Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140584 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gregorius Bram Rastadi
Depok: Universitas Indonesia, 1995
S2318
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Donna Maulana
"Penelitian ini membahas tahap proses pelaksanaan rehabilitasi sosial terhadap anak jalanan di Social Development Center for Street Children (SDC) Bambu Apus dan juga faktor penghambat pelaksanaan rehabilitasi sosial di Social Development Center for Street Children (SDC) Bambu Apus. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian deskriptif.
Hasil penelitian menggambarkan proses rehabilitasi sosial, meliputi tahapan pendekatan awal, assessment, rencana intervensi, pelaksanaan intervensi, pemulangan (reintegrasi), terminasi, dan juga monitoring, serta faktor penghambat pelaksanaan rehabilitasi sosial.

This research discusses the stages of the social rehabilitation process in Social Development Center for Street Children (SDC) Bambu Apus and also factors inhibiting during the implementation of social rehabilitation at the Social Development Center for Street Children (SDC) Bambu Apus. This study used a qualitative approach with descriptive research method.
The research results illustrate the social rehabilitation process, covering the early stages of the approach, assessment, intervention plan, the implementation of the intervention, repatriation (reintegration), termination, and also monitoring, as well as factors inhibiting the implementation of social rehabilitation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S47587
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Regina Marni
"Tesis ini membahas outcomes dari program pelayanan anak jalanan yang diadakan oleh P3SA. Tujuannya untuk mengetahui efek yang terjadi pada klien setelah selesai dari program. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi outcomes berbasis individu dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Dari hasil penelitian diketahui bahwa program cukup berhasil dalam meningkatkan motivasi informan supaya tidak lagi bekerja di jalanan namun program gagal dalam mengubah perilaku negatif informan. Peneliti menyarankan perlunya diadakan bimbingan lanjut secara rutin kepada klien dengan riwayat permasalahan keluarga dan tekanan psikologis karena rentan kembali ke jalanan dan meningkatkan kegiatan pendampingan sebagai salah satu cara mengungkap perilaku negative klien yang akan menjadi dasar dalam melakukan intervensi yang diberikan.

This thesis discusses the outcomes of street children service program that held by SDC. The purpose of this study is to determine its effect on the client after the program. This research is individual outcomes evaluation research using qualitative descriptive methods. Research results revealed that the program is quite successful in increasing the motivation of informants to not return to work on the street, but the program failed in changes negative behavior informant. The researcher suggests the need for further guidance is routinely held to clients with a history of family problems and psychological because they vulnerable to back on the street and increase mentoring activities as a way to uncover the client?s negative behavior which then becomes the basis for intervention is given."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T36075
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clara R.P. Ajisuksmo
"Akibat kemiskinan orang tua, anak harus berada di jalan atau bekerja untuk ikut membantu menunjang ekonomi keluarga. Sebagai konsekuensi, anak harus meninggalkan bangku sekolah. Padahal, menurut pasal 28 dari Konvensi Hak Anak (KHA) pendidikan merupakan salah satu hak anak yang harus dipenuhi, dan negara wajib untuk memfasilitasi pemenuhan hak tersebut melalui penyelenggaraan program pendidikan dasar wajib bagi semua anak tanpa kecuali secara cuma cuma. Pendidikan luar sekolah merupakan program pendidikan alternatif, yang ditujukan agar anak jalanan dan pekerja anak tetap dapat memenuhi hak mereka akan pendidikan. Penelitian ini ditujukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penting yang harus diperhatikan dalam merancang dan melaksanakan program pendidikan luar sekolah bagi anak yang putus sekolah, seperti anak jalanan dan pekerja anak. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihan bagi para tutor yang mendampingi pekerja anak dan anak jalanan melalui program pendidikan luar sekolah yang dilaksanakan. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, dilakukan FGD dan wawancara mendalam kepada pendiri, staf dan pengurus LSM penyelenggara program pendidikan luar sekolah bagi anak jalanan dan pekerja anak, para tutor yang mendampingi kegiatan belajar anak, dan anak jalanan serta pekerja anak yang mendapat manfaat langsung dari program pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan oleh LSM.

Due to poverty, children have to be on the street or involve in child labour to support the families? economy to survive. As a consequence, children have to drop their school activities out. Refering to article 28 of the Convention of The Rights of The Children (CRC) children have the right to education and the states party recognizes to achieving this right by providing primary education compulsory and available free on the basis to equal opportunity. Non formal education is an alternative education for street children and working children, intended for them to fulfill their right to education. The aim of this study is to identify important factors that are essential for designing and implementing educational program for out-of school children, such as street children and working children. In addition, this study is intended to identify training needs for tutors who facilitate street children and working children in their non formal education program. In order to achieve the research objectives, series of FGDs and in depth interviews with staff of NGO working with out-of school children, tutors who facilitate children?s learning processes, and street children and working children as the beneficiaries of the non-formal education program implemented by the NGO."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yogie Permana
"Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif evaluatif. Fokus penelitian ini adalah untuk melihat efektifikatas pemberian bantuan terhadap pemenuhan hak dasar anak jalanan dengan mengevaluasi capaian program. Evaluasi yang digunakan adalah evaluasi Sumatif, dimana capaian-capaian yang telah dicapai selama berjalannya program di sesuaikan dengan indikator-indikator capaian program. Populasi yang di pilih adalah penerima manfaat PKS-Anjal di Yayasan Uswatun Hasanah pada term 2010/2011 dengan sampel sebanyak 48 responden. Dari empat dimensi capaian, yang berhasil diberikan dalam memenuhi hak dasar anak jalanan adalah dimensi peningkatan potensi diri dan kreativitas anak dan aksesibilitas pelayanan sosial dasar.

This research is to evaluate quantitatively the effects of a social welfare program. It focuses on the effectiveness of services delivery upon the fulfillment of the rights of street children by evaluating the achievement of the program. Evaluation focuses on the resulted from the achievements during the implementation of the program which referred to its expected result indicators. The population of the research is final beneficiaries of "Social Welfare Program for Street Children" at Yayasan Uswatun Hasanah period 2010/2011 involving 48 respondents. There are four expected result indicators. Two out of four dimension, the basic social service access and increase of child self-potency and creativity, have been successfully delivered while the two others have not been accommodated optimally."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Esra Devi Tarida
"ABSTRAK
Anak jalanan usia remaja merupakan kelompok yang rentan terhadap perilaku
berisiko. Akan tetapi jika mereka matang secara emosional, mereka akan mampu
mengendalikan emosi dan perilakunya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
gambaran kematangan emosional anak jalanan usia remaja. Desain penelitian ini
menggunakan deskriptif kategorik dengan pendekatan cross sectional. Sampel
diambil dengan teknik consecutive sampling dari beberapa rumah singgah di
Jakarta Timur, berjumlah 97 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini adalah skala kematangan emosi yang dibuat oleh Rizki (2011). Hasil penelitian
ini menunjukkan sebagian besar anak jalanan memiliki kematangan emosional
sedang (67%). Rekomendasi bagi perawat komunitas yaitu memperhatikan aspek
kematangan emosional anak jalanan saat pemberian asuhan promosi perilaku
hidup sehat.

ABSTRAK
Street adolescents are vulnerable to risky behavior. But if they are emotionally
mature, they will be able to control their emotions and behavior.This study used a
descriptive categorical design with cross sectional approach. Samples were taken
with consecutive sampling technique from several shelters in East Jakarta, totaling
97 people. This instruments used in this study is emotional maturity scale
constructed by Rizki (2011). The results showed the majority of street children
have emotional maturity moderate (67%). Recommendation for community
nurses is considering aspects of emotional maturity street children in the
promotion of healthy behaviors."
2016
S63149
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maydian Werdiastuti
"Pendidikan yang diberikan kepada anak jalanan merupakan pendidikan non formal yang diselenggarakan secara terorganisasi. Pendidikan tersebut membekali anak dengan pengetahuan dan keterampilan. Pendidikan ini penting diberikan, karena untuk menambah wawasan berpikir anak-anak jalanan yang masih bersekolah dan membantu pengembangan intelektual anak-anak jalanan yang terpaksa putus sekolah. Namun demikian, timbul suatu permasalahan "apakah kebutuhan pendidikan yang dirasakan oleh anak-anak jalanan tersebut dapat terpenuhi melalui program pendidikan jalanan?" Untuk dapat menjawab permasalahan tersebut diperlukan suatu penelitian yang mendalam. Oleh karenanya, penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan kebutuhan pendidikan yang dirasakan oleh anak jalanan terutama yang berkaitan dengan materi pelajaran dan metode belajar. Penelitian ini bersifat kualitatif yang berupaya mendiskripsikan kebutuhan pendidikan anak jalanan putus sekolah, khususnya anak jalanan yang bekerja sebagai pengamen. Penelitian dilakukan di Yayasan Mitra Masyarakat Kota yang berlokasi di daerah Cipinang Kebembem, Jakarta Timur.
Hasil penelitian tersebut adalah:
1. Sasaran penelitian membutuhkan materi pelajaran pengalaman materi berhitung, pendidikan agama, informasi cara menabung di Bank (Aspek Kognitif); materi pendidikan olahraga bela diri (Aspek Afektif); dan pengembangan keterampilan bermain musik, menyanyi, menggambar (Aspek Psikomotor).
2. Sasaran penelitian menginginkan materi pelajaran diberikan dengan menggunakan metode belajar simulasi dan karyawisata.
3. Sasaran penelitian membutuhkan pembimbing yang memiliki kualifikasi di bidangnya, terutama pendidikan agama dan keterampilan menggambar. Mereka juga membutuhkan sarana belajar berupa meja, alat dan bahan keterampilan yang relatif murah dan mudah diperoleh, serta pengadaan perpustakaan. Suasana belajar yang tenang sangat membutuhkan agar konsentrasi belajar mereka tidak pecah.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini adalah program pendidikan jalanan belum dapat memenuhi kebutuhan pendidikan anak jalanan, karena penyelenggaraannya belum sepenuhnya dapat ditunjang oleh komponen-komponen pendidikan yang dapat mendukung keberhasilan proses belajar mengajar. Dengan demikian, rekomendasi yang dapat diusulkan adalah (1) materi pelajaran harus disesuaikan dengan kemampuan daya tangkap anak; (2) metode belajar harus lebih banyak unsur bermain; (3) peningkatan kerjasama dengan organisasi dan pergauluan tinggi; (4) melanjutkan penelitian yang berkaitan dengan pendidikan anak jalanan oleh orang-orang atau lembaga-lembaga yang berminat melakukannya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T9917
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Jaya Ali
"Penelitian ini bertujuan untuk menggali bagaimanakah perlindungan HAM dalam Penanganan terhadap anak jalanan di Kota Tangerang ; Apakah hambatanhambatan yang dijumpai dalam penanganan anak jalanan ; dan bagaimanakah upaya menanggulangi hambatan-hambatannya.
Penelitian ini memakai metode pendekatan kualitatif yang diuraikan secara deskriptif. Dengan demikian penelitian ini menekankan pada data primer yang diperoleh melalui wawancara mendalam dan pengamatan, disamping menggunakan data sekunder melalui studi kepustakaan.Penelitian ini dilakukan di Kantor Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah Daerah Kota Tangerang, Yayasan Rumah Singgah Anak Langit, Yayasan Rumah singah Baitul Ummi, Departemen Sosial RI, pcrpustakaan UI, CS IS, Balitbang HAM Departemen Hukum dan HAM RI, Pusat Pengembangan Pelayanan Sosial Khusus Anak Jalanan (SDC) Bambu Apus. Berdasarkan studi pustaka, akan digambarkan perkembangan Konsep HAM dalam perlindungan terhadap anak. peraturan perundang-undangan mengenai perlindungan anak dalam hukum positif nasional dan hukum positif internasional.
Berdasarkan penelitian lapangan diperoleh penemuan mengenai pelaksanaan Penanganan terhadap anak jalanan di Kantor Pemberdayaan Masyarakat, Yayasan Rumah Singgah Anak Langit, Yayasan Rumah Singgah Baitul Ummi dan Pusat Pengembangan Pelayanan Sosial khusus Anak Jalanan (SDC) Bambu Apus. Lebih lanjut, dari penelitian lapangan, diketahui bahwa dalam prakteknya penanganan terhadap anak jalanan pada Yayasan Rumah Singgah Anak Langit dan Yayasan Rumah Singgah Baitul Ummi sudah ada penanganannya walaupun belum seperti yang diharapkan sedangkan penanganan terhadap anak jalanan oleh Pemerintah Kota Tangerang yakni Kantor Pemberdayaan Masyarakat hampir dikatakan belum ada model penanganannya. Hal ini disebabkan oleh beberapa hambatan sumber daya manusia, kesadaran aparatur Pemerintah Daerah serta dana. Oleh karena itu Pemerintah Daerah Kota Tangerang harus melakukan pengaturan perlindungan dalam penanganan anak jalanan dalam satu kesatuan secara komprehensif dan lengkap ; meningkatkan kesadaran aparatur Pemerintah Daerah dan Yayasan Rumah Singgah akan pentingnya penanganan anak jalanan sehagai generasi penerus bangsa ; serta membentuk sebuah lembaga untuk penanganan anak jalanan disamping meningkatkan parlisipasi masyarakat dengan pemberdayaan masyarakat dalam kerangka penanganan terhadap anak-anak jalanan.

The research aimed to study human right protection for street children in Tangerang city. This includes some obstacles found when handling street children and how to solve them.
This is a sociological research that used descriptive-qualitative approach_ Thus this research has emphasis on primary data obtained from thorough interview and observation; while the secondary data was mainly taken from literature study. The research took place at the state government office for society empowerment in Tangerang city, shelter house of Yayasan Anak Langit (foundation for street children), shelter house of Baitul Ummi, Social department Republic of Indonesia, Universitas Indonesia Iibrary, CSIS (Centre Strategic for International Studies), Research and Development for Human Rights of Department of law and Human Rights Republic of Indonesia, Centre of Development for Street Children (SDC) of Bambu Apus.
Results from the literature study described the implementation of concept of Human Right in regard to protection of children, as well as conventional regulations of children protection in the context of national and international positive law.
Based on field research, it was found that implementation of handling of street children was carried by the state government office for society empowerment in Tangerang city, shelter house of Yayasan Anak Langit (foundation -for street children), shelter house of Baitul Ummi, and center of development for street children.(SDC) Bambu Apus. This finding has further suggested that, in practice, handling of street children has already managed by Yayasan Anak Langit and Baitul Ummi, even though it was less satisfactory than it was expected. Meanwhile, handling of street children by Government of Tangerang City has not yet have standard procedure. It was because of some obstacles in human recourses, awareness of local government agencies and limited fund.
For reasons stated above, Government of Tangerang city should have regulation of protection in handling street children comprehensively and completely; to increase awareness of government agencies and foundation house shelter about the importance of handling street children as the next generation of this nation. It also important to develop an institution that handle street children and increase community participation by community endeavor in handling street children."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T20701
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
JHHP 2 (2) 2004
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Angelia Rachma Dewi
"Latar Belakang: Anak jalanan yang jumlahnya terus meningkat, merupakan kelompok berisiko tinggi terhadap berbagai masalah sosial dan kesehatan, namun belum ada informasi tentang pengetahuan, sikap, dan perilaku mereka yang berisiko penularan HIV/AIDS.
Tujuan: Mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap terhadap HIV/AIDS, serta perilaku berisiko tinggi penularan HIV/AIDS dan faktor yang memengaruhinya pada anak jalanan usia remaja di Jakarta.
Metode: Studi kuantitatif (kuesioner yang divalidasi) dan kualitatif (wawancara, focus group discussion, dan observasi) terhadap 100 subjek usia 10-18 tahun yang dipilih secara konsekutif. Analisis statistik menggunakan analisis bivariat (uji kai kuadrat atau uji Fischer) dan multivariat (uji regresi logistik).
Hasil: Sebagian besar (85%) subjek memiliki tingkat pengetahuan dan sikap yang masih kurang terhadap HIV/AIDS, 35% subjek belum pernah mendengar istilah HIV/AIDS. Tingkat pendidikan dan status ekonomi keluarga merupakan faktor yang memengaruhi pengetahuan dan sikap terhadap HIV/AIDS. Perilaku risiko tinggi penularan HIV/AIDS melibatkan 27% subjek, risiko sedang 18% subjek, risiko rendah 55% subjek. Sebanyak 17% subjek pernah berhubungan seksual (82,4% tidak pernah menggunakan kondom), 58% perokok; 45% peminum alkohol, 26% pengguna obat-obatan terlarang. Prostitusi dan homoseksualitas juga didapatkan pada anak jalanan. Usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, lama bekerja, jumlah jam kerja, tempat tinggal, frekuensi bertemu orangtua kandung, dan sumber informasi utama merupakan faktor yang memengaruhi tingkat perilaku risiko tinggi.
Simpulan: Anak jalanan memiliki tingkat pengetahuan dan sikap yang kurang terhadap HIV/AIDS serta banyak terlibat perilaku berisiko tinggi, sehingga membutuhkan penanganan yang komprehensif dan multidisiplin.

Background: Street children are increasing and highly vulnerable to many social and health problems, but very little is known about their knowledge, attitudes, and behavior related to HIV/AIDS transmission.
Objectives: To identify level of knowledge, attitudes, and high-risk behavior related to HIV/AIDS transmission among adolescent street children in Jakarta and its related factors.
Methods: Quantitative (validated questionnaire) and qualitative (in-depth interview, focus group discussion, and observation) study were conducted among 100 participants aged 10-18 years old which were recruited consecutively. Statistical analysis was done using bivariate (Chi-square or Fischer tests) and multivariate (logistic regression) analysis.
Results: Most participants (85%) had low knowledge about HIV/AIDS and 35% subjects never heard about HIV/AIDS. Low education level and low socio-economic status increased likelihood of having low knowledge about HIV/AIDS. High-risk behaviors were engaged by 27% participants, moderate risk 18%, low risk 55% participants. Seventeen percent subjects were sexually experienced (82,4% never use condom), 58% smokers, 45% alcohol drinkers, and 26% drug abusers. Prostitution and homosexuality were also prevalent among street children. Factors that increased the likelihood of displaying risky behavior were being male, older age, low education level, being street children more than 5 years, working on the street more than 35 hours a week, living on the street, less contact with parents, and having friend as major source of information.
Conclusions: Street children had low knowledge and attitude toward HIV/AIDS and high engagement on high-risk behavior, thus require comprehensive and multidisciplinary approaches.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>