Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 163275 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1983
S4467
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahadi Pradana
"ABSTRAK
Lirik-lirik lagu K-Pop merupakan salah satu medium untuk menyebarkan dan melanggengkan budaya patriarki. Studi-studi sebelumnya telah membahas mengenai patriarki dalam budaya musik populer seperti musik rock, rock and roll, pop, musik Indonesia, dan juga K-Pop. Penelitian ini melihat pada bagaimana penggemar lagu K-Pop di Indonesia memaknai lirik-lirik lagu K-Pop yang berisi nilai-nilai patriarki lewat terjemahan lirik lagu terkait. Berangkat dari konsep Stuart Hall 1991 mengenai situated audiences, artikel ini berargumen bahwa penggemar K-Pop di Indonesia merupakan pembaca yang tersituasi secara hegemonic-dominant pada lirik lagu mengenai perempuan pasif, negotiated pada lirik lagu mengenai perempuan yang melakukan balas dendam pada pacarnya, dan oppositional pada lirik lagu yang merendahkan perempuan secara vulgar, dan bergantung pada struktur makna individu. Temuan artikel ini adalah pembaca memaknai lirik lagu passive women secara hegemonic-dominant, lirik lagu distrust of women secara negotiational, dan lirik lagu derogatory naming and shaming of women dan sexual objectification of women secara oppositional. Artikel ini menerapkan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam dan berfokus pada studi gender karena banyak terdapat pembahasan mengenai reproduksi budaya patriarki dalam industri musik. Peneliti berfokus pada penggemar musik K-Pop di Indonesia.

ABSTRACT
K-Pop lyrics are one of many mediums to perpetuating and spreading patriarchal culture. Previous studies have discussed patriarchy on popular culture music such as rock, rock roll, pop, Indonesian pop, and also K-Pop. This article discussing on how Indonesian K-Pop fans interpreting K-Pop patriarchal lyrics based on the translation. Using Stuart Hall rsquo;s 1991 situated audiences concept, this article argue that K-Pop fans interpreting with hegemonic-dominant toward the lyrics implying passive women, negotiated toward the lyrics about a woman who took revenge againts her boyfriend, dan oppositional toward the lyrics that are sexually degrading to women depends on their meaning structures. This article rsquo;s findings are readers interpret lyrics about passive women with hegemonic-dominant, lyrics about distrust of women with negotiational, and lyrics about derogatory naming and shaming of women with oppositional. This study is written based on qualitative approach with in-depth interview to collects data, and focused mainly on gender studies due to many discussion about reproduction of patriarchal culture on music industry and also on Indonesian K-Pop fans. "
2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
R. Ayu Siti Fatimah
"Setelah menganalisis lirik-lirik lagu di tahun 1945-1955, maka didapat kesimpulan sebagai berikut :
Lagu-lagu di zaman perjuangan kebanyakan diciptakan oleh mereka yang turut berjuang untuk mengobarkan semangat. Walaupun kalimatnya sederhana dan pendek-pendek, namun para komponis mencoba menampilkan keserasian antara lirik dan nadanya. Hal ini berarti bahwa hubungan kata-kata dan nada-nadanya saling menguntungkan.
Lagu-lagu tersebut sekaligus merupakan rekaman perjuangan pada waktu itu. Pemilihan kata, pemakaian me_tafor-metafor, gaya Bahasa, dan citra-citra mengisahken kejadian yang berlaku pada saat itu. Lagu-lagu mars yang diciptakan kebanyakan mengandung optimisme, dan me_mang itulah yang dibutuhkan.
Keadaan tersebut sangat berlainan dengan penciptaan lagu masa kini. Pencipta lagu sekarang tidak dituntut untuk membuat lagu-lagu semangat. Lagu-lagu mars kurang mendapat perhatian lagi. Mereka kebanyakan mencipta..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1984
S10749
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zetty Karyati
"Citraan adalah sarana yang digunakan sastrawan untuk membentuk citra melalui media bahasa. Citraan yang terdapat dalam karya sastra dapat dibagi atas tujuh jenis, yaitu citraan penglihatan, citraan pendengaran, citraan penciuman, citraan pencecapan, citraan perabaan, citraan gerak, dan citraan pikiran.
Dalam menuliskan lirik-lirik lagunya, EGA banyak menggunakan citraan gerak. Citraan gerak menjadikan gambaran lebih hidup dan dinamis. Dengan citraan jenis ini EGA mengajak pembaca untuk seakan-akan turut menyaksikan suatu gerakan. Selain citraan gerak, citraan yang juga banyak dipakai adalah citraan pikiran. Citraan pikiran merangsang pembaca untuk berpikir lebih dalam untuk menafsirkannya.
Lirik lagu-lagu yang dipilih penulis sebagai sampel adalah yang terhimpun dalam album Cinta Sebening Embun. Salah satu alasan pemilihan album tersebut adalah karena lirik lagu-lagu yang terdapat dalam album tersebut merupakan lirik lagu-lagu yang berasal dari ketiga belas album terdahulu. Dengan demikian, diharapkan dapat mewakili keseluruhan karya Ebiet G. Ade."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S11338
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raisha Sastri Utami
"Fenomena penggunaan bahasa Inggris yang disisipkan dalam lagu-lagu populer yang berbahasa non-Inggris saat ini sedang menjadi tren di kalangan generasi muda yang berasal dari negara-negara yang bahasa aslinya bukan bahasa Inggris. Fenomena ini juga terjadi di negara Korea dengan genre musik mereka yang disebut K-Pop. Akibat perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi, terutama internet, yang begitu pesat, lagu-lagu K-Pop kemudian menyebar dan dikenal luas oleh publik internasional, termasuk di Indonesia. Penyisipan bahasa Inggris dalam lirik lagu K-Pop tersebut memiliki maksud serta tujuan tertentu yang berhubungan dengan cerminan penyampaian identitas si penyanyi.Penelitian ini mengambil contoh lima lirik lagu K-Pop yang dipopulerkan oleh salah satu grup band Korea, Super Junior, dan menelaahnya dengan metode analisis grammar fungsional dan analisis wacana kritis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penerapan berbagai macam strategi pembentukan identitas (acts of identity) dalam masing-masing lirik lagu yang digunakan untuk menyampaikan representasi wacana identitas tertentu. Fenomena penggunaan bahasa Inggris itu sendiri didorong oleh beberapa latar belakang yang berhubungan dengan hegemoni ideologi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam memahami fenomena hibridisasi bahasa Inggris dengan bahasa lain dalam sebuah teks lagu serta membantu pemahaman wacana identitas serta faktor makro-sosiologi ideologi hegemoni yang melatarbelakanginya.

The phenomena of English usage in non-English songs have become a widespread trend among young generation whose native language is not English. This also happens in Korea and in their respective music genre, called K-Pop. Through the fast development of information and telecommunication technology, especially internet have caused K-Pop songs to spread and be known throughout the world mass, including Indonesia. The use of English in K-Pop popular song has particular purpose and meaning related to the representation of identities of its singer. This research has taken samples from five song's lyrics which are popularized by Super Junior, one of K-Pop boy band from South Korea, and has analyzed them through systemic functional grammar and critical discourse analysis.
The result of the research indicates that there is application of some acts of identity on each lyric which is used to portray different representations of identities. The phenomena of English usage itself have to do with certain backgrounds driven by hegemonic ideology. This research is expected to help people understand the growing phenomena of English hybridization in popular song's lyrics and to make them aware of the discourse of identity and macrosociological factor, such as hegemony of ideology, which underlie them.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S126
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mawuntu, Anshy Marcella Lucia
1987
S17620
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Al Fatih
"ABSTRAK
Alih kode dan campur kode bahasa Inggris dalam lirik lagu telah menjadi tren di kalangan pencipta lagu. Meskipun telah cukup banyak penelitian tentang alih kode dan campur kode dalam komunikasi verbal, namun hanya sedikit yang diketahui tentang bagaimana mereka digunakan dalam bentuk tertulis, khususnya dalam lirik lagu. Penelitian ini bertujuan untuk mengisi kesenjangan tersebut dengan meneliti fenomena alih kode dan campur kode bahasa Inggris dalam lagu-lagu Pop Jepang J-Pop . Penelitian ini berfokus untuk menyelidiki sejauh mana kode-kode bahasa Inggris digunakan dalam lirik lagu J-Pop, dan menyelidiki motif di balik penggunaan tersebut. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa kata, terutama kata benda, adalah kode bahasa Inggris yang paling sering digunakan dalam lagu-lagu J-Pop. Adapun dalam alih kode, kalimat bahasa Inggris yang paling sering digunakan adalah kalimat deklamatif atau kalimat pernyataan. Studi ini juga menemukan bahwa kode bahasa Inggris paling sering digunakan dalam lagu J-Pop sebagai perangkat puitis.

ABSTRACT
English code switching and code mixing in song lyrics have been an increasingly popular trend for songwriters. While there has been quite a number of research on code switching and code mixing in verbal communication, little is known about how they are used in written form, particularly in song lyrics. This study attempts to fill the gap by exploring and describing the recent phenomenon of English code switching and code mixing in J Pop songs. It aims to investigate the extent to which English codes are used in J Pop song lyrics and investigate the motives behind such usage. It was discovered that English words, mainly nouns, were the most frequently used items in J Pop songs. As for code switching, the most frequently used sentences are declamatory sentences. The study also found that English items are most frequently incorporated in J Pop songs as a poetic device."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Herlyana
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bentuk konstruksi hubungan antara lakilaki dan perempuan yang ditampilkan dalam lirik lagu kelompok musik Potret. Bentuk konstruksi hubungan laki-laki dan perempuan seperti apa yang ingin ditampilkan dalam lirik lagu kelompok musik Potret Bagaimana cara mereka menampilkan konstruksi tersebut dalam lirik lagu mereka Benarkah Potret melakukan dekonstruksi terhadap hubungan laki-perempuan yang patriarkis lewat lirik lagunya Dalam ilmu komunikasi, kajian ini termasuk dalam wilayah studi analisa wacana kritis (Critical Discourse Anatysis). Pendekatan analisa wacana {discourse anatysis) adalah sebuah pendekatan yang melihat bahasa sebagai medium untuk berinteraksi dan merepresentasikan gagasan dan ideologi. Salah satu cabang dalam pendekatan ini adalah analisa wacana kritis, atau critical discourse analysis. Pendekatan ini digunakan untuk mengidentifikasikan perspektif yang menekankan pada hubungan antara bahasa dan kekuasaan, dan peran discourse anatysis dalam kritik sosial dan budaya. Di tengah maraknya lagu-lagu Indonesia yang mendukung konstruksi hubungan laki-perempuan yang timpang, Potret dikenal menyajikan bentuk konstruksi hubungan lakilaki dan perempuan yang berbeda lewat lirik lagu-lagunya. Kelompok musik, yang terdiri dari Melly Goeslaw, Anto Hoed dan Arie Ayunir, ini cenderung mempunyai lirik yang menempatkan perempuan dalam posisi superior dan laki-laki dalam posisi inferior. Beberapa lagu yang dianggap peneliti mampu memberikan gambaran tentang perlawanan kelompok musik Potret adalah Terbujuk, Salah, Diam dan Ingin Di Cium. Untuk menganalisa keempat lagu ini digunakan pendekatan analisis tekstual dan intertekstual yang dikembangkan oleh Norman Fairclough. Analisa tekstual dibagi menjadi tiga unsur, yaitu representasi, relasi dan identitas, dengan tujuan mengetahui gagasan yang ditampilkan Potret dalam lirik lagunya. Sementara dalam analisa intertekstual, penelitian ini berusaha melihat hubungan antara kognisi sosial penulis lirik dan teks yang dibuat, didukung dengan kognisi sosial dari konsumen. Metode pengumpulan data primer dengan mengambil lirik lagu-lagu Potret karena penelitian ini mengutamakan analisa pada teks wacana. Metode pengumpulan data sekunder adalah dengan wawancara mendalam dengan penulis lirik, Melly Goeslaw dan beberapa konsumen yang dianggap dapat mewakili sisi anak muda dan tokoh feminis. Metode pengumpulan data sekunder kedua adalah dengan studi kepustakaan. Dari penelitian ini ditemukan sebagian besar dari lirik lagu Potret menggambarkan tokoh perempuan yang penuh percaya diri, menerima kondisi dirinya apa adanya, dan menjadikan itu sebagai kelebihannya untuk mendapatkan yang diinginkan. Sebagian besar lirik lagu Potret, sebaliknya, menggambarkan tokoh laki-laki dengan sifat-sifat yang buruk dan tidak mendapatkan keuntungan apa-apa. Keempat lagu Potret yang diteliti tampak mengangkat kenyataan yang ada dalam keseharian masyarakat Indonesia, terutama di kalangan anak muda. Hanya saja kenyataan ini terkadang tidak muncul, karena adanya batasan-batasan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Dengan pola penyampaian yang sederhana dan gamblang, Melly seakan memaksa publik untuk mengakui bahwa tema-tema yang diangkatnya fenomena perempuan materialistis, perempuan yang mendua, pemberontakan perempuan terhadap penindasan dan kegenitan perempuan masa kini, adalah sebuah realita. Kelebihan lainnya, adalah bahwa Potret menyampaikan melalui kacamata perempuan, sehingga lagu-lagu tersebut tampak mendukung gerakan feminis."
2001
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Devi Wulandari
"Skripsi ini menganalisis secara fonetik kata-kata pinjaman yang terdapat dalam lirik lagu hip hop Rusia. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan deskriptif analisis dengan narasumber penutur asli dan sumber data berupa lirik lagu hip hop Rusia. Hasil penelitian membuktikan bahwa kata-kata pinjaman tetap diperlakukan sesuai dengan kaidah fonetik Rusia.

The Focus of this study is to analyze loan words in lyrics of Russian Hip Hop phonetically. The purpose of this study is to show that loan words in Russian are treated like other Russian words phonetically. The study uses qualitative method and descriptive analysis with a native speaker as the reference and the lyrics of Russian hip hop songs as the data. This research proves that loan words are treated accordance to Russian phonetics.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S15105
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Galuh Bayuardi
"ABSTRAK
Lirik lagu populer merupakan produk budaya populer yang dapat menyampaikan pesan dan gagasan dari penciptanya kepada para penyimak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perkembangan teknologi komunikasi dan bahasa yang terekam dalam lirik lagu populer. Prosedur penelitian yang dilakukan meliputi tahap seleksi dan konfirmasi lagu-lagu yang liriknya akan dikaji, melakukan reading text untuk menemukan teks-teks yang terkait dengan penggunaan alat komunikasi dan bahasa, serta melakukan analisis intertekstual terhadap teks (lirik lagu) yang diambil dari lagu yang berbeda untuk mengamati adanya hubungan antarteks. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa perkembangan teknologi komunikasi dapat ditelusuri melalui lirik-lirik lagu populer Indonesia, mulai dari radio amatir, telepon kabel, radio, pager, telepon seluler dengan pesan teks, jaringan internet hingga media sosial. Perkembangan bahasa sebagai implikasi dari penggunaan teknologi komunikasi ditunjukkan melalui penggunaan bahasa khusus dalam berkomunikasi yang muncul dalam bentuk istilah, kode, ungkapan, dan kosakata baru. Intertekstualitas yang terdapat dalam beberapa lagu-populer menggambarkan adanya kemiripan situasi, yakni proses perkenalan dan hubungan percintaan yang terbangun melalui penggunaan alat dan media komunikasi, serta perasaan yang disebabkan oleh gangguan bunyi alat komunikasi."
Kalimantan: Balai Pelestarian Nilai Budaya Kalimantan Barat, 2018
900 HAN 2:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>