Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 82338 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kilis, Grace
"Penelitian ini bertujuan untuk memahami dampak perceraian orangtua pada anak usia remaja dan faktor-faktor yang mempengaruhi dampak perceraian tersebut. Hal ini menarik untuk diketahui karena fenomena perceraian yang semakin meningkat di Indonesia dan kompleksitas dampak perceraian orang tua pada anak, serta kerentanan masa remaja terhadap perceraian orang tua. Penelitian yang dilakukan terhadap dua orang partisipan ini menggunakan pendekatan kualitatif (studi kasus) Data yang telah berhasil dikumpulkan melalu wawancara mendalam (in-depth interview) dianalisis dengan menggunakan berbagai teori tentang perceraian, dampak perceraian orangtua pada anak dan faktor-faktor yang mempengaruhi dampak perceraian tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada awal perceraian, anak akan lebih merasakan dampak negatifnya tetapi seiring dengan beijalannya waktu ternyata perceraian juga mempunyai dampak positif bagi kehidupan individu yang mengalaminya. Beberapa dampak jangka pendek yang muncul adalah menolak perceraian yang terjadi; marah, benci dan menyalahkan orangtua; sedih; shock; masalah dalam hubungan sosial; bingung; malu; merasa kesepian; menyalahkan diri sendiri; benci kepada Tuhan; mengalami stres; prestasi akademik menurun; dan konflik loyalitas. Sedangkan dampak jangka panjang yang muncul adalah self-esteem rendah, takut mengalami kegagalan dalam hubungan cinta seperti pengalaman orangtua, menjadi lebih mandiri dan matang, serta mengambil prinsip-prinsip penting dalam hubungan cinta.
Akhirnya, penelitian ini menunjukkan bahwa dampak perceraian berbeda-beda bagi setiap partisipan yarig mengalaminya. Dampak perceraian tidak dapat digeneralisasikan karena faktorfaktor yang mempengaruhinya banyak dan kompleks; dan subjective meaning yang diberikan oleh masing-masing individu terhadap pengalaman perceraiannya berbeda. Keseluruhan faktor tidak berdiri sendiri melainkan saling berinteraksi dalam mempengaruhi dampak perceraian. Kompleksnya faktor mempengaruhi dampak perceraian menunjukkan bahwa perceraian merupakan suatu proses dan bukan merupakan suatu kejadian tunggal semata. Faktor yang paling berpengaruh terhadap dampak perceraian pada partisipan A adalah perubahan-perubahan yang menyertai perceraian, sementara pada partisipan B adalah kesulitan ekonomi pasca perceraian. Penelitian kualitatif membutuhkan kemampuan wawancara dan observasi yang tinggi dalam rangka mendapatkan data yang bersifat dalam dan mendetail. Oleh karena itu, melatih diri untuk dapat melakukan penelitian kualitatif dengan baik merupakan hal yang sangat penting.
Penelitian selanjutnya sebaiknya melakukan wawancara juga dengan orangtua dan significant others yang tinggal bersama dengan partisipan guna mendapatkan gambaran tentang perceraian, dampak perceraian pada anak dan faktor-fakor yang mempengaruhinya lengkap dan jelas. Perbandingan dampak perceraian pada anak laki-laki dan perempuan merupakan topik yang menarik yang dapat diteliti pada penelitian selanjutnya."
2003
S3262
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susi Safrina Irawati
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S3081
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinta Novanana
"Teknologi informasi dan komunikasi 1CT internet, merupakan fenomena panting di tengaa masyarakat. internet membawa dampak positif dan negatif yang patut mendapat perhatian. Di era globalisasi informasi merupakan komoditas panting yang dapat membuat suatu negara menjadi maju dalam bidang perdagangan, pemerintahan dan' pendidikan, Negara-negara di asia dengan tingkat penggunaan internet yang cukup tinggi adalah Taiwan dan Cina. Indonesia dalam hal ini berada dalam posisi yang sangat tertinggal. Indonesia sudah harus mampu bersaing dalam bidang teknologi informasi untuk dapat bertahan di era globalisasi. Hal ini dapat diwujudkan dengan cara menguasai teknologi informasi dengan baik dan benar. Latar belakang inilah yang mendorong dilaksanakannya penelitian mengenai internet.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses pembentukan komunitas virtual di kalangan remaja, pola perilaku remaja dalam mengakses internet, aspek-aspek yang berkorelasi dengan intensitas siswa-siswi sekolah menengah umum selaku remaja dalam mengakses internet dan merumuskan suatu strategi pemberdayaan siswa-siswi sekolah menengah umum di bidang ICT.
Penelitian ini dilakukan dengan penarikan sampel Purposif dan dengan metode deskriptif korelasi. Responden berjumlah 182 orang yang diambil dari tiga sekolah yang berada di kawasan Jakarta Selatan, yaitu Sekolah Menengah Umum Negeri 8 Jakarta, Sekolah Menengah Umum Tarakanita I Jakarta dan Madrasah Aliyah Sa'adatudarain Jakarta.
Dilema yang dihadapi oleh para pengguna internet sekarang ini adalah dunia tanpa batas tersebut rentan terhadap dampak negatif seperti penyalahgunaan internet. Baik para orang tua maupun guru di sekolah masih merasakan bahaya internet untuk anak didik mereka. Para siswa dengan leluasa dapat mengakses situs-situs pornografi maupun perjudian. Pembatasan yang sampai saat ini dilakukan oleh orang tua dan guru di sekolah adalah dengan memberikan bekal keagamaan berupa keimanan dan perbuatan yang baik guna mencegah perbuatan yang tercela. Hal ini menunjukkan bahwa tidak menutup kemungkinan siswa-siswi tersebut akan berbuat di luar jalur yang baik dan benar dan karena usia mereka tergolong remaja dimana rasa keingintahuan mereka sangat besar, oleh karena itu kondisi yang dihadapi saat ini tidak cukup untuk memberikan rasa aman bagi orang tua dan guru di sekolah dalam memberikan kebebasan berinternet.
Bagi siswa-siswi yang duduk di bangku sekolah menengah umum sudah saatnya untuk dapat menggunakan internet sebagai teknologi informasi secara tepat. Karena selama ini terlihat bahwa penggunaan internet semata hanya untuk hiburan saja bagi beberapa pihak selain dari pengguna yang berasal dari dunia bisnis. Dunia bisnis tidak terlepas dari informasi terutama informasi yang bersifat aktual dan kompetitif yang dapat menunjang pertumbuhan bisnis mereka dan dalam memenangkan persaingan bisnis.
Oleh karena itu peran pemerintah dalam dunia sibernetika ini menjadi sangat panting. orang tua dan sekolah kerap merasa takut untuk memberikan kesempatan kepada siswa-siswi sekolah menengah umum dikarenakan kurangnya informasi yang mereka terima mengenai internet serta belum adanya program pemberdayaan siswa-siswi di bidang teknologi informasi yang tepat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12403
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Wulandari
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1999
S2669
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Fauziyah
"Skripsi ini membahas mengenai perbandingan penentuan besaran nafkah anak pasca perceraian menurut Undang-Undang Perkawinan Indonesia dan peraturan-peraturan di Australia. Penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode yuridis normatif yang mana menggunakan peraturan- peraturan terkait dengan topik pembahasan. Hasil penelitian menggambarkan belum ada pengaturan terkait cara menentukan besaran nafkah anak pasca perceraian dalam Undang-Undang Perkawinan. Sedangkan Australia telah mengatur rinci dengan ditentukannya parameter sebagai pertimbangan hakim dan formula untuk menghitung biaya pemeliharaan anak. Pemerintah didorong untuk melakukan perubahan sehingga implementasinya menjadi jelas dan tegas.

This thesis discusses the comparison of determining the amount of child support after divorce according to Indonesia’s Marriage Law and regulations in Australia. The research used in the writing of this thesis is the normative juridical method which uses the rules related to the topic of discussion. The result of this study shows that there is no regulation regarding how to determine the amount of child support after divorce in Indonesia's Marriage Law. Meanwhile, Australia has set out in detail the parameters for the judges to determine the amount of child support payable by the parent and formulas for calculating child support. The government is encouraged to make changes so that its implementation becomes clear and firm."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Lingkungan keluarga adalah lingkungan yang pertama dan utama bagi anak sehingga memeiliki pengaruh yang sangat besar terhadap sikap dan perilaku anak sehari-hari....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Radhitya Dini Rosa
"Keluarga memberikan pengaruh yang sangat besar pada perkembangan seseorang. Saat yang penting dalam proses perkembangan adalah masa remaja. Masa remaja adalah periode dimana seseorang mengalami kebingungan yang sangat besar akibat perubahan-perubahan yang terjadi. Oleh sebab itu, peran keluarga sangatlah penting bagi remaja. Penelitian telah membuktikan bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh struktur keluarga dimana mereka tinggal.
Dalam kondisi tertentu, perubahan struktur keluarga menjadi sesuatu yang tidak dapat dihindari. Perubahan yang sering terjadi adalah ketika orang tua bercerai dan kemudian menikah kembali. Kondisi ini tentunya membutuhkan penyesuaian diri. Penyesuaian diri sendiri adalah usaha untuk bertahan dengan mengubah cara diri serta lingkungan untuk memenuhi kebutuhan, mencapai keharmonisan antara tuntunan dan menjalin hubungan yang memuaskan dengan orang lain (Atwater, 1983; Haber & Runyon. 1984; Lazarus, 1976, Schneiders, 1960).
Menyesuaikan diri dengan pernikahan orang tua merupakan hal yang sulit bagi anak, terutama yang berusia remaja. Remaja putri akan lebih sulit menyesuaikan diri dengan keluarga tirinya. Penelitian ini memang bertujuan untuk mengetahui masalah yang dihadapi remaja putri dengan keluarga tiri, penyesuaian diri remaja putri dengan keluarga tiri dan faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri tersebut.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik, digunakan teori-teori yang dapat memberikan penjelasan mengenai variabel-variabel yang berhubungan dengan penelitian ini Teori tersebut antara lain mengenai penyesuaian diri, remaja, perceraian, keluarga tiri dan penyesuaian remaja dalam keluarga tiri. Teori penyesuaian diri yang digunakan antara lain dari Atwater, Haber dan Runyon, Lazarus serta Schneiders. Perceraian dibahas karena merupakan kejadian yang mendahului pembentukan keluarga tiri.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe peneiitian studi kasus dengan tiga orang partisipan. Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara. Studi kasus dan metode wawancara memungkinkan peneliti mendapatkan data secara mendalam dan mendetil mengenai pengalaman individu mengenai topik yang diangkat.
Data yang diperoleh dari wawancara kemudian dianalisis. Analisis data dilakukan pada setiap kasus dan juga antar kasus. Analisis data terutama dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai keadaan keluarga tiri dan masalah-masalah yang dihadapi serta penyesuaian diri yang mengacu pada teori Haber dan Runyon (1984) mengenai karakteristik penyesuaian diri yang efektif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa masalah yang dialami tiap remaja putri berbeda-beda. Partisipan A memiliki masalah yang paling sedikit dibandingkan dengan dua partisipan lainnya. Masalah yang dihadapi oleh ketiga partisipan dalam penelitian ini adalah kurangnya kontrol dan tuntunan, masalah komunikasi dan pemecahan masalah, timbulnya konflik dan masalah pada remaja, masalah emosional yang belum terpecahkan, masalah keuangan dan stereotip negatif sari masyarakat.
Penyesuaian diri yang dilakukan oleh ketiga partisipan terdiri dari penyesuaian diri aktif dan pasif. Ketiga partisipan melakukan penyesuaian diri untuk mencapai hubungan yang baik dengan keluarga, terutama orang tua tiri mereka. Dari ketiga subjek, hanya partisipan A yang telah memenuhi semua karakteristik penyesuaian diri efektif dari Haber dan Runyon (1984). Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penyesuaian diri remaja putri dengan orang tua tiri yaitu pola asuh, hubungan dengan orang tua terutama orang tua ihi, jenis kelamin orang tua tiri, sistem dalam keluarga yang terdiri dari jumlah konflik dan pengawasan orang tua serta orang-orang dekat yang dapat memberi dukungan."
2003
S3135
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Retno Widiastuti
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1985
S2073
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nadya Febrianti
"Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai hubungan antara psychological well-being dan identitas nasional pada remaja yang tinggal di kawasan perbatasan Indonesia dan Malaysia. Sebagai tambahan, penelitian ini juga dilakukan untuk melihat gambaran tingkat psychological well-being dan identitas nasional pada remaja di kedua negara tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Psychological well-being diukur menggunakan Ryff?s Scale of Psychological Wellbeing yang diadaptasi dari penelitian sebelumnya oleh Sapto Ashardianto dkk di tahun 2012 sedangkan identitas nasional diukur menggunakan Collective Self- Esteem. Responden penelitian ini berjumlah 298 orang yang terdiri dari 149 orang Malaysia dan 149 orang Indonesia. Hasil utama penelitian ini menunjukkan bahwa psychological well-being berkorelasi secara signifikan dengan identitas nasional (r = 0.624; p = 0.000, signifikansi pada L.o.S 0.01) untuk responden Indonesia sedangkan pada Malaysia (r = 0.607; p = 0.000, signifikansi pada L.o.S 0.01). Hal ini berarti, semakin tinggi tingkat psychological well-being seseorang maka menunjukkan semakin tinggi pula identitas nasionalnya.

This study was conducted to find the correlation between psychological well-being and national identity in adolescence that lives in the border area of Indonesia and Malaysia. In addition, this research also aimed to depict psychological well-being and national identity among adolescence in these countries. This research used quantitative approach. Psychological well-being was measured using the Ryff 's Scale of Psychological Well-being adopted from previous research by Sapto Ashardianto et al. in 2012, and national identity was measured using the Collective Self-Esteem. The participant of this research are 298 people consist of 149 people of Malaysia and Indonesia 149 people. The main result of this research showed that psychological well-being correlated significantly with national identity (r = 0.624; p = 0.000, significant at L.o.S 0.01) for the Indonesia participant and in Malaysia (r = 0.607; p = 0.000, significant at L.o.S 0.01) , That is, the higher psychological wellbeing of one?s own, the higher his/her national identity."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S62032
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>