Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 218770 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tati Lies Aryati
"ABSTRAK
Dengan semakin beratnya tantangan dalam pembangunan maka komunikasi makin dibutuhkan kehadirannya, terutama pada masyarakat pedesaan dimana pembangunan pedesaan kurang berhasil. Kelompencapir adalah salah satu usaha agar komunikasi yang diarahkan pada masyarakat pedesaan menjadi lebih efektif. Terdapat ketimpangan informasi yang diarahkan pada masyarakat desa yaitu dimana arus informasi yang gencar tidak diimbangi dengan penyerapan informasi itu sendiri. Hal ini karena tingkat pemilikan media maupun tingkat pendidikan masyarakat desa. relatif rendah. Dengan terbentuknya Kelompencapir sebagai sarana pendukung komunikasi massa, Kelompencapir dapat membantu media massa dalam menyebarluaskan informasi-informasi pembangunan. Seperti halnya media forwn kegiatan-kegiatan Kelompencapir, meliputi kegiatan dengar-baca-lihat dan diskusi. Melalui kegiatan-kegiatan tersebut pesan-pesan atau informasi pembangunan yang telah disebarluaskan media m~ssa diharapkan dapat sampai pada masyarakat desa. Adapun penulisan ini bermaksud melihat sejauh mana efektivitas Kelompencapir sebagai sarana pembantu media massa menyebarluaskan pesan-pesan pembangunan di pedesaan. Apakah kegiatan-kegiatan Kelompencapir tersebut dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan masyarakat desa, dan tidak tahu menjadi tahu mengenai pesanpesan pembangunan. Data dikumpulkan melalui kepustakaan dan metode survai. Dan data yang diperoleh berupa aktifitas anggota dalam kegiatan-kegiatan Kelompencapir serta pengetahuan apa yang mereka peroleh setelah melakukan kegiatan tersebut, dengan mencocokkan pada acara atau siaran pedesaan yang telah diin~entarisir sebelumnya. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik suatu gambaran bahwa efektivitas Kelompencapir sebagai sarana pembantu menyebarluaskan pesan-pesan pembangunan di pedesaan relatif tinggi karena sebagian besar responden melaksanakan kegiatan dengar-baca lihat dan kegiatan diskusi walaupun daya dukung operasional kelompencapir tersebut relatif rendah dalam hal ini meliputi pemilikan media sarana pertemuan dan pendidikan. Dari hasil kegiatan tersebut mereka mendapatkan pengetahuan mengenai pesan-pesan pembangunan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurcholish Madjid
Jakarta: Paramadina, 2000
297.31 NUR p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Grafika Kita, 1988
305.5 KEL
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kanti W. Walujo
Jakarta: Direktorat Publikasi Ditjen Pembinan Pers Dan Grafika Departemen Penerangan, 1994
791.538 Wal p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ratri Andamari
"ABSTRAK
Setelah penghapusan iklan pada TVRI, salah satu alternatif pembiayaan produksi jatuh pada penerimaan bantuan yang berbentuk paket acara seperti sinetron yang disponsori oleh pihak penyandang dana. Sebagai konsekuensinya, sinetron tersebut harus memenuhi keinginan pihak penyandang dana, seperti menyampaikan pesan yang menjadi misi pihak penyandang dana. Namun disamping itu TV sebagai sarana hiburan masyarakat tetap harus mengikuti kehendak pemirsanya. Jadi pesan tersebut harus dikemas dengan baik, agar tidak ada kesan menggurui dan membosankan. Penelitian ini berusaha menggambarkan bagaimana pesan pesan itu dikemas, dengan cara menganalisis isi pesan. Peneliti menetapkan Sinetron Jendela Rumah Kita dan Sinetron Keluarga Rakhmat sebagai sampel, Selain itu pula, peneliti mengadakan penelitian survey terhadap 25 orang responden pemirsa kedua sinetron yang diambil secara acak, untuk menunjang hasil penelitian analisis isi ini. Unit pengukuran penelitian analisis isi ini adalah pesan-pesan sosial, sedangkan unit pengamatannya adalah keseluruhan adegan-adegan yang terdapat dalam kedua sinetron, yang berisi pesan-pesan sosial. Ternyata hasil analisis isi pesan-pesan sosial dari kedua sinetron menunjukkan bahwa pesan-pesan sosial itu di kemas dengan baik oleh pihak produksi, dengan indikator sebagai berikut; adegan-adegan yang berisi pesan-pesan sosial dalam kedua sinetron dirasakan tidak mengganggu menjenuhkan pemirsanya, walau mereka sadar ada pesan yang diselipkan. Jadi pemirsa merasa tetap terhibur dengan adegan yang ditampilkan, sekaligus menerima pesan-pesan sosialnya; waktu yang digunakan untuk menyampaikan pesan dalam suatu adegan tidak panjang (sesuai kemampuan seseorang mendengar dengan baik), bentuk pesan yang banyak dipakai adalah pesan verbal, dan jenis pesan yang banyak disampaikan dalam kedua kelompok sinetron adalah jenis pesan tentang Penanganan Hasalah Sosial Anak. Selain itu, tokoh yang ditampilkan sebagai penyampai pesan adalah tokoh yang juga disukai oleh pemirsanya."
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Purnomo
"Penelitian ini berawal dari rintisan program pemerintah tentang penempatan Sarjana Penggerak Pembanguan Pedesaan (SP-3) di pedesaan. Menurut Buku Pedoman Umum SP-3 (1993:49), sejak Pelita IV sampai sekarang ini, pemerintah telah menerjunkan 4700 Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan. Misi utama para sarjana penggerak pembangunan adalah memberikan perhatian pada pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia di pedesaan. Dalam kaitan tersebut, para sarjana diharapkan mampu melakukan berbagai usaha pembaruan dan pembangunan, antara lain menciptakan lapangan kerja, memberi penyuluhan, mengadakan pendidikan dan pelatihan dibidang industri rumah tangga, pemasaran hasil pertanian, perikanan, peternakan dan sebagainya.
Untuk menjadi tenaga pelaksana pembangunan yang baik, dibutuhkan dua persyaratan, yaitu persyaratan teknis dan persyaratan non teknis (Martaniah, 1992). Persyaratan teknis adalah kemampuan dan keterampilan selaku tenaga yang produktif, sedangkan persyaratan non teknis adalah sikap mental yang sesuai dengan proses pembangunan. Koentjaraningrat (1974-:43) menyatakan bahwa sikap mental yang sesuai dengan pembangunan adalah memiliki kebutuhan berprestasi (need for achivement), kemandirian, percaya pada diri sendiri, disiplin dan bertanggung jawab. Tiap-tiap individu memiliki perbedaan dalam kebutuhan untuk berprestasi, sikap, kepercayaan, perasaan dan nilai-nilai dalam melakukan tugas pekerjaan (Krecth, 1964).
Sikap merupakan salah satu variabel intra individual yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Fishbein (1975) menyebutkan bahwa sikap merupakan anteseden perilaku, sikap berhubungan dengan intensi terjadinya perilaku. Atkinson (1984) juga menyebutkan bahwa tingkat aspirasi merupakan salah satu variabel yang dapat mempengaruhi perilaku se seorang. Tingkat aspirasi didefinisikan sebagai standar harapan yang ingin dicapai individu dalam melakukan tugas pekerjaan.
Robbins (1992) mengemukakan bahwa peramalan keberhasilan dapat juga diperoleh berdasar hubungan antara kebutuhan berprestasi dengan unjuk perilaku keberhasilan. motivasi berprestasi merupakan dorongan berperilaku untuk mencapai tingkat kesempurnaan dalam melakukan tugas pekerjaan. Dari kajian teori tersebut di atas, maka sikap, tingkat aspirasi dan motivasi berprestasi berhubungan dengan unjuk perilaku (self actualized) keberhasilan dalam suatu tugas pekerjaan.
Berdasar keterangan tersebut di atas, diajukan 2 hipotesis mayor dan 8 hipotesis minor yang akan diuji kebenarannya pada 45 Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan yang sedang melaksanakan tugasnya. Hipotesis mayor 1 berbunyi . Sikap SP-3 terhadap pelatihan, sikap terhadap monitoring, evaluasi dan supervisi (manes), tingkat aspirasi dan motivasi berprestasi secara signifikan berhubungan positif dengan keberhasilan dalam aspek kewiraswastaan. Hipotesis minor 1 berbunyi : sikap SP-3 terhadap pelatihan secara signifikan berhubungan positif dengan keberhasilan dalam aspek kewiraswastaan. Hipotesis minor 2 adalah sikap SP-3 terhadap monitoring, evaluasi dan, supervisi secara signifikan berhubungan positif dengan keberhasilan dalam aspek kewiraswastaan. Hipotesis minor 3 berbunyi tingkat aspirasi SP-3 secara signifikan bsrhubungan positif dengan keberhasilan dalam aspek keberhasilan dan hipotesis minor 4 berbunyi motivasi berprestasi SP-3 secara signifikan berhubungan positif dengan keberhasilan dalam aspek kewiaraswastaan.
Adapun hipotesis mayor 2 berbunyi sikap SP-3 terhadap pelatihan, sikap terhadap monitoring, evaluasi dan supervisi, tingkat aspirasi dan motivasi berprestasi secara signifikan .berhubungan positif dengan keberhasilan dalam aspek penggerak masyarakat. Hipotesis minor 5 dirumuskan sebagai berikut : sikap SP-3 terhadap pelatihan secara signifikan berhubungan positif dengan keberhasilan dalam aspek penggerak masyarakat. Hipotesis minor 6 berbunyi sikap SP-3 terhadap monitoring, evaluasi dan supervisi secara signifikan berhubungan positif dengan keberhasilan dalam aspek penggerak masyarakat. Hipotesis minor 7 berbunyi tingkat aspirasi SP-3 secara signifikan dan berhubungan positif dengan keberhasilan dalam aspek penggerak masyarakat dan hipotesis 8 berbunyi motivasi berprestasi SP-3 secara signifikan berhubungan positif dengan keberhasilan dalam aspek penggerak masyarakat.
Berdasar hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa kedua hipotesis mayor dan 8 hipotesis minor yang diajukan, ditolak kebenarannya, dengan demikian sikap terhadap pelatiban, sikap terhadap monitoring, evaluasi atau supervisi, tingkat aspirasi dan motivasi berprestasi tidak cukup memberikan prediksi terhadap keberhasilan SP-3 dalam usaha pengembangan sumber daya manusia di pedesaan. Hal tersebut disebabkab karena ada kemungkinan dalam pelaksanaan pelatihan yang menyangkut materi pelatihan atau praktek pelatihan kurang sesuai dengan tugas lapangan, demikian juga pelaksanaan monitoring, evaluasi dan supervisi. Rendahnya tingkat aspirasi para sarjana atau motivasi berprestasi mereka, juga akan berpengaruh terhadap keberhasailannya dalam pelaksanaan tugasnya. Bagi peneliti yang lain disarankan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut, mengenai variabel-variabel individual Para sarjana dalam memprediksi keberhasilannya dalam usaha mengembangkan sumber daya manusia di pedesaan, khususnya keberhasilan dalam aspek kewiraswastaan dan aspek penggerak masyarakat."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1997
T5503
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jakarta: Bina Rena Pariwara, 1999
307.141 2 PEM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hutasoit, Ina Rohana
"Keadaan masyarakat Indonesia sebagai masyarakat
negara berkembang masih dihadapkan dengan berbagai masalah,
diantaranya masalah kesehatan. Departemen Kesehatan RI
sebagai instansi yang berwenang terhadap masalah ini,
berusaha mengatasinya dengan mengadakan penyuluhan di
berbagai media massa dengan tu juan khusus yaitu peningkatan
kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam
bidang kesehatan. Salah satu media massa yang dipergunakan adalah
televisi (TV), karena TV mempunyai fungsi-fungsi yang rnernbuat media ini lebih efektif sebagai sarana penyebaran
pesan-pesan kesehatan, antara lain rnelalui acara sinetron.
TVRI adalah badan siaran rnilik pemerintah, yang
tidak menayangkan iklan bagi surnber dananya melainkan
hanya mernperoleh dana dari iuran televisi dan subsidi dari
APBN, sehingga menyebabkan adanya keterbatasan dana
untuk produksi dan siarannya . Namun demikian TVRI didukung
oleh keunggulan jangkauannya yang luas sebesar 900. ooo km
persegi untuk seluruh wilayah Indonesia. Dengan ยท kondisikondisi
tadi , maka oleh Departemen Kesehatan RI, TVRI
dipilih sebaga i media untuk penayangan sinetron dengan
pesan-pesan kesehatan, atmaha pen anaan produksi sinetron
ini diperoleh dari Depatemen Kesehatan RI.
Sinetron seba,gai acara. hiburan yang disisipi pesan
pendidikan kesehatan, memerlukan alur cerita yang terpadu
agar tidak iari dari fungsi utamanya dimana , sinetron
adalah sebagai acara hiburan. Dengan pendekatan e ntereducation
maka disajikan sebuah cerita engenai kehidupan
keluarga dokter muda, yaitu melalui cerita sinetron seri
Sartika.
Penelitian ini berusaha menggambarkan bagaimana
pesan-pesan kesehatan ini dikemas, dengan melakukan metode
penelitian analisis isi pesan. Dari analisis isi yang
dilakukan terhadap pesan-pesan kesehatan dalam sinetron
Sartika periode Agustus 1989 sampai dengan Pebruari"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S4078
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>