Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145384 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agnes Nauli Shirley
"ABSTRAK
Dunia politik dan pendidikan tinggi yang maskulin menuntut setiap perempuan yang bekerja dl bidang-bidang tersebut memiliki kemampuan penyesuaian diri dan kompetensi personal yang lebih tinggi. Seorang yang androjini diharapkan mampu berperilaku sesuai dengan situasi, dan tidak dibatasi dengan batasan-batasan kultural pada perempuan dan laki-laki, sehingga lebih mampu menyesuaikan dlrl dalam berbagal kondisi dan mampu memelihara kesejahteraan psikologisnya. Dengan fnckientai sampling technique, 60 orang perempuan (30 orang aktivis perempuan dan 30 orang akademisi perempuan), diminta untuk mengisi self-questionnaire, yaitu Skala M-F yang diadaptasikan dari Bem Sex Role Inventory. Hasil uji X2 memberi 3 kesimpulan, yaitu: ada perbedaan orientasi peran Jenis kelamin yang signifikan antara aktivis perempuan dibandingkan dengan akademisi perempuan. Jumlah aktivis androjini tidak berbeda signifikan dengan aktivis non androjini. Jumlah akademisi androjini lebih banyak daripada akademisi non androjini. Penelitian Ini menyarankan agar kerjasama seluas-luasnya dibuka antara lembaga swadaya masyarakat perempuan dan Institusi pendidikan tinggi untuk memperkaya perspektif gerakan perempuan dan setiap individu di dalamnya, serta untuk meningkatkan produktivitas kajian-kajian sosial Ilmiah tentang perempuan."
2005
S3504
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rauli
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3356
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandra Catherine Heru Utomo
"ABSTRAK
Salah satu hambatan yang sering ditemui wanita di
tempat kerja adalah pelecehan seksual. Dalam menghadapi
pelecehan seksual reaksi yang dianggap paling menguntung-
kan bagi korban adalah reaksi asertif, karena reaksi ini
dapat meninimalkan emosi negatif yang timbul setelah
pelecahan seksual. Reaksi asertif meliputi ekspresi pera-
saan, pendapat dan keinginan korban secara jelas, langsung
dan jujur. Halaupun demikian wanita seringkali terhambat
untuk bertindak asertif, karena perilaku tersebut tidak
sesuai dengan peran jenis kelamin yang diharapkan ada pada
wanita. Selama ini wanita lebih diharapkan untuk bertindak
pasif, submisif dan nonasertif sesuai dengan stereotip
peran jenis kelanin yang telah diterima luas dalam masya-
rakat. Wanita yang secara kaku berpikir dan bertindak
sesuai stereotip peran jenis kelamin dapat dikatakan
sebagai wanita yang berpandangan peran jenis kelamin
tradisional; wanita ini sulit untuk bertindak di luar
stereotip yang ada. Sedangkan wanita yang berpandangan
peran jenis kelamin nontradisional lebih fleksibel dalam
berpikir dan bertindak di luar stereotip. Dalam penelitian ini akan dilihat apakah terdapat perbedaan reaksi antara
wanita yang berpandangan peran jenis kelamin tradisional
dan nontradisional dalam menghadapi pelecehan seksual di
tempat kerja. Jenis reaksi yang akan dilihat digolongkan
menjadi asertif, pasif agresif, agresif dan nonasertif.
Dalan penelitian ini terdapat 42 subyek yang menda-
patkan alat penelitian berupa skala yang nengukur pandan-
gan peran jenis kelamin dan kuesioner reaksi terhadap
pelecehan seksual. Selain itu juga dilakukan wawancara
sebagai probing atas jawaban-jawaban subyek pada kuesion-
er. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa tidak terdapat
perbedaan reaksi antara wanita yang berpandangan peran
jenis kelamin tradisional dan nontradisional dalam mengha-
dapi pelacehan seksual di tempat kerja.
Dalam penelitian ini juga dapat disimpulkan bahwa
reaksi asertif adalah reaksi yang paling menguntungkan
karena tidak menimbulkan reaksi emosional negatif pada
diri korban, dan hubungan korban dengan pelaku tetap baik
setelah pelecehan. Namun hanya sebagian kecil subyek yang
melakukan reaksi ini, dan mereka masih sulit membedakan
reaksi asertif dari reaksi agresif dan nonasertif. Untuk
itu peneliti menyarankan untuk mengembangkan suatu pélati-
han asertif bagi para wanita, khususnya untuk menghadapi
pelecehan seksual. Untuk penelitian selanjutnya juga
disarankan untuk melihat lebih jauh perilaku agresif pada
wanita, untuk memperbaiki skala pengukuran, nemperbaiki
metoda wawancara serta meneliti self-blame pada korban
pelecehan."
1995
S2542
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Nina Liche Seniati
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1991
S2317
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Lutfi Harris
Universitas Indonesia, 2008
T25292
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mudaris Muslim
"ABSTRAK
Pandangan hidup masyarakat Jawa yang patriarkat dan dominasi pria yang masih kuat, dimungkinkan dapat menimbulkan kecemasan akan keberhasilan bagi
wanita. Sebagaimana yang dialami oleh sebagian wanita Barat yang mengidap kecemasan akan keberhasllan, karena faktor sosial budaya yang membedakan
karakteristik peran jenis kelamin. Penelitian ini akan mengungkap garnbaran dan perbedaan peran jenis kelamin, konsep diri, dan kecemasan akan keberhasilan
antar generasi. Juga ingin mengetahui pengaruh peran jenis kelamin terhadap konsep~diri, dan pengaruh konsep-diri terhadap kecemasan akan keberhasilan wanita etnik Jawa. Subyek penelitian berjumlah 200 orang wanita Jawa
Pengambilan sampel dilakukan secara aksidental (accidental sampling).
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa ada perbedaan peran jenis kelamin yang signifikan antar dua generasi wanita etnik Jawa. Generasi anak secara signifikan
memiliki konsep diri lebih positif dalam semua aspek dibandingkan dengan gencrasi ibu. Wanita Jawa kedua generasi memiliki derajat kecemasan akan
keberhasilan yang rendah dalam semua aspek. Jika dibandingkan dengan generasi
ibu, subyek generasi anak secara signifikan memiliki derajat kecemasan akan
keberhasilan yang lebih rcndah dalam semua aspek Diketahui pula, peran jenis
kelamin secara signifikan berpengaruh terhadap konsep diri. Sedangkan
konsep diri mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kecemasan akan
keberhasilan pada wanita etnik Jawa ke dua generasi.
Untuk menambah dan mempertajam hasil penelitian ini, kiranya masih perlu
ditindaklanjuti melalui penelitian kualitalif dan longitudina1,.dengan observasi
langsung dan regristrasi tingkah laku dalam situasi sosial sebenarnya.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T38024
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>