Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 85922 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Rodiyah
"ABSTRAK
Menjadi janda di usia muda bukanlah hal yang mudah. Mereka
dihadapkan pada permasalahan yang kompleks, misalnya: masalah rumah tangga,
ekonomi, sosial, seksual, dan sebagainya. Dengan permasalahan-permasalahan
itu, sebagai seorang janda di usia muda, ada banyak pemecahan untuk mengatasi
permasalahan tersebut. Salah satu dari pemecahan tersebut adalah menikah.
Namun kenyataannya, terdapat janda di usia muda yang memutuskan untuk tidak
menikah lagi. Dalam penelitian ini, penulis ingin melihat proses pengambilan
keputusan pada janda di usia muda untuk tidak menikah lagi berdasarkan teori
Janis & Mann (1977) yang mengatakan bahwa terdapat lima tahap dalam proses
pengambilan keputusan. Tahap-tahap tersebut adalah mengenali masalah, melihat
alternatif, menimbang alternatif, membuat komitmen, dan menghadapi umpan
balik. Selain itu penulis ingin melihat faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
seorang janda mengambil keputusan untuk tidak menikah lagi.
Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kualitatif melalui
prosedur wawancara mendalam dan observasi terhadap subyek penelitian yang
akhirnya diperoleh informasi sebagai data yang akan diolah untuk menjawab
permasalahan dalam penelitian. Penulis mengobservasi dan mewawancarai dua
orang janda sebagai subyek penelitian.
Dari penelitian yang dilakukan didapat hasil gambaran tentang proses
pengambilan keputusan pada kedua subyek, yaitu mereka melalui kelima tahapan
dari Janis & Mann (1977). Selain itu diperoleh hasil mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi kedua subyek dalam mengambil keputusan untuk tidak menikah
lagi. Pada subyek 1 ditemukan faktor-faktor yang mempengaruhi pengembilan
keputusan, yaitu: circumslance, preference, belief dan action. Sedangkan pada
subyek 2 ditemukan adanya faktor circumslance, preference, belief, action, dan
emotion.
Terdapat keunikan yang ditemukan pada diri kedua subyek yaitu kedua
subyek memiliki gambaran masa kecil yang membuat mereka tidak ingin menikah
yaitu I melihat bahwa jika menikah dengan pria beristri maka ia merasa akan
menyakiti hati orang lain, sedangkan S mendapatkan gambaran dari ibunya bahwa
ia akan mendapatkan kebahagiaan yang tidak lengkap apabila menikah dengan
pria yng menjadi suami orang. Disarankan untuk melanjutkan penelitian tentang proses pengambilan
keputusan dengan melihat kondisi janda yang mengalami kesulitan ekonomi,
janda yang tidak memiliki anak, ataupun latar belakang kematian suami karena
faktor-faktor yang lain."
2004
S3474
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3406
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfatiane Putrini
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S3163
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S3162
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
S. Prajudi Atmosudirdjo
Jakarta: Ghalia Indonesia, 1982
658.403 PRA b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Delman
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai penerapan manajemen rekod aktif (Sistem Pemberkasan dan Penemuan Kembali Rekod Aktif). Disamping itu juga penelitian dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai manfaat serta kendala yang dihadapi dalam pemanfatan manajemen rekod aktif bagi Pengambilan Keputusan.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sampel bertujuan (purposive sampling) dengan melibatkan 10 orang informan dari 5 biro yang relatif banyak menggunakan dokumen. Dari masing-masing biro diambil 2 orang informan, yaitu satu dari bagian administrasi (pengelola rekod) dan satu dari pimpinan biro (pengambilan keputusan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara dan dibantu dengan pengamatan dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan penerapan manajemen rekod aktif di PT Semen Padang berjalan cukup baik, terlihat dari; Metode pemberkasan yang digunakan seragam, sehingga antara sesama biro mudah mengetahui dokumen yang dimilikinya; Penerapan azas pemberkasannya sama yaitu desentralisasi dan kebijakannya secara desntralisasi terkendali, yaitu pemberkasan pada masing-masing unit kerja, tapi dalam kebijakan dan pengendalian tetap terpusat; Peralatan pemberkasan yang digunakan 4 dari 5 informan menggunakan peralatan yang lazim digunakan dalam pemberkasan dan informan menggunakan peralatan yang lazim digunakan untuk peralatan inaktif, ini dilakukan atas insiatif sendiri dengan alasan dokumennya cukup banyak; Prosedur pemberkasan, 3 dari 5 informan melaksanakannya secara keseluruhan, dan 2 informan belum melaksanakan secara keseluruhan, yaitu dalam hal penseleksian dokumen, pembuatan indeks, dan penetapan jadual retensi dokumen; Dalam_Peminjaman tordapat 3 informan yang tidak menggunakan bon pinjam dan dokumen sewaktu-waktu diambil sendiri oleh pengguna tanpa melalui petugas.
Pemanfatan manajemen rekod aktif bagi pengambilan keputusan, berjalan belum optimal, terlihat dari; digunakannya dokumen yang diberkaskan untuk pengambilan keputusan, yaitu untuk kegiatan perencanaan rata-rata 10 kali dalam setahun dan untuk pengawasan 6 sampai 10 kali satu bulan; dalam hal kecepatan penemuan dokumen 4 dari 5 informan menyatakan cepat, tetapi 1 informan menyatakan kadang-kadang lambat, ukuran kecepatan penemuan dokumen, 5 sampai 10 menit; kelengkapan 4 dari 5 informan menyatakan lengkap, dan 1 informan menyatakan kadang-kadang tidak lengkap; dari keakuratan dokumen yang disajikan petugas 3 dari 5 informan menyatakan akurat, dan 2 informan menyatakan kadang-kadang tidak akurat.
Masih ditemukan kendala-kendala dalam pemanfaatan manajemen rekod aktif bagi pengambilan keputusan antara lain; masih kurang tenaga pengelola dokumen, masih rendahnya kualitas pengelola dokumen, kurangnya sosialisasi penggijnaan pedoman pemberkasan yang dibuat tim kearsipan, dan belum meratanya pembinaan tenaga kearsipan.
Temuan dari penelitian ini, antara lain; Dimilikinya manual manajemen rekod aktif oleh PT Semen Padang, diterapkannya manajemen rekod aktif, dimanfaatkannya manajemen rekod aktif bagi pengambilan keputusan, dan masih terdapatnya kendala dalam pemanfatan manajemen rekod bagi pengambilan keputusan di PT Semen Padang.

A Study on the Role Active Record Management for Decisions Making at PT Semen Padang This study was aimed to get a picture on the implementation active record management (filing and retrieval active record system). Besides this study is also to get a picture on the benefit and constrain to the faced in the use active record management decisions making.
Purposive sampling involving ten (10) informants from five because did this study that were relatively using index documents. From each barrier two informants were taken, on from the administrator (record manager), and the other head the barrier (decision maker). Interviewers and document observation collected data.
The result of the study showed that implementation of active record management at PT Semen Padang had relatively well, although there was a small problem. This seen on the uniformly used filing method, so that each barrier can easily know then own documents. The basic filing document uses were controlled centralized, filing by each working unit, but policy and control were still centralized. The filing instrument used by 4 of the 5 the informant was that usually used for active record filing while 1 informant used the instrument which was usually used for active inactive record, this was done as own initiative because there was too much document Filing procedure 3 of 5 informant had done it wholly, while had not done it yet regard document selection, indexing, and document retention scheduling. On borrowing there were 3 informants who were not using borrowing. And the document can be taken by the user him self without involving the employer.
Utilization of active record management for decision making had been optimal yet, could be seen from the user recorded document for decision making, i.e. for the planning activities ten (10) time a year on average and for the controlling activities 6 to 10 times a month; in case of document retrievals time relatively accuracy, 4 of 5 informants regarded it as accurate while I informants regarded as quit completes and in the case of document accuracy, 3 of 5 informants regarded it as accurate while 2 informants regarded it as quit accurate.
The are some barrier to the utilization of active record management for decision making; lack of qualified employers, lack of socialization for the use of filing guide made by archival team.
The result was, i.e. was own filing manual of record active management, implementation of the record active management, utilization of the record active management, and the still barrier in the utilization of record management for decision making at PT Semen Padang.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
T11799
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Widyanti
"ABSTRAK
Keputusan untuk menikah adalah keputusan yang kompleks, khususnya
bagi perempuan. Seringkah posisi perempuan dalam pernikahan ditempatkan pada
kedudukan yang lemah dan pasif menerima tuntutan budaya yang menjunjung
tinggi nilai partiarkhi/pria. Masih banyak perempuan memandang pernikahan
sebagai suatu kewajiban sosial, bukan sebagai kehendak bebas tiap individu
(Widati, 2002; 24). Indonesia menggunakan konsep negara sebagai satu keluarga,
perempuan dilihat sebagai istri yang keberadaannya tergantung suami, keluarga,
dan negara (Suhastami, 2002). Perempuan dalam memandang diri dan berperilaku
tidak pemah lepas dari konteks sosialnya, tradisi dan adat istiadat setempat
(Rosaldo dalam Suhastami, 2002).
Beberapa waktu lalu marak terdengar berita tentang kontroversi poligini.
Istri pertama maupun kedua mengalami pengingkaran komitmen perkawinan,juga
tekanan psikologis, kekurangan ekonomi, dan kekerasan fisik. Istri kedua dan
seterusnya lebih banyak yang diabaikan. Sebagian besar suami kembali pada istri
pertama, karena masyarakat biasanya lebih mengakui istri pertama sebagai istri
yang sah secara hukum negara (Nurohmah, 2003). Proses pernikahan dengan istri
muda pada umumnya dilakukan dibawah tangan (sirri) sehingga mereka tidak bisa
melakukan tuntutan hukum, dan tidak bisa mendapatkan hak waris suaminya
(Farida, 2002; 40).
Meskipun banyak terjadi ketidakadilan dalam kasus poligini, namun pada
kenyataannya, masih banyak perempuan yang bersedia menikah poligini atau
menikah dengan laki-laki beristri. Dimungkinkan perempuan yang tidak mampu
menolak poligini karena menganggap aturan poligini sebagai sisi kehidupan yang
dibenarkan dalam tradisi (Islam), perempuan tidak punya alasan dan pengetahuan
untuk menolak dan memikirkannya (Lacan 1993 dalam Amiruddin, 2003).
Pengambilan keputusan adalah suatu kesadaran dan proses manusiawi
yang melibatkan individu itu sendiri maupun fenomena sosial yang berlandaskan
fakta dan premis nilai yang mencakup suatu pilihan dari aktivitas perilaku dari
beberapa alternatif dengan intensi untuk keluar dari masalah (Shull et.al dalam
Noordenhaken, 1995). Penelitian ini menggunakan tahapan proses pengambilan
keputusan konseptual menurut Noordenhaken (1995), yang terdiri dari tiga tahap
utama, yaitu awareness, analysis dan action.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana proses pengambilan
keputusan untuk menikah dengan laki-laki beristri?, dan sebagai permasalahan penunjang juga ingin diketahui kondisi atau kebutuhan apa yang melatarbelakangi
mereka, serta bagaimana pengaruh norma masyarakat terhadap pernikahan bagi
perempuan khususnya pernikahan poligini?
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran proses mental
dalam pengambilan keputusan menikah dengan laki-laki beristri. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif dan
studi kasus untuk memahami dan menjelaskan proses individu mengolah
informasi berupa pengalaman hidup subyek dan penyebab fenomena yang dialami
subyek.
Subyek dalam penelitian ini beijumlah 4 orang perempuan yang pernah
menjadi istri muda, pendidikan terakhir SMU dan usia pernikahan poligininya
maksimal 10 tahun. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik
wawancara dengan pedoman umum yang mengacu pada tujuan penelitian. Selain
itu digunakan observasi sebagai metode penunjang. Analisis dilakukan mengacu
pada langkah-langkah analisis yang dikemukakan oleh Olford (1992) yang
kemudian dikelompokkan menjadi analisis antar kasus.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa pada proses pengambilan
keputusan untuk menikah dengan laki-laki beristri, terdapat satu subtahap dari
analysis yang tidak dilewati, yaitu subtahap generating option. Subyek dalam
kasus ini pada umumnya tidak punya alternatif laki-laki selain pacarnya dengan
status beristri. Selain itu penelitian ini juga menemukan bahwa mulai tahap
control, subyek ternyata berada pada tahap ciwareness untuk keputusan baru,
untuk bercerai atau melanjutkan pernikahannya. Kondisi dan kebutuhan yang
melatarbelakangi para subyek pada umumnya adalah kondisi yang memaksa,
seperti hamil diluar nikah, ekonomi yang sulit dan berstatus janda yang masih
dinilai negatif oleh masyarakat sekitarnya. Penelitian ini juga membuktikan
bahwa norma bahwa perempuan akan dinilai lebih terhormat dengan status
menikah, temyata benar masih dipegang teguh oleh banyak kaum perempuan
sendiri. Sehingga banyak dari kaum perempuan yang menganggap bahwa
menikah adalah solusi dari permasalahan hidup yang selama ini menghimpitnya.
Saran yang dapat penulis sampaikan berdasarkan penelitian ini adalah
untuk diadakan penelitian lanjutan mengenai tahapan pengambilan keputusan
pada kasus-kasus pernikahan selain poligini untuk menguji konsistensi tahapan
prosesnya. Sementara untuk kasus poligini sendiri sebaiknya pada penelitian
selanjutnya diadakan penelitian perbandingan antara poligini dari sudut pandang
Islam dan poligami dari sudut pandang perempuan yang berasal dari kalangan
umum, seperti subyek dalam kasus ini. Juga disarankan pada perempuan
Indonesia untuk meraih pendidikan setinggi-tingginya atau menggali pengetahuan
seluas-luasnya agar dapat lebih cermat dan bijaksana dalam mengambil
keputusan."
2004
S3318
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Khalista Dwi Asri
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3484
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rikky Darwito
"Perkembangan industri konstruksi yang semakin pesat mendorong diperlukannya suatu improvisasi dari perusahaan jasa konstruksi dalam melakukan efisiensi serta memaksimalisasi dalam pengelolaan sumber daya yang dimilikinya. Namun dalam kenyataannya, seorang pembuat keputusan seringkali mengalami kesukaran dalam mengambil keputusan. Hal tersebut mendorong diperlukannya suatu analisa keputusan yang dapat meminimalisasi kerugian akibat pelaksanaan keputusan yang diambil.
Dalam proses mencapai tujuan tersebut metode pemecahan masalah yang digunakan adalah dengan cara analisa kasus. Yaitu dilakukan suatu penelitian yang didasarkan pada data lapangan yang kemudian diterapkan pada suatu program DSS (Decicion Support System) dengan menggunakan metode tree diagram analysis sehingga semua alternatif tindakan serta probabilitas dan konsekuensi dalam suatu proses pengambilan keputusan dapat diperlihatkan.
Program Mimi. ax ver 1.1 merupakan pengembangan Decision Support System (DSS) berbasis internet dengan database yang dapat diperbaharui sesuai dengan perkembangan teknologi yang dikembangkan oleh masing-masing produsen alat berat. Program ini dirancang sebagai suatu sistem yang memberi kemudahan bagi para pembuat keputusan dalam memilih backhoe dan loader pada proyek konstruksi basement yang sesuai dengan keperluan teknis lapangan dan kondisi finansial perusahan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34771
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilia Dwi Suprapti
"ABSTRAK
Dalam hidup, manusia dihadapkan pada berbagai masalah dan tuntutan
yang sifatnya sederhana sampai dengan yang kompleks. Untuk memecahkan
masalah dan tuntutan hidup tersebut, seseorang memiliki berbagai pilihan.
Pilihan-pilihan dalam hidup yang diambil oleh seseorang berbeda-beda. Hal itu
erat kaitannya dengan keunikan individu, seperti: kepribadian, persepsi, proses
pengolahan informasi atau aspek kognitif.
Penelitian ini membahas tentang salah satu proses pengambilan
keputusan dalam hal pribadi yang penting, yaitu pengambilan keputusan dalam
memilih karir. Secara umum, wanita dipandang sebagai pekerja, baik di dalam
maupun di luar rumahnya. Pekerjaan atau karir memungkinkan wanita untuk
melakukan aktivitasnya di luar rumah, memberinya ketersediaan peran yang
jelas, dan imbalan atas jasanya dalam berinteraksi dengan orang lain.
Keunikan proses pengambilan keputusan merupakan salah satu bahasan
yang ingin diketahui lebih lanjut dalam penelitian ini, khususnya tentang
pengambilan keputusan karir pada wanita dewasa muda yang ingin menjadi
jurnalis di media cetak. Menurut Janis & Mann (1977), terdapat lima tahap dalam
proses pengambilan keputusan yaitu: menilai masalah, melihat alternatifalternatif
(mencari informasi), mempertimbangkan alternatif, menetapkan pilihan,
dan menilai ulang keputusan.
Dalam penelitian ini digunakan dua pendekatan, yaitu kualitatif dan
kuantitatif, untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh mengenai proses,
faktor-faktor yang mempengaruhi, dan gaya yang dilakukan seseorang dalam
pengambilan keputusan karir. Pendekatan kualitatif dipilih sebagai pendekatan
yang dominan dalam penelitian ini karena sesuai dengan permasalahan umum
penelitian, yang ingin melihat gambaran proses, faktor-faktor yang
mempengaruhi, dan gaya seseorang dalam pengambilan keputusan karir untuk
menjadi jurnalis melalui wawancara terstruktur. Sedangkan, pendekatan
kuantitatif dipakai untuk melengkapi hasil yang diperoleh dari pendekatan
kualitatif pada jumlah sampel yang lebih besar atau umum. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa tidak semua
subyek dalam penelitian ini mengalami tahap-tahap pengambilan keputusan
berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Janis & Mann (1997) dan Crozier
(2001) dalam memilih untuk berkarir sebagai jurnalis (reporter) di media cetak.
Faktor-faktor yang memberikan pengaruh bagi subyek dalam memutuskan untuk
berkarir sebagai jurnalis tidak terlepas dari faktor yang berasal dari dalam diri
individu (internal), seperti preferensi, emosi, dan keyakinan yang dimiliki. Faktor
yang berasal dari luar diri subyek juga memberikan pengaruh, namun tidak
dominan. Subyek pada umumnya memiliki lebih dari satu macam gaya dalam
melakukan pengambilan keputusan karir sebagai jurnalis, dimana hal tersebut
sangat berkaitan dengan perbedaan individual, situasi, dan masalah yang
dialami."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3404
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>