Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152864 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aris Azhari Gunawan
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2010
S3556
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Masyitha Muis
"Latar Belakang dan Tujuan :
Pemadam kebakaran merupakan sumber daya manusia. Mereka senantiasa dihadapkan dengan berbagai masalah, seperti beban kerja kerja kualitatif dan kuantitatif, tanggung jawab tugas, dan sebagainya. Semua masalah ini dapat merupakan stresor kerja yang akan berdampak pada kesehatan jiwa pemadam kebakaran. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara stresor kerja dengan psikopatologi di kalangan pemadam kebakaran.
Metode :
Penelitian ini menggunakan disain studi potong lintang (cross sectional) terhadap 175 subjek penelitian yang terdiri dari petugas pemadam kebakaran. Analisis dilakukan dengan cara analisis bivariat, dilanjutkan dengan analisis multivariate regresi.
Hasil dan kesimpulan :
Stresor pada petugas pemadam kebakaran didominasi oleh beban kualitatif dan tanggung jawab. Prevalensi psikopatologi pada petugas pemadam kebakaran adalah 29,7 %. Ada hubungan bermakna antara beberapa faktor karakteristik subjek dan lifestyle (OR 3,36 - 8,69). Juga terdapat hubungan yang bermakna antara stresor kerja dengan psikopatologi (OR.2,70 - 16,45). Pada analisis multivariate, stresor kerja yang ada hubungan bermakna dengan psikopatologi adalah stresor tanggung jawab. Karakteristik subjek dan lifestyle yang ada hubungan bermakna dengan psikopatologi adalah variabel pangkat/golongan dan kebiasaan rekreasi.
Analysis of the Relationship between Occupational Stressors and Psychopathology of Fire Fighters in East Jakarta
Background and Objectives:
Fire fighters are human resources. They are often confronted with many problems such as qualitative overload, quantitative overload, job responsibilities, and contaminated risk. All of the problems are occupational stressors which result in mental health of fire fighters. The purpose of this study is to find the relationship between occupational stress and psychopathology among fire fighters in East Jakarta.
Methods:
This study design was a cross sectional design with a sample of 175 subjects. Collected data was processed using bivariate analysis and multivariate analysis.
Results and Conclusions:
Stressors of fire fighters were dominated by qualitative overload and job responsibility. Prevalence of psychopathology on fire fighters are 29,7 %. There were significant relationship between many factors of subject characteristics and lifestyle with psychopathology (OR 3,36 - 8,69). A significant relationship between occupational stress with psychopathology was also found in this study (OR.2,70 -16,45). By multivariate analysis, responsibility stressor was the only occupational stress which has significant relationship to psychopathology. Subject characteristic and lifestyle with significant relationship to psychopathology was stratum in the work place and recreation.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2003
T11291
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Ricky Pratama
"Pemadam kebakaran memiliki tanggung jawab dalam penanganan kebakaran di kota ataupun kabupaten. Upaya penanganan meliputi pencegahan, pemadaman, penyelamatan, dan pembinaan masyarakat terkait dengan penanganan kebakaran tersebut. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, petugas pemadam seringkali berhadapan dengan berbagai bahaya yang memiliki risiko cedera bahkan fatality yang cukup tinggi. Kasus kebakaran yang ditangani, khususnya dalam upaya pemadaman dan penyelamatan korban yang terjebak kebakaran, memiliki berbagai bahaya seperti terbakar, tertimpa reruntuhan bangunan yang terbakar, menghirup asap hasil pembakaran tidak sempurna, bahkan terkena ledakan. Selain itu, kondisi sosial yang terdapat di dalam lingkungan pekerjaan juga memiliki potensi menjadi bagian dari bahaya psikososial yang memapar petugas pemadam kebakaran.
Tujuan umum pada penelitian ini adalah mendapatkan gambaran bahaya psikososial dan stres kerja, serta mengetahui faktor-faktor bahaya psikososial dan hubungan bahaya psikososial tersebut dengan stres kerja pada petugas pemadam kebakaran Kota Depok pada tahun 2012.
Berdasarkan hasil yang ditemukan dalam penelitian ini, kesimpulan yang dapat diambil adalah Sebanyak 23,21% petugas pemadam kebakaran Kota Depok terkena stres berat, 73,21% terkena stres sedang, dan 3,57% terkena stres ringan, Sebanyak 66,1% petugas pemadam kebakaran Kota Depok menyatakan bahwa pekerjaannya saat ini memiliki beban kerja yang berat, 46,4% menyatakan pekerjaannya saat ini tergolong berbahaya, 42,9% menyatakan aspek keselamatan kerja pada pekerjaan ini tidak memadai, 46,4% menyatakan aspek peran di organisasi pada pekerjaan ini tidak memadai, 62,5% menilai pekerjaan ini memiliki sistem pengembangan karir yang tidak memadai, 39,3% memiliki masalah terkait hubungan interpersonal di tempat kerja, dan 76,8% menyatakan tidak puas dengan gaji yang diterimanya saat ini dan Terdapat hubungan yang tidak signifikan antara variabel beban kerja, bahaya kerja, keselamatan kerja, peran di organisasi, pengembangan karir, hubungan interpersonal, dan kepuasan kerja dengan kejadian stres berat."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andini Pratiwi
"Stres kerja merupakan respon tubuh yang disebabkan oleh tekanan pada pekerjaan yang dapat menimbulkan perubahan pada kesehatan fisik dan mental pekerja. Pemadam kebakaran dinilai sebagai pekerjaan yang mengalami tekanan tinggi karena harus bekerja secara cepat dan selalu siaga dalam situasi krisis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan hubungan antara faktor determinan yang meliputi usia, status pernikahan, pendidikan, masa kerja, tipe kepribadian, dan kepercayaan diri dengan stres kerja pada petugas pemadam kebakaran. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dan menggunakan alat pengumpul data berupa kuesioner. Sampel pada penelitian ini yaitu seluruh petugas pemadam kebakaran Jakarta Barat Sektor Palmerah dengan melibatkan 56 responden. Uji statistik untuk melihat hubungan antar-variabel menggunakan Uji Korelasi Gamma, Uji Chi Square, dan Uji t Independent.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden mengalami stres tinggi. Hasil uji statistik tidak menunjukkan adanya hubungan antara usia, status pernikahan, pendidikan, masa kerja dan tipe kepribadian dengan stres kerja. Namun terdapat hubungan yang kuat antara kepercayaan diri dengan stres kerja yang bepola negatif, artinya semakin tinggi kepercayaan diri maka semakin rendah stres kerja. Untuk mengurangi stres kerja pada pemadam kebakaran perlu adanya kesadaran untuk mengenali stres dan strategi yang tepat untuk mengendalikan stressor pekerjaan.

Work stress is the bodys response in consequence of stress related work which can cause changes in the worker 39s physical and mental health. Firefighters are rated as high pressure jobs because they have to work quickly and are always alert in crisis situations. The purpose of this study is to explain the relationship between determinant factors that include age, marital status, education, work period, personality type, and confidence with work stress on firefighters. This research use cross sectional design and data collecting tool in the form of questionnaire. The sample in this research is all firefighters of West Jakarta Palmerah Sector involving 56 respondents. Statistical test to see the relationship between variables using Gamma Correlation Test, Chi Square Test, and Independent T Test.
The result showed most of respondents experienced high stress. The results of statistical tests did not show any relationship between age, marital status, education, work period and personality type with work stress. However there is a strong relationship between confidence with work stress which is negative pattern, means the higher the confidence the lower the work stress. To reduce work stress on firefighting needs to be aware to recognize stress and the right strategy to control job stressor.Key words work stress, firefighters, determinant factors "
Depok: Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Nurul Haq
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran tingkat stres kerja dan faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat stres kerja pada petugas pemadam kebakaran di Suku Dinas Penanggulan Kebakaran dan Penyelamatan Kecamatan Matraman. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif dengan design penelitian cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Suku Dinas Penanggulan Kebakaran dan Penyelamatan Kecamatan Matraman pada Maret – Juni 2020. Besaran sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 53 responden. Variabel dependen dari penelitian ini adalah stres kerja dan variabel independen dari penelitian ini adalah beban kerja, desain kerja, jadwal kerja, peran dalam organisasi, pengembangan karir, hubungan interpersonal, dan home-work interface. Pengambilan data primer dilakukan dengan pengisian kuesioner COPSOQ untuk faktor psikososial dan PSS untuk stres kerja dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 31 petugas pemadam (58,5%) mengalami stres sedang. Terdapat hubungan yang bermakna antara beban kerja dengan stres kerja (p = 0,019), ada antara hubungan interpersonal dengan stres kerja (p = 0,004), tidak ada hubungan antara desain kerja dengan stres kerja (p = 0,070), tidak ada hubungan antara jadwal kerja dengan stres kerja (p = 0,501), tidak ada hubungan antara peran dalam organisasi dengan stres kerja (p = 0,948), tidak ada hubungan antara pengembangan karir dengan stres kerja (p = 0,983), tidak ada hubungan antara home-work interface dengan stres kerja (p = 0,683). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa beban kerja dan hubungan interpersonal merupakan faktor-faktor yang berhubungan dengan stres kerja pada petugas pemadam di Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kecamatan Matraman.

This study aimed to determine the factors related to work stress among firefighters. This study is a cross-sectional study with quantative and qualitative methods. The sample in this study were 53 firefighters. The dependent variabel is work stress and the independent variabels are workload, work design, work schedule, role in organization, career development, interpersonal relationship at work, and home-work interface. The instrument used in this study are Copenhagen Psychosocial Questionnaire III (COPSOQ III), Perceive Stress Scale (PSS) and interview. The findings revealed, 58,5% firefighters experienced moderate stress. While the variables that related to work stress are workload (p = 0,019) and interpersonal relationship at work (p = 0,004). The variables that not related to work stress are work design (p = 0,070), work schedule (p = 0,501), role in organization (p = 0,948), career development (p = 0,983), and home-work interface (p = 0,683). The study therefore concludes that workload and interpersonal relationship at work are the factors related to work stress in firefighters."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Sholeh
"Tesis ini bertujuan untuk menguji hubungan antara aspek-aspek dari kecerdasan emosional, itsar (altruism), dan spiritualitas dengan kepuasan kerja. Pada penelitian ini variable independent (IV) berjumlah 15 dan kepuasan kerja sebagai dependent variable (DV). Dengan teknik sampel total, diperoleh sampel sebanyak 66 orang guru yang bekerja di Sekolah Dwi Matra. Data penelitian diolah dengan metode regresi linear berganda dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil dan kesimpulan penelitian ini membuktikan bahwa ada hubungan antara aspek-aspek kecerdasan emosional, itsar (altruism), dan spiritualitas dengan kepuasan kerja (r=0,577) namun tidak signifikan (sig 0,090). Nilai R2 dari seluruh varabel yang diujikan sebesar 0,333 atau setara dengan 33 %. Aspek self awareness merupakan satusatunya variabel bebas yang terbukti berkorelasi positif dengan kepuasan kerja (sig.0.039, R2 : 0,130). Aspek ini perlu menjadi prioritas jika akan dilakukan intervensi kepuasan kerja pada guru di Sekolah Dwi Matra.

This thesis aims to examine the relationship between aspects of emotional intelligence, itsar (altruism), and spirituality with job satisfaction. In this study, the independent variable (IV) amounted to 15 and job satisfaction as the dependent variable (DV). With this technique the total sample, obtained a sample of 66 teachers who work at Sekolah Dwi Matra,Jakarta. The research data were processed by the method of multiple linear regression with a significance level of 0.05. Results and conclusions of this study prove that there is a relationship between aspects of emotional intelligence, itsar (altruism), and spirituality with job satisfaction (r = 0.577) but not significant (sig .090). R2 values of all tested variable of 0.333, equivalent to 33%. Aspects of self-awareness is the only independent variables that proved to be positively correlated with job satisfaction (sig.0.039, R2: 0.130). This aspect needs to be a priority if the intervention will be conducted on teacher job satisfaction at Sekolah Dwi Matra."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T29665
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hellen Citra Dewi
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran psychological well-being pada petugas pemadam kebakaran di Jakarta. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan pengumpulan data melalui kuesioner. Penelitian ini menggunakan alat ukur Ryff’s Scale of Psychological Well-Being yang telah diadaptasi oleh kelompok payung penelitian Psychological Well-Being 2012. Pengolahan data yang diperoleh dilakukan dengan menggunakan teknik statistik deskriptif. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 200 petugas pemadam kebakaran dari lima wilayah di Jakarta. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa skor mean psychological well-being petugas pemadam kebakaran di Jakarta tergolong tinggi.

This research aims to describe the psychological well-being of firefighters in Jakarta. The approach of this research is a quantitative approach by collecting data through questionnaires. This research uses Ryff’s Psychological Well-Being Scale, which is adopted from previous research by a research team of psychological well-being in 2012. The data is analyzed using descriptive statistic technique. Research participants are 200 firefighters from five regions in Jakarta. The results shows that the mean score of psychological well-being of firefighters in Jakarta is high. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S45267
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"
"
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
S2030
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mayang Kamila Nuraini
"Petugas pemadam kebakaran (damkar) bekerja selama 24 jam untuk melayani masyarakat yang membutuhkan pertolongan untuk operasi kebakaran, operasi penyelamatan orang di darat/air/ketinggian, evakuasi hewan liar, edukasi pencegahan kebakaran di masyarakat, serta pengujian mutu dan investigasi kebakaran. Agregat pekerja berisiko terkena health hazards, damkar yang memiliki waktu kerja dan waktu istirahat yang tak menentu membuat pekerja rentan mengalami kualitas tidur buruk dan berakibat pada kejadian kelelahan. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara kualitas tidur dan kelelahan pada petugas Sudin Damkar Jakarta Timur. Variabel kualitas tidur diukur menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), sedangkan variabel kelelahan diukur menggunakan kuesioner Subjective Self Rating Test (SSRT). Penelitian menggunakan metode kuantitatif analitik dengan desain penelitian cross-sectional, terdapat 60 responden sebagai subjek penelitian dengan pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Hasil analisis univariat menggunakan uji proporsi distribusi frekuensi menunjukkan 61,7% responden memiliki kualitas tidur buruk serta 80% mengalami kelelahan tingkat ringan. Hasil analisis bivariat menggunakan Somers’d menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara kualitas tidur dan kelelahan pada petugas Sudin Damkar Jakarta Timur (p = 0,004) dengan kualitas tidur baik akan menurunkan tingkat kelelahan (dyx = +0,259). Hasil penelitian ini digunakan sebagai dasar bagi perawat komunitas pekerja dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan untuk memberikan intervensi kesehatan bagi pekerja agar memiliki kualitas tidur baik sehingga dapat mengurangi kejadian kelelahan yang dapat memberikan efek negatif bagi pekerja.

Firefighters work for 24 hours a day to serve people who need help with fire operations, ground/water/high-altitude rescue operations, wild animals evacuations, fire prevention education, and quality testing and fire investigations. Workers are at risk of health hazards, firefighters who have irregular working and resting time make workers vulnerable to poor sleep quality and leads to increased fatigue. The result of this study aimed to identify the association between sleep quality and fatigue among East Jakarta Fire and Rescue sub-Department Officers. Sleep quality variables were measured using the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) questionnaire, while fatigue variables were measured using the Subjective Self Rating Test (SSRT) questionnaire. The research design used analytical quantitative methods with cross-sectional, there were 60 people as respondents who selected using purposive sampling technique. Univariate analysis using frequency distribution tests showed that 61.7% of respondents had poor sleep quality and 80% experienced mild fatigue. Bivariate analysis using somers'd showed that there is a significant relationship between sleep quality and fatigue among East Jakarta Fire Department Officers (p = 0.004), which good sleep quality decreasing fatigue (dyx = +0.259). The results of this study are used as a basis for community nurses to improve their knowledge and skills to provide health interventions for workers with sleep quality so that they can reduce the incidence of fatigue that can have negative effects on workers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisah Suci Yanti
"Penelitian ini dilakukan pada petugas pemadam kebakaran yang memiliki aktivitas berisiko mengalami stres kerja dan kelelahan kerja. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kelelahan kerja dan stres dengan melihat faktor risiko fisik dan psikososial. Penelitian dilakukan pada 80 orang petugas pemadam kebakaran dan tenaga administrasi dengan menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan melakukan observasi, pengisian kuisioner, melakukan pengujian aktivasi enzim amylase dalam saliva dengan alat Cocorometer (Nipro Cocoro), pengukuran waktu reaksi dengan aplikasi smartphone Sleep 2 Peak (S2P), dan pengukuran tanda vital tubuh seperti suhu tubuh, denyut nadi dan tekanan darah Faktor risiko fisik (force, postur janggal dan manual handling), faktor risiko psikososial (usaha, penghargaan, over committment, stres terhadap peran, beban emosional, dukungan sosial dan non pekerjaan) dan faktor organisasi kerja (shift kerja dan status pekerja) menjadi faktor independen penelitian terhadap stres dan kelelahan kerja. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Quick Exposures Checklist untuk menilai faktor fisik, kuesioner Effort Reward Imbalance, COPSOQ, NIOSH Generic Job Stress dan NIOSH Quality of Work Life (QWL) untuk menilai faktor risiko psikososial dan stres kerja. Kelelahan kerja diukur dengan menggunakan kuesioner Sweedish Occupational Fatigue Inventory (SOFI) dan Fatigue Assessment Scale (FAS). Hasil penelitian terdapat hubungan yang signifikan antara faktor risiko pada leher memiliki pengaruh terhadap kelelahan (CI 95% 1,75 sampai 16,16; OR 5,32), faktor psikosoial yaitu beban emosional (CI 95% 1,04 sampai 5,78; OR 1,56), stres terhadap peran (CI 95% 1,23 sampai 4,76; OR 1,52) dan dukungan sosial dari keluarga (CI 95% 1,27 sampai 5,43; OR 2,51) terhadap stres serta faktor organisasi pekerjaan terdiri dari jenis pekerjaan (CI 95% 0,05 sampai 0,55; OR 0,16), sistem shift (CI 95% 0,06 sampai 0,54; OR 0,18) dan status pekerja memiliki hubungan terhadap stres yang dialami oleh petugas pemadam kebakaran.

The object of this study is firefighters in fire and rescue department who are at risk having work related stress and fatigue due to their task. The purpose of this study is to identify the physical and psychosocial factors of work related stress and fatigue on firefighters. The design used in this study is cross-sectional design by conducting the observation, sharing questionnaires and do the test of Salivary Amylase Activation (SAA) with Cocorometer (Nipro Cocoro), test of time reaction with Sleep 2 Peak application on mobile phone and test of vital sign such temperature, heart rate and blood pressure to 80 workers at Fire and Rescue Department. The tools used in this study are Quick Exposure Checklist to assess physical factors, the combination of psychosocial questionnaire are Effort Reward Imbalance, COPSOQ, NIOSH Generic Job Stress dan NIOSH Quality of Work Life (QWL) to assess psychosocial factors and Salivary Amylase Activation testing to assess work uhrelated stress and fatigue among fire fighters. Fatigue subjective measurement use tools form Sweedish Occupational Fatigue Inventory (SOFI) and Fatigue Assessment Scale (FAS). Physic factors (force, awkward posture and manual handling), psychosocial factors (effort, reward, overcommittment, rolestress, emotional demand, social support and non work related factors) and organisational factors are the independent variables of work related stress and fatigue which are the dependent variable in this study. The result of this study shows that risk factor (neck) has correlation with fatigue (CI 95% 1,75-16,16; OR 5,32), psychosocial factors such emotional demand (CI 95% 1,04-5,78; OR 1,56), rolestress (CI 95% 1,23-4,76; OR 1,52) and family social support (CI 95% 1,27-5,43; OR 2,51) influence stress, organisational factors such type of work (CI 95% 0,05-0,55; OR 0,16), shift work (CI 95% 0,06-0,54; OR 0,18) and status of workers have correlations with stress."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>