Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 188697 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
S3028
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erik Sarwoto Harsono
"Selama tiga tahun terakhir, Indonesia mengalami berbagai krisis yang sering disebut sebagai krisis multi-dimensi. Krisis keuangan yang dimulai sejak pertengahan tahun 1997 menyebabkan hancurnya usaha dan kegiatan ekonomi. Yang paling terkena dampaknya adalah kelompok masyarakat ekonomi bawah yang kesejahteraannya semakin tidak terjamin. Krisis keuangan ini kemudian diikuti oleh krisis sosial dan keamanan yang ditandai dengan merebaknya tindak kekerasan di Maluku, Aceh, Papua dan daerah-daerah lain. Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Arbi Sanit bahkan menyebutkan bahwa Indonesia kini mengalami krisis kepemimpinan. Sejak runtuhnya orde baru, pemimpin yang berkuasa (Habibie dan Abdurrahman Wahid) tidak mampu mengimplementasikan kebijakan-kebijakan pemerintahan secara optimal karena tidak cukup mendapat dukungan politik.
Yang harus dilakukan oleh bangsa Indonesia adalah sesegera mungkin keluar dari krisis, dan salah satu faktor yang penting untuk dicermati adalah pemilihan pemimpin yang dapat diterima bangsa Indonesia. Relevan dengan kondisi krisis yang dialami bangsa Indonesia, peneliti tertarik untuk meneliti kemungkinan penerimaan terhadap pemimpin karismatik yang salah satunya dikemukakan oleh Weber, seorang sosiolog Jerman. Dalam teorinya, Weber (1947) menyatakan bahwa pemimpin karismatik mudah untuk muncul dengan menawarkan ideide baru dan kondisi yang lebih baik. Masalalinya adalah apakah pemimpin karismatik dapat diterima khususnya oleh mahasiswa sebagai golongan masyarakat yang terpelajar dan yang sejak tahun 1966 telah ikut menentukan jatuh bangunnya pemerintahan. Bila mahasiswa boleh memilih langsung pemimpinnya, apakah mereka akan memilih tipe pemimpin karismatik? Dalam penelitian ini, yang ingin didapatkan adalah gambaran pemilihan pemimpin tipe karismatik oleh mahasiswa. Seperti telah disinggung di atas, karena pemimpin karismatik kemungkinan besar muncul di saat krisis, maka faktor krisis digunakan dalam alat untuk mengukur pemilihan tipe kepemimpinan karismatik. Dalam Handbook of Leadership (1990), Bass & Stogdill menyatakan bahwa pemimpin karismatik memiliki pengikut yang salah satu karakteristiknya adalah menerima dominasi pemimpin. Jika dihubungkan dengan locus of control, maka sikap tersebut dapat digolongkan sebagai locus of control eksternal. Locus of control (LOC) adalah kecenderungan dari keyakinan individu bahwa hal-hal yang terjadi dalam hidupnya dikendalikan oleh faktor-faktor di luar (eksternal) atau di dalam dirinya (internal) (Baron & Byme, 1994). Maka dalam penelitian ini, yang juga ingin diketahui adalah apakah ada hubungan antara LOC dengan pemilihan tipe kepemimpinan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan menggunakan teknik kuesioner dan wawancara. Subyek penelitian ini seperti yang telah disinggung sedikit di atas adalah mahasiswa strata-1. Penelitian kuantitatif dilakukan terhadap 50 subyek dan penelitian kualitatif pada 4 subyek.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa dalam situasi krisis mahasiswa tidak memilih pemimpin karismatik, justru dalam situasi non-krisis mahasiswa memilih pemimpin karismatik. Dari penelitian ini juga dapat disimpulkan bahwa pemilihan tipe pemimpin hanya mempunyai hubungan dengan locus of control pada skala powerful others. Skala powerfid others adalah skala yang mengukur seberapa besar seseorang percaya bahwa hidupnya dikendalikan oleh orang-orang yang mempunyai posisi lebih kuat daripada dirinya (Levenson, dalam Robinson 1991)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
S3030
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Rachmaniah
"ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh psikoedukasi terhadap
kecemasan dan koping orangtua dalam merawat anak dengan thalasemia mayor di
RSU Kabupaten Tangerang. Desain penelitian adalah quasi eksperiment pre-test
and post-test without control. sampel dalam penelitian berjumlah 47 orang tua
yang mempunyai anak dengan thalasemia mayor yang didiagnosa kurang dari satu
tahun. Hasil menunjukkan terdapat pengaruh psikoedukasi terhadap kecemasan
dan koping orang tua, juga terdapat pengaruh pekerjaan terhadap kecemasan
orang tua. Pendidikan, penghasilan keluarga dan jumlah anak dengan thalasemia
tidak berpengaruh terhadap kecemasan dan koping orang tua. Untuk selanjutnya
perlu dilakukan penelitian untuk melihat efektifitas psikoedukasi terhadap
penyakit kronis yang lain.

Abstract
This study aims to determine the effect of anxiety and coping psychoeducation
parents in caring for children with thalassemia major in RSU Tangerang regency.
The study design was quasi experiments pre-test and post-test without control.
The sample in this study of 47 parents who have children diagnosed with
thalassemia major less than one year. The result shown there psychoeducation
affected on anxiety and coping of parents, there is also influence employment
status of the anxiety of parents. affect the education, family income and number of
children with thalassemia had no effect on anxiety and parental coping. For
further research needs to look at the effectiveness psychoeducation against other
chronic diseases."
2012
T30476
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dhia Rahmi Putri
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan melihat apakah arah pikiran kontrafaktual yang berbeda memberikan pengaruh berbeda pada kepuasan jurusan dan afek mahasiswa yang tidak berkuliah di jurusan pilihan utamanya. Penelitian ini dilakukan pada 81 mahasiswa semester 2 Universitas Indonesia. Peneliti menstimulasi pikiran kontrafaktual dengan stimulus dari Kray et al. 2010 yang diadaptasi dengan instruksi spesifik arah kontrafaktual ke atas dan ke bawah. Afek diukur dengan PANAS yang telah diadaptasi ke Bahasa Indonesia Takwin, Singgih, Panggabean, 2012 dan diadaptasi lebih lanjut beberapa itemnya. Kepuasan jurusan diukur dengan Academic Major Satisfaction Scale AMSS oleh Nauta 2007 dan subskala School Satisfaction dari Huebner 2001 yang diadaptasi ke konteks jurusan. Perhitungan ANOVA menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan dalam masing-masing afek dan kepuasan jurusan pada ketiga kelompok kontrafaktual atas, kontrafaktual bawah, dan kelompok kontrol . Perhitungan MANOVA untuk mengetahui perbedaan afek dan kepuasan jurusan serta efek interaksi pada ketiga kelompok juga menunjukkan hasil yang tidak signifikan F 2, 78 = 1,335, p > 0,05; Pillai rsquo;s Trace = 0,230, partial ?2 = 0,066 . Hasil ini mengindikasikan tidak ada perbedaan afek dan kepuasan jurusan pada mahasiswa yang berpikir kontrafaktual ke atas, berpikir kontrafaktual ke bawah, dan tidak berpikir kontrafaktual.

ABSTRAK
This research aims to see the effects of counterfactual thinking direction to major satisfaction and affect of college students attending majors different from their first choice. The research was done to 81 Universitas Indonesia freshmen. Counterfactual thought was prompted with instructions from Kray et al. 2010 , added and adapted with specific upward and downward counterfactual instruction. Affect was measured with Indonesian adaptation of PANAS Takwin, Singgih, Panggabean, 2012 , with further adaptation of some items. Academicajor satisfaction was measured with Academic Major Satisfaction Scale AMSS from Nauta 2007 and School Satisfaction subscale of Multidimensional Students rsquo Life Satisfaction Scale MSLSS from Huebner 2001 that had been adapted to college major context. ANOVA shows insignificant difference in major satisfaction and affect in the three experimental groups upward counterfactual, downward counterfactual, and control group . MANOVA done to see mean difference in major satisfaction and affect across the three groups and interaction effect between variables also showed insignificant result F 2, 78 1,335, p 0,05 Pillai rsquo s Trace 0,230, partial 2 0,066 . This result indicates no difference in major satisfaction and affect of students engaged in upward counterfactual thinking, downward counterfactual thinking, and students not engaged in counterfactual thinking."
2017
S68031
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Teaching is perceived as a very heavy duty, but for other, teaching is the art and full charity. Teacher is really person who teach pupil to rich the best life. But, in turn, public does not care to the teaching profession. New generation are seemingly are not interested to enter the profession. Improsperity of teacher's life is the main factors of public's undesirable to the teaching profession. This is the problem. Based on the phenomena or raelity, there are many ways produced to solve the problem. One of them is Public Regulation of Teaching Profession (UU No.14 Th.2005 Tentang Guru dan Dosen). We realize that regulation is not the more solution. We recommend that teacher's personality and performance have to improve to the ideal one and it is the important way to solve."
ELH 63:3 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sydney : John Wiley and Sons, 1973
155.8 PSY
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Basic Books, 1968
108 ASI
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Djohan Effendi
Jakarta: Media Cita, 2001
297.63 DJO m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Rita Arie Radyaswati
"ABSTRAK
Meningkatnya jumlah lansia di Indonesia menjadi bagian persoalan
yang harus disikapi secara lebih serius. Masa lansia hampir selalu identik
dengan bermacam-macam perubahan yang mengarah pada kemunduran
fungsi-fungsi fisik maupun psikologis. Perubahan kehidupan masyarakat
yang semakin individualis, bergesernya nilai dan cara pandang terhadap
lansia berpengaruh terhadap kehidupan pribadi yang menimbulkan berbagai
masalah bagi lansia dalam memenuhi harapan dan kebutuhan-kebutuhan
guna mencapai kepuasan hidupnya.
Kepuasan hidup merupakan harapan dan tujuan semua manusia
dimanapun mereka tinggal, tidak memandang usia, jenis kelamin maupun
status. Namun demikian melihat karakterististik kebutuhan-kebutuhannya,
faktor status tidak menikah dan tinggal di sebuah panti wreda menjadikan
aspek yang menarik untuk diteliti.
Di dalam teori aktifitas mengemukakan bahwa kepuasan hidup
ditentukan bagaimana lansia merasakan kepuasan hidup dengan
mempertahankan keaktifan secara berkesinambungan sepanjang hidupnya.
Neugarten (dalam Kausler 1982) mengidentifikasi kepuasan hidup melalui
lima komponen dalam Life Satisfaction Index, yang terdiri dari komponen
Zest fo r Life; Resolution and Fortitude; Achieved Goals; Optimistic Mood
Tone dan Positive Self-Concept.
Tujuan penelitian ini untuk melihat bagaimana kepuasan hidup
wanita lansia yang tidak menikah dan tinggal di Panti Wreda Kristen Hana.
Sedangkan tujuan khusus adalah untuk mengungkap bagaimana mereka
menghayati kepuasan hidupnya. Peneliti menggunakan pendekatan
kualitatif dengan subyek 5 orang lansia yang mempunyai karakteristik
sesuai tujuan penelitian. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tidak semua subyek
merasakan kepuasan hidup. Beberapa subyek yang mempunyai kepuasan
hidup tinggi, pada umumnya memenuhi aspek-aspek dalam komponen
kepuasan hidup. Mereka antusias dalam menjalani hidup saat ini;
mempunyai penerimaan diri yang baik, bertanggung jawab, dapat
memaknai dan memberi arti dalam hidupnya serta sikap positif terhadap
kematian. Mereka juga merasakan tercapainya harapan-harapan dalam
hidupnya, optimis dan mempunyai respon positif dalam berbagai situasi
serta konsep diri positif Beberapa hal bertentangan terjadi pada beberapa
subyek yang mempunyai kepuasan hidup rendah. Beberapa aspek dalam
komponen kepuasan hidup tidak dapat dirasakan oleh beberapa subyek
yang mempunyai kepuasan hidup rendah. Sedangkan kesamaan ditemukan
pada semua subyek bahwa mereka masing-masing mengalami masalah
kemunduran baik secara fisik, ekonomi maupun psikologis. Mereka juga
tidak mempunyai ikatan yang kuat baik dengan saudara sedarah maupun
teman, dimana secara teoritis pada mereka yang tidak menikah mempunyai
kebutuhan-kebutuhan tinggi akan hal tersebut. Perbedaan utama terletak
pada penghayatan masing-masing subyek terhadap kehidupannya.
Lebih lanjut kemudian dapat ditemukan suatu benang merah dari
hasil variasi kepuasan subyek dalam setiap komponen kepuasan hidup yang
terkait dengan teori aktifitas. Disamping aktifitas berkesinambungan
sebagai kepuasan hidup, perasaan subyektifitas wanita lansia dalam
memaknai aktifitas dan peristiwa dalam hidupnya merupakan hal penting
dan tampak berperan dalam kepuasan hidup mereka"
2007
T37819
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>