Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8990 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rini Hapsari Santosa
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2010
S3637
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rindyantika Arsanty
"Depresi pasca melahirkan adalah salah satu gangguan mood yang dialami wanita pada periode pasca melahirkan. Gangguan mood ini dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor risiko salah satunya adalah tipe persalinan. Terdapat empat tipe persalinan secara spesifik, yaitu persalinan vaginal spontan, vaginal instrumental, bedah caesar terencana, dan bedah caesar gawat darurat. Keempat tipe persalinan secara spesifik tersebut dapat dikategorikan ke dalam dua kelompok tipe persalinan secara umum, yaitu tipe persalinan biasa dan persalinan luar biasa.
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan risiko masing-masing tipe persalinan terhadap kemunculan gangguan depresi pasca melahirkan. Penelitian ini merupakan studi lapangan dengan disain crosssectional yang menggunakan alat ukur deteksi Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) dan kuesioner demografi sebagai alat pengumpul data. Penelitian dilakukan pada 357 orang wanita pasca melahirkan yang memiliki bayi berusia satu hingga 12 bulan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik statistik inferensial one-way ANOVA pada SPSS 13.0.
Hasil penelitian pada tipe persalinan secara spesifik menunjukkan tidak terdapat perbedaan depresi yang signifikan antara wanita yang mengalami persalinan vaginal spontan, vaginal instrumental, bedah caesar elektif, dan bedah caesar gawat darurat terhadap kemunculan depresi pasca melahirkan. Sementara, hasil penelitian pada tipe persalinan secara umum menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara wanita yang mengalami persalinan biasa dengan wanita yang mengalami persalinan luar biasa terhadap kemunculan depresi pasca melahirkan.

Postnatal depression is one of mood disorder associated with childbirth. There are many risk factors for postnatal depression, which one of them is mode of delivery. Specifically, the modes of delivery were clustered into four groups i.e spontaneous vaginal, instrumental vaginal, elective caesarean, and emergency caesarean delivery. But in general, those modes of delivery could be clustered into two common groups i.e normal delivery and abnormal delivery.
This research aims to find out whether each mode of delivery both of specifically or generally, has significant differences on the risk of developing postnatal depression. It is a field study with cross-sectional design using the Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) and demographic questionnaire as tools for collecting data. A total of 357 women living in Jabodetabek area and having infants whose age one to 12 months old participated in this research. Aqcuired data was analyzed using oneway ANOVA as the inferential statistics techniques in SPSS 13.0.
First investigation showed that there was no significant difference between women having spontaneous vaginal, instrumental vaginal, elective caesarean, and emergency delivery on the risk of developing postnatal depression. Nevertheless, in general modes of delivery there was significant difference between women having normal delivery and abnormal delivery on the risk of developing postnatal depression.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2010
S3687
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roswiyani
"Postpartum depression atau Depresi Pasca Melahirkan (DPM) merupakan salah satu bentuk depresi yang dialami oleh satu di antara 10 ibu yang melahirkan anak pertama. DPM berlangsung pada tahun pertama hingga 2 tahun setelah kelahiran anak. DPM merupakan salah satu masalah kesehatan mental yang dapat menimbulkan masalah dalam hubungan ibu dan anak, gangguan psikopatologis pada anak dan keterlambatan perkembangan anak. Perempuan yang mengalami DPM cenderung diliputi perasaan sedih sehingga kurang peka untuk memberikan afek positif pada anaknya. Intensitas kesedihan tinggi sering disertai keinginan untuk bunuh diri atau membunuh bayinya sendiri. Keadaan ini menimbulkan dampak buruk bagi seluruh anggota kelurga karena ibu cenderung menarik diri dan menolak merawat bayi, sehingga anak mengalami kekurangan kasih sayang.
Penelitian kualitatif guna memperoleh informasi tentang penyebab DPM dan hal-hal yang membantu mengatasi DPM ini menggunakan metode wawancara mendalam dan melibatkan 4 subjek sukarelawan yang mengalami depresi setelah melahirkan. Panduan wawancara dilandasi oleh panduan dari Rosenberg, et al (2003) dan National Mental Health Association, (2003).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 3 dari 4 subjek mengalami DPM; 1 subjek mengalami babyblues, dengan gejala mirip DPM namun hanya berlangsung seminggu. Gejala DPM meliputi (a) gejala sesak napas, mual hingga muntah, (b) perasaan bersalah terhadap bayi mereka, (c) kurang mampu merawat diri, (d) mudah tersinggung, (e) mencemaskan bayi secara berlebihan atau bersikap kurang peduli terhadap bayi, disertai (f) menurunnya motivasi, (g) enggan bersosialisasi, dan (h) sulit mengambil keputusan. Ragam penyebab DPM meliputi (a) ketidakbahagiaan pemikahan, (b) perasaan tidak mampu menyusui bayi, (c) stress akibat peningkatan berat badan, (d) pengalaman masa kecil yang tidak menyenangkan, (e) kurangnya dukungan emosional dari suami, (f) stres pengasuhan bayi, (g) tekanan sosial ekonomi, (h) kecemasan selama kehamilan. Hal-hal yang dapat membantu subjek mengatasi DPM meliputi dukungan sosial dan emosional selama periode kehamilan dan kelahiran. Dukungan sosial mencakup dukungan dari (a) pasangan, (b) keluarga dan (c) teman dekat dalam bentuk (a) pemberian informasi, bantuan selama menjalani kehamilan dan kelahiran, serta (b) bantuan pengasuhan bayi. Dukungan emosional terbesar diperoleh dari pasangan dalam hal (a) pemberian afeksi dan (b) komunikasi selama masa kehamilan dan kelahiran."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T16820
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shields, Brooke
Bandung :: Qanita, 2007
128 SHI dt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Nirmala Sari
"Penelitian ini menyoroti fenomena Depresi Pasca Melahirkan (DPM) yang lebih dikenal sebagai kelainan kejiwaan yang terjadi pada perempuan di masa nifas. Akan tetapi dibalik anggapan tersebut, justru tersimpan realitas bahwa reaksi depresi ini dapat muncul karena terjadi ketimpangan antara ekspektasi sosial atas peran simbolis perempuan sebagai ibu dengan realitas yang harus perempuan hadapi dalam kesehariannya. Berangkat dari perspektif inilah penelitian ini mengangkat bagaimana ketimpangan tersebut begitu halus ditanamkan dalam kesadaran dan memproduksi praktik kekerasan simbolik yang memanifestasi kasus DPM. Manifestasi ini hampir tidak pernah tertangkap dalam kesadaran karena masyarakat pada umumnya lebih melihat gejala DPM sebagai ketidaksiapan seorang perempuan menyandang peran ibu. Penelitian ini kemudian dilakukan dengan menggunakan paradigma critical constructionism, pendekatan kualitatif dan strategi fenomenologi deskriptif. Adapun pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara mendalam dan observasi. Informan ditentukan dengan menggunakan teknik snowball sampling pada penyintas DPM yang tergabung dalam komunitas Mother Hope Indonesia. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa praktik kekerasan simbolik telah terjadi sejak kecil, jauh sebelum perempuan memasuki fase melahirkan. Pengalaman perempuan di masa lalu menyiratkan persetujuan menjadi korban kekerasan simbolik di arena berikutnya. Perempuan menjadi lebih rentan mengalami kekerasan simbolik pada pengalaman pertamanya menjadi seorang Ibu karena pembentukan kapitalnya sebagai Ibu masih minim. Kapital simbolik perempuan sebagai Ibu direbut oleh para aktor sosial lainnya yang lebih dulu memiliki pengalaman menjadi ibu dan membuat perempuan kesulitan memenuhi standar ekspektasi sosial. Hal ini kemudian semakin melanggengkan kesadaran palsu bahwa ketika perempuan tidak mampu memenuhi ekspektasi sosial terkait peran istri dan peran ibu maka perempuan menjadi biang atas kegagalan yang terjadi. Rasa frustasi karena kekerasan simbolik yang diberlakukan tersebut kemudian menormalisasi bentuk kekerasan lainnya.

This research highlights the Postpartum Depression (PPD) phenomenon, better known as psychiatric disorders that occur in women in the postpartum period. Depression reaction can arise because there is an inequality between social expectations of the womens symbolic role as mothers and the reality that women must face in their daily lives. This study then focused on how those inequalities were rooted subtly in consciousness and produced symbolic violence practices that manifested the PPD case. The manifestation is rarely caught in consciousness because the community, in general, sees the PPD symptoms as the lack of a woman to have their mothers role. This research then carried out by using the critical constructionism paradigm, qualitative approach and descriptive phenomenology strategy. The research data collection method was carried out by in-depth interviews and observations. The informants were determined using snowball sampling techniques on PPD survivors, the members of the Mother Hope Indonesia community. This research produces findings that the practice of symbolic violence has occurred since childhood, long before women enter the postpartum period. Womens experiences in the past imply agreement to be a victim of symbolic violence in the next arena. Women become more vulnerable to experience symbolic violence during their first motherhood experience because their lack of capital to become a mother. The womens symbolic capital as mothers has also been taken away by other social actors who already have the experience of being mothers. It was hard for women to gain the same capital. When women are unable to meet social expectations related to the mother's role, it perpetuates misrecognition that the woman becomes the source of failure. Those false awareness triggers frustration because the symbolic violence practices normalize the other forms of violence."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shopiati Merdika Nugraha
"Usia merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya keluhan depresi pasca melahirkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbandingan keluhan depresi pasca melahirkan antara ibu remaja dengan ibu dewasa di Tasikmalaya. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional, melibatkan 106 ibu pasca melahirkan di Tasikmalaya yang dipilih dengan teknik stratified random sampling. Penelitian ini menggunakan instrumen Edinburgh Postnatal Depression Scale.
Hasil penelitian diperoleh presentase ibu remaja lebih banyak mengeluhkan depresi pasca melahirkan, dan hasil analisis statistik menunjukkan tidak ada perbedaan keluhan depresi pasca melahirkan antara ibu remaja dengan ibu dewasa. Namun ada perbedaan keluhan postpartum blues antara ibu remaja dengan ibu dewasa di Tasikmalaya (p=0,032; α= 0,05). Penelitian ini direkomendasikan untuk meningkatkan usaha preventif dan promotif dalam meningkatkan kesehatan ibu pasca melahirkan agar meminimalkan risiko depresi pasca melahirkan.

Age is one of factors that affect the occurrence of postpartum depression complaints. The purpose of this study was to identify the difference of postpartum depression complaints between adolescent mothers and adult mothers in Tasikmalaya. The method of research in this study was descriptive correlative with cross sectional approach, involving 106 postpartum mothers, collected by stratified random sampling technique. This study used the instrument of Edinburgh Postnatal depression Scale.
The results showed that the adolescent mothers had more postpartum depression complaints, and the data analysis showed there were no difference of postpartum depression complaints between adolescent mothers and adult mothers. But this study showed there was a difference of postpartum blues complaints between adolescent mothers and adult mothers in Tasikmalaya (p=0,032; α=0,05). This study recommended to improve the preventive and promotive actions to increase the postpartum maternal health in order to minimize the risk of postpartum depression."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S64189
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sylvia D. Elvira
Jakarta: Balai Penerbit , 2006
618.24 SYL d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Mulyani
"Menyusui merupakan hal yang penting bagi ibu melahirkan. Konseling menyusui adalah salah satu upaya untuk keberhasilan menyusui. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh konseling menyusui terhadap sikap menyusui ibu melahirkan yang dirawat. Desain penelitian berupa quasi experimental design dengan pendekatan post test-only non equivalent control group. Jumlah sampel penelitian 60 orang yang diambil menggunakan teknik nonprobability sampling (sampel non random) dengan metode consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh konseling menyusui terhadap sikap menyusui ibu melahirkan (p value=0,02). Faktor umur, pendidikan, paritas, suku, pengalaman menyusui, pengalaman mendapat informasi dan dukungan keluarga tidak berhubungan dengan sikap menyusui. Peran petugas kesehatan sebagai konselor menyusui perlu dioptimalkan untuk keberhasilan menyusui ibu melahirkan yang dirawat.

Breastfeeding is important for mothers giving birth. Breastfeeding counseling is one of the efforts for the success of breastfeeding. The purpose of this study was to determine the effect of breastfeeding counseling on maternal breastfeeding attitudes treated. Design research is a quasi-experimental design with post-test-only approach to non equivalent control group. Total sample of 60 people were taken using a technique nonprobability sampling (non-random sample) with consecutive sampling method. Results showed no effect of breastfeeding counseling on breastfeeding maternal attitude (p value = 0.02). Age, education, parity, ethnicity, breastfeeding experience, the experience gets the information and family support is not related to breastfeeding attitudes. The role of health workers as breastfeeding counselors need to be optimized for successful breastfeeding maternal treated.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42819
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Data dari bagian bedah FKUI/RSCM, menunjukan bahwa dari tahun 1988 sampai 1996, terjadi 566 kasus kanker payudara. Faktor-faktor yang dianggap sebagai risiko terjadinya kanker payudara adalah: usia, genetik, biologis, psikologis, nutrisi, dan hormonal. Wacana inilah yang mcnjadi fokus dalam penelitian yang berjudul "Risiko Terjadi Kanker Payudara Terhadap lbu Yang Tidak Menyusui Setelah Melahirkan". Desain yang digunakan dalam penelitian ini aclalah deskriptif sederhana, sedangkan responden yang dipilih sebanyak 30 orang responden yang menjalani rawat inap. Pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang diberikan pada responden dan sesuai dengan kriteria.
Hasil pengumpulan data dianalisa, kemudian diperoleh hasil sebagai berikut, faktor makanan yang berlemak (66.3%) dan faktor tingginya stresor (66.3%) mempakan salah satu risiko yang dapat menyebabkan terjadinya kanker payudara. Sedangkan faktor ibu mengetahui manfaat menyusui (96.7%) dan faktor ibu menyusui setelah melahirkan (93,3%) merupakan faktor yang masih perlu diteliti lebih lanjut.
Seharusnya penelitian ini tidak berhenti sampai di sini, tetapi sangat perlu untuk ditindaklanjuti dengan melaksanakan penelitian yang telah direkomendasikan guna perbaikan mutu pendidikan dan mutu pelayanan bidarng keperawatan di masa yang akan datang."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5220
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
[place of publication not identified]: Tirta Investama, 2013
612.392 3 KON
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>