Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 150121 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aprilia Dwi Suprapti
"ABSTRAK
Dalam hidup, manusia dihadapkan pada berbagai masalah dan tuntutan
yang sifatnya sederhana sampai dengan yang kompleks. Untuk memecahkan
masalah dan tuntutan hidup tersebut, seseorang memiliki berbagai pilihan.
Pilihan-pilihan dalam hidup yang diambil oleh seseorang berbeda-beda. Hal itu
erat kaitannya dengan keunikan individu, seperti: kepribadian, persepsi, proses
pengolahan informasi atau aspek kognitif.
Penelitian ini membahas tentang salah satu proses pengambilan
keputusan dalam hal pribadi yang penting, yaitu pengambilan keputusan dalam
memilih karir. Secara umum, wanita dipandang sebagai pekerja, baik di dalam
maupun di luar rumahnya. Pekerjaan atau karir memungkinkan wanita untuk
melakukan aktivitasnya di luar rumah, memberinya ketersediaan peran yang
jelas, dan imbalan atas jasanya dalam berinteraksi dengan orang lain.
Keunikan proses pengambilan keputusan merupakan salah satu bahasan
yang ingin diketahui lebih lanjut dalam penelitian ini, khususnya tentang
pengambilan keputusan karir pada wanita dewasa muda yang ingin menjadi
jurnalis di media cetak. Menurut Janis & Mann (1977), terdapat lima tahap dalam
proses pengambilan keputusan yaitu: menilai masalah, melihat alternatifalternatif
(mencari informasi), mempertimbangkan alternatif, menetapkan pilihan,
dan menilai ulang keputusan.
Dalam penelitian ini digunakan dua pendekatan, yaitu kualitatif dan
kuantitatif, untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh mengenai proses,
faktor-faktor yang mempengaruhi, dan gaya yang dilakukan seseorang dalam
pengambilan keputusan karir. Pendekatan kualitatif dipilih sebagai pendekatan
yang dominan dalam penelitian ini karena sesuai dengan permasalahan umum
penelitian, yang ingin melihat gambaran proses, faktor-faktor yang
mempengaruhi, dan gaya seseorang dalam pengambilan keputusan karir untuk
menjadi jurnalis melalui wawancara terstruktur. Sedangkan, pendekatan
kuantitatif dipakai untuk melengkapi hasil yang diperoleh dari pendekatan
kualitatif pada jumlah sampel yang lebih besar atau umum. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa tidak semua
subyek dalam penelitian ini mengalami tahap-tahap pengambilan keputusan
berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Janis & Mann (1997) dan Crozier
(2001) dalam memilih untuk berkarir sebagai jurnalis (reporter) di media cetak.
Faktor-faktor yang memberikan pengaruh bagi subyek dalam memutuskan untuk
berkarir sebagai jurnalis tidak terlepas dari faktor yang berasal dari dalam diri
individu (internal), seperti preferensi, emosi, dan keyakinan yang dimiliki. Faktor
yang berasal dari luar diri subyek juga memberikan pengaruh, namun tidak
dominan. Subyek pada umumnya memiliki lebih dari satu macam gaya dalam
melakukan pengambilan keputusan karir sebagai jurnalis, dimana hal tersebut
sangat berkaitan dengan perbedaan individual, situasi, dan masalah yang
dialami."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3404
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Khalista Dwi Asri
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3484
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Menur Karen K.
"ABSTRAK
Setiap individu akan mengalami pilihan dalam hidupnya. Sebagai dewasa
muda salah satu tugas perkembangannya adalah pemilihan karir. Pemilihan karir
menjadi sangat penting karena mempunyai konsekuensi jangka panjang (Verplanken
dan Svenson, 1997).
Karir yang tersedia salah satunya adalah dalam dunia hiburan musik. Salah
satu bidang musik yang belum berkembang pesat di Indonesia adalah musik klasik.
Hal tersebut disebabkan karena kurangnya popularitas musik klasik di antara
masyarakat Indonesia, serta tidak mudahnya akses terhadap musik klasik. Padahal
menurut Andy Bennett dalam bukunya Popular Music and Youth Culture (2000),
selera musik setiap individu dipengaruhi oleh images, familiarity, accessivable, serta
mudah tidaknya musik tersebut dikenali {easily recognizable). Sebagai konsekuensi
dari kondisi musik klasik Indonesia yang kurang popular, individu yang berkarir
sebagai pemusik klasik Indonesia akan menghadapi ketidakjelasan dalam menjalani
karimya.
Pemusik klasik yang ada di Indonesia oleh peneliti dikelompokan menjadi
para pemusik yang sejak semula mengambil pendidikan musik klasik secara formal
dan memperoleh gelar sarjana musik, dan pemusik klasik yang memperoleh gelar
sarjana ilmu non musik seperti sarjana ekonomi, teknik, ilmu-ilmu pasti dan
sebagainya, namun mendalami musik klasik secara non formal. Peneliti merasa tergugah untuk meneliti para pemusik yang akhirnya memilih untuk menjadi pemusik
klasik dan tidak menggunakan gelar sarjana non musik mereka, dilihat dari proses
pengambilan keputusan mereka untuk memilih karir. Karena mengambil keputusan
adalah kegiatan kognitif yang didefinisikan sebagai proses mengidentifikasikan dan
memilih berbagai alternatif berdasarkan nilai, tujuan, keinginan, gaya hidup,
preferensi dan pengalaman seseorang (Harris, 1998).
Menurut Kelley ( 2002) wanita lebih lemah dan berhati-hati dalam
mengambil keputusan dibandingkan pria. Selain itu menurut Gati, Osipow dan Givin
(1995) dikatakan wanita lebih memilih bekerja di lingkup artistry dan kultur,
sedangkan pria lebih memilih pekerjaan yang berhubungan dengan alat dan angka.
Karena itu peneliti akan menggunakan gender sebagai sebuah perbandingan.
Peneliti akan melihat proses pengambilan keputusan untuk berkarir sebagai
pemusik klasik berdasarkan teori lima tahapan pengambilan keputusan Janis dan
Mann (1968) serta faktor-faktor yang mempengaruhinya berdasarkan teori Kemdall
dan Montgomery, dan faktor yang mempengaruhi pemilihan karir menurut teori
Krumboltz (1976).
Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan
wawancara sebagai metode pengumpulan data. Pendekatan kualitatif digunakan
peneliti untuk mendapatkan gambaran yang mendalam mengenai proses pengambilan
keputusan untuk berkarir sebagai pemusik klasik Indonesia serta faktor yang
mempengaruhinya dan faktor yang mempengaruhi pemilihan karir.
Dari hasil penelitian, tidak ditemukan adanya perbedaan yang terlalu
menonjol antara pria dewasa Indonesia dan wanita dewasa Indonesia dalam proses
pengambilan keputusan. Tidak semua tahapan pengambilan keputusan dilewati oleh
para pria dan wanita dewasa. Faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan
sedikit berbeda antara pria dan wanita, dimana pada wanita faktor circumstances
cukup berpengaruh, sedangkan pada pria tidak ditemukan pengaruhnya.
Untuk penelitian selanjutnya, peneliti menyarankan agar dilakukan penelitian
terhadap kelompok pemusik klasik Indonesia yang mempunyai latar belakang
pendidikan formal saijana musik agar didapatkan perbandingan yang jelas dengan
hasil penelitian ini."
2004
S3372
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Dini Susilowati
"ABSTRAK
Merokok merupakan salah satu dari kebiasaan atau gaya hidup yang
kurang baik karena memberikan resiko atau dampak yang tinggi terhadap
penurunan kesehatan atau bahkan menjadi penyebab kematian. Studi WHO
menunjukan kematian akibat merokok sekitar 30 juta orang setahun, 10 kali lebih
tinggi dari angka kematian akibat kecelakaan berlalulintas. Di Indonesia sendiri
perokok aktif mencapai 70 % dari total penduduk atau sebesar 141,44 juta orang.
Dan kecenderungan perokok di kalangan wanita dan remaja pada usia 15-18
tahun mengalami peningkatan (http://www.koalisi.org). Sedangkan penelitian di
Jakarta menunjukkan bahwa 64,8% pria dan 9,8% wanita dengan usia di atas 13
tahun adalah perokok (Tandra, 2003). Berbagai alasan yang melatarbelakangi
mulai maraknya kebiasaan merokok di kalangan wanita, salah satunya adalah
gaya hidup. Persepsi tersebut dipicu oleh gencarnya iklan yang ditayangkan media
massa, yang mencitrakan wanita modem dengan kebiasaan merokok. Realita ini
berbeda dengan kondisi puluhan tahun lalu dimana wanita perokok distereotipkan
sebagai wanita "nakal" alias tidak baik.
Komponen yang paling berbahaya dari merokok dengan membakar
tembakau adalah nikotin, carbon monoxide, yang dikenal sebagai carcinogens.
Efek jangka panjang dari merokok adalah kanker paru, emphysema, kanker larynx
dan esophagus dan sejumlah penyakit cardiovascular (Davison & Neale, 2001).
Pada wanita yang merokok terdapat dampak-dampak khusus yang ditimbulkan
oleh rokok antara lain masalah-masalah pada organ reproduksi wanita
(diantaranya menurunkan kesuburan), meningkatkan jumlah kehamilan ektopik,
aborsi spontan, kelahiran prematur, menopause dini, serta meningkatkan resiko
kanker leher rahim.
Informasi mengenai dampak buruk dari rokok terhadap kesehatan tersebut
di atas, menjadi salah satu alasan untuk berhenti merokok. Kaplan, Sallis dan
Patterson (1993) mengatakan bahwa perokok berhenti atau mencoba berhenti
merokok untuk berbagai alasan, antara lain: masalah kesehatan, masalah
penerimaan sosial, usia, serta alasan untuk menjadi contoh yang baik. 50% dari usaha untuk berhenti merokok adalah membuat keputusan untuk berhenti.
Terkadang sangat sulit bagi perokok untuk memutuskan berhenti merokok.
Berbagai pertimbangan dilakukan seorang perokok dalam memutuskan
berhenti merokok Karenanya penelitian ini bermaksud memperoleh gambaran
proses pengambilan keputusan yang terjadi pada seorang mantan perokok beserta
faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengambilan keputusannya. Selain itu
diteliti pula strategi ketika memutuskan untuk berhenti merokok. Penelitian ini
mengacu pada teori pengambilan keputusan yang dikemukakan oleh Janis &
Mann (1977).
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Oleh
karena itu dalam pengumpulan data peneliti melakukan wawancara dan observasi.
Subyek penelitian berjumlah 4 orang dengan kriteria wanita usia dewasa muda
yang dulu pernah merokok tetapi telah berhenti minimal 6 bulan.
Hasil penelitian menujukkan hanya satu subyek yang terlihat melalui
kelima tahap. Subyek umumnya tidak melalui tahap kedua (mencari alternatif).
Faktor yang paling berpengaruh adalah faktor circumstances dan preferences. Hal
ini menunjukkan bahwa selain merupakan proses internal, pengambilan keputusan
untuk berhenti merokok juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial.
Sedangkan strategi yang digunakan dalam situasi berhenti merokok ini adalah safe
strategy (memilih alternatif yang paling aman dan membawa keberhasilan) atau
escape strategy (memilih alternatif yang paling memungkinkan untuk menghindar
dari hasil yang buruk)."
2004
S3394
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moerika M.
"Keputusan untuk menikah pada dasarnya merupakan keputusan yang sulit, kompleks dan penuh pertimbangan sehingga tidak mudah bagi individu untuk melakukannya. Sulitnya seorang individu untuk memutuskan menikah tentu merupakan hal yang tidak mudah dilakukan. Hal tersebut bertambah kompleks bila menghadapi kenyataan dimana pasangan tersebut berbeda keyakinan. Ada beberapa pilihan solusi yang dapat diambil yaitu, salah satu dari pasangan tersebut mengubah keyakinannya mengikuti keyakinan pasangannya yang lain (konversi agama). Pilihan untuk berpindah keyakinan, tentu memerlukan pertimbangan yang besar dalam pengambilan keputusan bagi individu tersebut. Hal itu dikarenakan selain melakukan pengambilan keputusan untuk menikah, individu tersebut juga melakukan pengambilan keputusan untuk melakukan konversi agama sesuai keyakinan pasangan untuk menikah.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran proses pengambilan keputusan pada individu yang telah memasuki tahap dewasa muda yang melakukan konversi agama karena pernikahan dan melihat faktor yang paling dominan mempengaruhi keputusan tersebut.. Penelitian ini menggunakan teori pengambilan keputusan Janiss dan Mann (1977) yang terdiri dari penilaian terhadap masalah, mencari alternatif pilihan membuat komitmen dan mempersiapkan diri menghadapi umpan balik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif.
Metode kualitatif dianggap tepat dalam penelitian ini dikarenakan peneliti ingin mendapatkan gambaran yang mendalam tentang proses pengambilan keputusan melakukan konversi agama menurut individu yang menjadi partisipan dalam penelitian ini. Partisipan dalam penelitian ini adalah individu dalam tahap perkembangan dewasa muda, karena dalam tahap ini individu memiliki kebutuhan akan adanya intimasi (pernikahan). Partisipan berada pada rentang usia 20-40 tahun. Terdapat tiga orang yang dijadikan partisipan dalam penelitian ini. Dan ketiganya telah melakukan konversi agama. Dalam tahapan pengambilan keputusan yang mereka lakukan, mereka tidak melewati tahap kedua dari teori Janiss dan Mann, yaitu mempertimbangkan alternatif. Faktor yang paling mempengaruhi secara dominan adalah faktor lingkungan.

It is normal when people is faced by choices in their lives. Every choices their facing need solution, so they can choose one of the best option. The process of finding the solution are decision making. Decision making itself are normal things that people do. The decision making can be applied for simple things or a more complex thing. One of the complex things that need a decision making is a decision for getting married. Married is a relationship between a man and a woman that are socially admit, and it?s consist a sexual relationship, child care, and a diversity role between man and wife. Marriage is a bond between a man and a woman, not only physically but spiritually. In marriage, an individual relationship are legalized by a social institutional.
A decision for getting married basically are a difficult and complex decision, and it?s not easy for doing it. Because in marriage people are tend to commit with someone in a long term relationship. Being married become more difficult when they?re facing the facts that their couple are having a different religion view with them. There are few option that can be a solution for the problem. One of it are changing the religion. It?s more complicated decision, because the person not only have to make a decision for getting married, but also has to change the religion for marital reason.
This research are purposed to have the potrayal of the process of the decision making that young adulthood commence for marital reason. This potrayal include the dominant factor that influence the process. The research based from the theory of Janiss and Mann (1977) that consist the stages of the decision making process that include identifying the problem, searching for an alternative, making a commitment, and prepare for feedback. The method that used for this research is qualitative type.
This method are used for having a deep potrayal from the subject that become a participant of the research. The participant of the research are young adulthood between 20-40 year. There are three subject that used for this research. And all of them are already do the changing religion view for marital reason.In this research, the participants didn?t do the second step of decision making process, searching for an alternative. The dominant factor for the decision is circumstances."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S3162
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ditha
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
S2021
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3406
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3480
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Sondang P.
Malaysia: Dewan Bahasa dan Pustaka, 1982
658.403 SIA s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>