Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 176736 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
04/Ari/p-1
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Pramodya Wardhani
"Baja ASSAB Dievar dan baja ASSAB 8-107 Supreme merupakan 2 jenis hot work tool steel yang banyak dipakai sebagai material pembuatan diesel. Sesuai dengan aplikasinya maka kedua jenis baja ini harus memiliki kekerasan yang tinggi dan kestahilan dimensi yang baik saat mengafami pemana.mn. Da!am penelitian ini dilakukan pengamatan perilaku kcdua baja tersebur di atas terhadap proses temper dengan variasi temperatur 200, 570 dan 600 "C dan dilakukan di dalam dapur fluidized bed dan dapur vakum dengan remperatur pengerasan 11120 "C. Hasil penelitian menzmjukkan bahwa pengaruh variasi temperatur temper terhadap kekerastm baja ASSAB Dievar adalah kekerasan akan menurun dengan semakin tingginya temperatur temper, sedangkan pada baja A&t;AB 8407 Supreme nilai kekerasannya beifluktuasi, di mana nilai kekerasan lertinggi diperoleh pada temperalur Jemper 570 "C, yatu sebesar 485 BHN dengan dapur fluidi:=ed bed dan sebesar 468 BHN dengan dapur vakum."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S41341
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Surbakti, Kahulta
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S40973
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nova Yana Putra
"Agar dalam pemakaiannya mesin uji kekerasan berada dalam keadaan standar maka perlu dilakukan verifikasi dengan cara kalibrasi menggunakan hardness block atau blok kekerasan standar. Hardness Block dibuat dengan cara pengerasan yang meliputi ausfenisasi, pencelupan langsung, dan diakhiri dengan penemperan. Pada penelifian ini setelah pencelupan Iangsung dilakukan proses sub zero dalam media pendingin berupa dry ice dan alkohol. Suhu pendinginan yang digunakan yaitu - 40 5 5 °C selama satu jam. Proses ini dilakukan dengan Tujuan unfuk meminimalkan jumlah ausfenif sisa pada baja karena kehadiran ausfenif sisa ini dapaf mempengaruhi Terhadap keseragaman kekerasan hardness block. Pada penelitian ini didapatkan bahwa sampel kondisi sub zero memiliki kekerasan Iebih Tinggi dari sampel tanpa sub zero dengan peningkatan kekerasan sekitar 10 sampai 20 Vickers. Namun dengan meningkatnya temperatur Temper kekerasan cenderung menurun. Sedangkan struktur mikro akhir yang dihasilkan yaitu berupa martensit Temper dengan karbida yang bulat/spheraid. Nilai kekerasan yang paling seragam diperoleh pada sampel hasil sub zero dan Temper 600°C yaitu sebesar 524 3 2 HV, dimana nilai penyimpanan kekerasan yang Terjadi kurang dari 1 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41234
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Baja perkakas pengerjaan panas (hot work tool steel) eskylos 2344 merupakan baja perkakas yang dihasilkan dari proses ESR (Electro Slag Remelting). Baja ini memiliki sifat tahan gesekan, tahan tekanan tinggi, mampu keras (good hardenability) dan memiliki ketahanan panas (hot resistant) yang baik. Dengan adanya sifat mampu keras yang baik ini maka sifat baja perkakas eskylos dapat diubah dengan proses perlakuan panas (heat treatment)."
620 JTEK 9 (1-2) 2010
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Didi Ardani
"Belakangan ini seorang ahli baja dari perusahaan Komatsu Jepang telah menentukan suatu standar komposisi baja yang dikenal dengan baja SH 10, yang merupakan baja coran paduan rendah, dengan unsur paduan utama berupa khromium (Cr) se- 1,0 - 1,3 %. Bahan ini mempunyai sifat mampu-keras yang baik, dan belakangan ini sedang dicoba untuk diterapkan dalam pembuatan salah satu komponen alat berat, yaitu bucket tooth, yang merupakan gerigi yang dipasang pada ujung mangkok alat berat. Penelilian ini dilalukan untuk mengetahui perilaku mal mekanik baja SH 10 sebagai bahan baku pembuatan bucket tooth pada beberapa variasi kondisi. perlaluan panaa pelunakan (temper). Untuk penemperan pada suhu 450' C, peningbtan waktu laban temper dari 4 jam menjadi 8 jam ternyata menghasilkan prodak dengan ketangguhan yang menurun tajam dari rata-rata 3,02 Kgm/cm2 menjadi 1,63 Kgm/cm2. Peningkatan suhu temper dari 450' C menjadi 530' C dan 550' C pada penemperan dengan waktu laban 4 jam dapat meningbtkan ketangguhan baban dari rata-rata 3,02 Kgm/cm' menjadi rata-rata S-H Kgm/cmZ dan 3,99 Kgm/cm2 1 namun hal ini diikuti dengan penurunan nilia kekerasan permukaan rata-rata dari 372 BHN menjadi 351 BHN dan 309 BHN."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41160
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Douglas Prabawono
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S40794
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muchlis Pantjapermana
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S40791
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Hendratno Hery W.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S40288
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>