Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158608 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Melda Nirmala Dastrika
"ABSTRAK
Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat berharga dalam kehidupan
manusia untuk dapat melakukan kegiatan dengan optimal. Menurut WHO,
kesehatan mencakup keadaan fisik, mental dan sosial yang sehat, bukan hanya
semata-mata tidak adanya penyakit.
Namun tidak selamanya manusia berada dalam keadaan sehat. Gangguan
kesehatan bisa diakibatkan pikiran, emosi dan tindakan (DiMatteo, 1991). Salah
satu masalah kesehatan yang paling serius menurut Sarafino adalah penyakit
kronis, yaitu penyakit degeneratif yang berkembang dalam jangka waktu yang
lama (Tapp & Warner dalam Sarafino, 1994). Salah satu penyakit kronis yang
sangat serius adalah gagal ginjal kronis. Penyakit ini merupakan penyakit
penurunan firngsi ginjal sehingga tidak dapat lagi mengekskresikan sisa-sisa metabolisme dan racun dalam tubuh, dalam bentuk urine dengan normal.
Akibatnya, teijadi penumpukan cairan dalam tubuh yang dapat mengancam hidup
penderitanya. Treatment yang paling banyak digunakan di Indonesia untuk
mempertahankan hidup penderita gagal ginjal adalah hemodialisis atau cuci darah.
Berbagai penelitian yang dilakukan diluar negeri mengemukakan
banyaknya gangguan emosi yang dial ami pasien hemodialisis, natara lain depresi,
kecemasan, keinginan untuk bunuh diri, stres akibat ketergantungan terhadap
mesin dan sebagainya.
Dari hasil interaksi peneliti dengan para pasien hemodialisis di RSCM
selama setahun lebih, terlihat bahwa pasien tidak selalu menampilkan emosi
negatif selama menjalani proses hemodialisis. Penenliti menjadi tertarik untuk
meneliti bagaimana pengalaman emosi yang dirasakan para pasien ini, dari masa
awal proses hemodialisis dan pada saat ini. Bagaimana pembahan emosi teijadi,
dan bagaimana mereka mengatasi masalah yang ditimbulkan penyakit dan proses
hemodialisis.
Dalam melaksanakan penelitian, peneliti menggunakan teori Lazarus
sebagai landasan teori yang pada intinya menekankan adanya penilaian untuk
dapat memicu emosi tertentu dan proses-proses coping yang mengikuti emosiemosi
ini. Untuk mengumpulkan data, peneliti menggunakan wawancara semi
berstruktur sebagai metode utama dan observasi sebagai metode penunjang.
Pengumpulan data dilaksanakan di RSCM dengan subyek tiga orang pasien yang
sudah menjalani hemodialisis selama lebih dari setahun. Hasil penelitian menunjukkan subyek merasa takut,frustrasi, putus asa,
tertekan, mudah marah dan tidak mampu bekeija optimal pada masa awal
hemodialisis. Hemodialisis dipandang sebagai sesuatu yang menakutkan dan
mengancam kesejahteraan diri. Coping yang diterapkan adalah yang berpusat
emosi, antara lain penyangkalan dan penghindaran terhadap kenyataan dan
lingkungan. Saat ini, para subyek sudah mampu menerima kenyataan dan bersikap
pasrah. Hemodialisis tidak lagi dipandang sebagai sebuatu yang menakutkan dan
menghambat aktivitas. Emosi positif yang dirasakan meliputi senang dan gembira
bila tidak ada gangguan fisik dan dapat meluangkan waktu bersama keluarga, juga
bangga bila dapat menunjukkan pada orang lain bahwa dirinya masih mampu.
Emosi negatif seperti kesal timbul bila ada gangguan fisik atau terhambat dalam
melakukan akti vitas. Coping yang diterapkan kini antara lain memodifikasi pikiran
buruk dengan yang lebih positif juga melakukan aktivitas ringan untuk melatih
fisik.
Peneliti menyarankan dilakukannya penelitian terhadap aspek-aspek lain
pada penderita penyakit ini karena banyak hal yang menarik yang belum tergali
dari penelitian ini dan dapat memberikan informasi yang lebih lengkap kepada
pihak terkait.

"
2001
S2997
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Motivasi adalah penggerak perilaku yang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
Informasi yang didapat dari unit hemodialisis RSUPNCM hampir tidak ditemukan kasus droup
out pada klien GGK yang menjalani hemodialisis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi klien GGK yang menjalani
hemodialisis seumur hidup. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 30 responden. Pengambilan
sampel dilakukan secara acak. Alat pengumpul data berupa kuesioner yang terdiri dari 5 data
umum responden dan 12 pertanyaan berkaitan dengan faktor internal dan eksternal yang
mempengaruhi motivasi. Pengambilan data dilakukan pada tanggai 1-2 Januari 2003. Data
yang diperoleh diolah dan dianalisa dengan menggunakan distribusi frekuensi dan tendensi
sentral. Hasil penelitian menunjukkan ada empat faktor internal yang cukup mempengaruhi
motivasi klien GGK yaitu spiritual, kebutuhan akan dicintai, kebutuhan untuk mempertahankan
diri, dan proses kehilangan. Faktor eksternal yang teridentifikasi cukup mempengaruhi motivasi
klien GGK adalah dukungan perawat, dukungan keluarga, penyuluhan pre hemodialisis,
lingkungan terapeutik, dan tersedianya program. Perlu dilakukan penelitian kembali dengan
menggunakan instrumen iebih lengkap dan melakukan uji reliabilitas dan validitas terhadap alat
ukur instrumen. Penelitian dapat dikembangkan untuk mengetahui sejauh mana faktor-faktor
internal dan eksternal tersebut mempengaruhi motivasi kiien GGK yang menjalani hemodialisis
seumur hidup."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
TA5136
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Santi Herlina
"Fatigue merupakan keluhan utama pasien yang menjalani hemodialisa jangka panjang, yang memiliki nilai yang tinggi, sehingga akan mempengaruhi kualitas hidup pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh PMR terhadap tingkat fatigue pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa. Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment pendekatan pretest-posttest control group. Jumlah responden dalam penelitian adalah 32 pasien dibagi 2 kelompok yaitu 16 kelompok intervensi dan 16 kelompok kontrol.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap tingkat fatigue pada kelompok intervensi antara sebelum dan sesudah dilakukan PMR dengan nilai p = 0,000. Disarankan latihan PMR dapat digunakan sebagai intervensi keperawatan mandiri dalam menurunkan fatigue pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa.

Fatigue is a major complaint of patients undergoing long-term hemodialysis, which has a high value, so it will affect the quality of life of patients. The purpose of this study was to determine the influence of PMR on the level of fatigue in patients with chronic kidney disease undergoing hemodialysis. This study used a quasi experiment design approach pretest-posttest control group. The number of respondents in the study were 32 patients divided into 2 groups: the 16 intervention group and 16 control group.
The research concludes that there are significant differences on the level of fatigue in the intervention group between before and after PMR with p = 0.000. Suggested training PMR can be used as an independent nursing intervention in reducing fatigue in patients with chronic kidney disease undergoing hemodialysis."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T32699
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Romauli
"Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum:
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana persepsi klien dengan gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis terhadap perubahan citra diri.
2. Tujuan Khusus:
a. Diketahuinua persepsi klien mengenai penyakitnya terhadap perubahan citra diri.
b. Diketahuinya persepsi klien mengenai penatalaksanaan hemodialisis terhadap perubahan citra diri."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5790
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arles
"Telah dilakukan penelitian secara before and after terhadap pasien HD kronik antara bulan Mei 1997 - Juli 1997 di Subbagian Ginjal Hipertensi, SMF llmu Penyakit Dalam FKUI / RSUPN Dr.Cipto Mangunkusumo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan sistem koagulasi akibat hemodialisis. Setelah melalui proses eksklusi terhadap faktor-faktor yang dapat mempengaruhi sistem koagulasi, diteliti 30 subyek yang terdiri dari 20 laki-laki (66,6%) dan 10 perempuan (33,3%). Umur termuda 13 tahun dan tertua 71 tahun dengan rerata 45,5; 13,5 tahun.

A before and after study has been conducted on chronic HD patients between May 1997 - July 1997 in the Hypertension Kidney Subdivision, SMF llmu Internal Medicine FKUI / Dr.Cipto Mangunkusumo Hospital. This study aims to determine the changes in the coagulation system as a result of hemodialysis. After going through the process of exclusion of factors that can affect the coagulation system, 30 subjects consisting of 20 male (66.6%) and 10 female (33.3%). The youngest age is 13 years old and the oldest is 71 years old with an average of 45.5; 13.5 years."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1997
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Hidayati
"Konseling analisis transaktional merupakan bentuk konseling yang dapat diterapkan untuk mengatasi kenaikan interdialytic weight gain pada pasien chronic kidney disease. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas konseling analisis transaktional tentang pembatasan cairan terhadap penurunan interdialytic weight gain pada pasien chronic kidney disease yang menjalani hemodialisa. Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment dengan pendekatan pretest-posttest control group. Responden penelitian ini sebanyak 24 responden. Analisis bivariat dan univariat menggunakan uji statistik t-test dan annova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konseling analisis transaktional berpengaruh terhadap penurunan interdialytic weight gain dengan nilai p=0,0003. Perawat disarankan menerapkan konseling analisis transaktional ini guna mengantisipasi peningkatan interdialytic weight gain yang berlebihan.

Transactional analysis counseling is a tipe of counseling that can be applied to addres of interdialytic weight gain in patients with chronic kidney disease. The goal of this research was to determine the effectiveness of transactional analysis counseling on a fluid restriction interdialytic weight gain in patients with chronic kidney disease undergoing hemodialysis. This study used a quasi experiment design approach to pretest-posttest control group. The respondents of this study were 24 patients. Univariate and bivariate analyzes were using the statistical of test t-test and ANNOVA. The study conclude that transactional analysis counseling effects the in reducting of interdialytic weight gain with p = 0.0003. Therefore, nurses are advised to apply transactional analysis counseling to anticipate interdialytic weight gain.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T32526
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Betty
"Pasien dengan hemodialisa ( HD ) memerlukan jangka waktu yang lama dalam terapinya yang memungkinkannya untuk menjadi stres. Stres dapat hersumber dari internal dan eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran sumber- sumber stres pada pasien yang menjalani terapi hemodialisa di RS. PGI. Cikini. Desain yang digunakan adalah desain deskriptif sederhana. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat, dirnana jumlah responden sebanyak 53 orang, pasien hernodialisa diminta untuk menjadi responden dan mengisi kuesioner penelitian. Dari hasil analisis didapat sumber internal yang rnempengaruhi timbulnya stres pda pasien yang menjalani terapi hemodialisa yaitu yang berusia 35-39 tahun dan 45-49 tahun (18,9% ), pendidikan SLTA (37,7%], kepercayaan yang baik (64,2%), emosi yang baik (50,9% ), hidup penuh arti ( 54,7% ), tingkat pengetahuan yang baik (50,9%). Sumber eksternal yang mempengaruhi timbulnya stres pada pasien yang menjalani terapi hemodialisa yaitu dukungan keluarga ( 75,5 %), dukungan sosial ( 54,7 %), status ekonomi yang memadai (54,7%)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5884
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Puji Astuti
"ABSTRAK
Penatalaksanaan gagal ginjal terminal membutuhkan modifikasi gaya hidup pasien dalam mengatur diet, membatasi cairan, rejimen medikasi, perawatan akses vaskuler dan kepatuhan menjalani hemodialisis. Pasien hemodialisis dapat mengoptimalisasikan kesehatan dirinya, mencegah komplikasi dan meminimalkan efek penyakit dengan melaksanakan self management. Tujuan penelitian mengetahui determinan yang berhubungan dengan self management pasien gagal ginjal terminal yang menjalani hemodialisis. Desain penelitian adalah cross sectional dengan teknik consecutive sampling dan jumlah sampel 100 orang. Hasil penelitian didapatkan hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan, dukungan keluarga dan efikasi diri dengan SM (p value <0,05). Variabel yang paling berpengaruh adalah tingkat pengetahuan. Penelitian merekomendasikan kegiatan pendidikan kesehatan terstruktur sebagai sarana untuk untuk meningkatkan pengetahuan dan pengendalian berat badan antara waktu hemodialisis

ABSTRACT
Management of end stage renal disease requires to modify the patient's lifestyle in regulating diet, limiting fluids, medication regimens, treatment of vascular access and adherence undergoing hemodialysis. Haemodialysis patients can optimize their own health, prevented complication and minimize the effects of the disease by carrying out self management. The objective research is to determinants influencying Self Management patients undergoing hemodialysis. The research disign was cross sectional study with consecutive sampling with 100 of a sample. The result showed there is a significant relationship between knowledge, family support and self efficacy with self-management (α =0.05, CI 95%). The most influential variable is the level of knowledge. This study recommends for educational activities as a forum to improve knowledge and control Interdialystic Weight Gain."
2016
T46512
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Peranan ayah dalam keluarga sangat penting, selain sebagai suami juga sebagai
kepala keluarga yang mempunyai peran sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung
dan pemberi rasa aman, sebagai anggota kelompok sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya. Pengaruh tindakan hemodialisa dapat menyebabkan
banyak perubahan secara ftsik dan peran. Karena seeara rutinitas yang memerlukan
waktu sekitar 4 - 6 jam per tindakan hemodialisa dan ketergantungan pada mesin
sepanjang hidupnya. Penelitian ini bexjudul Perubahan Peran Kepala Keluarga pada
Klien Gagal Ginjal Terminal yang Menjalani Hemodialisa di Ruang Hernodialisa di
RS Pelni Petamburan Tanggal 2 - 23 Januari 2002, yang bertujuan untuk
mengidentifikasi apakah ada perubahan sebagai kepala keluarga pada klien gagal
ginjal terminal yang menjalani hemodialisa. Desain penlitian ini menggunakan
deskriptif sederhana dengan jumlah responden 30 orang. Pengumpulan data
menggunakan kuisioner yang berisi data demografi dan peran sebagai kepala
keluarga serta jumlah pertauyaan 20 pertanyaan. Kemudian perhitungan statistik
menggunakan distribusi frekuensi, prosentasi dan mean atau rerata. Hasil perhitungan
didapatkan 44,37 yang menunjukan perubahan peran dalam tingkat sedang (berkisar
41-70). Jadi kesimpulannya pada klien gagal ginjal terminal yang menjalani
hernodialisa di Ruang Hemodialisa RS Pelni Petamburan mengalami perubahan peran
sebagai kepala keluarga walaupun dalam tingkatan sidang."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5210
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Hidayati
"ABSTRAK
Perawatan di rumah sakit bagi pasien hemodialisis dapat terjadi satu hingga beberapa
kali dalam setahun. Berbagai faktor dapat berhubungan dengan rawat berulang dalam
satu tahun pada pasien hemodialisis. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi
faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian rawat inap berulang pada pasien
hemodialisis di Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian
retrospektif dengan desain Cross Sectional. Data penelitian bersumber dari data
sekunder 41 responden, yang didapat dengan metode total sampling. Analisis hasil
penelitian menggunakan Chi-Square dengan α=0,05, didapatkan hubungan yang
bermakna antara rawat berulang dengan pendidikan (p=0,043), kelebihan cairan
(p=0,032) , tekanan darah (p=0,048) dan adekuasi dialisis (p=0,025). Pada penelitian
ini disimpulkan bahwa adekuasi dialisis merupakan prediktor utama rawat berulang
pada pasien hemodialisis

ABSTRACT
Hospitalisation of haemodialysis patient can occur several times in a year. There are
many factors that may relate to the rehospitalisation of haemodialysis patient in the
similiar year. The purpose of this research was to identify the factors associated with
the rehospitalization of haemodialysis patients in Jakarta Port Hospital. This research
was a retrospective study using a cross sectional design. The data were based on a
secondary data of 41 respondents, derived from a total sampling method. The
analysis of the data using a Chi-Square at α = 0,05 found a significant relationship
between rehospitalisation and education (p=0,043), fluid excess (p=0,032), blood
pressure (p=0,048) and dialysis adequacy (p=0,025). This research concluded that
dialysis adequacy was the main predictor of rehospitalization of the hemodialysis
patient."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T35763
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>