Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155392 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alex Dungkal
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1984
S4447
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hani Hasyim
"Sampai saat ini masih terdapat pertentangan mengenai manfaat dan segi-segi negatif dimuatnya berita kejahatan di surat kabar. Ada sementara pihak yang beranggapan bahwa berita kejahatan hanya memberi rasa senang sesaat kepada pembaca dan tidak memberi banyak manfaat. Di lain pihak ada yang menganggap penyiaran berita kejahatan di surat kabar memiliki fungsi yang tak kalah penting dengan jenis berita lain seperti politik, ekonomi, . ilmu pengetahuan dan teknologi, karena ia dapat dijadikan sebagai lampu tanda bahaya bagi masyarakat. Permasalahan utama memang terletak pada cara penyajian berita kejahatan itu sendiri. Apakah berita itu disajikan dengan mengikuti prinsip penulisan penulisan berita yang baik dan benar. Pos Kata adalah salah satu surat kabar yang banyak menyajikan berita kejahatan, berbeda dengan Kompas yang hanya menyajikan sebagian kecil saja berita kejahatan yang dimuat Pos Kota. Bagaimana kelengkapan dan ketepatan berita pembunuhan di kedua surat kabar inilah penulisan yang menjadi fokus perhatian penelitian yang menggunakan teknik analisis ini. Di samping itu dilihat juga penggunaan lead beritanya, volume berita, pemisahan opini dan fakta dalam berita serta pemanfaatan sumber berita. Sebagai bahan pembanding ketepatan penulisan berita ini digunakan berita acara pemeriksaan (BAP) yang dibuat polisi dari suatu peristiwa pembunuhan. Sampel dibatasi hanya pada berita pembunuhan yang dimuat secara bersamaan oleh kedua surat kabar selama periode Januari sampai Juni 1991. Secara keseluruhan ada 32 berita yang diteliti. Sebagaimana diduga sebelumnya, dari analisis ini terlihat bahwa dalam hal kelengkapan berita Pos Kota lebih unggul dibanding Kompas. Unsur-unsur berita (5 W +1 H) dijabarkan lebih rinci oleh Pos Kota dibanding Kompas. Dalam hal ketepatan Kompas lebih baik dibanding Pos Kota. Namun perbedaannya tidaklah terlalu besar. Frekuensi kesalahan yang dilakukan juga relatif kecil. Ini menunjukkan bahwa kedua surat kabar sedikit banyak memperhatikan prinsip penulisan berita yang teliti, objektif dan seimbang. Dari berita yang diteliti juga ditemukan, sebagian besar berita di kedua surat kabar menggunakan M ha Lead. Ini menunjukkan bahwa kedua surat kabar lebih memperhatikan unsur informasi dan fungsi berita bagi pembaca. Yang agak menyimpang dari dugaan semula adalah pemanfaatan sumber berita, di mana ditemukan yang digunakan Kompas dalam beritanya ternyata lebih banyak dibanding Pos Kota. Sebagian besar yang diteliti juga bersih dari opini penulis. Sebagian kecil opini yang ditemukan lebih memperlihatkan sumber anonim usaha wartawan dalam menggugah minat baca pembaca dan usaha untuk memberi fungsi plus pada berita. Ini terlihat dari penggunaan istilah-istilah yang memiliki konotasi negatif seperti istilah preman atau peminum, karena penggunaan istilah-istilah ini juga bermanfaat dalam memberi kesadaran kepada pembaca bahwa orang-orang yang menyandang predikat ini memiliki kemungkinan lebih besar berhubungan dengan kasus-kasus pembunuhan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hani Hasyim
"Sampai saat ini masih terdapat pertentangan mengenai manfaat dan segi-segi negatif dimuatnya berita kejahatan di surat kabar. Ada sementara pihak yang beranggapan bahwa berita kejahatan hanya memberi rasa senang sesaat kepada pembaca dan tidak memberi banyak manfaat. Di lain pihak ada yang menganggap penyiaran berita kejahatan di surat kabar memiliki fungsi yang tak kalah penting dengan jenis berita lain seperti politik, ekonomi, . ilmu pengetahuan dan teknologi, karena ia dapat dijadikan sebagai lampu tanda bahaya bagi masyarakat. Permasalahan utama memang terletak pada cara penyajian berita kejahatan itu sendiri. Apakah berita itu disajikan dengan mengikuti prinsip penulisan penulisan berita yang baik dan benar. Pos Kota adalah salah satu surat kabar yang banyak menyajikan berita kejahatan, berbeda dengan Kompas yang hanya sebagian kecil saja berita kejahatan yang Bagaimana kelengkapan dan ketepatan pembunuhan di kedua surat kabar inilah yang perhatian penelitian yang menggunakan teknik Di samping itu dilihat juga penggunaan lead beritanya, pemisahan opini dan fakta dalam berita menyajikan dimuat Pos Kota. penulisan berita menjadi fokus analisis ini. volume berita, serta pemanfaatan sumber berita. Sebagai bahan pembanding ketepatan penulisan berita ini digunakan berita acara pemeriksaan (BAP) dibuat polisi dari suatu peristiwa pembunuhan, Sampel dibatasi hanya pada berita pembunuhan yang bersamaan oleh kedua surat kabar sampai Juni 1991. Secara keseluruhan ada yang dimuat secara selama periode Januari 32 berita yang diteliti. Sebagaimana diduga sebelumnya, dari analisis ini terlihat bahwa dalam hal kelengkapan berita Pos Kota lebih unggul dibanding. Kompas. Unsur-unsur berita (5 W +1 . H) dijabarkan lebih rinci oleh Pos Kota dibanding Kompas. Dalam hal ketepatan Kompas lebih baik dibanding Pos Kota. Namun perbedaannya tidaklah terlalu besar. Frekuensi kesalahan yang dilakukan juga relatif kecil. Ini menunjukkan bahwa kedua surat kabar sedikit banyak memperhatikan prinsip penulisan berita yang teliti, objektif dan seimbang. Dari berita yang diteliti juga ditemukan, sebagian besar berita di kedua surat kabar menggunakan Who Lead. Ini menunjukkan bahwa kedua surat kabar lebih memperhatikan unsur informasi dan fungsi berita bagi pembaca. Yang agak menyimpang dari dugaan semula adalah pemanfaatan sumber berita, di mana ditemukan sumber anonim yang digunakan Kompas dalam beritanya ternyata lebih banyak dibanding Pos Kota. Sebagian besar yang diteliti juga bersih dari opini penulis. Sebagian kecil opini yang ditemukan lebih memperlihatkan usaha wartawan dalam menggugah minat baca pembaca dan usaha untuk memberi fungsi plus pada berita. Ini terlihat dari penggunaan istilah-istilah yang memiliki konotasi negatif seperti istilah premen atau peminum, karena penggunaan istilah-istilah ini juga bermanfaat dalam memberi kesadaran kepada pembaca bahwa orang-orang yang menyandang predikat ini memiliki kemungkinan lebih besar berhubungan dengan kasus-kasus pembunuhan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joane Indrya Koessoy
"Keindahan serta kekayaan alam, Indonesia, budaya, dan adat istiadat bangsa sungguh menarik orang Karena dengan menikmati untuk mengadakan pariwisata. semua itu, seseorang bisa melupakan sejenak tugas dan pekerjaan yang melingkupinya setiap hari. Lebih jauh lagi, tai, sebenarnya secara tidak langsung, sambil bersanseseorang diberi sempatan memperluas wawasan dan cakrawala hidupnya. ke- Saat ini, pariwisata sedang giat digemakan apalagi dengan diselenggarakannya Tahun Kunjungan Wisata Indonesia Semua pihak sepertinya berhasrat untuk mendukung atau mensukseskannya. Salah suratkabar Kompas dan Suara Karya. 1991. satu pihak tersebut adalah Skripsi ini meneliti bagaimana peliputan berita puri wisata pada dua suratkabar misi, latar belakang historis tersebut (dikaitkan dengan yang berbeda) dengan Desember 1990), meliputi: jumlah keseluruhan berita dan jumlah berita tiap hari, letak pariwisata, pokok berita dan arah berita pariwisata. visi, melihat penyajiannya selama satu bulan (1-31 halaman berita pariwisata, pariwisata, sumber berita bentuk berita pariwisata, Bagaimana penyajian berita pariwisata Kompas Karya ini, dapat dilihat dengan menggunakan metode isi. Hasilnya, memang menunjukkan adanya perbedaan, total seluruh berita pariwisata yang didominasi Suara Karya (termasuk berita pariwisata yang paling banyak diliput yakni berita yang berkaitan dengan 1991). Namun, berita (straight news), sumber pokok berita (atraksi,obyek/tujuan, kegiatan dan Suara analisis seperti Tahun Kunjungan Wisata ada juga persamaannya, seperti bentuk Indonesia berita (dari pemerintah), wisata), arah berita (sepenuhnya positif), baik Kompas maupun Suara Karya memberikan porsi paling besar dalam Mengenai mendominasinya berkaitan dengan penyajiannya. tema berita pariwisata Tahun Kunjungan Wisata dibanding tema berita sadar wisata) upaya Kompas dan Suara Karya untuk berperan serta yang Indonesia 1991 (misalnya: membuktikan mensukseskan program pemerintah ini sudah dilaksanakan, didukung dengan hasil data, sumber berita dari Apalagi pemerintah serta arah berita sepenuhnya positif mendominasi program ini. Hasil penelitian ini, membuktikan pula suratkabar Kompas dan Suara Karya telah menjalankan informatifnya, khususnya dalam menjadi jembatan bahwa fungsi informasi antara pemerintah dan masyarakat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Elfriede Nur Alail
"Pada era 1980-an pers Indonesia memasuki babak baru, yaitu ketika para konglomerat ramai7ramai memasuki dunia pers melalui modal yang mereka tanamkan. Fenomena ini kemudian melahirkan istilah pers konglomerat yang diartikan sebagai pers yang dibiayai konglomerat non pers dengan menempatkan wartawan profesional sebagai mitre minoritas yang dijamin dengan 20 persen saham perusahaan. Hadirnya pers konglomerat banvak menimbulkan perdebaten di kalangan pers. Perdebatan muncul , karena kekhawatiran bahwa fungsi ideal pers sebagai alat kontrol masyarakat akan dikalahkan oleh kepentingan bisnis pemodal. Perdebatan tentang fenomena pers konglomerat menjadi menarik, manakala pada sebuah kasus, pers dihadapkan pada pilihen yang. dilematis membela kepentingan modal atau membela kepentingan publik. Dalam konteks permasalahan tersebut, peneliti indin membandingkan cara pemberitaan kasus pendalihan fundsi kawasan hutan Angke Kapuk menjadi kawasan pembangunan perumahan mewah Pantai Indah Kapuk (PIK) pada harian Indonesia, Neraca dan Kompas. Pilihan atas kasus PIK penelitian ambil berdasarkan dua pertimbangan. Pertama, kasus ini menyangkut kepentingan publik sehingga mendapat perhatian besar dari pers. Kedua, salah seorang komisaris PT Mandara Permai -- developer proyek PIK -- adalah juga salah seorang pemegang saham pada PT Jurnalindo Aksara Grafika, penerbit harian ekonomi Bisnis Indonesia. Sehingga, keterkaitan antara kepemilikan surat kabar dengan cara pemberitaan akan tampak. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian dilakukan dengan metode penelitian analisis isi kualitatif yang dilakukan terhadap berita-berita tentang RIK setelah baniir tol. Sediyatmo sebagai akibat reklamasi kawasan Hutan Angke Kapuk untuk pembangunan proyek. PIK. Analisis isi kualitatif ini disertai dengan analisis isi kuantitatif selama kurun waktu September 1992-januari 1993 (periode ketika kasus ini mulai muncul hinaga mereda).dan wawancara terhadap beberapa wartawan ketiaa surat kabar obyek penelitian yang meliput kasus PIK. Dari hasil penelitian diketahui bahwa, kaitan antara pemilik saham ,surat kabar dengan cara pemberitaan kasus yang menyangkut kepentingan pemilik saham ada dalam bentuk tekanan ekonomi (economic constrains), Economic Constrain yang dilancarkan tidak secara tranparan tersebut membuat harian Bisnis Indonesia tidak mempunyai kebebasan sebagaimana harian Neraca dan Kompas."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S4135
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Perpustakaan Nasional RI
RM 016.3 P 118 i (1999) XVIII.2
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Satyanegara
"Media surat kabar adalah satu dari medium untuk mendapatkan informasi. Berita paling penting dan atraktif ditempatkan pada halaman depan. Ada kecenderungan pembaca di kota-kota besar menjadi pembaca judul. Mereka menganggap judul adalah intisari berita. Ini menuntut pers agar akurat menulis judul dengan isi berita, karena judul berita mempengaruhi kualitas opini publik terhadap informasi yang ditulis. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran dan kecenderungan tingkat akurasi antara judul dengan isi berita pada halaman depan surat kabar. Media yaang diteliti adalah harian Kompas dan Pos Kota. Pemilihannya didasari atas keunggulan statistik dalam segi tiras dan penetrasi di antara semua harian nasional. Titik tumpu penelitian ini melihat seluruh berita berdasarkan kriteria: akurat, tidak jelas dan rancu antara judul dengan isi berita. Kesalahan mekanis, tipografis dan gramatikal dikeluarkan dari analisis. Berita yang diteliti didasarkaa pada pengelompokkan positi, jenis dan kategori berita. Jenis penelitian ini tergolong deskriptif dengan teknik analisis isi. Populasi ditentukan antara waktu terbit bulan September hingga November 1993. Kurun tersebut diasumsikan cenderung konklusif terhadap peristiwa selama setahun. Sampel dipilih sebanyak 30 hari terbit setiap harian dengan sistem kalender, tanpa edisi hari Minggu. Ini untuk menghindari berita soft news dalam analisis. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa kedua harian memiliki tingkat akurasi berita yang tidak jauh berbeda. Ada dugaan kuat bahwa tingkat akurasi penyajian berita utama dan bukan berita utama pada kedua surat kabar tidak jauh berbeda. Namun dalam menyajikan berita internasional ternyata lebih akurat dibanding berita nasional. Juga dalam kedua harian tersebut, ada kesamaan ketidakjelasan berita-berita mengenai politik pemerintahan dan ekonomi. Temuan lain didapatkan bahwa berita utama tentang masalah internasional lebih akurat dari pada masalah nasional. Berita-berita internasional tentang berbagai kategori masalah lebih akurat ditulis dibanding berita nasional untuk masalah yang sama. Juga muncul kesimpulan bahwa kategori berita yang ditempatkan sebagai berita utama disajikan lebih akurat daripada berita yang bukan berita utama. Pendapat terakhir yang bisa dikatakan adalah bahwa secara umum surat kabar Kompas lebih akurat dalam menulis judul berita dengan isi berita dibandingkan Pos kota."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S4175
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Satyanegara
"Media surat kabar adalah satu dari medium untuk mendapatkan informasi. Berita paling penting dan atraktif ditempatkan pada halaman depan. Ada kecenderungan pembaca di kota-kota besar menjadi pembaca judul. Mereka menganggap judul adalah intisari berita. Ini menuntut pers agar akurat menulis judul dengan isi berita, karena judul berita mempengaruhi kualitas opini publik terhadap informasi yang ditulis. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran dan kecenderungan tingkat akurasi antara judul dengan isi berita pada halaman depan surat kabar. Media yang diteliti adalah harian Kompas dan Pos Kota. Pemilihannya didasari atas keunggulan statistik dalam segi tiras dan penetrasi di antara semua harian nasional. Titik tumpu penelitian ini melihat seluruh berita berdasarkan kriteria: akurat, tidak jelas dan rancu antara judul dengan isi berita. Kesalahan mekanis, tipografis dan gramatikal dikeluarkan dari analisis. Berita yang diteliti didasarkan pada pengelompokkan posisi, jenis dan kategori berita. Jenis penelitian ini tergolong deskriptif dengan teknik analisis isi. Populasi ditentukan antara waktu terbit bulan September hingga November 1993. Kurun tersebut diasumsikan cenderung konklusif terhadap peristiwa selama setahun. Sampel dipilih sebanyak 30 hari terbit setiap harian dengan sistem kalender, tanpa edisi hari Minggu. Ini untuk menghindari berita soft news dalam analisis. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa kedua harian memiliki tingkat akurasi berita yang tidak jauh berbeda. Ada dugaan kuat bahwa tingkat akurasi penyajian berita utama dan bukan berita utama pada kedua surat kabar tidak jauh berbeda. Namun dalam menyajikan berita internasional ternyata lebih akurat dibanding berita nasional. Juga dalam kedua harian tersebut, ada kesamaan ketidakjelasan berita berita mengenai politik pemerintahan dan ekonomi. Temuan lain didapatkan bahwa berita utama tentang masalah internasional lebih akurat daripada masalah nasional. Berita-berita internasional tentang berbagai kategori masalah lebih akurat ditulis dibanding berita nasional untuk masalah yang sama. Juga muncul kesimpulan bahwa kategori berita yang ditempatkan sebagai berita utama disajikan lebih akurat daripada berita yang bukan berita utama. Pendapat terakhir yang bisa dikatakan adalah bahwa secara umum surat kabar Kompas lebih akurat dalam menulis judul berita dengan isi berita dibandingkan Pos Kota."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S4138
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
A. Maryetta S.P
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Zubaidah
"Funktionsverbgefuge pada artikel berita dan surat pembaca dalam surat kabar harian Siddeutsche Seitung: Suatu Tinjauan Morfosintaksis (di bawah bimbingan Jossy Darman, M. Hum.). Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Skripsi ini membahas tentang Funktionsverbgefuge (FVG) sebagai salah satu ciri bahasa koran. Oleh karena itu, sumber data dari skripsi ini adalah artikel berita dan surat pembaca dalam surat kabar harian Suddeutsche Zeitung. FVG dalam sumber data tersebut kemudian dianalisis secara morfosintaksis dan semantis. Landasan teori yang digunakan dalam skripsi ini ialah teori FVG dari Gerhard Helbig dan Hans-Jurgen Grimm. Dari teori ini dapat diketahui jenis FVG yang ada. Selain melihat pemunculan FVG dalam artikel berita dan surat pembaca, diteliti juga jenis FVG yang sering muncul. Setelah melakukan analisis dapat disimpulkan bahwa pemunculan FVG dalam artikel berita dan surat pembaca tidak terlalu sering, walaupun FVG, menurut Loffler, merupakan salah satu ciri dari bahasa koran. Janis FVG yang paling sexing muncul pada artikel berita adalah FVG dengan nomina berpreposisi, sedangkan pada surat pembaca adalah FVG dengan nomina dalam akusatif. Selain itu, ditemukan juga beberapa FVG yang tak diperikan dalam teori, seperti munculnya FVG dengannomina dalam bentuk plural dan dengan atribut ajektiva, serta FVG yang tidak hanya berfungsi sebagai predikat, melainkan juga sebagai atribut dalam kalimat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S14816
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>