Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123246 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dili Indriawati Hidayat
"ABSTRAK
Tingkah laku prososial merupakan salah satu bentuk tingkah laku sosial positif
yang diperlukan melihat kondisi krisis ekonomi dan moral yang melanda bangsa
Indonesia. Pengembangan tingkah laku prososial di masyarakat merupakan hal yang
penting sebagai salah satu sarana untuk mengurangi permasalahan sosial. Keluarga
sebagai unit terkecil masyarakat memegang peran penting dalam pengembangan tingkah
laku prososial ini. Pengalaman dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang penuh kasih
sayang, perhatian, dan responsif menurut Kohn (dalam Kasser et al, 1995) akan
mempengaruhi secara langsung nilai prososial pada anak. Orang tua sebagai pendidik
utama mempengaruhi perkembangan anak melalui pola asuh. Baumrind (dalam
Eisenberg & Mussen, 1989) menggolongkan tigajenis pola asuh orang tua yaitu otoriter,
otoritatif, dan permisif berdasarkan empat aspek tingkah laku orang tua berupa tingkat
kontrol, kejelasan komunikasi, kasih sayang dan tuntutan kedewasaan. Ayah sebagai
salah satu orang tuajnemiliki peran penting terhadap perkembangan anak. Peranan ayah
terhadap perkembangan anak baru akhir-akliir ini mendapat perhatian. Ketika anak
memasuki masa pertengahan (middle childhood) peranan ayah semakin besar dengan
besarnya kebutuhan anak akan pemberi semangat. Menurut Fromm (dalam Lugo &
Hershey, 1979) kasih sayang ayah mendorong untuk menghargai nilai dan tanggung
jawab. Anak usia 9-11 tahun berada pada masa anak pertengahan,. riiasa kritis di mana
anak sedang membentuk pola tingkah laku. Menurut Hoffman (dalam Slavin, 1997)
mereka mulai mengembangkan sensitivitas yang lebih besar terhadap kondisi sosial yang
dapat mendorong anak untu melakukan tindakan prososial.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan tingkah laku prososial pada
anak usia 9-11 tahun dengan pola asuh ayah. Tingkah laku prososial menurut Zanden
(1984) terdiri atas beberapa bentuk yaitu simpati, kerja sama,menolong, bantuan,
berderma dan altruitik. Sedangkan pola asuh ayah didasarkan atas empat aspek tingkah
laku yaitu tingkat kontrol, kejelasan komunikasi atau demokrasi, kasih sayang dan
tunmtan kedewasaan (menurut Baumrind dalam Eisenberg & Mussen 1989). Penelitian
mi juga hendak mengungkap perbedaan tingkah laku prososial pada anak perempuan dan
laki-laki usia 9-11 tahun. Hal ini dilakukan mengingat adanya perbedaan harapan dan
perlakuan ayah terhadap anak perempuan dan laki-laki. Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alal pengumpul data yang terdiri
atas tiga jenis skala yaitu skala tingkah laku prososial, skala pola asuh ayah berdasarkan
penilaian anak dan skala pola asuh untuk ayah. Dengan menggunakan metode Incidental
Sampling didapatkan 134 orang subyek penelitian anak usia 9-11 tahun dan ayahnya.
Hubungan antara tingkah laku prososial anak dan pola asuh ayah diuji dengan teknik
koreiasi Pearson dan perbedaan mean diuji dengan t-tes.
Hasil penelitian menunjukkan adanya koreiasi positif antara tingkah laku
prososial anak usia 9-11 tahun dan pola asuh ayah. Sedangkan pada perbedaan mean
tingkah laku prososial antara anak perempuan dan laki-laki menunjukkan tidak ada
perbedaan yang bermakna. Hasil penelitian lainnya yaitu adanya koreiasi positif antara
prestasi akademis dan usia anak dengan tingkah laku prososial anak. Selain itu pula
didapatkan banyaknya subyek ayah yang pola asuhnya di luar pola asuh Baumrind
Adanya hubungan yang bermakna antara tingkah laku prososial anak usia 9-11
tahun dengan pola asuh ayah menunjukkan adanya peran penting ayah dalam salah satu
aspek perkembangan anak yaitu tingkah laku prososial. Dalam hal ini pola asuh otoritatif
mendukung perkembangan tingkah laku prososial anak. Untuk mendapatkan gambaran
hubungan yang lebih jelas mengenai hubungan tingkah laku prososial anak dan jenis pola
asuh lainnya yaitu otoriter dan permisif diperlukan penelitian lebih lanjut dengan jumlah
subyek yang representatif.
Adanya koreiasi positif antara prestasi akademis dan usia anak dengan tingkah
laku prososial anak menunjukkan adanya peran kognitif terhadap tingkah laku prososial .
Oleh karena itu berbagai metode yang dapat meningkatkan kematangan kognitif anak
dapat dilakukan sabagai salah satu sarana meningkatkan tingkah laku prososial pada
anak."
2002
S2832
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Indriyani
"Anak prasekolah merupakan tahap perkembangan self concept. salah satunya adalah rasa percaya diri. Rasa percaya diri sangat terkait dengan cara perlakuan orang tua.Baumrind dalam Syamsu Yusuf (2004) mengungkapkan penelitiannya bahwa ada 3 macam perlakuan orang tua atau pola asuh yaitu Aurhorirhoricm (otoriter). Permissive (Laissez Faire) dan Authoritative (Demokratis). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sejauh mana hubungan pola pengasuhan dengan rasa percaya diri pada anak prasekolah. Desain yang digunakan adalah desain korelasi. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 62 responden. Alat ukur penelitian berupa kuisioner. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisa kai kuadrat atau Chi Square. Hasil yang diperoleh adalah tidak ada hubungan antara pola asuh dengan rasa percaya diri pada anak prasekolah ( p value = 0.879 dan alpha = 0.05)"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
TA5586
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Monalisa
"Pola asuh merupakan tindakan yang dilakukan orang tua dalam membimbing, memimpin dan mendidik anak-anaknya. Beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh adalah Iingkungan fisik, lingkungan sosial, pendidikan internal dan eksternal, suasana psikologis, sosial budaya dan perilaku orang tua. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persepsi pola asuh orang tua dengan anak usia remaja di RT. 13 Kelurahan Jatimekar Bekasi..Disain penelitian ini adalah deskriptif sederhana. Populasi yang diambil adalah orang tua yang mempunyai anak remaja dari usia 11 - 20 tahun. Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 37 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dengan 25 pertanyaan. Data yang diperoleh dihitung dan di skoring dengan menggunakan rumus tendensi sentral median. Analisa hasil yang didapat adalah 59,5 % responden memiliki persepsi posilif tehadap pola asuh. Persepsi positif orang tua terhadap pola asuh merupakan gambaran baiknya penerapan pola asuh yang diterapkan orang tua terhadap anaknya, sehingga diharapkan dengan penerapan pola asuh ini akan mewujudkan perilaku yang positif; kreatif dan bermanfaat bagi perkembangan remaja."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5559
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nababan, Lauren
"Saat ini jajanan yang beredar di kalangan anak-anak sekarang ini sangat bervariasi, baik dari segi rasa, warna, bentuk , kemasan, dan pengolahan. Pemilihan jajanan yang tepat pada anak usia prasekolah yang masih belum mandiri dalam aktivitasnya, cenderung masih diawasi dan didampingi orang tua sangat tergantung pada pola asuh yang diterapkan oleh orang tua terutama dalam hal pendisiplinan pemilihan jajanan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran hubungan antar pola asuh ibu dengan pemilihan jajanan pada anak usia prasekolah yakni anak dengan usia 3-6 tahun. Hipotesa penelitian berisikan tidak adanya hubungan antara antara pola asuh ibu dengan pemilihan jajanan pada anak usia prasekolah.
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif. Penelitian dilakukan di TK Aisyiyah I Bustanul Athfal wilayah Beji, Depok dengan jumlah sampel sebanyak 60 responden yang terdiri dari ibu-ibu yang memiliki anak berusia 3-6 tahun yang bersekolah di TK Aisyiyah I Bustanul Athfal Beji, Depok. Pengambilan sampel dilakukan secara non acak dengan teknik Kuota sampling sederhana.
Hasil penelitian di hitung dengan menggunakan rumus uji Chi Square dan hasil yang di dapat adalah Ho gagal di tolak, artinya tidak ada hubungan antara pola asuh ibu dengan pemilihan jajanan pada anak usia prasekolah. Peneliti menyarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut untuk penelitian serupa denganjumlah responden yang Iebih besar, pengujian validitas dan reabilitas, waktu dan dana yang cukup, dan cakupan wilayah yang lebih luas."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5704
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Puji Mentari
"Fenomena anak jalanan merupakan hal yang dijadikan fokus oleh banyak kalangan karena jumlahnya yang terus meningkat. Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa anak jalanan memiliki harga diri yang rendah dan identik dengan pola asuh uninvolved. Desain penelitian ini menggunakan deskriptif korelatif yang bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan pola asuh orangtua dan harga diri anak jalanan usia remaja.
Penelitian ini dilakukan di daerah binaan rumah singgah di Jakarta Timur dengan 98 sampel yang diambil menggunakan metode consecutive sampling. Harga diri diukur dengan menggunakan Rosenberg?s Self Esteem Scale dan pola asuh diukur dengan Instrumen Pola Asuh Mashoedi yang dikembangkan dari teori pola asuh orangtua milik Diana Baumrind.
Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pola asuh orangtua dengan tingkat harga diri anak jalanan usia remaja di Jakarta Timur (p=0,04). Untuk menangani masalah anak jalanan, diperlukan kerjasama dari pemerintah, perawat komunitas, pekerja sosial dan pihak rumah singgah untuk bersama-sama melakukan pemberdayaan anak jalanan berbasis keluarga yang berguna untuk merehabilitasi anak jalanan.

The phenomenon of street children is a matter that has become the focus by many people because the number of street children itself is always increasing. Previous research stated that the street children have low self-esteem and they are identical with uninvolved parenting style. It is descriptive correlative study which aims to identify the relationship between parenting style and self-esteem on street children at East Jakarta.
This research was conducted in the target area of shelter in East Jakarta towards 98 samples recruited using consecutive sampling. Self-esteem is measured using Rosenberg's Self Esteem Scale and parenting style measured using Mashoedi?s Parenting Style which was developed from the theory of Diana Baumrind?s parenting style.
The results showed, there is a relationship between parenting style and a level of self-esteem street children in East Jakarta (p = 0.04). To overcome the problem of street children, the cooperation between governments, community nurses, social workers and shelter is needed to do the family-based empowerment together to rehabilitate street children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S59585
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herlina
"Pola asuh keluarga merupakan suatu cara orangtua dalam mengasuh anak untuk mampu melakukan perawatan diri secara mandiri dengan berbagai tipe pola asuh yang digunakan keluarga yaitu, pola asuh Demokratis, permisif, dan otoriter. Anak yang mampu mandiri dalam melakukan perawatan diri dapat meningkatkan derejat kesehatan pada anak usia sekolah dengan anak mampu melakukan dan memenuhi kebutuhan udara, air, nutrisi, eleminasi, pencegahan bahaya, privasi, interaksi sosial, aktivitas dan istirahat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pola asuh keluarga dengan kemandirian perawatan diri anak usia sekolah. Metode yang digunakan adalah desain cross sectional. Jumlah sampel penelitian sebanyak 107 orang yang diambil menggunakan teknik cluster proporsional sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin anak perempuan, dan pola asuh demokratis dan permisif yang menjadi faktor dominan dalam memandirikan anak dalam melakukan perawatan diri. Pola asuh yang digunakan keluarga dalam mendidik anak merupakan salah ssatu faktor keberhasilan orangtua dalam mendidik dan membesarkan anak, agar menjadikan anak yang berkualitas dikemudian hari dan mampu memberikan implikasi bagi pelaksanaan pelayanan kesehatan bagi anak sekolah dalam membuat suatu program untuk anak usia sekolah.

The relationship of family parenting with children self-care autonomy at Cisalak Pasar-Cimanggis District in family parenting is a method which how parent educate their children to be able to self-care independently i.e. Democratic parenting, permissive parenting and authoritative parenting. Children who are able to self-care indepently, automatically they could intensify their health e.g. they are able to do and fill the necessity of air, water, nutrition, elimination, danger prevention, privacy, social interaction, activity and refreshment. The research purpose is to discover the relationsip of family parenting with children self-care autonomy to the school-age children. The research methode uses cross sectional method. The total of research sample is 107 persons, which use cluster proportional sampling technic. The dominant research result is a female children are able to self-care independently through democratic and permissive parenting method. The parenting method are the succeed factor on how to parent educate the autonomy children, bringing up in order to they have certain quality in the next future and they could be an implication for family parenting technical program for school-age children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2103
T32623
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyiah
"Pemilihan jajan anak merupakan bagian dari pemenuhan gizi anak sekolah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan pola asuh, perilaku jajan keluarga dan pengaruh teman dengan pemilihan jajanan anak usia sekolah. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional pada 103 responden yang diperoleh dengan teknik simple random sampling dan diseleksi secara proportional.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan pola asuh, pengetahuan, sikap dan praktik keluarga dengan pemilihan jajanan anak (p value < α). Upaya promosi kesehatan tentang gizi anak sekolah perlu lebih dioptimalkan melalui kerja sama dan pemberdayaan kepada semua pihak yang terkait dengan kesehatan anak sekolah.

Selection of child snack is part of the school-aged children nutrition fulfillment. This research aims to determine the relationship of parenting, family snack behavior and the influence of friends to school-age children snacks selection. This study applied a descriptive design with cross sectional correlation on 103 respondents obtained by simple random sampling technique.
The results showed relationship between parenting, family’s knowledge, attitude and practice to the selection of children snacks (p value <α). Health promotion efforts on school-aged children nutrition needs to be optimized through cooperation and empowerment to all parties concerned with the health of school-aged children.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T35972
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Veronica Maulana
"ABSTRAK
Di Indonesia, prevalensi gangguan jiwa cukup signifikan yaitu 11,6%
(Riskesdas, 2007). Prevalensi gangguan jiwa makin meningkat bersamaan dengan
perkembangan jaman dan dapat mengenai semua usia. Oleh karena itu upaya
pencegahan gangguan jiwa sebaiknya dapat dilakukan sejak dini, yaitu sejak masa
anak-anak.
Penelitian ini bertujuan mempelajari hubungan antara praktek pengasuhan
orang tua dengan gangguan atau kecenderungan. Penelitian dilakukan dengan
rancangan case-control . Terpilih sebanyak 60 orang responden, dimana 15 orang
merupakan orangtua dari anak dengan conduct disorder dan 45 orang adalah orang
tua dari anak yang tidak memiliki gangguan conduct disorder. Responden dipilih
secara purposive sampling untuk kasus dan kontrol, sesuai dengan kriteria inklusi
dan eksklusi. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang telah diuji
coba terlebih dahulu dan kuesioner Block’s Child Rearing Practice Report yang telah
diadaptasi dalam bahasa Indonesia. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Mei
2013
Dari hasil analisis didapatkan praktek pengasuhan authoritarian beresiko
4,975 kali lebih besar untuk membuat anak mengalami conduct disorder
dibandingkan dengan praktek pengasuhan authoritatif pada sikap ibu yang sama
(p=0,018). Faktor lain yang mempengaruhi kejadian conduct disorder adalah sikap
ibu dimana sikap ibu yang tergolong negatif beresiko 4,761 kali lebih besar
menimbulkan terjadinya conduct disorder dibandingkan ibu ibu yang memiliki sikap
positif (p=0,037).

ABSTRACT
Prevalence of mental health problems in Indonesia is quite significant 11,6%
(Basic Research, 2007). Mental health problems are increasing in line with
civilization. Prevention of mental health problems are should be done as early as
possible or during childhood.
This study examined relationship between child-rearing practices on children
with conduct disorder tendencies. Conducted with the case-control design, select 60
respondents, which 15 mother of children with conduct disorder and 45 mother of
children who are not conduct disorder. Respondents were selected by purposive
sampling for case and controls, according to the inclusion and exclusion sampling
criteria. Data was collected using a questionnaire that had been validation test
before, and questionares Block’s Child-Rearing Practice Report has been adapted in
Indonesian. Data collection was conducted in May 2013
This study found that authoritarianparentingpracticesare at risk4,975times
more likely tomakechildren
haveconductdisordercomparedwithauthoritativeparentingpracticesonthe
samematernalattitude(p =0.018). Another factoraffectingthe incidence
ofconductdisorderisthe attitude ofthe motherwherethe
motherwithnegativeattitude4,761times greaterthanmothers whohavea
positiveattitude(p
=0.037) in having child with conduct disorder."
2013
T38651
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Indah Oktafiani
"Penelitian ini membahas tentang hubungan pola asuh orang rua terhadap sikap kepemimpinan anak remaja sulung pada siswa kelas XI di SMA N 28 Jakarta kepada 58 responden. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif koleratif. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan pola asuh orang tua terhadap sikap kepemimpinan remaja sulung. Hasil analisis menunjukkan pola asuh yang paling berpengaruh terhadap pembentukan sikap kepemimpinan yang efektif adalah pola asuh demokratis. Pola asuh tersebut dinilai Iebih banyak memberikan nilai positif dalam diri remaja sulung.

This research focused on the relations between child rearing and leadership attitude ofthe eldest children at SMA N 23 Jakarta, especially to 58 participants in the eleventh grade. Uris research is a quantitative research and using descriptive correlation design. The result oftltis research indicated the relation of child rearing and leadership attitude ofthe eldest children. The analysis denotes the most influential of child rearing style to establish leadership attitude in the eldest children is democratic style. This style assessed gives more positive value in the adolescent self."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
TA5848
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang
perkembangan otonomi anak terhadap pola asuh dan cara mendisiplinkan toddler di
wilayah RW 03 Kelurahan Cipayung Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok dengan 45
responden ibu yang memiliki anak berusia 1-3 tahun. Desain penelitian yang digunakan
adalah deskriptif korelasi dengan instrumen kuisioner. Analisis data yang digunakan
adalah distrihusi frekuensi dan uji Kolmogorov-Smirnov. Hasil penelitian
menyimpulkan tidak adanya hubungan antara tingkat pengetahuan ibu terhadap pola
asuh (p value=1,0O0, a=0,05) dan tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu
terhadap cara mendisiplinkan toddler (reasoning, scolding, ignoring, reward
consequens, time out, dan corporal punishment), dengan p value=0,976; 1,000; 1,000;
0,197; 1,000; 1,000; 1,000; a=0,05). Penelitian ini merekomendasikan untuk meneliti
variabel lain seperti tingkat pendidikan."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5548
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>