Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160645 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohammad Sjarief
"ABSTRAK
lsyu yang menyertai pembicaraan mengenai agama pada abad keduapuluh ini adalah
adanya kebangkitan agama-agama besar seperti Islam, Kristen, Hindu, Budha, di
berbagai penjuru dunia. Hal ini tengah hangat dibicarakan oleh para pakar ilmu
sosial yang diantaranya ditulis oleh futurolog John Naissbitt dan Patricia Aburdene
(1987) dalam bukunya yang terkenal Megatrends 2000. Dikatakannya bahwa di
penghujung abad kedua puluh dan di awal milenium ketiga agama-agama besar
dunia masih berdiri dengan tegak sejak ribuan tahun lalu, dan bahkan para
penganutnya mendirikan bermacam-macam institusi keagamaan yang memiliki
struktur yang mapan. (Naisbitt & Aburdene, l990). Sosiolog Richard Schaffer
(1994) juga menyatakan bahwa agama-agama besar pada era modem telah
terbentuk dalam beberapa kelompok keagamaan baru (seperti , sekte atau aliran)
yang mempunyai organisasi, dan merupakan denominasi (turunan) dari agama
induknya sebagai cara mereka untuk lebih menjamin kesinambungan ajaran maupun
untuk perekrutan penganut baru.
Suatu fenomena yang menyertai pencarian spiritual manusia dan kebangkitan
agama-agama dunia ini, diantaranya adalah dengan adanya fenomena konversi
agama atau biasa juga dikenal dengan perpindahan agama. Dari adanya tren tentang
kebangkitan agama itu, telah menarik perhatian para pakar studi agama untuk
menelaah proses-proses yang terjadi dalam konversi agama (Rambo, 1993). Selain
tentang prosesnya, yang menarik dari konversi agama ini adalah bahwa menurut
Paloutzian (1996), kebanyakan usia individu yang melakukan konversi agama
adalah pada usia remaja hingga dewasa muda. Rambo (1993) juga menyatakan
bahwa di Amerika Serikat dan Eropa Barat, kelompok-kelompok keagamaan telah
menarik sekitar ribuan pengikut baru dari golongan usia muda, baik lelaki maupun
wanita.
Hasil penelitian Rambo tentang proses konversi agama ini telah dihimpun dalam
buku yang berjudul Understanding Religious Conversion. Dalam buku tersebut
Rambo (1993) mancoba memberikan pemahaman tidak hanya faktor psikologis
yang menyertai proses konversi agama pada individu, tetapi juga mencoba untuk
mengaitkan serta mengeksplorasi konteks dimana perubahan itu terjadi. Hubungan sosial, dan lingkungan tempat dimana potential convert (individu yang melakukan
konversi) berada, adalah hal-hal yang mempengaruhi dan juga dipengaruhi oleh
proses konversi agama yang terjadi. Oleh karena itu menurut Rambo, konversi
dilihat sebagai proses yang kompleks, bertahap dan membutuhkan waktu.
Dari perspektif yang holistik ini, Rambo telah menghasilkan suatu model proses
konversi yang dinamakannya systemic stage model (model tahapan sistemik), dan
terbagi dalam tujuh tahap, yaitu : context, crisis, quest, interaction, encounter,
commitment, dan consequences.
Dari kerangka teori systemic stage model tentang proses konversi agama yang
diungkapkan oleh Rambo (1993), penulis ingin melihat apakah tahapan proses
konversi ini juga berlaku pula pada konversi agama dalam agama Islam dan Kristen,
pada individu usia dewasa yang penulis temui.
Sehubungan dengan hal itu, maka pendekatan penelitian konversi agama dalam
agama Kristen dan Islam, pada individu usia dewasa muda, cocok dengan
menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologis, yaitu pendekatan penelitian
yang lebih berusaha untuk mengungkapkan makna, definisi maupun deskripsi dari
berbagai kejadian bagi individu yang mengalaminya.
Dari pendekatan kualitatif ini, tipe penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian
ini adalah tipe penelitian studi kasus yang berusaha untuk mengungkap berbagai
keunikan dari suatu kasus secara menyeluruh dan mendetail, dan bukan bertujuan
untuk membuat peramalan atau pun pembuktian. Alat pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian studi kasus ini adalah dengan melakukan wawancara
mendalam terhadap subyek yang sesuai dengan tujuan penelitian. Sehingga
penelitian ini menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif dari data
transkrip wawancara. (Poerwandari, 1998).
Dari penelitian tentang proses konversi agama terhadap empat subyek ini, secara
umum penulis mengambil kesimpulan bahwa memang kerangka teori konversi
agama yang dikemukakan oleh Rambo (1993), berlaku pula pada konversi agama
keempat individu tersebut. Walaupun begitu, tidak semua tahap atau proses konversi
agama yang dikemukakan Rambo (1993) dalam teorinya, terjadi pada subyek yang
diteliti. Dan juga lebih jauh lagi, bahwa tahapan konversi yang ada pada teori
Rambo tidak persis sama tata urutan maupun detailnya dengan tahap konversi yang
dilalui oleh subyek penelitian tersebut.
Penelitian lanjutan maupun penyempurnaan-penyempurnaan pada penelitian
sejenis, dibutuhkan untuk dapat memberikan gambaran yang lebih dalam mengenai
fenomena konversi agama ini. Metodologi penelitian maupun kerangka teori yang
dipakai dalam meneliti femonena konversi agama ini, adalah hal-hal yang menurut
peneliti paiing signifikan untuk dapat menguak fenomena ini dengan lebih
sempurna dan obyektif.

"
2000
S2984
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Santoso Tamsir
"ABSTRAK
Efek pengambilan citra biner (binary image) menggunakan kamera level abu (grey level) dengan pencahayaan satu arah mempunyai kelemahan pada data citra yang diterima. Untuk mengatasi kelemahan tersebut telah umum digunakan minimum-maximum filter.
Metode lain yang dijabarkan pada penelitian ini merupakan perbaikan dari metode minimum-maximum filter. Metoda tersebut disebut metoda diferensial.
Metoda diferensial pada dasarnya hanya menggeser data citra satu pixel ke arah tertentu, kemudian didiferensiasikan (dikurangkan). Dari hasil pengurangan tersebut diperoleh titik-titik ekstrim yang merupakan titik-titik tepi benda pada citra biner. Titik-titik ekstrim tersebut dimanfaatkan untuk menormalisir data citra yang tidak sempurna tersebut.
Perbedaan mendasar antara metoda diferensial dengan metode minimum-maximum filter adalah pada kecepatan proses dari metoda diferensial. Hal tersebut disebabkan lebih sedikitnya pengulangan data yang diproses."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"One of intense phenomena in land use aspect is land conversion. This phenomena occurs due to the needs and the demand pressures on land,namely derives from agricultural and non-agricultural sectors as an impact of the increasing number of population and the community development activities
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Ayu Harfi Rusanti
"Agama merupakan hal yang penting dalam masyarakat Indonesia. Meskipun berada di ranah privat, namun masyarakat seakan mempunyai kontrol untuk ikut menilai baik-buruk pilihan agama seseorang. Dalam masyarakat yang mayoritas beragama Islam, melakukan konversi ke agama non-Islam berarti sengaja bergabung dengan kelompok minoritas dan siap kehilangan berbagai hak istimewa yang menyertainya. Penelitian ini ingin mengkaji bagaimana pengalaman negosiasi identitas yang dilakukan oleh perempuan milenial yang melakukan konversi dari Islam ke non-Islam. Perempuan seringkali masih dianggap sebagai warga negara kelas kedua, konversi bukan karena faktor pernikahan merupakan keputusan yang cukup berani. Selain itu, generasi milenial merupakan salah satu generasi yang mempopulerkan gerakan hijrah, yaitu kesadaran pentingnya agama dalam kehidupan sehari- hari.. Dengan menggunakan paradigma kontruktivis ini peneliti berusahan untuk mengetahui bagaimana perempuan milenial yang melakukan konversi agama dari Islam ke non-Islam memahami agama sebelum dan sesudah konversi serta bagaimana menegosiasikan identitas merekadalam interaksi sosial.

Religion is important in Indonesian society. Although it is in the private sphere, society seems to have the control to judge whether one's religious choice is good or bad. In a predominantly Muslim society, converting to a non-Islamic religion means deliberately joining a minority group and being ready to lose the privileges that come with it. This study aims to examine how millennial women who convert from Islam to non-Islam experience identity negotiation. Women are often still considered second-class citizens, so converting out of marriage is quite a brave decision. In addition, the millennial generation is one of the generations that popularised the hijrah movement, which is the awareness of the importance of religion in everyday life. By using this constructivist paradigm, researchers seek to find out how millennial women who convert from Islam to non-Islam understand religion before and after conversion and how to negotiate their identity in social interactions."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Irfan
"Tesis ini untuk mengetahui gambaran kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual pelaku konversi agama yang berusia dewasa. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara mendalam. Subjek penelitian berjumlah lima orang muallaf yang berusia dewasa dan berdomisili di Jakarta. Hasil penelitian menggambarkan bahwa muallaf mampu merasakan, memahami dengan efektif, menerapkan kepekaan emosi sebagai sumber energi positif, sehingga seseorang mampu memahami perasaan diri sendiri dan mampu memahami perasaan orang lain, selain itu muallaf mampu menggerakkan prinsip hidup atau esensi yang menembus kehidupan dan mengekspresikan prinsip hidup tersebut dalam hubungan dengan diri sendiri, orang lain, alam dan Tuhan. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual muallaf lebih baik dari pada sebelum mereka menjadi muallaf.

This thesis to purpose the description of the emotional intelligence and spiritual intelligence perpetrators of religious conversion aged adults. This research uses qualitative research methods with types of case studies. Data collection using in depth interviews and observations. The subject of the study amounted to five reverts that are mature and domiciled in Jakarta. Results of the study illustrate that reverts are able to feel, understand, apply the effective sensitivity of the emotions as a source of positive energy, so that one is able to understand the feelings of my self and being able to understand the feelings of others, besides able to move reverts live principle or essence that permeates life and express these principles in relationship with your self, others, nature and God. From the results of the study it can be concluded that the emotional intelligence and spiritual intelligence converts better than before they become converts.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Irfan
"Tesis ini untuk mengetahui gambaran kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual pelaku konversi agama yang berusia dewasa. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara mendalam. Subjek penelitian berjumlah lima orang muallaf yang berusia dewasa dan berdomisili di Jakarta. Hasil penelitian menggambarkan bahwa muallaf mampu merasakan, memahami dengan efektif, menerapkan kepekaan emosi sebagai sumber energi positif, sehingga seseorang mampu memahami perasaan diri sendiri dan mampu memahami perasaan orang lain, selain itu muallaf mampu menggerakkan prinsip hidup atau esensi yang menembus kehidupan dan mengekspresikan prinsip hidup tersebut dalam hubungan dengan diri sendiri, orang lain, alam dan Tuhan. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual muallaf lebih baik dari pada sebelum mereka menjadi muallaf.

This thesis to purpose the description of the emotional intelligence and spiritual intelligence perpetrators of religious conversion aged adults. This research uses qualitative research methods with types of case studies. Data collection using in depth interviews and observations. The subject of the study amounted to five reverts that are mature and domiciled in Jakarta. Results of the study illustrate that reverts are able to feel, understand, apply the effective sensitivity of the emotions as a source of positive energy, so that one is able to understand the feelings of my self and being able to understand the feelings of others, besides able to move reverts live principle or essence that permeates life and express these principles in relationship with your self, others, nature and God. From the results of the study it can be concluded that the emotional intelligence and spiritual intelligence converts better than before they become converts.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lestari
"Terapi konversi merupakan rangkaian praktik yang diklaim mampu mengubah orientasi seksual atau identitas gender individu. Orang-orang homoseksual dan kelompok gender minoritas menjadi sasarannya. Praktik itu berakar dari pandangan bahwa mereka memiliki kelainan yang perlu ‘disembuhkan’. Terapi konversi telah diwujudkan melalui pendekatan suntik hormon, kejutan listrik, konseling yang memaksa, dan praktik pengusiran setan. Namun, cara-cara itu ternyata mampu mengancam kesehatan mental serta fisik individu. Terapi ini telah menyebar di 68 negara, termasuk Prancis. Proposal undang-undang yang melarang terapi konversi telah diusulkan sejak Maret 2021 oleh Majelis Nasional Prancis. Pada 31 Januari 2022, Emmanuel Macron pun mengesahkan undang-undang tersebut dengan judul UU No. 2022-92. Dengan lahirnya undang-undang tersebut, diharapkan tindakan yang merugikan keselamatan kelompok gender minoritas akan berkurang. Penelitian ini ingin menyingkap keberpihakan, prinsip, dan nilai pemerintah sebagai pembuat undang-undang. Sumber data utama penelitian ini adalah UU No. 2022-92. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teori analisis wacana kritis Norman Fairclough. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pemerintah Prancis di bawah pimpinan Macron berupaya mengamalkan prinsip kebebasan individu dan mengangkat kesetaraan melalui undang-undang tersebut, khususnya bagi kelompok gender minoritas.

Conversion therapy is a set of practices that claim to change an individual's sexual orientation or gender identity. Homosexual people and gender minorities are the target. The practice stems from the view that they have a disorder which needs to be 'cured'. Conversion therapy has been done through hormone injections, electric shocks, coercive counseling, and exorcism practices. However, these methods can threaten the mental as well as physical health of individuals. This therapy has spread in 68 countries, including France. A proposal for a law banning conversion therapy has been proposed since March 2021 by French National Assembly. On January 31, 2022, Emmanuel Macron passed the law under the title La Loi 2022-92. With the passage of the law, it is hoped that actions detrimental to the safety of gender minorities will be reduced. Through this research, the author aims to show the polemics that occurred after the law banning conversion therapy was passed. The main data source of this research is La Loi 2022-92. The research method used is qualitative method with Norman Fairclough's critical discourse analysis theory. The results reveal that the French government under Macron's leadership seeks to practice the principle of individual freedom through the law, especially for gender minority groups. However, La Loi 2022-92 has not really guaranteed their safety in the freedom to express their identity. With the law, Macron as one of the agents of power was able to build a discourse formation that triggered an increase in support for gender minority groups for him in the French Presidential Election 2022."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Cokro
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1999
S2465
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Conversion of agricultural land into non-agricultural uses represents one of major issues of agriculture development because of its significant negative impacts on food production as well as other socio-economic and environmental aspects...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"CASES CAPABILITY ON ENERGY CONVERSION OF HTGR . Energy conversion capability on HTGR is determined by the gas coolant which is also as energy transfer. So that the gases capability on energy conversition should be viewed....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>