Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 209393 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Muh. Azis Muslim
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan
transformasional dan transaksional terhadap work engagement Pegawai Negeri
Sipil di Sekretariat Utama Badan Kepegawaian Negara. Penelitian ini
menggunakan Transformational Leadership Behaviour Inventory (TLI) untuk
mengukur kepemimpinan transformasional dan transaksional, dan untuk
mengukur work engagement digunakan Utrecht Work Engagement Scale-9
(UWES-9). Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan
regresi linier berganda. Hasil penelitian terhadap 176 pegawai menunjukkan
bahwa kepemimpinan transformasional dan transaksional berpengaruh secara
positif dan signifikan terhadap work engagement pegawai. Secara parsial
kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap work
engagement pegawai. Sedangkan kepemimpinan transaksional secara parsial tidak
berpengaruh terhadap work engagement pegawai

ABSTRACT
The purpose of this research is to find out the influence of transformational and
transactional leadership on work engagement of civil servant at Executive
Secreatriat of the Head Office of National Civil Services Agency. This research
utilize the Transformational Leadership Behaviour Inventory (TLI) to measure
transformational and transactional leadership, and to measure work engagement
this research utilize Utrecht Work Engagement Scale-9 (Uwes-9). Data was
analyed with descriptive analysis methode and multiple linear regression. Result
of the research (n=176) found that transformational and transactional leadership
significantly and positively impact on work engagement. Partially
transformational leadership significantly and positively impact on work
engagement while transactional leadership partially has no impact on work
engagement"
2016
T45687
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elvina Sorta Setyawati
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh leader-member exchange quality, job embeddedness, dan organizational identification terhadap turnover intention pada knowledge workers dari generasi milenial Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan cross-sectional design dan metode purposive sampling dalam proses pengumpulan data primer. Sampel penelitian ini diperoleh dari 206 orang knowledge worker generasi milenial Indonesia (lahir antara 1982-2000) yang memiliki atasan dan pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa leader-member exchange quality memiliki pengaruh positif terhadap job embeddedness, job embeddedness memengaruhi organizational identification secara positif dan turnover intention secara negatif, job embeddedness memediasi hubungan antara leader-member exchange quality dengan organizational identification serta leader-member exchange quality dengan turnover intention, dan organizational identification tidak memengaruhi turnover intention dan tidak memediasi hubungan negatif antara job embeddedness dan turnover intention.
Penelitian ini memiliki kontribusi teoritis berupa pengaruh leader-member exchange quality, job embeddedness, dan organizational identification terhadap turnover intention, serta kontribusi praktis berupa bahan pertimbangan untuk pengelolaan turnover intention dari knowledge workers generasi milenial di Indonesia.

This research aims to discover the effects of leader-member exchange quality, job
embeddedness, and organizational identification on Indonesian millennial knowledge
workers' turnover intention. This research is a quantitative research that utilizes crosssectional
design and purposive sampling method in primary data collection process.
Research sample was obtained from 206 Indonesian millennial knowledge workers (born
between 1982 and 2000) who have direct supervisors at work and the data analysis
process is conducted by using Structural Equation Modelling (SEM) method. Results from this research indicate that leader-member exchange quality affects job embeddedness positively, job embeddedness affects organizational identification positively and turnover intention negatively, job embeddedness mediates the relationship between both leader-member exchange quality and organizational identification alongside leader-member exchange quality and turnover intention, and organizational identification does not affect turnover intention nor mediate the negative relationship between job embeddedness and turnover intention. The theoretical contributions of this
study include insights regarding the effects of leader-member exchange quality, job
embeddedness, and organizational identification on turnover intention, while the
practical contribution is provision of considerable factors in managing turnover intention
of Indonesian millennial knowledge workers.
"
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Amalia Ryoko
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara workplace fun dan inspirational leadership terhadap happiness at work karyawan ketika hubungan ini dimediasi oleh peran participative decision making sebagai mediatornya. Sampel dari penelitian ini adalah programmers atau pekerja lainnya yang berhubungan dengan IT (Informasi Teknologi) dari rentang umur 24 40 tahun yang bekerja di daerah Jabodetabek. Data tersebut diproses menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM).
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa workplace fun dan inspirational leadership dapat secara langsung berpengaruh positif terhadap happiness at work. Sementara peran mediasi oleh participative decision making tidak terbukti di penelitian ini.

This research aims to examined the relationship between workplace fun and inspirational leadership towards employees happiness at work when its mediated by the variable of participative decision making. The sample of this research is programmers as the knowledge intensive workers in 24-40 years old in Jabodetabek area. The method to process the data was with the Structural Equation Modeling (SEM).
The result of this research shows that workplace fun and inspirational leadership directly have positive relationship towards employees happiness at work. As for the mediating effect of participative decision making was not proved to had an effect towards those relationships.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putra Nugraha
"Melihat peran penting karyawan sebagai sumber daya perusahaan dan fokus perusahaan untuk bertahan dalam persaingan membuat perusahaan perlu melakukan inovasi-inovasi sebagai competitive advantage perusahaan. Oleh karena itu penting bagi perusahaan mendukung karyawannya agar dapat memunculkan kreativitasnya dalam bekerja, yaitu dengan menciptakan lingkungan kerja kreatif.
Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara faktor-faktor pendorong dan penghambat kreativitas dari lingkungan kerja kreatif dengan keterikatan kerja. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dan menggunakan teknik accidental sampling pada 50 konsultan yang bekerja di perusahaan konsultasi manajemen. Adaptasi alat ukur KEYS (Amabile, 2010) digunakan untuk mengukur lingkungan kerja kreatif dan adaptasi alat ukur Utrecht Work Engagement Scale (UWES) oleh Rukhmi (2011) digunakan untuk mengukur keterikatan kerja.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara faktor pendorong kreativitas dan keterikatan kerja (r=0,533; p<0.01), serta tidak terdapat hubungan antara faktor penghambat kreativitas dan keterikatan kerja (r=0,098; p>0.01). Dengan demikian perusahaan perlu untuk memperhatikan lingkungan kerja karyawan agar dapat meningkatkan kreativitas dan keterikatan kerja mereka.

Seeing the important role of employees as the company's resources and focus the company to survive in the competition made the company needs to make these innovations as a competitive advantage the company. Then, it is important to support the company's employees to bring creativity to work by creating an environment that supports them to be creative.
This research was conducted to see whether there is a relationship between the stimulants and obstacles factor of work environment for creativity and work engagement. This study is quantitative research and using accidental sampling technique among 50 consultants who is working in management consulting firms. KEYS (Amabile, 2010) adapation is using to measure work environment for creativity and Utrecht Work Engagement Scales (UWES) by Rukhmi's (2011) adapation is using to measure work engagment.
The result of this study is that there is a positive and significant relationship between the stimulants factor of creativity and work engagement, (r = 0.533, p <0.01), and there is no relationship between the obstacle factor of creativity and work engagement. (r = 0.098, p> 0.01). Thus companies need to pay attention to the work environment of employees in order to increase their creativity and work engagement.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Kristanti Permadi
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat gambaran mengenai hubungan antara work values dan adaptabilitas karier pada siswa kelas 9. Hal tersebut karena siswa kelas 9 diharapkan sudah mengetahui dan mulai merencanakan kariernya di masa depan. Pengukuran work values dilakukan dengan alat ukur The Work Values Scale Ye, 2015. Sementara, adaptabilitas karier diukur menggunakan alat ukur Career Adapt-Abilites Scale CAAS Savickas Porfeli, 2012. Partisipan penelitian ini berjumlah 569 dari siswa kelas 9 SMP.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara work values dan adaptabilitas karier pada siswa kelas 9 R2 = 0.21, p < 0.01, sehingga dapat dikatakan bahwa semakin berkembangnya work values pada siswa maka semakin baik kemampuan adaptabilitas karier pada siswa. Berdasarkan hasil penelitian ini, penting bagi siswa kelas 9 untuk memiliki adaptabilitas karier yang baik dalam memilih jurusan di SMA, dan bagaimana work values dapat memberikan kontribusi pada adaptabilitas karier siswa kelas 9.

This research aimed to find the relationship between work values and career adaptability among 9th grade students. The reason this research needs to be done is because 9th grade students are expected to be ready for their career in the future. Work values was measured using The Work Values Scale Ye, 2015 . Career adaptability was measured using Career Adapt Abilities Scales CAAS Savickas Porfeli, 2012. The participants of this research are 569 9th grade students.
The result of this research show that work values have a significant relationship with 9th grades student rsquo s career adaptability R2 0.21, p 0.01. The result shows that the more developed the work values of the individual means the better the career adaptability of the students. Based on the results, it is important for 9th grade students to have a good career adaptability in order to prepares and choose majors in the next level of education, and work values can contribute towards the career adaptability of 9th grade students.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S68964
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurona Moulisa
"Penelitian ini untuk melihat hubungan antara workplace well-being dan Chinese value pada karyawan keturunan Chinese. Workplace well-being didefinisikan sebagai rasa sejahtera yang diperoleh karyawan dari pekerjaannya, yang terkait dengan perasaan karyawan secara umum (core affect) dan kepuasan yang didapatkan dari faktor intrinsik dan ekstrinsik dari pekerjaan (work values), yang diukur melalui Workplace Well-Being Index (WWBI) (Page, 2005). Nilai didefinisikan sebagai prinsip yang dianut untuk mengatur tingkah laku seseorang (Chinese Culture Connection, 1987 dalam Ongkowijoyo, 2011), diukur melalui Chinese Value Survey (Bond et al. dalam Mathews, 2000). Sampel penelitian ini adalah 104 karyawan keturunan Chinese yang diperoleh secara accidental sampling. Hasil analisis menunjukkan hubungan yang signifikan antara workplace well-being dan Chinese Value pada karyawan keturunan Chinese (r= 0.226, p<0.05,two-tailed). Implikasi dari hasil penelitian ini adalah Chinese value yang dianut oleh karyawan keturunan Chinese berhubungan dengan kesejahteraan yang dirasakan karyawan di tempat kerja.

The aim of this study is to identifying the relationship between workplace well-being and Chinese value among Chinese employee. The definition of workplace well-being is as sense of well-being that employees gain from their work, including core affect dan the satisfaction of intrinsic and/or extrinsic work values, that measured by using the Workplace Well-Being Index (WWBI) (Page, 2005). Value is defined as a set of principal which believed by a person to govern his attitude (Chinese Culture Connection, 1987 in Ongkowijoyo, 2011), that measured by using the Chinese Value Survey (Bond et al. in Mathews, 2000). The samples of this study were 104 Indonesian Chinese employees were gain using accidental sampling. The analysis showed significant correlation between workplace well-being and Chinese value among Chinese employee (r= 0.226, p<0.05, two-tailed). The implication of this research gives us conclusion that the Chinese value of Chinese employee have relation with well-being of those employee at workplace."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S46764
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Parahyanti
"Datangnya era globalisasi dan perdagangan bebas dunia, berdampak cukup besar bagi banyak organisasi di Indonesia. Persaingan yang ketat menuntut organisasi tersebut untuk menunjukkan keunggulan kompetitifnya agar bisa tetap eksis. Trend yang berkembang saat ini untuk menyikapi perkembangan tersebut adalah melakukan outsourcing. Outsourcing disini berarti adalah mendelegasikan sebagian maupun seluruh aktivitas perusahaan diluar kompetensi inti yang normalnya dijalankan oleh karyawan internal perusahaan ke pihak ketiga di luar perusahaan (eksternal) yang mempunyai keahlian di bidang tersebut.. Sedangkan tujuan utama dari outsourcing adalah untuk meningkatkan keunggulan kompetitif dengan memfokuskan aktivitas perusahaan pada hal-hal yang mempakan kompetensi intinya.
Di Indonesia kita tidak dapat menutup mata bahwa fenomena ini juga sudah berkembang dan banyak dilakukan oleh organisasi yang bergerak di berbagai bidang. Salah satu organisasi yang sudah menggunakan metode ini sejak lama adalah Bank X, yang merupakan perusahaan perbankan berbasis International yang sudah membuka cabangnya di Indonesia sejak puluhan tahun yang Ialu. Bank X bekerjasama dengan PT. Y sebagai perusahaan jasa outsourcing untuk menjalankan aktivitas perusahaannya. Kerjasama ini antara lain adalah outsourcing aktivitas sales termasuk adminitrasi support. Karyawan outsourcing ini bekerja di kantor Bank X namun secara administrasi mereka adalah karyawan PT. Y. Dengan konsep kerja seperti itu, timbulah pertanyaan bagaimana dengan sikap kerja mereka yang tercermin dari kepuasan kerjanya, karena kalau ternyata mereka tidak menunjukkan sikap kerja yang tinggi tercemin dari kepuasan kerjanya maka tujuan Bank X untuk menggunakan jasa outsourcing yaitu meningkatkan keunggulan kompetitif bisa jadi tidak tercapai.
Untuk mendalami lebih jauh masalah tersebut, maka penulis melakukan wawancara dengan dua orang karyawan outsourcing PT. Y di Bank X dari bagian direct tales dan adminitrasi sebagai partisipan. Penulis mewawancarai bagaimana kepuasan kerja mereka sebagai karyawan outsourcing Bank X. Dari wawancara tersebut diperoleh data bahwa ada beberapa aspek dari kepuasan kerja yang dirasakan puas dan tidak puas oleh masing-masing partisipan. Disamping itu ada beberapa aspek yang dirasakan sama oleh kedua partisipan sebagai puas dan tidak puas.
Dengan gambaran yang diperoleh tersebut diharapkan PT. Y sebagai perusahaan jasa outsourcing, Bank X sebagai pengguna jasa maupun karyawan outsourcing tersebut dapat saling mcmberikan masukkan yang konstruktif bagi kelangsungan kerjasama yang saling menguntungkan diantara ketiganya. Secara umum hasil dan penulisan ini juga memberikan wawasan kepada pemerhati maupun praktisi organisasi untuk memahami lebih jauh fenomena outsourcing yang sedang menjadi trend saat ini."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T38448
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emanuel Taru Guritna
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>