Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 216361 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
cover
cover
cover
Harumi Samya
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2010
S3578
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Salah satu faktor yang mempengaruhi persiapan pensiun adalah dukungan sosial keluarga. Seseorang yang kurang atau tidak memiliki persiapan pensiun akan mengalami masalah fisik maupun mental. Penelitian ini bertujuan unruk mengetahui Hubungan dukungan sosial keluarga terhadap kesiapan dewasa menengah dalam menghadapi masa pensiun. Penelitian dilalcukan di RW 05 Kelurahan Bintara Jaya dengan melibatkan 75 responden berusia 50-60 tahun dan masih bekerja yang dipilih secara acak (simple random sampling). Desain penelitian adalah deskriptif korelasional dengan analisis data menggunakan uji kai kuadrat (chi square). Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara dukungan sosial keluarga terhadap kesiapan dewasa menerlgah dalam menghadapi masa pensiun (p=0,000, a= 0,05). Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan aclanya hubungan yang signifikan antara penghasilan dengan kesiapan dewasa menengah dalam menghadapi masa pensiun (p=0,014, il: 0,05). Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu dan pelayanan keperawatan di Indonesia."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
TA5290
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yekti Mahardini
"Setiap organisasi dituntut untuk dapat menampilkan kinerja yang efektif dalam menghadapi persaingan di dunia keija. untuk mencapai organisasi yang efektif maka organisasi seringkah membutuhkan suatu implementasi akan perubahan (Robbins, 1990). Dalam hal ini, manusia adalah komponen penting dalam organisasi, yang berarti menjadi pelaksana keberlangsungan organisasi itu sendiri (Wood dalam Purwaningsiwi, 2002). Ketika dihadapkan dengan perubahan, masing-masing individu akan menampilkan berbagai macam respon yang berbeda, pemimpin menjadi faktor penting untuk menjadi figur yang dapat berperan sebagai model, penasehat dan pengawas (Hofstede dalam Ratulangie, 2002) dalam perubahan yang terjadi, kepemimpinan yang dapat memainkan peranan penting dalam mengkomunikasikan bagaimana perubahan dapat membawa individu kepada performa yang lebih baik adalah kepemimpinan transformasional.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran hubungan antara gaya kepemimpinan transformasional dengan sikap terhadap perubahan organisasi. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan untuk melihat gambaran penyebab sikap pegawai terhadap perubahan organisasi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif.
Penelitian dilakukan dengan tehnik pengambilan sampel purposive sampling. Subyek penelitian ini adalah pegawai dari PT. X dan PT. Y yang berjumlah 81 orang dengan kriteria: latar belakang pendidikan terakhir adalah SLTA dan telah bekerja minimal 2 tahun. Alat ukur yang digunakan untuk penelitian ini adalah kuesioner MLQform 5X untuk mengukur gaya kepemimpinan transformasional yang di adaptasi dari Bemard M. Bass dan Bruce J. Avolio (1991) serta kuesioner sikap terhadap perubahan organisasi yang dibuat berdasarkan teori Judson (2000), Hultman (1999) dan Galpin (1996). Gaya kepemimpinan transformasional mempunyai lima aspek, yaitu attributed charisma dan idealized influence, inspirational leadership, intelleclual stimulation dan individualized consideration. Tiap aspek ini akan dilihat hubungannya dengan sikap terhadap perubahan organisasi. Dari gambaran penyebab sikap pegawai yang terdiri dari penyebab tahu, penyebab mampu dan penyebab mau, akan dilihat hubungannya dengan sikap terhadap perubahan organisasi.
Dari perhitungan korelasi antar aspek gaya kepemimpinan transformasional, diperoleh hasil bahwa aspek-aspek tersebut saling berkorelasi secara signifikan dan dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek tersebut mengukur hal yang hampir sama. Oleh karena itu, peneliti hanya melakukan penghitungan pada gaya kepemimpinan transformasional secara keseluruhan saja. Hasil penelitian ini secara umum menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara gaya kepemimpinan transformasional dengan sikap terhadap perubahan organisasi. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi seorang atasan menunjukkan aspek-aspek kepemimpinan transformasional, tidak berarti akan menyebabkan semakin menerimanya seseorang (bawahan) dalam sikapnya terhadap perubahan organisasi. Secara khusus dari penelitian diperoleh bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara gaya kepemimpinan transformasional dengan sikap terhadap perubahan organisasi, berdasarkan masa keija lebih dari 10 tahun. Sehingga dapat dijelaskan bahwa semakin sering atasan menampilkan gaya kepemimpinan transformasional maka semakin tinggi penerimaan pada kelompok subyek dengan masa kerja lebih dari 10 tahun, terhadap perubahan organisasi.
Penelitian ini masih memerlukan penelitian lanjutan lainnya dengan memperbanyak subyek penelitian dan perbaikan pada adaptasi alat ukur MLQ form 5X, juga perbaikan pada kuesioner sikap terhadap perubahan organisasi. Selain itu masih diperlukan perbaikan dalam hal pengambilan data. Hal ini diharapkan dapat menunjang hasil penelitian yang lebih baik. Selain itu juga perlu dilihat faktor-faktor lain yang berhubungan dengan sikap terhadap perubahan organisasi."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
S3245
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irina Auruma
"Diantara tahun 2002 - 2005, terjadi konflik/unjuk rasa staf di 7 Puskesmas di wilayah Kabupaten Bekasi. Berdasarkan survei awal yang dilakukan penulis untuk membuktikan dugaan penyebab terjadinya konflik, ternyata tingkat kepuasan kerja Staf Puskesmas masih rendah, yaitu hanya 56,17%, serta adanya hubungan yang positif antara kepemimpinan dengan kepuasan kerja Staf Puskesmas. Survei yang sejenis belum pernah dilakukan di Kabupaten Bekasi. Penelitian ini bertujuan membuktikan adanya hubungan kepemimpinan transfomasional, transaksional dan laissez faire terhadap tingkat kepuasan kerja Staf Puskesmas di 34 Puskesmas yang berada di wilayah Kabupaten Bekasi.
Desain penelitian merupakan penelitian analitik deskriptif dengan pendekatan cross sectional, yang dilakukan di seluruh Puskesmas di Kabupaten Bekasi. Data dikumpulkan dari seluruh Staf Puskesmas yang berjumlah 681 orang dan 33 Kepala Puskesmas pada tahun 2006. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi Square dan uji korelasi sedehana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan kerja Staf Puskesmas sebesar 2,9% (dengan cut-off point 80%) dan 49,6%(dengan cut-off point nilai tengah). Peralatan kerja Puskesmas merupakan faktor kepuasan kerja Staf yang mempunyai nilai terendah. Mayoritas Kepala Puskesmas menampilkan kepemimpinan transformasional yang dikombinasikan dengan kepemimpinan transaksional. Ada hubungan yang bermakna antara dimensi attributed charissmatik dari kepemimpinan transformsional dengan kepuasan kerja Staf Puskesmas. Staf Puskesmas yang mempersepsikan dimensi attributed charismatic Kepala Puskesmasnya "kuat" mempunyai peluang untuk merasa lebih puas dalam bekerja. Hubungan ini mungkin masih dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, latar belakang profesi Staf Puskesmas, serta besamya insentif dan tunjangan hari raya yang diterima.
Dimensi attributed charismatik dari kepemimpinan transformasional mampu meningkatkan kepuasan kerja Staf Puskesmas. Perlunya pengenalan tipe kepemimpinan ini kepada para Kepala Puskesmas. Hal ini dapat digunakan dalam seleksi calon Kepala Puskesmas dan pelatihan-pelatihan kepemimpinan bagi orang¬-orang yang akan dipromosikan menjadi pimpinan dalam organisasai kerjanya. Peralatan kerja Puskesmas yang mempunyai skor kepuasan terendah, perlu menjadi perhatian semua pihak yang terkait.

By the years of 2002 - 2005 there were conflicts/demonstrations in 7 Public Health Centers in Bekasi district. Based on preliminary survey conducted by the author to proved that the assumption of conflict caused, the level of job satisfaction among Public Health Center staffs was low, i.e. only 56,17%, and there was positive correlation between leadership and job satisfaction of Public Health Center staffs. A similar survey has not been conducted yet in Bekasi district. This survey attempts to prove the existence of the correlation between transformational, transactional and laissez faire leadership to the level of job satisfaction in 34 Public Health Centers in Bekasi district.
The Research design was a descriptive-analytic research with cross-sectional approach, which carried out to all Public Health Centers in Bekasi district. Data were collected from all 681 staffs and 33 Public Health Center heads in 2006. These were analyzed by using univariat and bivariat analyses with Chi Square and simple corelation test.
The study proved that respondents with job's satisfaction only 2,9% (with cut-off point 80%) and 49,6% (with mid-value cut-off point). The instrument of Public Health Center was a job-satisfaction factor with the lowest value. The majority of Public Health Center heads performed a transformational leadership combined with transactional one. There was an important correlation between attributted charismatic dimension of transformational leadership with employee job-satisfaction. Public Health Center staffs which have a perception about their Public Health Center head's attributed charismatic dimension as strong, have a chance to feel more satisfied in their job. This perhaps was influenced by the factors of age, sex, education and profession background of Public Health Center staff, and the amount of incentives and THR.
Attributed charismatic dimension of transformational leadership tends to increase the employee's job-satisfaction. It is necessary to introduce this type of leadership to the head Public Health Centers. This can be applied in the selection of the Public Health Center head candidates, and leadership training for those that will be promoted to be a leader in their work organization. It is necessary for all related sides to pay attention to the instrument of Public Health Center that has the lowest value in job-satisfaction score.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T20061
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Rilyawati
"Persoalan peningkatan kinerja pegawai merupakan hal yang sentral dibicarakan dalam manajemen sumber daya manusia. Berbagai faktor yang mempengaruhi tingkat pencapaian kinerja pegawai sangat diperlukan bagi manajemen untuk solusi peningkatan kinerja pegawai. Masalah pokok yang diangkat dalam penelitian ini adalah melihat hubungan antara beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kinerja pegawai khususnya faktor budaya kerja, motivasi dan kepemimpinan transformasional.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) pengaruh budaya kerja BNI terhadap kinerja pegawai di BNI Cabang Gambir; (2) pengaruh motivasi pegawai BNI terhadap kinerja pegawai di BNI Cabang Gambir; (3) pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kinerja pegawai di BNI Cabang Gambir; (4) pengaruh ketiganya secara bersama terhadap kinerja pegawai di BNI Cabang Gambir. Dalam perspektif teori, peningkatan kinerja pegawai mencakup hasil kerja seorang pegawai di dalam perusahaan.
Dari berbagai metode peningkatan kinerja pegawai, maka sistem manajemen kinerja dianggap dapat menjawab kebutuhan dari manajemen dan pegawai yang bersangkutan untuk memantau serta meningkatkan kinerja pegawai. Penelitian ini mengambil teori yang dikemukakan oleh Stephen P.Robbins untuk variabel budaya kerja oganisasi, Abraham H. Maslow untuk variabel motivasi dan Bass-Avolio untuk variabel kepemimpinan transformasional serta Benardin ? Russell untuk mengukur indikator dari kinerja pegawai diperoleh melalui studi lapangan dan penyebaran kuesioner yang sebelumnya telah dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas. Sedangkan data sekunder berasal dari data laporan dari berbagai instansi yang berhubungan dengan masalah penelitian. Data yang diperoleh diolah dengan SEM (Structural Equation Modelling) dan aplikasi software Lisrel versi 8.30 yang berfungsi untuk mengkonfirmasi hubungan antara varibel konstruk dan kecocokan model konseptual.
Hasil analisis yang diperoleh menunjukkan bahwa; (1) Terdapat pengaruh positif antara budaya kerja dengan kinerja pegawai BNI Cabang Gambir; (2) motivasi pegawai memberikan pengaruh yang positif terhadap kinerja pegawai BNI Cabang Gambir; (3) Terdapat pengaruh positif antara kepemimpinan transformasional dengan kinerja pegawai BNI Cabang Gambir;(4) Secara bersamaan ketiga variabel tersebut mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja pegawai BNI Cabang Gambir. Dengan demikian berbagai hipotesis yang digariskan telah terbukti.
Sebagai saran untuk meningkatkan kinerja pegawai BNI di Cabang Gambir, manajemen BNI terutama di BNI Cabang Gambir disarankan agar melakukan perbaikan budaya kerja terutama dalam kebiasaan untuk melakukan kontrol terhadap pekerjaan yang telah diselesaikan baik oleh pegawai yang mengerjakannya dan peningkatan pengawasan oleh atasan dan unit lain yang mempunyai kewenangan tersebut. Perbaikan budaya kerja juga dapat dilakukan dengan mengadakan pelatihan outbond, pelatihan kepribadian dan berbagai pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan rasa kebersamaan untuk mencapai tujuan visi dan misi BNI.

The human performance appraisal is one of the issues frequently discussed in the human resource management. Some factors effected the staff?s performance achievement are really required by the management in order to improve the staff?s performance. This research will discuss the relationship among some factors such as organizational culture, motivation and transformational leadership that will impact the staff performance.
The purposes of this research are to observe : (1). The impact of organizational culture of BNI Gambir branch to its staff performance; (2). The impact of staff motivation in BNI Gambir branch to its staff performance; (3). The impact of management?s transformational leadership of BNI Gambir branch to its staff performance; (4). The impact of the three blended factors above in the BNI Gambir branch to its staff performance. In theoretical perspective, the staff performance appraisal includes the staff achievement in a company.
From various methods, the performance management system is considered be able to fulfill the needs of both management and its staff in monitoring and improving staff performance. Taking account some theories having impact to staff performance, this research will explore the theories brought up by Stephen P. Robbins in organizational culture variable, by Abraham H. Maslow in motivation variable and by Bass ? Avolio in transformational leadership as well as by Benardin ? Russel in performance indicator. This research used both primary and secondary data. Primary data was collected from questionnaires distributed to the BNI Gambir branch staffs and having been tested their validity and realibility. In the other hand, secondary data was collected from some institutional reports related to this research. The gathered data was processed using the SEM (Structural Equation Modeling) and software application Lisrel 8.30 version which had the functionality to confirm the relation between the construct variable and the fit of the conceptual model.
The result shows that : (1) There are positive values between organizational culture and staff Performance in BNI Gambir branch; (2) the staff motivation have positive impact to the staff performance in BNI Gambir branch; (3) There are some positive values between transformational leadership and staff Performance in BNI Gambir branch; (4) All blended variables mentioned above have positive impact to the staff performance in BNI Gambir branch. Therefore, all hypothesis mentioned in this research have been accepted.
As recommendation, it is recommended that in order to improve the staff performance in BNI Gambir branch, the management should enhance the organizational culture especially by conducting routine monitoring of tasks carried out by staffs and surveillance carried out by the supervisors or other related department having the authority such as internal audit department. It is also recommended that the management provides the outbond management training, personality development program and other courses that will promote togetherness among the staffs in order to achieve BNI?s Vision and Mission."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T24471
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>