Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156023 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Atty Kurniawati
"
ABSTRAK
Mahasiswa merupakan sumber daya yang potensial untuk menunjang keberhasilan pembangunan nasional, sehingga dengan mengetahui sistem nilai mereka saat ini dapat Iebih dikembangkan nilai-nilai positif yang sudah dimiliki. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara umum mengenai sistem nilai pada mahasiswa Universitas Indonesia (UI), yang berupa hirarki dari nilai-nilai yang dianut serta tujuan akhir yang dianggap penting oleh mahasiswa UI. Selain itu karena latar belakang pendidikan yang mengarah kepada profesi dapat mempengaruhi nilai-nilai yang dianut, maka dalam penelitian ini juga dilihat hirarki dari nilai dan tujuan akhir mahasiswa yang berasal dari fakultas fakultas ilmu eksakta dan fakultas-fakultas ilmu sosial.
Pada penelitian ini, digunakan kuesioner yang mengukur hirarki dari nilai-nilai dan tujuan akhir mahasiswa. Subyek penelitian merupakan mahasiswa UI dari 12 fakultas dan berasal dari angkatan 1990-1996. Prosedur sampling yang dipergunakan adalah nonprobability sampling. sementara teknik pengambilan sampelnya adalah incidental sampling. Metode pengolahan data yang dipakai adalah koefisien konkordansi dari Kendall (II)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai yang dianut oleh mahasiswa UI adalah nilai kebahagiaan, moral, sosial, keadilan, ilmiah, kemandirian, dan manfaat. Sedangkan tujuan akhir yang dianggap penting adalah ketakwaan, kematangan moral, keberhasilan pendidikan, keberhasilan karir, kebahagiaan, pengetahuan dan wawasan yang luas, kepekaan sosial, menemukan pasangan hidup, perluasan pergaulan, serta penerapan ilmu. Selain itu, mahasiswa yang berasal dari fakultas ilmu sosial menempatkan nilai moral lebih penting daripada nilai sosial, sedangkan mahasiswa yang berasal dari fakultas ilmu eksakta mencapaikan nilai sosial lebih tinggi daripada nilai moral. Untuk tujuan akhir, selain ketakwaan yang sama-sama meletakkannya untuk peringkat pertama, kedua kelompok terlihat berbeda dalam hirarki tujuan akhir Iainnya.
Tujuan akhir yang khas pada mahasiswa UI adalah penerapan ilmu dan ketakwaan. Sistem nilai dari kelompok yang berbeda dalam suatu lingkungan akademis yang sama dapat berbeda. Pada penelitian ini perbedaan tersebut tampak pada kelompok subyek laki-Iaki dan perempuan, kelompok subyek dengan agama yang berbeda, kelompok subyek dengan suku bangsa yang berbeda, serta kelompok subyek dengan pekerjaan orangtua yang berbeda. Dalam penelitian mengenai sistem nilai mahasiswa selanjutnya, hendaknya jumlah sampel penelitian Iebih besar dan proporsional pembagiannya, disamping perlu diperhatikan instrumen penelitian yang menggali lebih mendalam mengenai nilai dan tujuan akhir dari subyek penelitian. Hal lain yang disarankan adalah mempertahankan nilai positif yang telah dimiliki mahasiswa UI, serta mengembangkan nilai estetika, politik, kepemimpinan, dan kreativitas pada mahasiswa UI. Sistem pembelajaran di UI yang ada saat ini juga perlu ditinjau kembali, sehubungan dengan rendahnya nilai ilmiah dan penerapan ilmu pada mahasiswa UI.
"
1998
S2681
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noor Fauzia
"Sastra dapat menjadi potret keadaan sebuah zaman sehingga masyarakat dapat melihat secara utuh bagaimana kondisi pada masa itu. Pada tahun 1950, Indonesia memiliki visi dan cita-cita membangun bangsa melalui penanaman nilai sosial dan nilai patriotisme. Representasi kedua nilai ini ditemukan dalam 10 cerpen majalah anak Kunang-Kunang tahun 1950. Permasalahan dirumuskan ke dalam dua pertanyaan penelitian, yaitu (1) bagaimana nilai sosial direpresentasikan melalui 10 cerpen majalah Kunang-Kunang pada tahun 1950? dan (2) bagaimana nilai patriotisme direpresentasikan melalui 10 cerpen majalah Kunang-Kunang pada tahun 1950?” Penelitian bertujuan untuk menunjukkan representasi nilai sosial dan nilai patriotisme yang termuat dalam 10 cerpen majalah Kunang-Kunang pada tahun 1950. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan nilai sosial terlihat melalui perilaku tolong menolong, kekeluargaan, kesetiaan, kepedulian, saling memiliki, empati, dan kerja sama. Sementara itu, nilai patriotisme terlihat melalui perilaku kesadaran terhadap kondisi negara, semangat dalam membangun cita-cita, bela negara, rasa cinta terhadap tanah air, keinginan untuk memajukan bangsa, meneladani pahlawan, setia kepada negara, melaksanakan kewajiban sesuai dengan tugas dan profesi, dan kesadaran untuk merdeka serta lepas dari segala bentuk penjajahan. Kehadiran nilai sosial dan nilai patriotisme dalam kesepuluh cerpen ini menunjukkan bahwa adanya konstruksi anak melalui sastra dalam menghadapi persoalan sosial, politik, dan ekonomi Indonesia pada masa pascakemerdekaan.

Literature can be a portrait of the situation of an era so that people can see completely how the conditions were at that time. In 1950, Indonesia had a vision and aspiration to build a nation through protecting social values ​​and patriotism values. The representation of these two values ​​is found in 10 short story magazines for the 1950's. and (2) how is the value of patriotism represented through 10 short stories from the Firefly magazine in 1950?” The research aims to show the representation of social values ​​and the values ​​of patriotism contained in 10 short stories from the magazine Fireflies in 1950. This research uses a qualitative descriptive method. The results of the study show that social values ​​can be seen through the behavior of helping each other, kinship, loyalty, caring, mutual belonging, empathy, and cooperation. Meanwhile, the value of patriotism can be seen through awareness of the condition of the country, the spirit of building ideals, defending the country, a sense of love for the motherland, the desire to advance the nation, emulating heroes, loyalty to the country, carrying out obligations in accordance with duties and professions, and awareness. to be independent and free from all forms of colonialism. The presence of social values ​​and patriotism values ​​in the ten short stories shows that there is a construction of children through literature in dealing with Indonesia's social, political and economic problems in the post-independence period."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Albertus Bambang Supriyanto
"Peningkatan kesejahteraan dan usia, membawa pada ketakutan, ancaman dan penderitaan baik fisik maupun jiwa bagi setiap orang. Moralitas agama dijadikan pilihan utama sebagai wahana untuk mengurangi segala penderitaan. Konsep masa depan diwujudkan dalam masa sekarang atau what is over there and forever must also be reflected in here and now. Konsekwensinya mereka hidup dalam imperatif. Fenomena ini membawa banyak benturan dalam realitas kehidupan sehari-hari. Tujuan penulisan ini memberikan gambaran bahwa kehidupan imperatif tersebut dapat berubah menuju sebuah etika kehidupan. Subyektivitas adalah bentuk yang harus dibangun tanpa mengubah imperatif yang telah berjalan. Manusia tidak lagi menjadi obyek moralitas tetapi menjadi subyek dari etika. Tersembunyi dan terpendam dalam diri manusia, bangkit dalam situasi dan kondisi tertentu. Bentuk subyektivitas ini dibangun dari elaborasi moralitas yang berasal dari religi, bercampur dengan pengalamannya sehari-hari yang direfleksikan, membentuk pemahaman baru yang saling berhubungan dan pada akhirnya melahirkan sebuah keyakinan dan menjadikan pandangan hidup yang baru. Pendisiplinan diri adalah sebuah keharusan dalam mencapai upaya kemampuan memerintah diri sendiri untuk bernalar dan membaca situasi secara cepat dan mengambil tindakan spontanitas. Tindakan tersebut harus dapat diperspektifkan sama oleh orang pertama, kedua dan ketiga, inilah yang disebut affordance. Perubahan pandangan hidup yang berdasarkan keyakinan baru inilah yang ditularkan pada orang lain dan efektif bekerja dalam membawa orang lain berproses bersama. Dengan menggunakan metodologi pengamatan terlibat, mengamati dan memahami segala proses transformasi dari adab menuju akhlak pada olah raga pernafasan Mahatma, membawa pada sebuah kesimpulan bahwa perwujudan dari ubyektifitas adalah kemampuan pivot, kemahiran dalam mensiasati segala kondisi yang ada dengan semangat pada pandangan hidup barunya.

Improved well-being and age, leading to fear, threats, and suffering both physically and mentally for everyone. Religious morality is the first choice as a vehicle to reduce all suffering. The concept of the future is manifested in the present or what is over there and forever must also be reflected in here and now. Consequently, they live in imperatives. This phenomenon brings a lot of impact in the reality of everyday life. The purpose of this writing provides an idea that the imperative life can change towards an ethical life. Subjectivity is a form that must be built without changing the imperatives that have been running. Man is no longer an object of morality but a subject of ethics. Hidden and buried in man, rising in certain situations and conditions. This form of subjectivity is built on the elaboration of morality derived from religion, mixed with his daily experiences reflected, forming new understandings that are conjunction and ultimately giving bear to a belief and making a new outlook on life. Self-discipline is a necessity in achieving the ability of self-governing to reason and read situations quickly and take acts of spontaneity. Such actions must be equally perspective able by the first, second and third persons, this is what affordance is called. This change in the outlook for life based on new beliefs is transmitted to others and effectively works in bringing others through together. By observing and understanding all the process of transformation from “adab” to “akhlak” in the “olah raga pernafasan Mahatma”, leads to a conclusion that the embodiment of subjectivity is the ability to pivot, skill in preparing all existing conditions with passion in the new outlook of life."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Michael
"ABSTRAK
Dalam perkembangan industri jasa akhir-akhir ini
konsumen menjadi fokus utama. Persaingan berbagai perusahaan
yang bergerak dalam bidang yang sama, berakibat makin
diperhatikannya kepuasan konsumen sebagai penentu utama
pemilihan merek oleh konsumen. Meskipun demikian, pemahaman
kepuasan konsumen umumnya baru dilakukan dengan menggunakan
kuesioner atau survey sederhana yang kurang memberikan
gambaran lengkap tentang perilaku konsumen.
Dari literatur yang ada, pendekatan psikologi kognitif
potensial untuk memberikan gambaran yang mendalam tentang
konsumen. Elemen kognitif dari psikologi antara lain nilai.
Pembuktian hubungan antara konsep nilai dan kepuasan konsumen
belum dikaji secara khusus. Oleh karena itu penelitian ini
bertujuan untuk menjawab pertanyaan tentang hubungan antara
nilai dan kepuasan konsumen. Selanjutnya, nilai sendiri tidak dapat diinterpretasikan begitu saja tanpa melibatkan konsep
psikologi lainnya. Adalah gaya hidup, suatu bahasan psikologi
yang erat kaitannya dengan nilai (VALS, Loudon & Della Bitta,
1993). Gaya hidup merupakan manifestasi nilai yang lebih
bersifat situasional.
Tujaan penelitian ini adalah untuk memahami kepuasan
konsumen, serta faktor-faktor psikologis yang berperan di
dalamnya, dengan mengkaji hubungan antara nilai dan gaya
hidup dengan tingkat kepuasan konsumen pada jasa bengkel.
Penelitian dilakukan pada konsumen bengkel baik jaringan
maupun nonjaringan. Jumlah subyek yang menjadi responden 61
orang. Desain penelitian adalah studi korelasional,
menggunakan prosedur statistik uji korelasi dan analisis
varians. Instrumen yang digunakan adalah alat ukur Kepuasan
Konsumen, Nilai (Rokeach Value Scale) dan Gaya Hidup (AIO).
Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan yang
signifikan antara skor tingkat kepuasan konsumen baik dengan
dengan variabel nilai yang dianut maupun tipe gaya hidup
responden (l.o.s.0,05). Dari elaborasi data ditemukan bahwa
korelasi baru muncul jika diuji pada subyek tertentu.
Saran yang diajukan adalah penelitian diarahkan pada
subyek tertentu karena heterogenitas subyek terbukti
berdampak pada Kepuasan Konsumen. Selain itu metode
penelitian lebih diperkuat dari segi sampling dan kontrol."
1997
S2478
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
LP370 ERN l
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Mariana
"Nilai diindikasikan melalui perilaku selektif dari pelakunya, termasuk hasil karyanya. Manga, atau komik Jepang, Tokyo Babylon dan X merupakan dua hasil karya Nanase Ohkawa yang merepresentasikan nilai-nilai yang ia miliki. Tematema yang terdapat dalam Tokyo Babylon dan X dianalisis menggunakan Teori Nilai Polinomik yang dikemukakan oleh Ross. Kalimat-kalimat dalam kedua serial tersebut diinterpretasikan sesuai konteksnya, kemudian dianalisis dengan Teori Nilai Polinomik sampai didapat nilai yang sesuai dengan tema.
Dari penelitian dapat disimpulkan kecenderungan nilai yang paling berpengaruh bagi Ohkawa. Nilai-nilai itu adalah kebaikan fenomenal dan kebaikan mutlak, yaitu dua nilai yang cakupannya paling luas dan paling tinggi dalam Teori Nilai Polinomik tersebut. Kedua nilai tersebut, terutama nilai kebaikan mutlak, diindikasikan oleh adanya penghayatan tentang keberadaan manusia dan dunia, realitas yang transenden, dan pemahaman tentang makna kehidupan dan kematian. Hasil penelitian dapat digunakan untuk mengenal sedikit lebih dekat seperti apa sebenarnya Nanase Ohkawa yang misterius, dan dapat pula dipakai sebagai dasar untuk penelitian mengenai komik ataupun seniman di masa mendatang."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3362
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S3137
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Raymond A.I.
"ABSTRAK
Penyebaran penyakit menular Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) di
Indonesia telah bersifat eksponensial. Percepatan penularan penyakit ini sudah
cukup mengkhawatirkan banyak pihak, terutama disebabkan masih kurangnya
kesadaran masyarakat terhadap bahaya penularannya. Salah satu kelompok
masyarakat yang sebagian besar di antara mereka bertingkah laku beresiko tinggi
tertular HIV adalah pengemudi truk. Berdasarkan penelitian sebelumnya, terlihat
bahwa sebagian besar dari pengemudi truk sering berganti-ganti pasangan seksual,
terutama dengan wanita pekerja seks.
Tujuan skripsi ini adalah menggambarkan nilai-niiai yang dimiliki pengemudi
truk antar kota yang bertingkah Iaku beresiko tertular HIV rnaupun yang tidak
beresiko. Tingkah Iaku beresiko tertular HIV yang dimaksud adalah berganti-ganti
pasangan seksual tanpa menggunakan kondom. Sedangkan nilai dipandang sebagai
variabel psikologis yang berpengaruh terhadap tingkah laku manusia, dalam hal ini
tingkah Iaku yang berkaitan dengan kesehatan.
Penelitian yang dilaporkan daiam skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif.
Metode utama pengumpulan datanya adalah dengan wawancara tidak berstruktur,
selain dilengkapi pula dengan observasi. Partisipan penelitian adalah pengemudi truk
antar kota yang melalui jalur utara Pulau jawa. Data yang diperoleh kemudian
dianalisis mengunakan teknik analisis secara kualitatif
Data bersumber dari 9 pengemudi truk, 4 di antaranya tergolong bertingkah
laku tidak beresiko, dan 5 tergolong bertingkah laku beresiko. Dari hasil analisis,
dapat diketahui nilai yang dominan muncul pada setiap kelornpok. Nilai dominan
pada kelompok tidak beresiko adaiah keamanan keluarga, sedangkan pada
kelompok beresiko adaiah menikmati hidup dan kehidupan yang bervariasi. Di
samping itu didapatkan pula nilai-nilai yang secara khas ada pada masing-masing
kelompok berdasarkan penyebaran nilai-nilai khusus dan tipe nilainya. Pada
kelompok tidak beresiko, nilai-nilai yang hanya ada pada kelompok ini adaiah nilai
menghormati orang tua, disiplin diri. patuh, ambisius dan nilai mampu. Sedangkan pada kelompok beresiko adalah nilai kenikmatan, menikmati hidup, berani,
kehidupan yang bervariasi, kebebasan, pengakuan sosial, dan nilai kekuasaan sosial.
Nilai bersifat relatif menetap pada setiap individu, namun ia dapat berubah
oleh perubahan budaya dan pengalaman yang berkesan. Selain itu, perubahan
prioritas nilai juga dapat dilakukan secara sengaja dan sistematis. Perubahan tersebut
dapat dilakukan dengan teknik value self-confrontation, yang telah teruji dapat
mengubah nilai dalam berbagai bidang. Bila telah diketahui nilai-nilai apa saja yang
berpengaruh, maka teknik ini dapat diterapkan terhadap pengemudi truk untuk
mendukung usaha pencegahan penularan HIV."
1997
S2633
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>