Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 142326 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tiktik Martika
"ABSTRAK
Tujuan penelitian inl adalah untuk mengetahul apakah tampilan iklan cetak vertical split
lebih berpengaruh dibandingkan tampilan iklan cetak dominan kata dan tampilan iklan
cetak dominan gambar terhadap brand awareness. Pemlllhan pokok permasalahan
dilandasi oleh perbedaan pendapat dari 3 orang ahli perlklanan mengenal bentuk tampilan
iklan cetak yang seperti apakah yang lebih efektif menyampalkan pesan bagi produk
kosmetik perawatan. Menurut Wright (1977) iklan cetak yang lebih menekankan unsur
gambar mampu membuat calon pembeli mengenali produk dengan cepat, sementara
Norris (1984) berpendapat bahwa pesan iklan cetak yang lebih banyak disampaikan
dengan kata-kata dapat membuat orang yang membaca mengetahui apa yang dijual oleh
suatu produk, sedangkan Darmon & Laroche (1991) mengatakan bahwa iklan cetak lebih
efektif Jlka dibuat dalam bentuk yang menonjolkan kedua unsumya (kata-gambar) dengan
proporsional dan berlaku bagi semua macam produk.
Wlelalul metode accidental sampling, subyek sebanyak 90 orang (45 laki-laki dan 45
perenripuan) dengan usia subyek berkisar antara 14-19 tahun dillbatkan sebagal sampel
penelitian. Data mengenai brand awareness diperoleh melalui skor brand recall yang diuji
dengan Brand Recall Test. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh ketiga varlasi tampilan
iklan cetak terhadap brand awareness dilakukan pengujian dengan F Test. Anallsa
terhadap data pendukung lalnnya dilakukan dengan prosentase.
Hasil utama penelitian Ini yaitu tampilan iklan cetak vertical split tidak lebih berpengaruh
dibandingkan tampilan iklan cetak dominan kata dan tampilan iklan cetak dominan gambar
terhadap brand awewess. Hasil lain yang diperoleh yaitu kelompok subyek yang disajikan
iklan cetak dengan tampilan dominan kata memperoleh skor rata-rata me-reea// yang
lebih tinggi dibandingkan kelompok subyek yang disajikan Iklan cetak dengan tampilan
vertical split dan tampilan Iklan cetak dominan gambar. Sedangkan kelompok subyek
yang disajikan iklan cetak dengan tampilan dominan gambar memperoleh skor rata-rata
vne-recall yang lebih rendah dibandingkan kelompok subyek yang disajikan iklan cetak
dengan tampilan dominan kata dan vertical split. Dari penelitian ini diketahui pula bahwa informasi yang diletakkan pada bagian kanan-atas dan kanan-bawah dari halaman kertas
lebih banyak diingat oleh pembaca. Selain letak, Informasi yang dibuat dalam ukuran leblh
besar dibandlngkan Informasi lalnnya ternyata lebih mudah diingat oleh pembaca.
Penelitian inl menunjukkan has!! yang berbeda dengan pendapat Darmon dan Laroche
(1991). Ternyata Iklan cetak dengan tampilan vertical split belum tentu akan lebih baik
dibandingkan iklan cetak dengan tampilan dominan gambar dan domlnan kata dalam
menyampaikan pesan bagi semua macam produk. Saran yang dapat diberikan melalul
penelitian ini adalah apablla ingin melakukan penelitian serupa petlu kiranya
dipertimbangkan untuk dllakukan penyetaraan kemampuan/keblasaan tertentu yang
dimlliki oleh setiap orang dalam melihat/membaca suatu iWan cetak (terbiasa leblh
memllih melihat unsur gambar atau unsur kata) sebelum ditetapkan sebagal sampel
penelitian. Bilamana ingin mengetahui iebih jauh tentang brand awareness seseorang
dalam menerlma iklan cetak, lebih baik kiranya diiakukan pembandlngan antara hasil tes
brand recall dan hasil tes brand recognition secara bersamaan pada saat itu juga."
1999
S2435
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arichi Christika Lorery
"ABSTRAK
Pengalaman belanja tidak hanya hadir melalui produk yang ditawarkan. Atmosfer
juga berperan penting dalam menghadirkan pengalaman. Atmosfer toko tercipta
dari kontrol dan penataan elemen desain di dalamnya. Lalu muncul pertanyaan,
apakah format permanen yang hadir dari sebuah event ritel dapat menghasilkan
pengalaman yang relatif sama? Pembahasan dilakukan melalui literatur dan kasus
tentang bagaimana elemen desain berpengaruh terhadap terbentuknya pengalaman
ruang. Perubahan elemen desain akan menghasilkan dampak yang berbeda.
Sebuah event mengandung karakter collative properties yang tidak terdapat dalam
sebuah ritel permanen. Namun ruang ritel permanen hasil dari usaha replika
tersebut memiliki karakter lain yang mampu menghadirkan pengalaman yang baru
bagi konsumennya.

Abstrak
Shopping experiences are not only present through the products which offered.
Atmosphere also plays an important role in bringing the experience. Store
atmosphere created by the design control and arrangement of elements in it. Then
comes the question, whether a permanent format which comes from a retail event
can produce a relatively similar experience? The study based on literature and
cases of how design elements affect experience. Changes of design elements also
produce different effects. An event contain collative properties characters that can
not be imitated by a permanent retail. However, a permanent retail space is the
result of a replica of another character who is able to present a new experience for
consumers."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43203
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Emeralda
"Etalase sebagai elemen arsitektur yang telah menjadi fasad bangunan di sepanjang jalan di kawasan komersial memiliki potensi yang besar untuk dimanfaatkan lebih dari sekadar keperluan bar-window shopping bagi orang yang melihatnya. Karena fungsi utama etalase adalah untuk kegiatan memamerkan (display, exhibif) yaitu untuk memamerkan sesuatu yang ingin diperiihatkan kepada orang banyak atau publik. Kegiatan memamerkan ini diharapkan untuk menjadi tontonan yang dapat dinikmati olah setiap orang yang melalui etalase ini. Pengolahan etalase dapat berperan sebagai karya seni yang dapat dinikmati oleh masyarakat di ruang publik apabila didalamnya terdapat daya tarik universal, misalnya seni, etalase dapat diapresiasikan sebagai sebuah ruang yang mewadahi seni oleh publik. Skripsi ini menjelaskan tentang bagaimana pengolahan etalase yang mewadahi seni tenyata sangat terkait dengan kolaborasi antara elemen pada ruang etalase dan elemen seni, sehingga keberhasilan etalase untuk mewadahi seni dapat tercapai apabila elemen-elemen seni hadir sebagai sebuah keutuhan pada ruang tersebut. Apabila ini telah tercapai. maka etalase dapat memberikan kontribusi yang positif untuk seni yang ditempalkan pada ruang komersial publik"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S48625
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noor Fajrina
"Ruang belanja terbentuk oleh display dan perilaku belanja. Display sebagai bagian dari arsitektur ritel merupakan sarana yang menghubungkan antara penjual dan pembeli. Dalam hal ini display bukan hanya berupa produk yang ditata dan diperlihatkan dalam ruang belanja namun sebagai satu kesatuan ruang yang membentuk fungsi tersendiri. Display dialami melalui perjalanan belanja. Perjalanan belanja akan menjadi berbeda apabila dilakukan dalam keluarga secara bersama karena setiap anggota keluarga yaitu, anak, ibu, dan ayah memiliki variasi dalam perilaku belanja. Hal yang menjadi pembahasan di sini adalah apabila kegiatan belanja dilakukan oleh keluarga secara bersama serta hubungannya dengan display pada ruang belanja dalam mewadahi kegiatan tersebut. Dalam melihat bagaimana display dialami oleh anggota keluarga, dilakukan pengamatan terhadap perjalanan belanja keluarga secara keseluruhan dan pengamatan terhadap display sebagai sarana interaksi yang dialami dalam belanja bersama. Hasil yang didapat adalah berupa gambaran mengenai gagasan ruang belanja keluarga yang dapat mewadahi kegiatan belanja keluarga secara bersama.

Shopping space is formed by display and shopping behavior. Display as a part of retail architecture is a means of connecting sellers and buyers. In this case, the display is not just a product that is organized and displayed in shopping space but as a unity of space that creates particular function. Display is experienced through a shopping journey. Shopping journey would be different when it is perfomed together by a family together because each member of the family have variations in their shopping behavior. This study discusses how shopping activities are performed together by a family and its relationship with the display in shopping space where these activities happen. In looking at how the display is experienced by family members, the methods are through observations on a family shopping journey as a whole and observations on the display as a means of interaction that might occur during shopping activities. The study results are the description of the idea of family shopping space that can accommodate a family shopping experience."
Jakarta: Universitas Indonesia, 2012
S42458
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pegler, Martin M.
New York: Fairchild Books, 2012
659.157 PEG v
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Syavira Ashila
"Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan ritel berusaha untuk mempertahankan citra toko dari masing-masing perusahaan. Salah satunya adalah perusahaan di bidang automotif dimana kendaraan menjadi salah satu sarana yang dibutuhkan oleh setiap orang dalam memenuhi kebutuhannya. Agar kendaraan tetap bisa dipakai untuk jangka panjang, pastinya memerlukan pergantian perlengkapan-perlengkapan seperti oli. Karena itu, para perusahaan ritel khususnya di bidang automotif sangat peduli dengan bagaimana cara mempertahankan citra toko agar pelanggan dapat melakukan repurchase intention.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana pengaruh store image dengan repurchase intention serta dimensi manakah yang paling kuat dari store image untuk mempengaruhi repurchase intention. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil contoh studi kasus salah satu ritel automotif yaitu Shop & Drive dengan produknya yaitu oli Shell dikarenakan oli Shell banyak diminati oleh konsumen di Shop & Drive. Kemudian penelitian ini melibatkan 100 responden yang sudah pernah membeli oli Shell di Shop & Drive Jakarta.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan berjenis kuantitatif eksplanatif. Pengambilan sampel menggunakan metode random sampling. Model penelitian ini diuji menggunakan SPSS 22. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dan positif antara citra toko (store image) dengan minat membeli kembali (repurchase intention).

Business competition is getting tougher to made a retail company strives to maintain the image of the store of the respective companies. One is in the field of automotive where the vehicle into one of the means needed by everyone to meet their needs. So that the vehicle can still be used for the long term, certainly require replacement vessels such as oil. Therefore, the retail companies, especially in the automotive field are very concerned with how to maintain the image of the store so that customers can perform repurchase intention.
The aim of this study was to determine the influence of store image to repurchase intention and which is the most powerful dimensions of store image to influence the repurchase intention. In this study, researchers took a sample of case studies, namely the automotive retail Shop & Drive with a product that is because Shell oil is high demand by consumers in the Shop & Drive. Then, this study involved 100 respondents who have ever purchased a Shell oil in the Shop & Drive Jakarta.
This study used a quantitative method with an explanatory quantitative manifold. Sampling using random sampling method. The research model was tested using SPSS 22. The results of this study indicate that there is a significant and positive influence between store image with repurchase intention.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cincinnati, Ohio: ST Publications, 2000
725.21 INS s II
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Retail Reporting Corporation, 1989
R 641.81 SUC
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Sharima
"Visual merchandising merupakan aspek penting pada ruang ritel fesyen dan juga salah satu cara agar calon pengunjung dapat melihat identitas dari suatu brand. Salah satu cara untuk menunjukannya adalah dengan menggunakan window display toko. Didalam skripsi ini guna untuk dapat memberikan informasi baru untuk pembaca tentang bagaimana pentingnya keterikatan antara calon pengunjung dan window display dan juga untuk mengetahui seberapa berpengaruh kaitan antara locomotion dan elemen desain window display untuk membantu membuat pengunjung terikat kepada toko. Skripsi ini bertujun untuk mengetahui keterhubungan locomotion, manipulasi ruang, dan desain pada area window display dan bagaimana prinsip locomotion dapat memicu keterikatan konsumen dengan window display. Dengan studi kasus pada toko X di Osaka, Jepang dan toko Y, di Singapura yang sama - sama menerapkan mekanisme locomotion yang diterapkan dengan cara yang berbeda.

Visual merchandising is an important aspect of the fashion retail space and also one way for potential visitors to see the identity of a brand. One way to show it is to use store window displays. In this thesis, in order to provide new information for readers about how important the attachment between prospective visitors and window displays and also to know how influential the relationship between locomotion and the window display design elements to help make visitors tied to the store. This thesis aims to find out the locomotion connectivity, space manipulation, and design elements in the window display area and how the locomotion principle can trigger consumer to attach with the window displays. With a case study on store X in Osaka, Japan and store Y, in Singapore who are equally applying locomotion mechanisms that are applied in different ways."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Maria Radeningsih
"Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kuasi eksperimen dengan 2 group design - posttest only dimana penelitian dilakukan pada 2 kelompok yaitu kelompok eksperimen (KE) dan kelompok kontrol (KK). Masing-masing kelompok terdiri dari 36 siswa kelas 2 SMUN 109. Pada kedua kelompok ini diberikan 8 lembaran iklan yang sama hanya saja wajah sang model yang berbeda. Pada KE diberikan materi iklan dengan menggunakan selebriti sedangkan pada KK diberikan materi iklan dengan tidak menggunakan selebriti.. Penyeleksian selebriti dilakukan dengan menggunakan Q rating.
Pengukuran brand awareness berdasarkan brand recall test - jenis free recall yang diperkenalkan oleh Rositter & Percy. Subyek diminta untuk menyebutkan kembali jenis produk, merek, headline atau slogan dan ilustrasi iklan yang baru saja. Teknik analisa data yang digunakan adalah dengan membandingkan t test kedua kelompok.
Hasil penelitian ini diperoleh bahwa penggunaan selebriti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap brand awareness pada konsumen remaja. Hal ini terbukti dengan nilai t=2,170, p=0,03 (p< 0,05). Dari keempat aspek yang direcall ternyata nilai skor recall merek & headline memberikan kontribusi yang besar pada hasil ini. Terbukti dengan nilai t =2,740 p=0,008 (p<0,05) untuk skor recall merek sedangkan nilai t untuk recall headline t=3,452 p=0,001 (p<0,05). Dari hasil ini dapat disimpulkan penggunaan selebriti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap recall merek dan headline.

The research use Queasy Experimental research type with 2 groups design - posttest only. Respondent is divided into 2 groups which are experimental group (KE) and control group (KK). Each group consists of 36 respondents; they are students of SMUN 109 grade 2. All respondents in each group receive 8 print ads. The stimulus which is used in both groups almost the same, the differences only the face of the model. Experimental group is given print ads that use celebrity where control group is given print ads which use non celebrity. The selection of celebrity is using Q rating.
Brand recall test - free recall which is introduced by Rositter and Percy is used to measure the brand awareness. Respondent is asked to recall the product type, brand name, headline or tagline and illustration of each ad that has been seen. T test is used to analyze the data by comparing the mean score of both groups.
The result of this research that celebrity endorsement does impact the brand awareness significantly for teen consumers. This is proven by value of t=2,170, p=0,03 (p< 0,05). Based on 4 aspects which are measured, score of brand name and headline recall have given big contribution for this result with t =2,740 p=0,008 (p<0,05) for brand name recall and t value for headline recall is t=3,452 p=0,001 (p<0,05). We can conclude that celebrity endorsement does impact to brand name recall and headline.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>