Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 192830 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Yasmine Nur Edwina
"ABSTRAK
Dengan menggunakan desain penelitian mixed-method, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara interaksi ibu-anak dan kemampuan joint attention (JA) pada anak dengan autism spectrum disorder (ASD), khususnya anak dengan ASD usia sekolah yang memiliki kemampuan verbal minim. Metode observasi terstruktur adalah metode pengambilan data utama yang digunakan dalam penelitian. Alat ukur Marschak Interaction Method Rating System (MIMRS) digunakan untuk mengukur kualitas interaksi ibu-anak, sedangkan alat ukur Early Social Communication Scale digunakan untuk mengukur kemampuan JA. Tujuh pasang partisipan ibu dan anak dengan ASD usia sekolah yang memiliki kemampuan verbal minim ikut serta dalam penelitian. Berdasarkan hasil analisis data secara kuantitatif dan kualitatif, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hasil yang tidak sejalan terkait hubungan antara interaksi ibu-anak dan kemampuan JA pada anak dengan ASD usia sekolah yang memiliki kemampuan verbal minim. Berdasarkan hasil analisis kuantitatif dengan menggunakan uji non-parametrik Korelasi Spearman, diketahui bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara interaksi ibu-anak dan kedua kemampuan JA, yaitu kemampuan responding joint attention (RJA), rs = -.060, dan kemampuan initiating joint attention (IJA), rs = .082 (seluruh p > 0.5) pada anak dengan ASD usia sekolah yang memiliki kemampuan verbal minim. Sementara itu, hasil analisis data secara kualitatif menunjukkan bahwa perilaku dan afek dari dimensi engagement terlihat dapat memunculkan kemampuan RJA dan IJA pada anak ASD usia sekolah yang memiliki kemampuan verbal minim.

ABSTRACT
Using a mixed method research design, this study aims to explore the correlation between mother-child interaction and joint attention skill in children with autism spectrum disorder (ASD), specifically minimally verbal school-aged children with ASD. This study used structured observation method in collecting the data. The Marschak Interaction Method Rating System (MIMRS) is used to measure quality of mother-child interaction, as The Early Social Communication Scale is used to quantify joint attention skill. Seven couples of mothers and children with ASD participated in this study. The result shows there is a differences between the quantitative and qualitative analysis of correlation of mother-child interaction and joint attention skill in minimally verbal school-aged children with ASD. Based on quantitative analysis, using a non-parametric Spearman Correlation, result shows that there is no significant correlation between mother-child interaction and both of types of JA, which is responding joint attention (RJA) and initiating joint attention (IJA), rs = .082 (seluruh p > 0.5), in minimally verbal school-aged children with ASD. Meanwhile, result from content analysis shows that mother's affect and behaviors in engagement dimension are able to elicit RJA dan IJA in minimally verbal school-aged children with ASD."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T52614
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yangki Soeparno
"Pemerolehan bahasa yang sempurna didukung oleh dua indra yang vital, yaitu pendengaran dan penglihatan. Bila salah satu tidak dapat berfungsi dengan baik dalam hal ini pendengaran, maka proses pemerolehan bahasa tidak dapat berjalan dengan lancar. Usaha yang lebih intensif harus dilakukan. Bila anak-anak normal 'memperoleh' bahasa maka anak-anak tunarungu 'belajar' berbahasa. Kepada yang disebut terakhir ini harus disadarkan bahwa mereka hidup di alam bunyi, dan harus dilatih agar sisa pendengaran mereka dapat berfungsi maksimal. Untuk melatih dan 'belajar' berbahasa inilah ada sekolah Luar Biasa bagian B-Santi Rama-. Di Sekolah Luar Biasa Santi Rama inilah penulis mengadakan pengamatan untuk membuktikan bahwa proses pemerolehan bahasa anak-anak tunarungu tidak berjalan seperti anak_anak normal; singkatnya, terjadi penyimpangan. Anak-anak tunarungu yang penulis amati selama mengadakan penulisan skripsi tampak berusaha sungguh-sungguh, walaupun demikian, tanda-tanda khas seperti yang tertulis pada bab II dan IV sulit diatasi."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Tulisan ini berbicara mengenai pemerolehan fonologi dan morfosintakis anak usia tiga tahun. Penelitian ini menggunakan subjek tunggal. Temuan penelitian ini adalah bahwa subjek telah menguasai semua fonem lokal. Fonem konsonan juga sudah banyak dikuasai Putri. Akan tetapi, fonem getar [r] belum dikuasai dengan baik. Subjek selalu mengganti fonem [r] dengan fonem [l]. Pemerolehan morfologi dan sintaksis subjek, hampir sama dengan pemerolehan morfologi dan sintaksis orang dewasa."
MBUNTAR 13:2 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Layli Hamida
"Dalam percakapan dengan anak-anak, orang dewasa khususnya orangtua, Bering kali menyuguhkan berbagai hal yang mengandung informasi atau input bagi anak –anak tentang bagaimana menggunakan bahasa untuk berbagai tujuan dan dalam berbagai kesempatan. Input orangtua adalah masukan penting bagi anak yang mana pola-pola yang ada dalam input berperan membentuk pola-pola perkembangan anak. Penelit?an ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang input yang diberikan oleh orang tua di Indonesia dan pengaruhnya terhadap pemerolehan bahasa anak, khususnya tentang proses belajar kata berdasarkn prinsip konvensionalitas. Dalam penelitian, 12 pasang ibu dan anak diminta untuk bermain dan belajar menggunakan gambar stimulan yang disediakan oleh peneliti. Ibu diminta untuk mengajarkan nama-nama obyek yang ada dalam gambar. Pada akhir proses penelitian, peneliti menanyakan kembali nama-nama obyek dalam gambar tersebut kepada anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para ibu di Indonesia menggunakan pola-pola tertentu dalam menamai benda pada situasi interaksi verbal dengan anak. Pola-pola tersebut adalah pola satu nama untuk satu benda, multinama dengan bridging untuk satu benda, dan multinama tanpa bridging untuk satu benda. Analisis penelitian menunjukkan bahwa para ibu di Indonesia tidak lebih cenderung untuk menggunakan pola satu nama untuk satu benda. Baik pada konteks kategori dasar maupun konteks kategori subordinat, tidak ada perbedaan frekuensi kemunculan antara pola satu nama untuk satu benda dan pola multinama dengan bridging untuk satu benda . Uji statistik untuk melihat hubungan antara pola penamaan yang digunakan ibu dengan pemahaman anak atas konvensionalitas nama-nama benda menunjukkan adanya hubungan antara kedua variabel, namun hubungan tersebut tidak cukup kuat."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
T25190
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Layli Hamida
"Dalam percakapan dengan anak-anak, orang dewasa khususnya orangtua, Bering kali menyuguhkan berbagai hal yang mengandung informasi atau input bagi anak –anak tentang bagaimana menggunakan bahasa untuk berbagai tujuan dan dalam berbagai kesempatan. Input orangtua adalah masukan penting bagi anak yang mana pola-pola yang ada dalam input berperan membentuk pola-pola perkembangan anak. Penelit?an ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang input yang diberikan oleh orang tua di Indonesia dan pengaruhnya terhadap pemerolehan bahasa anak, khususnya tentang proses belajar kata berdasarkn prinsip konvensionalitas. Dalam penelitian, 12 pasang ibu dan anak diminta untuk bermain dan belajar menggunakan gambar stimulan yang disediakan oleh peneliti. Ibu diminta untuk mengajarkan nama-nama obyek yang ada dalam gambar. Pada akhir proses penelitian, peneliti menanyakan kembali nama-nama obyek dalam gambar tersebut kepada anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para ibu di Indonesia menggunakan pola-pola tertentu dalam menamai benda pada situasi interaksi verbal dengan anak. Pola-pola tersebut adalah pola satu nama untuk satu benda, multinama dengan bridging untuk satu benda, dan multinama tanpa bridging untuk satu benda. Analisis penelitian menunjukkan bahwa para ibu di Indonesia tidak lebih cenderung untuk menggunakan pola satu nama untuk satu benda. Baik pada konteks kategori dasar maupun konteks kategori subordinat, tidak ada perbedaan frekuensi kemunculan antara pola satu nama untuk satu benda dan pola multinama dengan bridging untuk satu benda . Uji statistik untuk melihat hubungan antara pola penamaan yang digunakan ibu dengan pemahaman anak atas konvensionalitas nama-nama benda menunjukkan adanya hubungan antara kedua variabel, namun hubungan tersebut tidak cukup kuat."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
T39944
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Francisca
"ABSTRAK
Attention Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD) didefinisikan sebagai suatu gejala ketidakmampuan untuk memusatkan perhatian dan/atau hiperaktivitas-impulsivitas yang berlangsung terus menerus pada taraf yang maladaptif dan tidak sesuai dengan tingkat perkembangan anak. Anak-anak ADHD mempunyai resiko yang tinggi untuk mengalami masalah akademis maupun sosial. Lingkungan sering memarahi, menghukum, menolak atau memberikan label negatif, kepada mereka. Kegagalan yang dialami, terutama dalam bidang akademis, dan reaksi negatif ini dapat memperburuk keadaan dan menimbulkan masalah karena anak-anak ADHD sangat sensitif baik secara emosional maupun neurologis. Oleh karena itu, penelitian ini berlujuan untuk melihat permasalahan emosi, perilaku dan keadaan atau reaksi lingkungan terhadap anak-anak ini, melalui tes Human Figure Drawing’s (HFDS), Child Behavior Checklist (CBCL) dan alloanamnesa.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dimana fokus perhatiannya untuk mendapatkan informasi yang mendalam mengenai masalah yang diteliti_ Data yang digunakan berasal dari kasus-kasus yang ada di Klinik Bimbingan Anak Fakultas Psikologi UI. Kriteria subyek penelitian adalah didiagnosa ADHD, IQ berada pada rata-rata dan berusia 6 tahun 0 bulan sampai dengan 9 tahun 0 bulan. Jumlah subyek penelitian yang digunakan adalah 5.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa permasalahan emosi yang paling menonjol
adalah kesulitan dalam mengontrol impuls-impuls dan dalam membina hubungan
dengan orang lain. Sedangkan permasalahan tingkah laku yang paling menonjol adalah masalah konsentrasi. Pola asuh yang menonjol dalam keluarga adalah adanya pemberian hukuman fisik, seperti memukul, mencubit, dalam menerapkan disiplin. Guru juga memberikan hukuman yang berupa penambahan tugas atau jam belajar di sekolah. Dalam pergaulan, mereka biasa dijauhi oleh teman-temannya.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T38374
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandra
"Bahasa adalah suatu kemampuan yang penting dikuasai oleh anak. Terutama pada
usia di sekitar 18 bulan, di mana terjadi peningkatan jumlah kata yang pesat. Anak
tidak hanya cukup menambah jumlah kosakatanya, tetapi juga mengerti kata-kata
tersebut. Untuk dapat berkomunikasi penting bagi anak tidak hanya mengerti kata-
kata tetapi juga dapat mengucapkan kata-kata. Pada usia 16 - 24 bulan anak-anak
dapat mengucapkan sekitar 50 sampai 400 kata. Kata-kata ini sebagian besar
adalah kata benda yang mengacu pada objek yang dekat dengan kehidupan anak.
Kata-kata Iain yang dipelajari anak adalah nama binatang, makanan, dan
panggilan untuk orang-orang yang dekat dengan anak.
Menurut teori interaksionis, perkembangan bahasa anak tidak hanya dipengaruhi
oleh kemampuan anak untuk menguasai bahasa, tetapi juga ditentukan oleh faktor
interaksi anak dengan lingkungan. Faktor interaksi dan lingkungan ini tidaklah
sama untuk setiap tempat. Sayangnya, di Indonesia penelitian perkembangan
bahasa pada anak-anak yang berusia di bawah lima tahun masih Iangka, sehingga
tidak diketahui berapa jumlah kata yang dapat diucapkan pada anak yang berusia
di sekitar 18 bulan, serta jenis kata apa saja yang dikuasainya, penelitian ini
berusaha untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Hasil yang diperoleh adalah: pada anak yang berusia 16-18 bulan rata~rata jumlah
kata yang dapat diucapkan sebanyak 50 kata, pada anak yang berusia 18-20 bulan
rata-rata jumlah kata yang dapat diucapkan sebanyak 281 kata. Untuk keseluruhan
subyek, (usia 16-20 bulan) diperoleh rentang sebanyak 9 - 514 kata. Jenis kata
yang paling banyak dikuasai adalah kata benda, diikuti oleh kata kerja. Jenis kata
yang menyangkut waktu dan kata ganti orang jarang dikuasai oleh anak yang
berusia 16 - 20 bulan, bahkan jenis kata sambung belum dikuasai sama sekali.
Jenis kata seperti nama binatang, panggilan untuk orang mengalami perubahan
dalam proporsinya seiring dengan meningkatnya usia.
Secara umum hasil penelitian ini bersesuaian dengan teori. Beberapa hal yang
menarik adalah bahwa faktor-faktor seperli pendidikan ibu dan tingkat ekonomi
yang sama tidak menjamin anak mendapatkan rangsang bahasa yang sama.
Bentuk interaksi anak dengan orang dewasa juga tampak Iebih penting dari pada
dengan siapa atau seberapa banyak anak berinteraksi."
2000
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
V. Suhani Djaja
"Berdasarkan studi literatur dijumpai bahwa para peneliti bahasa anak berbeda pendapat mengenai sejumlah struktur sintaksis yang belum dikuasai anak usia sekolah dasar. Secara khusus penelitian ini bertujuan mengulang kembali penyelidikan yang telah dilakukan oleh Carol Chomsky, yang bar-pendapat bahwa anak berbahasa Inggris yang lebih muda usianya dalam kelompok usia 5 - 10 tahun akan menguasai lebih kemudian kalimat yang hubungan grarnatikal di antara kata-kata tertentu di dalamnya tidak dinyatakan secara eksplisit pada struktur lahir, dan bahwa anak pada mulanya menerapkan Prinsip Jarak Minimal (Minimal Distance Principal) pada setiap verbs yang berklausa komplemen.
Metode eksperimental yang ditulis oleh Bennett-Kastor, dan daftar pertanyaan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Carol Chomsky diterapkan untuk memperoleh jawaban dan tanggapan 36 subjek penelitian berbahasa Inggris, di British International School, Jakarta. Hasil pengelompokan data menurut inter_pretasi yang benar dan interpretasi, yang salah disajikan dalam bentuk tabel. Ternyata anak yang lebih muda usianya dalam kelompok 5-10 tahun masih banyak melakukan kesalahan ketika menginterpretasi kalimat Is this doll easy to see or hard to see?, yang hubungan gramatikal di antara kata-kata tertentu di dalamnya tidak dinya_takan secara eksplisit pada struktur lahir, dan gagal ketika menginterpretasikan subjek pelaku verba komplemen pada NP1 promise NP2 to vb inf, Makin meningkat usia anak, makin sedikit kesalahan yang timbul. Secara bertahap anak dapat menguasai dan menerapkan dengan konsisten dan benar kaidah yang berlaku dalam kedua konstruksi kalimat yang diujikan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S13956
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asri Hikmatunnisa
"Penelitian ini menguji hubungan antara interaksi ibu anak dan pola attachment pada ibu anak usia toddler di keluarga miskin. Alat ukur Parenting Interaction swith Children Checklist of Observations Linked to Outcomes PICCOLO Roggman et al 2013 dan Toddler Attachment Sort 45 TAS 45 Bimler et al 2004 diadministrasikan pada 71 pasangan ibu anak melalui metode observasialamiah. Analisis menggunakan chi square menunjukkan bahwa terdapathubungan yang signifikan antara interaksi ibu anak dan pola attachment. Kemudian analisis lanjutan menunjukkan bahwa domain affection dan domainresponsiveness pada interaksi ibu anak memiliki hubungan yang signifikandengan pola attachment. Berdasarkan hasil penelitian intervensi yang berfokuspada kualitas interaksi ibu anak penting dan bermanfaat bagi ibu anak usiatoddler di keluarga miskin Kata Kunci interaksi ibu anak attachment toddler keluarga miskin.

This study examined the relationship between mother child interaction andattachment style in Indonesian mother toddler dyads who lived in a poor family. The Parenting Interactions with Children Checklist of ObservationsLinked to Outcomes PICCOLO Roggman et al 2013 and the ToddlerAttachment Sort 45 TAS 45 Bimler et al 2004 were administered to 71mother toddler dyads through natural observation. Chi square analyses revealed that there`s a significant correlation between mother child interactionand attachment style. Further analyses shown that affection and responsivenessalso has a significant correlation with attachment style. Results suggest thatinterventions focused on mother child interaction quality provide importantbenefits to mother toddler lived in a poor family."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S58970
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>