini dibuat berdasarkan studi kasus sebuah'perusahaan manufaktur yang bemama PT. Arhapro. Proses produksi yang ada pada pabrik perusahaan ini adalah proses produksi yang bersifat process layout dengan tenaga kerja yang relatif sedikit dan biaya overhead yang tinggi. Perbandingan antara biaya-biaya langsung dengan biaya-biaya tidak
langsung atau overhead berkisar antara 1 banding 5. Melihat fakta-fakta di atas, maka yang hendak dilakukan dalam tugas akhir ini adalah menerapkan metode alokasi biaya activitybased costing (ABC) untuk melakukan alokasi biaya-biaya overhead pabrik. Data-data yang diperlukan dalam penerapan metode ini antara lain adalah jenis-jenis produk yang diliasilkan, job description, biaya overhead selama tahun 2000, data-data yang berkeiitaii dengan produksi pabrik perusahaan selama tahun 2000, dan data-data keorganisasian pabrik perusahaan. Semua data telah tersedia di pabrik perusahaan. Pengolahan data dilakukan dengan terlebih dahulu mengalokasikan biaya overhead kepada aktivitas-aktivitas pabrik perusahaan. Alokasi biaya overhead dilakukan dengan secara langsung mengalokasi suatu pool biaya kepada suatu aktivitas atau dengan menggunakan pemacu biaya sebagai basis alokasi biaya. Lalu aktivitas-aktivitas tersebut dikelompokkan ke dalam 4 tingkat aktivitas. Setiap kelompok inemiliki pemacu biayanya sendiri, dan berdasarkan pemacu biaya ini biaya masing-masing kelompok aktivitas dialokasilvan kepada obyek-obyek biaya yang telah diidentifikasikan. Hasil akhir berupa hasil alokasi biaya overhead pabrik kepada obyek-obyek biaya yang ditetapkan. Dipaparkan juga analisa smgkat mengenai konsumsi biaya oleh aktivitasaktivitas yang ada dan juga oleh obyek-obyek biaya.
ABSTRACT
This final assignment was made based on a case study in a manufacturing company by the name ofPT. Arhapro. The production process is a process layout production process with relatively small amount of labour and a very high amount of overhead cost. The odds between direct manufacturing cost and indirect manufacturing cost or overhead cost is roughly J to 5. Based on these facts, the purpose of this final assignment is to implement activity-based costing method to allocate the factory's overhead The data needed to implement this method are product types, job description, overhead cost in the year 2000, data and information relating to factory's production in the year 2000, and data relating to factory's organizational structure. All of these data are available in the company's factory. Data processing was done by first allocating the overhead costs into factory's activities. Overhead costs allocation M'as done by directly allocating a cost pool into an activity or by using cost drivers as cost allocation bases for a cost pool. Activities are then grouped into 4 levels of activities. Each group has a unique cost driver that is used as the cost allocation base in allocating the activities costs into cost objects that has before been identified. The final result is the allocation offactory's overhead into determined cost objects. A short analysis concerning the consumption of costs by activities and by cost objects is also presented in the end of chapter 4."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
07 Bet a-1
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Andika
"ABSTRAK
Tugas akhir ini dibuat berdasarkan studi kasus sebuah perusahaan manufaktur yang bernama PT. Arhapro. Proses produksi yang ada pada pabrik perusahaan ini adalah proses produksi yang bersifat process layout dengan tenaga kerja yang relatif sedikit dan biaya overhead yang tinggi. Perbandingan antara biaya-biaya Iangsung dengan biaya-biaya tidak langsung atau overhead berkisar antara 1 banding 5. Melihat fakta-fakta di atas, maka yang hendak dilakukan dalam tugas akhir ini adalah menerapkan metode alokasi biaya activity-based costing (ABC) untuk melakukan alokasi biaya-biaya overhead pabrik.
Data-data yang diperlukan dalam penerapan metode ini antara Iain adalah jenis-jenis produk yang dihasilkan, job description, biaya overhead seiama tahun 2000, data-data yang berkaitan dengan produksi pabrik perusahaan selama tahun 2000, dan data-data keorganisasian pabrik perusahaan. Semua data telah tersedia di pabrik perusahaan.
Pengolahan data dilakukan dengan terlebih dahulu mengalokasikan biaya overhead kepada aktivitas-aktivitas pabrik perusahaan. Alokasi biaya overhead dilakukan dengan secara Iangsung mengalokasi suatu pool biaya kepada suatu aktivitas atau dengan menggunakan pemacu biaya sebagai basis alokasi biaya.
Lalu aktivitas-aktivitas tersebut dikelompokkan ke dalam 4 tingkat aktivitas. Setiap kelompok memiliki pemacu biayanya sendiri, dan berdasarkan pemacu biaya ini biaya masing-masing kelompok aktivitas dialokasikan kepada obyek-obyek biaya yang telan diidentifikasikan.
Hasil akhir berupa hasil alokasi biaya overhead pabrik kepada obyek-obyek biaya yang ditetapkan. Dipaparkan juga analisa singkat mengenai konsumsi biaya olah aktlvitas-aktivitas yang ada dan juga oleh obyek-obyek biaya.

"
2001
S49943
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisnawati
"Dewasa ini, persaingan pada industri manufaktur otomotif semakin ketat. Setiap perusahaan melakukan perbaikan pada proses produksi secara terus-menurus agar efisiensi pada lini perakitan terus meningkat. Peningkatan efisiensi pada lintasan produksi penting untuk membuat aliran produksi menjadi lebih lancar dan menghasilkan keluaran yang lebih besar. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efisiensi adalah melakukan penyelimbangan lini dengan mengatur elemen-elemen kerja ke dalam stasiun kerja sehingga diperoleh keseimbangan waktu kerja yang baik. Penyeimbangan lini dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode Ranked Positional Weight yang kemudian hasil dari metode tersebut disimulasikan dengan menggunakan software Technomatic Plant Simulation agar terlihat dengan jelas aliran produksi menjadi lebih lancar dan efisiensi lini perakitan meningkat. Konfigurasi awal lintasan produksi memiliki tujuh stasiun kerja dengan efisiensi lini sebesar 77% dan balance delay sebesar 23% . Hasil penyeimbangan lini mengelompokkan elemen kerja yang ada ke dalam enam stasiun kerja dan menghasilkan peningkatan edisiensi lini perakitan menjadi 90,35% dan balance delay menjadi 9,65%.

In this modern era, competition in the automotive manufacturing industry is increasingly tougher. Each company made continuous improvements to production process to increase the efficiency of production line. Efficiency in production line is necessary to make production flows smoother and as the result the company produce a greater output than before. One of the methods to increase efficiency is line balancing by distributing work elements into the work station in order to obtain a good balance of work time. This research uses Ranked Positional Weight Method then the result of the method is simulated using Technomatic Plant Simulation software to make it visible that the production flow is becoming smoother and the production line is increased. The initial configuration of the assembly line has seven work stations with line efficiency of 77% and balance delay by 23%. The result of the balancing line grouped the existing work elements into six work stations and resulting in the increase of efficiency in assembly line to 90.35% and balance delay to 9.65%.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S65961
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Advin Sidharta
"Memasuki millenium ketiga, derasnya revolusi sistim informasi dan persaingan ketat pasar global mensyaratkan dunia akuntansi beradaptasi dengan tuntutan para pelaku bisnis akan informasi akuntansi yang akurat. Sistem biaya Activity-Based Costing (ABC) menjadi salah satu alternatif pengukuran biaya produk secara lebih akurat dan berkembang menjadi alat bantu akuntansi manajemen seperti perencanaan, budgeting dan continuous improvement. Skripsi ini bertujuan memberi gambaran atas situasi tersebut pada salah satu perusahaan multinasional. Dalam penyusunannya, penulis menelaah segi literatur dan menggabungkannya dengan kondisi aktual PT X. Sistem ABC mengasumsikan aktivitas sebagai pijakan dalam menentukan biaya produk. Karenanya identifikasi karakteristik pemacu biaya produk kemudian berkembang menjadi informasi lebih luas seperti evaluasi kinerja aktivitas usaha mereka sekaligus memproyeksikan perencanaan yang lebih reliable. Penulis mendapati bahwa PT X belum jua mengambil manfaat dari modul Activity Costing, software untuk pengimplementasian ABC, yang telah terpasang dalam sistem informasi mereka. Penulis kemudian mencoba mensimulasikan data aktual dan mengadaptasi kerangka teori ABC kedalam modul tersebut. Penulis menemukan bahwa sesungguhnya modul tersebut mampu menghasilkan biaya produk yang lebih akurat dibanding yang sekarang dipergunakan. Selain itu, analisa produktivitas masing-masing cost center lebih jelas memberi gambaran jenis aktivitas dan level operasi yang sebaiknya diperbaiki atau dihapus. Pada sisi lain, proses planning seperti penentuan biaya produk standar, sales planning, master budget akan sangat terbantu dengannya. Penulis menyarankan agar manajemen PT X tidak membuang waktu lagi untuk menerapkan sistem tersebut mengingat keunggulan manfaat yangg bisa diambil."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19021
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frizky Triputra Cahyahana
"Laporan magang ini membahas tentang evaluasi atas proses implementasi PSAK 73 yang dilakukan KAP TWP pada PT PDP dengan tanggal penerapan 1 Januari 2020 sesuai dengan tanggal efektif penerapan PSAK 73 untuk tahun buku perusahaan di periode 31 Desember 2020. PT PDP ini merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur kosmetik. Dalam transaksi sewa ini, PT PDP merupakan pihak penyewa (lessee) dengan pihak pesewanya (lessor) yaitu vendor ataupun perusahaan sewa terkait. Pembahasan terkait proses implementasi PSAK 73 pada PT PDP ini meliputi pembahasan proses dan evaluasi implementasi beserta analisis dampak dari implementasi. Proses implementasi yang dicakup meliputi tahap permulaan, pengakuan sewa, pengukuran sewa, dan penyajian sewa. Terkait analisis dampak penerapan, akan dibahas mengenai dampak penerapan PSAK 73 terhadap laporan keuangan perusahaan dan juga terhadap performa operasi bisnis perusahaan. Berdasarkan proses implementasi PSAK 73 yang sudah dilakukan, KAP TWP yang bertindak sebagai konsultan telah membantu melakukan proses implementasi PSAK 73 pada PT PDP sesuai dengan metodologi yang berlaku dan sudah dijelaskan di dalam PSAK 73.

This internship report explains the evaluation process of PSAK 73 implementation on PT PDP performed by KAP TWP with the implementation date at 1 January 2020 aligned with the effective date of PSAK 73 implementation for the company financial statement at 31 December 2020. PT PDP is a manufacturing company that mainly produces cosmetic products. In this lease transaction, PT PDP is on the lessee side, with its lessor is the vendor or related lease company. This report’s explanation will consist of PSAK 73 implementation process, evaluation, and impact analysis. The implementation process consists of preliminary stages, lease recognition, lease measurement, and lease presentation stages. Related to impact analysis, it will discuss about PSAK 73 implementation impact for the company’s financial statement and also for the company’s business operational performance. KAP TWP as a consultant has already helped to conduct PSAK 73 implementation on PT PDP accordingly with the method described in PSAK 73."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Amalina Izzati Hanifah
"Laporan magang ini membahas dan mengevaluasi prosedur audit atas akun utang usaha yang dilakukan dalam KAP AIH pada PT ABC untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2020. PT ABC merupakan sebuah keluarga perusahaan global yang bergerak pada industri makanan yang membuka pabrik pembuatan non-diary whip topping di Modern Cikande, Serang, Banten. Fokus laporan magang ini adalah evaluasi kesesuaian prosedur audit yang dijalankan KAP AIH dengan teori dan standar yang berlaku. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa prosedur audit atas akun utang usaha yang dilakukan KAP AIH sudah sesuai dengan teori dan standar yang berlaku. Selain itu, laporan ini akan membahas mengenai hasil refleksi diri penulis selama menjalani magang di KAP AIH.

This internship report aims to discuss and evaluate the audit procedures of account payable carried out by KAP AIH on PT ABC for the period ended 31 December 2020. PT ABC is a part of group global company that engaged in the food industry are opening factroies manufacturing non-diary whip topping in Modern Cikande, Serang, Banten. The focus of this internship is the evaluation of the audit procedures that run KAP AIH with theory and standards. The evaluation results show that the audit procedures for the account payable performed by KAP AIH are in accordance with the prevailing theory and standards. In addition, this report will discuss the results of the author's self-reflection during his internship at KAP AIH."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rendy Hermawan
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh likuiditas saham terhadap kebijakan struktur modal. Sampel yang digunakan adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2004 sampai dengan 2013. Pengujian dilakukan dengan model regresi least square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa likuiditas saham memiliki pengaruh terhadap kebijakan struktur modal. Likuiditas saham akan menurunkan cost of equity dan memungkinkan perusahaan untuk menambah penggunaan pendanaan ekuitas dan mengurangi porsi hutang dalam struktur modal.

This research is aimed to analyze the impact of stock liquidity on capital structure. The sample is manufacturing companies that are listed in Indonesia Stock Exchange during the period 2004 to 2013. The tests are conducted with least square regression model.
The result shows that stock liquidity has inverse relation with the capital structure i.e. leverage. Stock liquidity reduces the cost of equity therefore firm will use more equity financing.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S61047
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ko Matias Adrian Kosasih
"Model faset STL merupakan salah satu format CAD yang sering dipakai dalam industri manufaktur, namun file STL tidak memiliki informasi hubungan bentuk atau topologi apapun terhadap fitur dari model tersebut. Dalam penelitian ini dikembangkan sebuah metode identifikasi fitur dan pengaplikasiannya dalam proses pembuatan toolpath dari model faset semi-open impeller. Dimulai dari membaca file STL, membuat struktur data, proses identifikasi fitur impeller, daerah ruang lingkup (bounded volume) hingga proses pembuatan toolpath secara otomatis menggunakan fitur tersebut. Metode yang dikembangkan telah diimplementasikan ke dalam program dalam bahasa C++ dan dapat mengidentifikasi berbagai fitur impeller seperti blade, shroud, hub dan lain-lain pada impeller dan menghasilkan toolpath secara otomatis.

STL file format is one of the most used CAD formats in manufacturing industry, but this format doesn’t contain any topological information about the relationships between features in it. This research developed a method to identify the features of semi-open impellers in such faceted models and to generate toolpath using that features. The method spans from reading the STL files, making data structure, identifying features, determining bounded volumes to generating toolpaths automatically using those features. The developed method is implemented to a program and able to reliably identify many features including blade, shroud, hub, etc of the impeller and able to generate toolpath automatically.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59736
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A.A. Ayu Ratna Dewi
"PT X adalah perusahaan yang telah menggunakan peralatan canggih dalam proses produksinya, namun sebagai perusahaan multi produk PT X belum memiliki sistem bi~ya yang dapat digunakan untuk menghitung biaya prciduksi secara akurat. Sistem ActivityBased Costing merupakan sistem perhitungan biaya yang didasarkan atas aktivitas yang berhubungan langsung dengan produk sehingga menjanjikan perhitungan biaya produksi yang lebih akurat. Skripsi ini betujuan memberikan gambaran apabila sistem Activity-Based Costing diterapkan pada suatu perusahaan seperti PT X. Untuk meroperoleh data yang dibutuhkan dilakukan tinjauan langsung ke perusahaan bersangkutan, analisa atas laporan produksi perusahaan, serta wawancara dengan bagian produksi. Untuk melengkapi tulisan dan sebagai acuan analisa, dilakukan studi atas literatur-literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas. Hasil analisa menunjukkan bahwa PT X telah melakukan pembebanan dibebankan biaya secara bertahap, dan beban yang timbul telah pada aktivitas yang mengkonsumsinya. Tetapi sistem yang ada tidak menghitung biaya produksi per-produk, pembebanan didasarkan atas suatu prosentase tertentu dan bersifat tetap sehingga tidak mencerminkan jumlah konsumsi sebenarnya, dan cost driver yang mendasari prosentase pembebanan biaya tidak dapat ditelusuri. Penerapan sistem Activity-Based Costing pada PT X yang merupakan perusahaan multi produk dengan" biaya overhead yang cukup tinggi disertai persaingan yang semakin tajam, sangat tepat karena dapat membantu memecahkan masalah yang ditimbulkan sistem yang sekarang ada. Dengan kondisi saat ini, di mana perusahaan dalam tahap penyempurnaan sistem komputer, agak sulit bagi PT X untuk dapat menerapkan sistem ini sepenuhnya, karena penerapannya membutuhkan informasi yang cukup rinci. Untuk mengatasi masalah tersebut dan agar diperoleh informasi biaya yang mendekati keadaan sebenarnya, disarankan untuk menerapkan sistem Activity-Based Costing secara bertahap, diawali dengan perhitungan biaya produksi per-divisi berdasarkan aktivitas yang sebenarnya dikonsumsi, dasar alokasi seperti yang diterapkan saat ini. bukan dengan Sejak atau setelah sistem baru diterapkan, departemen akuntansi PT X membutuhkan restrukturisasi buku besar sehingga kategorinya menjadi sama dengan cost pool sistem Activity-Based Costing."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18444
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marcella
Jakarta : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T34632
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>