Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136554 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pricyla Trimeilinda
"ABSTRAK
Konsumen melakukan transaksi jual beli dalam kehidupannya sehari-hari guna
memenuhi kebutuhan hidup. Intensi belanja konsumen dalam transaksi jual beli
dipengaruhi oleh sistem pembayaran dan rekening mental. Penelitian
sebelumnya mengatakan bahwa ada perbedaan intensi belanja antara
konsumen pengguna kartu kredit dan cek atau uang tunai; dan dalam teori
Rekening Mental disebutkan bahwa manusia selalu melakukan proses kognitif
dalam bertransaksi, yaitu saat mengeluarkan cost dan mendapatkan benefit.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan intensi belanja
konsumen dipengaruhi oleh sistem pembayaran uang tunai, kartu debit, kartu
kredit; dan rekening mental identik, rekening mental serupa, rekening mental
berbeda.
Penelitian ini menggunakan alat berupa vignette, yaitu kasus yang ditanyakan
kepada partisipan penelitian. Pengambilan data dilakukan dengan metode
eksperimen, dengan desain 3x3 faktorial. Variabel bebas pertama adalah sistem
pembayaran, yang mempunyai tiga variasi, yaitu uang tunai, kartu debit, dan
kartu kredit. Variabel bebas kedua adalah rekening mental, yang mempunyai
tiga variasi, yaitu rekening mental identik, rekening mental serupa, dan rekening
mental berbeda. Partisipan penelitian berjumlah 310 orang yang terbagi dalam
sembilan kelompok eksperimen.
Uji signifikansi dilakukan dengan metode anova, sedangkan uji hipotesis
dilakukan dengan membandingkan mean antar kelompok eksperimen. Hasil uji
signifikansi menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok
eksperimen, namun arah hipotesis telah sesuai
Dari hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh sistem
pembayaran dan rekening mental terhadap intensi belanja konsumen di
Indonesia, khususnya Jakarta. Saran yang diberikan adalah saran-saran untuk
penelitian selanjutnya, terutama untuk mengembangkan psikologi ekonomi.
Implikasi praktis ditujukan bagi para produsen yang ingin meningkatkan strategi
penjualan."
2002
S3151
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Swastika
"ABSTRAK
Tampilan produk dan jenis prcduk mempengaruhi intensi membeli produk secara on-line di internet. Menurut teori psikcanalisa seiuruh tindakan manusia, termasuk membeli, didasari oleh instink seksual yang beroperasi di bawah sadar. Berbagai prcduk yang ditampilkan dengan sex appeal akan meningkatkan intensi membeli produk tersebut. Menurut basil berbagai penelitian di bidang perilaku konsumen. sex appeal hanya sesuai untuk digunakan pada sexually related product. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah intensi pemakai Internet untuk membeli sexually non related product dan sexually related product akan lebih tinggi pada produk yang ditampilkan dengan sex appeal dibanding produk sejenis yang ditampilkan tidak dengan sex appeal. Pengambilan data dilakukan dengan metode eksperimen, dengan desain 2x3 faktorial. Variabel bebas pertama adalah sex appeal, terdiri dari dua variasi yaitu dengan dan tanpa sex appeal. Variabel bebas kedua adalah jenis produk. terdiri dari tiga variasi yaitu sexually non-related, sexually related 1 dan sexually related 2. Partisipan penelitian sejumlah 202 orang dibagi ke dalam 6 kelompok eksperimen. Uji signifikansi dilakukan dengan metode two ways anova, dan uji hipotesis dilakukan dengan membandingkan mean antar kelompok berdasarkan basil perbitungan pada two ways anova. Hasil uji signifikansi menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen. Hasil perbandingan mean menunjukkan arab bipotesis yang sudab tepat, walau perbedaannya tidak signifikan pada ios .05. Dari basil pengolaban data disimpulkan babwa tidak ada perbedaan intensi membeli secara on-line yang signifikan baik pada sexually related product maupun sexually non-related product yang ditampilkan dengan sex appeal dan tanpa sex appeal. Saran dari basil penelitian ini adalab sex appeal lebib tepat digunakan pada sexually related product.

"
2000
S2816
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amarina Ashar Ariyanto
"ABSTRAK
Fishbein dan Ajzen menyatakan, intensi merupakan determinan langsung dari tingkah laku seseorang. Intensi yang dimiliki seseorang dapat diprediksi melalui 2 hal utama, yaitu sikap yang ia tampilkan dan Norma subyektif yang ia miliki, sedangkan dasar dari sikap dan norma subyektif adalah belief yang ia miliki. Setiap manusia memiliki hanya sedikit belief yang salient (mendasar), dan belief inilah yang menurut Fishbein dan Ajzen harus digali, karena dapat merefleksikan berbagai hal yang 'mendasar' sehubungan dengan tingkah laku yang ingin disoroti.
Penelitian ini dilakukan terhadap siswa dari 3 SLTA dan 3 STM yang tercatat sering berkelahi, dan seluruh responden dikelompokkan ke dalam 4 kelompok penelitian berdasarkan tingkat agresifitasnya, yaitu kelompok Tidak Agresif, Agresif 1 ( Agresif sedang), Agresif 2 (sangat agresif) dan Agresif 3 (ditahan).
Hasil penelitian yang diperoleh adalah intensi untuk terlibat dalam perkelahian pada kelompok Agresif (total) lebih ditentukan oleh Norma subyektif dan PBC daripada sikap yang mereka miliki. Ini berarti, siswa dari kelompok ini sangat memperhatikan pendapat dan tuntutan dari orang yang mereka anggap penting (significant others). Sebaliknya, pada kelompok tidak agresif peranan sikap jauh lebih besar daripada Norma subyektif dan PBC. Siswa dari kelompok ini tampaknya memiliki nilai pribadi yang cukup kuat, dan tidak mudah dipengaruhi orang lain. Bila ditinjau berdasarkan ke 4 kelompok penelitian, pada kelompok Tidak Agresif, Agresif sekali dan Ditahan, peranan sikap dan PBC lebih besar dari pada Norma subyektif. Sedangkan pada kelompok Agresif sedang, Norma subyektif lah yang lebih besar peranannya dibandingkan sikap dan PBC.
Kelompok penelitian memliliki belief yang tidak berbeda tentang terlibat dalam perkelahian dengan belief yang dimiliki masyarakat pada umumnya. Belief yang dinilai positif oleh mereka adalah menambah pengalaman,solider, menguji diri, memperluas pergaulan dan membela nama sekolah. Belief yang mereka nilai negatif adalah membalas dendam, tidak bertanggung jawab, dan ditangkap polisi. Kondisi yang mereka percayai dapat menghambat keterlibatan siswa pada perkelahian adalah kehadiran polisi, masa ujian dan ulangan serta adanya hukuman dari sekolah.
Intensi ke 4 kelompok penelitian untuk terlibat dalam perkelahian adalah kecil. Terdapat perbedaan yang signifikan dalam intensi untuk terlibat antara kelompok Tidak agresif dengan Kelompok Ditahan. Intensi kelompok tidak agresif memang kecil, tetapi intensi kelompok ditahan jauh lebih kecil lagi dan perbedaan ini signifikan. Tampaknya pengalaman didalam tahanan merupakan sesuatu yang cukup 'traumatis', sehingga menimbulkan reaksi tingkah laku yang cukup 'kuat'."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Helmi Yosepa
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
179.8 YOS p
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Adhika Mulya
"Penelitian ini menjelaskan mengenai pengaruh sikap, norma subjektif, dan perceived behavioral control terhadap intensi menggunakan Transjakarta. untuk pergi ke tempat kerja. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan jumlah responden sebanyak 82 pekerja di DKI Jakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa norma subjektif merupakan determinan yang paling signifikan pengaruhnya terhadap intensi menggunakan Transjakarta untuk pergi ke tempat kerja. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membuat keluarga dan teman sebagai pihak yang pengaruhnya signifikan untuk mengajak anggota keluarga atau teman-teman agar mau menggunakan Transjakarta untuk pergi ke tempat kerja.

The research explained the influence of attitude, subjective norms, and perceived behavioral control toward intention for using Transjakarta as a transportation mode to working place. This research using quantitative method with total respondents are 82 workers in DKI Jakarta. This research shown that subjective norms are the most determinant factor which significantly influences for using Transjakarta as a transportation mode to working place. At the end, this research will have intention to suggest family and friends that are significantt for others to invite his family member or friends for using Transjakarta for go to working place.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Silaban, K. Romeo P.
"Peranan orang tua sangat penting dalam membangun spiritualitas dalam diri anak. Untuk membangun spiritualitas, pendidikan keagamaan perlu diberikan kepada anak. Salah satu caranya adalah dengan memasukkan anak ke sekolah minggu di gereja. Kenyataannya, tidak semua orang tua memasukkan anaknya ke sekolah minggu. Penelitian ini dilakukan untuk melihat intensi orang tua HKBP dalam memasukkan anaknya ke sekolah minggu; melihat peran sikap, norma subyektif dan perceived behavioral control secara bersama-sama terhadap intensi; serta melihat variabel mana diantara ketiganya yang berperan secara signifikan terhadap intensi orang tua di gereja HKBP di Jakarta. Teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah teori Planned Behavior dari Ajzen (1988).
Penelitian ini dilakukan pada sebanyak 50 orang subyek dari 2 (dua) gereja di Jakarta dengan metode pengambilan sampel incidental sampling. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan regresi berganda untuk melihat bobot variabel-variabel prediktor terhadap intensi subyek. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari kuesioner yang disesuaikan dengan teori Planned Behavior yang disusun oleh Ajzen.
Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa intensi orang tua untuk memasukkan anaknya ke sekolah minggu tergolong tinggi. Sikap subyek cenderung positif terhadap tingkah laku memasukkan anak ke sekolah minggu, normative beliefsnya cukup tinggi, namun motivation to complynya sedikit di atas rata-rata. Selain itu, perceived behavioral control subyek penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang memudahkan atau menghambat dimunculkannya tingkah laku memasukkan anak ke sekolah minggu dapat diantisipasi oleh subyek penelitian meskipun ada kemungkinan perbedaan persepsi subyek tentang faktor yang memudahkan atau menghambat tersebut.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa kecenderungan intensi subyek untuk memasukkan anak ke sekolah minggu tergolong tinggi. Persentase variabilitas yang dapat dijelaskan oleh model dengan variabel sikap, norma subyektif dan perceived behavioral control sebagai prediktor adalah sebesar 14 %. Dari ketiga variabel prediktor intensi, hanya sikap yang memberi sumbangan yang signifikan.
Melalui penelitian ini beberapa saran dapat dikemukakan yaitu perlunya pendekatan teori selain teori pianned behavior untuk menjelaskan intensi orang tua memasukkan anak ke sekolah minggu; variabel lain perlu dicari untuk membantu meramalkan intensi; perlunya diadakan penelitian dengan sampel yang lebih banyak pada gereja HKBP atau selain HKBP; serta perlunya diadakan penelitian yang membandingkan orang tua yang belum memasukkan dengan yang sudah memasukkan anak ke sekolah minggu."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3462
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Purwo Nugroho
"Pemilihan karir merupakan saat untuk mengarahkan diri kepada suatu tahap dalam kehidupannya, saat bagi seorang anak melihat posisinya dalam kehidupan, dan menentukan kemana akan pergi. Diantara banyaknya pilihan karir atau pekerjaan adalah menjadi anggota Polri, namun berdasarkan penelitian yang dilakukan Dit Litbang Polri bahwa profesi sebagai anggota Polri kurang diminati oleh masyarakat. Hal itu bertolak belakang dengan jumlah peserta seleksi calon anggota Polri di mana dari tahun ke tahun jumlah peserta seleksi terus bertambah. Hal ini merupakan sesuatu yang menarik untuk dilihat penyebabnya. Salah satu penyebabnya yaitu intensi, karena dapat digunakan untuk memprediksi tingkah laku di kemudian hari. Oleh karena itu penelitian tentang intensi menjadi anggota Polri ini menjadi sangat penting.
Teori intensi yang digunakan dalam penelitian ini adalah berdasarkan teori intensi Fishbein & Ajzen (1975) dan Ajzen (1988) di mana intensi terbentuk atas 3 (tiga) faktor, yaitu sikap (attilude toward behan’ior), norma subyektif (siibjective norms), dan perceived behcrvior control (PBC). Intensi untuk menjadi anggota Polri terbentuk oleh 3 (tiga) faktor yaitu sikap terhadap anggota Polri, norma subyektif tentang anggota Polri dan perceived behcrvior control (PBC) atau hal-hal yang menjadi pendorong atau penghambat untuk menjadi anggota Polri. Berdasarkan faktor yang kedua yaitu norma subyektif tentang anggota Polri di' mana yang menjadi acuan utama adalah orang tua, maka adanya perbedaan profesi orang tua dapat menimbulkan perbedaan intensi anak untuk menjadi anggota Polri. Oleh karena itu, intensi anak anggota Polri diasumsikan memiliki intensi yang lebih tinggi untuk menjadi anggota Polri dibandingkan dengan bukan anak anggota Polri.
Penelitian ini dilakukan di Polda Metro Jaya pada saat subyek penelitian mengikuti seleksi calon anggota Polri. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling untuk subyek anak anggota Polri dan incidental untuk subyek bukan anak anggota Polri. Subyek penelitian beijumlah 107 orang yang terdiri dari 52 orang anak anggota Polri dan 55 orang anak bukan anak anggota Polri. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain eksperimental. Untuk mengumpulkan data tentang intensi digunakan skala Intensi untuk menjadi anggota Polri yang disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan ketiga faktor pembentuk intensi. Selanjutnya data diolah dengan membandingkan rata-rata (mean average) skor tes intensi untuk menjadi anggota Polri antara anak anggota Polri dengan bukan anak anggota Polri dengan menggunakan t-test, yaitu uji t terhadap dua sampel independen (anak anggota Polri dan bukan anak anggota Polri).
Hasil analisis data menunjukkan bahwa intensi anak anggota Polri untuk menjadi anggota Polri lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan intensi bukan anak anggota Polri. Ditemukannya perbedaan yang signifikan tersebut disebabkan faktor sikap, norma subyektif dan perceived behavior control anak anggota Polri cenderung mendukung intensi dibandingkan dengan faktor sikap, norma subyektif dan perceived behavior control bukan anak anggota Polri yang cenderung tidak mendukung intensi."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
S3222
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Indra Mochdie
"[Product harm crisis dari produk otomotif merupakan kejadian yang lumrah dalam dunia industri otomotif, dari major sampai minor defect. Hal ini dilatarbelakangi oleh kompleksnya rangkaian proses produksi dari awal hingga akhir. Terdapat empat strategi product recall yang dapat dilakukan perusahaan dalam menghadapi situasi ini, yaitu menolak recall atau deny, melakukan recall atas paksaan hukum atau involuntary recall, recall secara sukarela atau voluntary recall, dan super effort. Namun dalam studi ini penulis hanya meneliti tiga variabel sesuai dengan strategi product recall yang pernah dilakukan di Indonesia.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari masing-masing strategi recall terhadap manufacturer’s image, consumer loyalty, dan repurchase intention. Objek penelitian ini adalah Honda yang melakukan voluntary recall dan super effort dan Toyota yang melakukan deny recall pada tahun 2014. Unit analisis dalam penelitian ini adalah user Honda dan user Toyota. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa hanya strategi super effort yang berpengaruh positif signifikan terhadap imej perusahaan, dan loyalitas konsumen berpengaruh positif signifikan terhadap repurchase intention., Product harm crisis from automotive product is a fairly usual event that happens in automotive industry, from minor to major defect. Which happens with abundant factors including complexity of production process from the starting until finishing phase. There were four possible product recall strategy that could be accomplished by the firm, such as deny recall, involuntary recall, voluntary recall, and super effort.Although this research only consider three strategy which had took place in Indonesia. This research focuses to understand the effect of each product recall strategy on manufacturer’s image, consumer loyalty, and repurchase intention. The object of this study is Honda which had accomplished voluntary recall and super effort strategy and Toyota which had accomplished deny recall in 2014. The result of this study is super effort is the only strategy that has positive significant effect on manufacturer’s image, and so does consumer loyalty effect on repurchase intention.]"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S60494
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"[Skripsi ini membahas tentang pengaruh komitmen terhadap organisasi pada gen Y
PNS Ditjen Pajak terhadap intention to leave dengan variabel moderasi partisipasi
dalam pengambilan keputusan dan work effort. Penelitian ini adalah penelitian
kuantitiatif dengan metode regresi berganda. Hasil penelitian menjelaskan bahwa
terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara continuance commitment dan
normative commitment terhadap intention to leave pada kelompok pegawai gen Y.
Peneliti menyarankan bahwa perlunya melibatkan para pegawai gen Y dalam
pengambilan keputusan meskipun usia mereka masih muda dan pengalaman kerja
masih sedikit, hal ini bertujuan salah satu cara untuk meningkatkan affective
commitment mereka terhadap organisasi., The focus of this study is to examine the effect of the organizational commitment
of gen y PNS of Directorat General of Tax with intention to leave moderated by
participation in decision making and work effort. Method of analysis is
quantitative and double regression. This study finds that continuance commitment
and normative commitment negatively and significantly effect to intention to
leave for gen Y group. The researcher suggest that gen Y has to be involved in
organization decision making, to improve their affective commitment to
organization while they are young and have little experience.]"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S57970
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutapea, Anggi Cinintya
"[Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran peluang pertumbuhan karir dalam
menjelaskan turnover intention auditor junior di kantor akuntan publik (KAP) The
Big Four di Jakarta. Data penelitian ini diambil dari 213 sampel dengan
menggunakan kuesioner. Penelitian ini mengusulkan bahwa peluang pertumbuhan
karir merupakan manfaat yang dinilai penting bagi karyawan dalam hal ini auditor
junior pada KAP. Di mana ketika auditor junior percaya bahwa KAP tempat
mereka bekerja memberikan manfaat berupa peluang pertumbuhan karir maka
mereka akan berkomitmen kuat terhadap KAP tersebut yang pada gilirannya dapat
menurunkan tingkat turnover intention. Penelitian ini juga bertujuan untuk
mengidentifikasi variabel anteseden yang diusulkan dari variabel peluang
pertumbuhan karir, yaitu variabel efektivitas pelatihan dan prestise organisasi
perusahaan. Hasil pengolahan data menggunakan structural equation modeling
(SEM) menunjukkan bahwa efektivitas pelatihan dan prestise organisasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap peluang pertumbuhan karir.
Selanjutnya, peluang pertumbuhan karir berpengaruh positif dan signifikan
terhadap komitmen organisasi, serta komitmen organisasi berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap turnover intention.;This study aims to examine the role of career growth opportunities in explaining
junior auditor turnover intentions in the big four public accounting firms in
Jakarta. The research data was taken from 213 samples using a questionnaire.
This study proposes that career growth opportunities are considered important
benefits for employees in this case a junior auditor at public accounting firms.
Where as a junior auditor believes that the firm for which they work to provide
benefits in the form of career growth opportunities, they will be strongly
committed to the firm, which in turn can reduce the level of turnover intention.
This study also aims to identify the proposed antecedent variables of variable
career growth opportunities, the variables are training effectiveness and
organizational prestige. The results of data processing using structural equation
modeling (SEM) showed that the training effectiveness and organizational
prestige has significant positive effect on career growth opportunities. Further,
career growth opportunities has significant positive effect on organizational
commitment and then organizational commitment has significant negative effect
on turnover intention., This study aims to examine the role of career growth opportunities in explaining
junior auditor turnover intentions in the big four public accounting firms in
Jakarta. The research data was taken from 213 samples using a questionnaire.
This study proposes that career growth opportunities are considered important
benefits for employees in this case a junior auditor at public accounting firms.
Where as a junior auditor believes that the firm for which they work to provide
benefits in the form of career growth opportunities, they will be strongly
committed to the firm, which in turn can reduce the level of turnover intention.
This study also aims to identify the proposed antecedent variables of variable
career growth opportunities, the variables are training effectiveness and
organizational prestige. The results of data processing using structural equation
modeling (SEM) showed that the training effectiveness and organizational
prestige has significant positive effect on career growth opportunities. Further,
career growth opportunities has significant positive effect on organizational
commitment and then organizational commitment has significant negative effect
on turnover intention.]"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S59316
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>