Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 134183 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4494
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustinus Kardiman
"Munculnya media televisi swasta di Indonesia membawa dampak perkembangan di bidang pertelevisian, terutama dalam bentuk persaingan untuk memperebutkan khalayak pemirsanya. Persaingan antar media televisi tersebut, justru membawa dampak positif bagi peningkatan mutu sajian program siarannya dan memberi alternatif pilihan terhadap pares pemirsa.
Persaingan program acara penyajian informasi di antara media televisi di Indonesia, terutama media televisi pemerintah (TVRI) dan media televisi swasta (RCTI), menarik perhatian penulis untuk dijadikan obyek penelitian tesis. Jika kita lihat pada masa sebelum munculnya media televisi swasta, TVRI sangat mendominasi pemberitaan informasi dan merupakan sumber utama informasi. Hal ini dapat dimaklumi karena TVRI sebagai media televisi yang mengemban misi pemerintah.
Yang menarik dalam persaingan tersebut ialah gejala perubahan pola penggunaan media televisi, khususnya di bidang siaran berita dalam negeri. Pemirsa tv dihadapkan pada alternatif pilihan untuk mendapatkan informasi yang berasal dari media TVRI atau RCTI.
Gejala perubahan pola penggunaan media televisi yang berkaitan dengan isi media, pencarian kepuasan (gratifications sought) dan perolehan kepuasan (gratifications obtained) ini merupakan keaktifan khalayak dalam memenuhi kebutuhan informasi. Menurut Blumler, aktivitas khalayak tidaklah lama aktifnya dalam mengkonsumsi media. Levy dan Irlindahl (1984, 1985) mengembangkan temuan Blumler bahwa aktivitas khalayak bervariasi melintasi dimensi temporal, yakni: before, during, dan after exposure terhadap media yang dikonsumsinya.
Bertolak pada permasalahan tersebut di atas, penelitian tesis ini bertujuan menjelaskan secara deskriptif pola penggunaan media, hubungan aktivitas khalayak dengan gratifikasi/kepuasan yang diperolehnya, serta faktor-faktor gratifikasi/kepuasan yang diperoleh khalayak.
Dalam penelitian ini digunakan metode survai. Daftar pertanyaan dikirimkan kepada 350 khalayak sasaran penelitian, yakni: pemirsa televisi yang berusia di atas 17 tahun, minimal berpendidikan sekolah lanjutan atas, dan bertempat tinggal di DKI Jakarta. Dengan petunjuk petugas lapangan (pembantu peneliti) responden mengisi sendiri (self administered) daftar pertanyaan kemudian dikembalikan kepada petugas. Hasil pengumpulan data di lapangan diolah dengan menggunakan peralatan komputer SPSS PC+.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada preferensi terhadap isi media televisi yang ditonton, sebagian besar (95%) responden menyukai acara berita, terutama berita politik. Umumnya responden tidak merencanakan lebih dulu sebelum menonton televisi. Selama menonton, umumnya responden tidak melakukan aktivitas lain, selain menonton. Dan hanya sebagian saja dari responden yang memanfaatkan apa yang telah ditontonnya.
Pada uji signifikansi korelasi dapat dikemukakan bahwa terdapat kecenderungan bahwa tidak ada hubungan antara variabel aktivitas responden (sebelum, selama, sesudah menonton tv! dengan variabel Kepuasan yang diperolehnya (gratifications obtained) melalui acara berita yang ditontonnya (berita politik, ekonomi, dan lingkungan).
Selanjutnya pada tahap analisis faktor atas variabel Kepuasan yang diperoleh (gratifications obtained) menunjukkan bahwa sebagian besar pernyataan pada variabel tersebut mencerminkan factor Gratifications Obtained responden, terutama: pada level kognitif dan afektif."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Paramita Basir
"Sebagai salah satu serial buku yang paling laris, Harry Potter memiliki banyak penggemar, termasuk para penggemar di dunia maya internet. Di dunia ini banyak ditemukan fanfiction, karya-karya fiksi mengenai Harry Potter yang ditulis oleh para penggemar. Dalam dunia fanfiction Harry Potter yang ada, genre yang banyak digemari adalah slash - genre fanfiction yang memasangkan tokoh laki-laki dengan laki-laki lain. Salah satu contoh ceritanya adalah Irresistible Poison yang ditulis oleh Rhysenn. Jika karya ini dibandingkan dengan buku Harry Potter karya J.K. Rowling, maka akan terlihat adanya kesamaan-kesamaan di antara kedua. Akan tetapi ternyata ada pula perubahan-perubahan yang terlihat, terutama dalam bentuk konsep maskulinitas yang terdapat di dalamnya. Dengan menggunakan konsep maskulinitas oleh Peter Lehman, serta formula umum slash fanfiction milik Henry Jenkins, akhirnya ditemukan bahwa kedua karya ini memang memunculkan bentuk maskulinitas yang berbeda, Buku Rowling memunculkan maskulinitas sesuai dengan apa yang telah dikonsepkan oleh Lehman. Tokoh Harry Potter digambarkan sebagai tokoh yang memiliki semua karakteristik maskulin - keberanian, kepahlawanan, kebijaksanaan, dan kepemimpinan -- sehingga ia dianggap maskulin. Tokoh Draco Malfoy sebagai tokoh yang sama sekali tidak memiliki karakteristik maskulin, yang menyebabkan dia dilihat sebagai tidak maskulin. Selain itu, hubungan di antara kedua tokoh ini memiliki sifat protagonis-antagonis tanpa adanya unsur romantis sehingga menguatkan kondisi heteroseksualitas yang juga merupakan karakteristik maskulinitas Lehman. Sementara itu, Irresistible Poison tetap memunculkan Harry sebagai tokoh yang memiliki keempat karakteristik maskulin ini. Walaupun Draco tetap digambarkan tidak memiliki beberapa karakteristik maskulin seperti di buku Rowling, namun ada salah satu karakteristik maskulin yang muncul di dalam diri Draco - keberanian. Yang kemudian menjadi pembeda adalah sifat hubungan kedua tokoh ini yang dikondisikan sebagai homoseksual yang merupakan faktor yang membuat seseorang dianggap tidak maskulin di masyarakat. Kondisi ini menyebabkan Harry dan Draco menjadi tidak bahagia, memasukkan mereka ke dalam keadaan masculine dystopia. Oleh karena itu, fanfiction akhirnya memunculkan suatu bentuk maskulinitas yang berbeda dengan apa yang ada di buku Rowling. Konsep maskulinitas yang baru ini memiliki dasar yang hampir sama dengan maskulinitas konvensional, yaitu bahwa unsur-unsur penokohan tetap dipertahankan - walaupun secara lebih fleksibel daripada sebelumnya - namun unsur seksualitas dirombak menjadi sangat berbeda. Perbedaan konsep maskulinitas kedua karya ini memang bukan merupakan suatu perbedaan yang mempertentangkan dua hal disisi yang berbeda, namun hanya merupakan suatu pergeseran dari apa yang ada. Dengan adanya konsep maskulinitas yang baru ini, kondisi homoseksual hubungan Harry dan Draco menjadi sesuatu yang diterima dan meletakkan mereka di kondisi masculine utopia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S13995
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rowling, J.K., 1965-
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2007
813 ROW h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rowling, J.K., 1965-
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000
813 ROW h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rowling, J.K., 1965-
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama , 2005
813 ROW h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rowling, J.K., 1965-
Jakarta: : Gramedia Pustaka Utama, 2005
813 ROW ht
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rowling, J.K., 1965-
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2001-2006
813 ROW h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rowling, J.K., 1965-
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003
813 ROW h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
813 Row h(2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>