Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22682 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Johnnie Susanto
1984
S2364
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggara Haidi Abdurachman
"Media sosial telah menjadi platform untuk mengkampanyekan gerakan tertentu dari komunitas dan organisasi. Kesehatan mental adalah salah satu topik hangat yang sering dibahas melalui berbagai strategi teks dan gambar. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pendekatan visual dan tekstual akun Instagram lokal Indonesia dan internasional masing-masing organisasi kesehatan mental, UISehatMental dan mentalhealth.q, melalui analisis kualitatif. Penelitian sebelumnya telah membahas efek media sosial terhadap kesehatan mental dan menggunakan umpan media sosial sebagai sarana untuk mendeteksi masalah kesehatan mental. Namun, media sosial bukan hanya tempat pengguna memposting konten tetapi juga tempat pengguna mengonsumsi postingan yang dibuat oleh orang atau organisasi lain. Penelitian ini mengumpulkan data dari dua akun Instagram organisasi Indonesia dan internasional, masing-masing UISehatMental dan mentalhealth.q, yang menyebarkan kesadaran tentang kesehatan mental yang kemudian dianalisis dengan analisis wacana kritis dan tata bahasa visual untuk memahami berbagai strategi yang digunakan oleh akun tersebut. Penelitian menemukan bahwa akun organisasi lokal menggunakan register dan bentuk teks yang lebih kasual dalam kontennya, yaitu afirmasi dan ajakan bertindak, dan secara keseluruhan menciptakan lingkungan yang ramah di feed mereka. Sebaliknya, akun internasional menggunakan register dan eksposisi yang lebih formal, yang menciptakan lingkungan formal dan lugas dalam menyampaikan pesan mereka. Temuan ini menyiratkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dalam wacana sosial tentang kesehatan mental antara Indonesia dan dunia internasional.

Social media has become a platform to campaign certain movements from communities and organizations. Mental health is one of the hot topics that are often discussed through a variety of strategies of text and images. This research aims to compare the visual and textual approach of local Indonesian and international Instagram accounts of mental health organizations, UISehatMental and mentalhealth.q respectively, through a qualitative analysis. Previous research have discussed the effects of social media towards mental health and using social media feed as a means to detect mental health issues. However, social media is not only a place where users post contents but also a place where users consume posts made by other people or organizations. This research collects data from two Instagram accounts of Indonesian and international organizations, UISehatMental and mentalhealth.q respectively, which spread awareness regarding mental health that are then analyzed with critical discourse analysis and visual grammar to understand the different strategies used by the accounts. The research found that the local organization account use more casual registers and text forms in their contents, namely affirmations and call to action, and overall create a friendly environment in their feed. On the contrary, the international account uses more formal registers and expositions, which create a formal and straightforward environment in conveying their message. The findings imply that there is a significant difference in social discourse when it comes to mental health between Indonesia and the international world. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yustinus Semiun
Yogyakarta: Kanisius, 2006
616.890 092 YUS k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Zakiah Daradjat
Jakarta: Haji Mas Agung , 1991
131.3 ZAK i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Soemartanto Soemanto
Depok: Universitas Indonesia, 1989
S2382
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emylia M Arifin
Depok: Universitas Indonesia, 1987
S2398
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ani Rakhmaningrum
"Pandemi COVID-19 memberikan dampak psikologis pada individu di seluruh level usia termasuk remaja. Di masa ini remaja rentan mengalami distres psikologi yang kemudian dapat berdampak buruk pada kondisi kesehatan mentalnya. Dengan sumber distres yang tidak terhindarkan di masa pandemi ini, kajian untuk melihat faktor protektif yang dapat bertindak sebagai buffer hubungan distres psikologi dengan kesehatan mental remaja dirasa perlu untuk dilakukan. Salah satu faktor yang diduga berperan dalam hal ini adalah resiliensi. Penelitian ini melihat peran resiliensi terhadap hubungan antara distres psikologi dan kesehatan mental pada remaja. Penelitian ini merupakan menggunakan desain korelasional dan kuantitatif dengan teknik non probability sampling dengan target partisipan adalah remaja berusia 11-19 tahun. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner untuk mengukur kesehatan mental (Mental Health Continuum - Short Form), distres psikologi (K10), dan resiliensi (Resilience Scale – 14) secara onlinemelalui google form dengan jumlah sampel yang didapatkan sebanyak 390 orang. Hasil analisis multiple regression menunjukkan bahwa distres psikologi dan resiliensi memiliki sumbangan sebesar 40,5 persen terhadap kesehatan mental remaja setelah mengontrol jenis kelamin, usia, dan domisili. Analisis moderasi menggunakan PROCESS menemukan bahwa resiliensi secara signifikan memoderasi hubungan antara distres psikologi dengan kesehatan mental pada remaja (t = 2,038 dan p = < 0,05).

The COVID-19 outbreak has psychological impact on individuals at all ages including adolescents. At this very time, adolescents are prone to experiencing psychological distress which has a negative impact on their mental health. With a potential source of stress that cannot be avoided during this pandemic, a study to look at protective factors that can act as a buffer for the relationship between psychological distress and adolescent mental health during this pandemic is deemed necessary. One factor presumed to play a role is resilience. The aim of this study is to look at the role of resilience in the relationship between psychological distress and mental health in adolescents. This research uses correlational and quantitative design with non-probability sampling techniques, the target participants are adolescents aged 11-19 years. The research was conducted by distributing questionnaires to assess mental health (Mental Health Continuum - Short Form), psychological distress (K10), and resilience (Resilience Scale - 14) via google form and obtained 390 samples. Multiple regression analysis showed that psychological distress and resilience contributed 40,5 percent to adolescent mental health after controlling for gender, age, and domicile. Moderation analysis using PROCESS found that resilience significantly moderated the relationship between psychological distress and mental health in adolescents (t = 2.038 and p = <0.05)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shahnaz Nurrizki Effendie
"Kesehatan mental lansia merupakan masalah yang tersebar luas. Anak-anak dengan orang tua yang sakit mental cenderung memiliki lebih banyak masalah daripada mereka yang memiliki dua orang tua yang sehat - karena baik transmisi genetik maupun gangguan kehidupan keluarga berhubungan dengan penyakit tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati hubungan antara kesehatan mental orang tua dan dampaknya terhadap kemampuan kognitif anak menggunakan data dari Indonesian Families The Live Survey (IFLS) gelombang kelima yang dirilis pada tahun 2014/2015 dan berfokus pada sampel anak-anak berusia 7-14 tahun bersekolah dan menjawab tes kognitif dalam kuesioner IFLS 5
dengan menggunakan metode OLS. Studi ini menemukan ada skor tes kognitif yang lebih rendah di antara anak-anak yang orang tuanya mengalami tekanan psikologis tingkat tinggi (skor skala CES-D 10). Dengan kata lain, kesehatan mental orang tua dipastikan berdampak pada kognisi anak di Indonesia. Selain itu, kesehatan mental orang tua bukan satu-satunya faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan kognitif anak, karakteristik anak, karakteristik orang tua dan rumah tangga, serta karakteristik lingkungan seperti usia anak, daerah tempat tinggal, jam sekolah, tempat tinggal pulau, kognitif ayah. , ibu kognitif, dan sekolah.

The mental health of the elderly is a widespread problem. Children with mentally ill parents tend to have more problems than those with two healthy parents - because both genetic transmission and disorders of family life are associated with the disease. This This study aims to observe the relationship between the mental health of parents and their impact on children's cognitive abilities using data from the fifth wave of Indonesian Families The Live Survey (IFLS) was released in 2014/2015 and focuses on a sample of children aged 7-14 years attending school and answering cognitive tests in the IFLS 5 questionnaire by using the OLS method. The study found there were lower cognitive test scores among children whose parents experience high levels of psychological distress (CES-D scale score of 10). In other words, the mental health of parents is confirmed for impact on children's cognition in Indonesia. Furthermore, parents Mental health is not the only factor that can affect children's cognitive abilities, children characteristics, characteristics of parents and households, and the environment characteristics such as the child's age, area of ​​residence, school hours, island residence, cognitive father, cognitive mother, and school."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>