Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 113026 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohammad Gama Ramadhan
"Diabets melitus merupakan salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia, oleh karena itu obat-obat bagi penderita diabetes terus dikembangkan. Salah satunya adalah obat-obat penghambat α-glukosidase yang dinilai memiliki efek samping yang lebih kecil dibanding obat anti diabetes oral dari golongan lain. Hal ini menyebabkan pencarian senyawa penghambat α-glukosidase dari bahan alam sering dilakukan, terutama senyawa yang berasal dari mikroorganisme. Kapang endofit merupakan salah satu mikroorganisme yang merupakan sumber senyawa metabolit aktif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi kapang endofit dari daun Johar (Cassia siamea Lamk.) dan memperoleh hasil uji aktivitas penghambatan α-glukosidase dari hasil fermentasi kapang endofit sebagai daun C. siamea Lamk. Pada penelitian ini dilakukan isolasi kapang endofit dari daun C. siamea Lamk. yang telah terbukti melalui penelitian secara in vivo dapat mengontrol kadar gula darah tikus diabetes. Lima koloni kapang endofit berhasil diisolasi dari daun Johar, dan selanjunya setiap isolat difermentasi. Hasil fermentasi diekstraksi dengan pelarut etil asetat dan metanol. Pada penelitian ini diperoleh sembilan ekstrak yang memiliki aktivitas penghambatan α-glukosidase lebih baik dari akarbose dengan nilai IC50 terkecil sebesar 28,40 ppm.

Diabetes mellitus is one of the major health problems in Indonesia. Thus, medications for this disease keep going to develop, which one of them is α-glucosidase inhibitor known for their fewer side effects than other antidiabetic oral drugs. Moreover, searching of α-glucosidase inhibitor from natural compound was recently done by many scientists to find the new active compounds. Endophytic fungi have great potential as a source of α-glucosidase inhibitory compounds.
This research aims to isolate the endophytic fungi from Johar leaves and to obtain the results of α-glucosidase inhibition assay from fermentation culture of endophytic fungi from Cassia siamea Lamk. On this research, we isolated the endophytic fungi from leaves of Cassia siamea Lamk., proven through in vivo studies, are able to control the blood glucose level of diabetic rats. We successfully isolated five endophytic fungi colonies, and then each isolate was fermented and extracted with ethyl acetate and methanol solvent. Nine extracts showed better α-glucosidase inhibitory activity than acarbose with the smallest 50 value was 28.40 ppm."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2011
S826
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nuriza Ulul Azmi
"Inhibitor tirosinase merupakan senyawa yang dapat mengatur metabolisme melanin sehingga sering digunakan sebagai agen untuk mencegah hiperpigmentasi kulit dan agen pemutih pada produk kosmetik. Telah dilakukan pengujian penghambatan aktivitas tirosinase pada tanaman Cassia fistula. Cassia siamea dan C. fistula merupakan tanaman dari marga yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti adanya aktivitas penghambatan tirosinase dan mengidentifikasi golongan senyawa kimia yang terkandung pada ekstrak dan fraksi teraktif dari daun johar (C. siamea Lamk.). Serbuk simplisia dimaserasi secara bertingkat menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat, dan metanol. Ketiga ekstrak tersebut diuji aktivitas penghambatan tirosinase menggunakan plate reader melalui pengukuran pembentukan L-dopakrom pada 490 nm. Ekstrak teraktif yaitu ekstrak metanol difraksinasi menggunakan kromatografi kolom dipercepat dan dilakukan pengujian aktivitas penghambatan tirosinase dari fraksi gabungan yang diperoleh. Selanjutnya diidentifikasi golongan senyawa kimia pada ekstrak dan fraksi teraktif. Hasil pengujian menunjukkan bahwa dari ketiga ekstrak yang diuji, ekstrak metanol memiliki aktivitas penghambatan tertinggi dengan nilai IC50 sebesar 170,268 μg/mL dan mengandung senyawa fenol, flavonoid, saponin, dan glikon. Fraksi teraktif memiliki nilai IC50 sebesar 482,355 μg/mL dengan kandungan senyawa fenol, flavonoid, dan glikon. Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa ekstrak metanol memiliki aktivitas penghambatan tirosinase paling tinggi dengan tipe penghambatan nonkompetitif.

Tyrosinase inhibitors are compounds that can regulate the metabolism of melanin so it is often used as an agent to prevent hyperpigmentation and skin whitening in cosmetic products. Have investigated tyrosinase inhibitory activity of Cassia fistula. Cassia siamea and C. fistula are the plants with the same genus. This study aims to investigated the inhibition of tyrosinase activity and identified chemical compounds in the most active extract and fraction of johar (C. siamea Lamk.) leaves. Crude drug powder was macerated using n-hexane, ethyl acetate, and methanol. The three extracts were tested using the plate reader by evaluated the formation of L-dopachrome at 490 nm. The methanol extract was fractionated using vacuum column chromatography and the tyrosinase inhibitory activity assays were performed in the combined fractions. The chemical compounds identified in the most active extract and fraction. The results showed that methanol extract has the highest inhibitory activity with IC50 values 170.268 μg/mL and contains phenolic, flavonoid, saponin, and glycone. The most active fraction has IC50 value 482,355 μg/mL with the content of phenolic, flavonoid, and glycone. The results show that the methanol extract has the highest activity of tyrosinase inhibition by a noncompetitive type of inhibition."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S45995
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meiyani Nurhayati
"ABSTRAK
Diabetes melitus merupakan salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia, oleh
karena itu obat bagi terapi diabetes terus dikembangkan. Salah satunya adalah obatobatan
dengan mekanisme penghambat α-glukosidase yang dinilai memiliki efek
samping lebih kecil dibanding obat antidiabetes golongan lain. Hal ini menyebabkan
pencarian senyawa penghambat α-glukosidase, termasuk dari bahan alam terus
dilakukan, terutama senyawa yang berasal dari mikroorganisme. Penelitian ini
bertujuan untuk mengisolasi kapang endofit dari kulit batang randu (Ceiba pentandra
L. Gaertn) dan memperoleh hasil uji aktivitas panghambatan α-glukosidase dari hasil
fermentasi kapang endofit. Isolasi dilakukan dari bagian dalam kulit batang randu
(Ceiba pentandra L. Gaertn) yang telah terbukti melalui penelitian in vivo maupun in
vitro memiliki potensi sebagai pengontrol kadar gula darah. Enam koloni kapang
endofit berhasil diisolasi dari kulit batang randu, dan setiap isolat difermentasi. Hasil
fermentasi diekstraksi dengan pelarut etil asetat dan metanol. Dari penelitian ini
diperoleh enam ekstrak dengan aktivitas penghambatan α-glukosidase lebih baik dari
akarbose dengan nilai IC50 sebesar 118,603 μg/mL.

Abstract
Alpha glucosidase inhibitor is one of therapeutic approaches for diabetes mellitus
which is known for its safety compare to other oral anti diabetic drugs. Therefore
searching of α-glucosidase inhibitor from natural compound was recently done by
many researchers to find the new active compounds. Endophytic fungi have great
potential as a source of α-glucosidase inhibitory compounds. This research aims to
isolate the endophytic fungi from Silk cotton-tree Bark (Ceiba Pentandra (L.) Gaertn)
and then to evaluate their α-glucosidase inhibitory activity. We successfully isolated
five endophytic fungi colonies, and then each isolate was fermented and extracted
with ethyl acetate and methanol. Each extract was assayed for its α-glucosidase
inhibitory activity using spectrophotometry method. Six extracts showed better α-
glucosidase inhibitory than acarbose with the lowest IC50 value was 118.603 ppm."
2012
S43816
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Kurnia Septiana
"Diabetes melitus adalah penyakit yang serius dan kronis di mana tingkat terjadinya meningkat seiring dengan peningkatan obesitas dan penuaan. Salah satu pendekatan terapi untuk mengurangi hiperglikemia postprandial adalah dengan memperlambat penyerapan glukosa karena adanya penghambatan terhadap α-glukosidase.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui beberapa tanaman yang memiliki aktivitas penghambatan α-glukosidase serta melakukan identifikasi golongan kandungan kimia dari famili Apocynaceae dan Clusiaceae.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga ekstrak yang memiliki nilai IC50<5μg/ml, yaitu ekstrak daun dan kulit batang Garcinia daedalanthera serta ekstrak daun Garcinia kydia menunjukkan nilai IC50 2,33 µg/ml, 3,71 µg/ml dan 3,88 µg/ml. Hasil penapisan fitokimia menunjukkan bahwa famili Apocynaceae mengandung alkaloid, saponin, terpen, dan glikosida, sedangkan famili Clusiaceae mengandung tanin, terpen, saponin dan glikosida.

Diabetes mellitus is a most serious and chronic disease whose incidence rates are increasing with incidences of obesity and aging of the general population over the world. One therapeutic approach for decreasing postprandial hyperglycemia is to retard absorption of glucose by inhibition of a-glucosidase.
The aim of this research was to screen some plants that had α-glucosidase inhibiting activity and identified chemical groups of the Apocynaceae and Clusiaceae families. The results showed that three extracts have IC50 value<5μg/ml. The leaves and barks extracts of Garcinia daedalanthera also leaves extract of Garcinia kydia showed high inhibitory activities, with IC50 values of 2.33 µg/ml, 3.71 µg/ ml and 3.88 µg/ml.
The results of phytochemistry screening showed that Apocynaceae family contains class of alkaloid, terpen, saponin and glycoside, while Clusiaceae family contains tannin, terpen, saponin and glycoside."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2011
S669
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Nur Fitriandiny
"Diabetes melitus adalah salah satu penyakit dari sepuluh besar penyakit di Indonesia dengan prevalensi yang terus meningkat secara signifikan. Berkaitan dengan salah satu target pengobatannya yaitu menurunkan kadar gula darah, obat golongan penghambat α-Glukosidase dapat menghambat pemecahan karbohidrat di usus halus, menurunkan kondisi hiperglikemia postprandial dan lonjakan sekresi insulin. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ekstrak etanol 80% daun jambu mete (Anacardium occidentale L) memiliki efek penghambatan aktivitas α-glukosidase yang baik dengan nilai IC50 9,11 ppm.
Tujuan penelitian ini adalah memperoleh fraksi yang memiliki penghambatan aktivitas α-glukosidase tertinggi dari ekstrak etil asetat daun jambu mete dan mengetahui golongan senyawa kimia dari fraksi teraktif tersebut. Daun jambu mete direfluks dengan heksana, etil asetat, dan metanol kemudian difraksinasi dengan kromatografi kolom. Pengujian efek penghambatan aktivitas enzim α-glukosidase dilakukan berdasarkan penghambatan konversi p-Nitrofenil-α-D-glukopiranosida sebagai substrat menjadi p-nitrofenol dan α-D-glukosa. Absorbansi p-nitrofenol diukur pada panjang gelombang 405 nm.
Hasil menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat daun jambu mete memiliki penghambatan paling kuat terhadap aktivitas α-glukosidase dengan nilai IC50 43,66 ppm dengan fraksi paling kuat yaitu fraksi F dengan nilai IC50 28,76 ppm. Uji kinetika enzim menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat daun jambu mete mempunyai aktivitas penghambatan non-kompetitif. Golongan senyawa kimia yang terdapat pada fraksi F etil asetat daun jambu mete adalah glikosida, flavonoid, antrakuinon, tanin, dan saponin.

Diabetes mellitus is a one of the top ten diseases in Indonesia with a significantly increased prevalence. Among glucose-lowering medications, α-glucosidase inhibitors delay the absorption of ingested carbohydrates, reducing the postprandial glucose and insulin peaks. In previous study, 80% ethanol extract of cashewnut (Anacardium occidentale L.) leaves showed a good α-Glucosidase inhibiting activity with IC50 value 9.11 ppm.
The purpose of this study is to know the α-glukosidase inhibiting activity from cashewnut leaves extract and it?s fraction. Cashewnut leaves were refluxed using hexane, etil asetat and methanol then fractionated using column chromatography. The inhibiting activity of α-glucosidase was tested based on inhibition of conversion of p-Nitrofenil-α-D-glukopiranosida as a substrate to p-nitrophenol and α-D-glucose. Absorbance of p-nitrophenol was measured at a wavelength of 405 nm.
The result showed that the ethyl acetat extract of cashewnut leaves has the highest α-glucosidase inhibiting activity than other extract with IC50 values 43.66 ppm with fraction F from column chromatograph as the most active fraction with IC50 value 28.76 ppm. The kinetic assay of this inhibiting activity showed that ethyl acetat extract of cashewnut leves is a noncompetitive inhibiting activity. Phytochemical screening result shows that Fraction F from ethyl acetat extract of cashewnut leaves contained glycosides, flavonoids, tannins, anthraquinone and saponin."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S42067
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kusmardi
"Daun Johar (DJ) (Cassia siamea Lamk.) telah dilaporkan memiliki potensi untuk merangsang respon imun. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol DJ terhadap aktivitas dan kapasitas makrofag. Duapuluh empat ekor mencit Swiss dibagi ke dalam 6 kelompok. Kelompok kontrol pertama (Group I) mendapatkan akuades, kontrol kedua (group II) mendapatkan CMC Na 0,5%, kontrol ketiga (group III) mendapatkan phytohemaglutinin. Sedangkan kelompok perlakuan: group IV mendapatkan 23,78 mg ekstrak etanol DJ/20 g BB, group V 47,56 mg/20 BB dan dan group VI 95,13 mg/20 g BB. Ekstrak diberikan sejak hari pertama hingga ketujuh. Pada hari kedelapan, kepada masing-masing mencit diinjeksikan intraperitoneal bakteri Staphylococcus aureus (SA). Aktivitas dan kapasitas sel makrofag dihitung dari sediaaan apus cairan peritonium dengan menghitung persentase fagosit yang melakukan fagositosis dari 100 fagosit. Kapasitas fagositosis ditetapkan berdasarkan jumlah SA yang difagositosis oleh 50 fagosit aktif. Aktivitas fagositosis meningkat seiring dengan peningkatan dosis ekstrak etanol DJ. Aktivitas dan kapasitas tertinggi dicapai oleh dosis ekstrak etanol DJ tertinggi dan kontrol positif PHA. Sedangkan aktivitas dan kapasitas terendah adalah kelompok akuades (369,5±18,1384) diikuti oleh kelompok CMC Na 0,5% (378,5±13,1783), kelompok EEDJ dosis 23,78 mg/20gBB (466,75±9,4296), dosis 47,56 mg/20 g BB (557±30,2324).

The Effect of Ethanol Extract of Daun Johar (Cassia siamea Lamk.) on the Macropages Activities and Capacyties. Daun Johar (DJ) (Cassia siamea Lamk.) has already been reported to stimulate the immune response. The current study investigates the role of DJ on mice macrophages activities and capacyties. Twenty four Swiss mice were divided into 6 equal groups. The first control group (Group I), re ceived aquadest. The second con trol group (Group II), was given CMC Na 0,5% . The third con trol group (Group III), was given phytohemaglutinin. The case group: group IV received 23,78 mg ethanol extract of DJ/20 g BW, group V received 47,56 mg/20 BW, and group VI received 95,13 mg/20 g BW. These were injected orally on day 1 until 7. On day 8, Staphylococcus aureus (SA) were injected intraperitoneally. The macrophages activities and capacyties were counted on slide smears of mice peritoneal fluid. According to enhancement of dose, either the macrophages activities or capacyties were found. The lowest activity encounter on the negative control (369,5±18,1384) followed by CMC Na 0,5% (378,5±13,1783), doses of 23,78 mg/20gBW (466,75±9,4296), doses of 47,56 mg/20 g BW (557±30,2324), positive control/PHA (670,5±10,0830) and doses of 95,13 mg/20 g BW (683,5±12,1244)."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2006
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Renita Rachmayani
"Endofit merupakan mikroba yang hidup di dalam jaringan tanaman dan merupakan hubungan simbiosis mutualisme. Senyawa metabolit hasil fermentasi kapang endofit dapat digunakan sebagai sistem pertahanan bagi tumbuhan terhadap bakteri dan jamur patogen. Beberapa senyawa bioaktif yang dihasilkannya juga berfungsi sebagai sumber potensial obat baru.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari sumber potensial antimikroba dan antioksidan kapang endofit yang diisolasi dari ranting dan daun tanaman Garcinia mangostana. Fermentasi dilakukan terhadap kapang endofit yang telah diisolasi. Hasil fermentasi kapang endofit diekstraksi dengan menggunakan pelarut organik etil asetat, n-butanol, dan methanol.
Hasil ekstraksi yang diperpoleh berupa fraksi-fraksi dari masing-masing pelarut organik . Ekstrak yang diperoleh diuji aktivitasnya sebagai antimikroba dan antioksidan. Uji aktivitas antimikroba dilakukan dengan metode cakram dan uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan menggunakan radikal 1,1-difenilikrilhidrazil (DPPH). Uji aktivitas antimikroba dilakukan terhadap bakteri Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Salmonella typhosa, Bacillus subtilis, Pseudomonas aeruginosa, Khamir Candida albicans, dan kapang Aspergillus niger.
Hasil menunjukkan zona hambat terbesar dihasilkan oleh ekstrak R2.M terhadap Bacillus subtilis (12,85 mm) dan terhadap Staphylococcus aureus (11,90 mm). Aktivitas antioksidan terbaik diperoleh dari ekstrak n-butanol R18.B dengan nilai IC50 107,71 μg/ml.
Endophytes are microbial entities that live within living tissue of plants and have symbiotic mutualism relationship. Metabolite compounds as a result of fermentation of endophytic fungi are useful as a defense against pathogenic fungi and bacteria. Some of bioactive compounds that are produced by endophytic fungi are also useful for novel drug discovery.
This research was done to screen new potential sources for antimicrobial and antioxidant agent from endophytic fungi that were isolated from twigs and leaves of Garcinia mangostana. Fermentation was done to endophytic fungi which had been isolated from sample. The fermentation products of endophytic fungi were extracted by using organic solvent ethyl acetate, nbuthanol, and methanol.
The result was some fractions from each solvent that was used. The extracts then were tested as antimicrobial and antioxidant activity. Antimicrobial assay was done by using the disc method and antioxidant was tested by using free radical 1,1-diphenylpicrylhydrazyl (DPPH). Antimicrobial assay was done against Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Salmonella typhosa, Bacillus subtilis, Pseudomonas aeruginosa, Candida albicans, dan Aspergillus niger.
The result showed that the largest zone of inhibition was performed by R2.M extract against Bacillus subtilis (12.85 mm) and against Staphylococcus aureus (11.90 mm). The best antioxidant activity was resulted from R18.B extract with IC50 107.71 μg/ml.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;, 2008
S32868
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Kapang endofit diketahui mampu menghasilkan metabolit sekunder
yang beraktivitas biologis. Penelitian ini bertujuan memperoleh isolat kapang
endofit dari akar, daun Garcinia nigrolineata Planch. serta batang Garcinia
celebica L. kemudian menguji aktivitas antioksidan ekstrak hasil fermentasi
dan supernatannya. Dari 23 isolat kapang endofit yang berhasil diisolasi, 10
isolat yang berbeda secara makroskopik diambil untuk difermentasi
menggunakan medium PDB (Potato Dextrose Broth) dan PDY (Potato
Dextrose Yeast). Uji aktivitas antioksidan dilakukan menggunakan metode
DPPH (1,1,-difenil-2-pikrilhidrazil). Dari uji pendahuluan, didapat 2 isolat
yang menunjukkan aktivitas antioksidan dan hasil pengujian dengan
spektrofotometri UV-Vis menunjukkan isolat D1N2 (n-BuOH, PDY) memiliki
aktivitas antioksidan tertinggi dengan nilai IC50 sebesar 41,61 μg/mL, sedang
IC50 vitamin C adalah 3,6 μg/mL. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan
bahwa isolat D1N2 (n-BuOH, PDY) memiliki aktivitas yang baik sebagai
antioksidan. Kesimpulan yang didapat adalah kapang endofit dari akar dan
daun Garcinia nigrolineata Planch. memiliki aktivitas antioksidan."
Universitas Indonesia, 2007
S32597
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riza Apriani
"Diabetes mellitus atau penyakit gula darah adalah salah satu penyakit yang cukup menonjol di antara penyakit-penyakit lain seperti penyakit jantung dan pembuluh darah, serta penyakit kanker. Pengobatan diabetes melitus dapat dilakukan dengan pemberian Insulin, obat hipoglikemik oral, dan obat herbal. Salah satu tanaman obat yang bisa dijadikan sebagai obat herbal untuk penyakit diabetes melitus adalah kayu manis.
Berdasarkan penelitian sebelumnya, kayu manis memiliki penghambatan terhadap aktivitas α-glukosidase, namun senyawa aktif tidak diketahui kepolarannya, sehingga dilakukan fraksinasi untuk mengidentifikasi golongan senyawa dari fraksi yang aktif. Pengujian dilakukan secara in vitro terhadap ekstrak petroleum eter, etil asetat, n-butanol dan air menggunakan α- glukosidase dan substrat p-nitrofenil-α-D-glukopiranosida yang menghasilkan produk paranitrofenol. Produk tersebut diukur serapannya menggunakan Spektrofotometer UV-Vis pada λ 400 nm. Parameter adanya aktivitas penghambatan yang dimiliki oleh ekstrak ditunjukan oleh nilai %inhibisi dan IC50.
Hasil uji penghambatan aktivitas α-glukosidase menunjukkan bahwa ke empat fraksi ekstrak kulit batang kayu manis menunjukkan aktivitas penghambatan. Fraksi ekstrak yang memiliki penghambatan terbaik terhadap aktivitas α- glukosidase adalah ekstrak n-butanol dengan nilai IC50 sebesar 1,168 μg/mL. IC50 ekstrak etil asetat, air dan petroleum eter adalah 19,239 μg/mL, 24,244 μg/mL, dan 69,717 μg/mL. Golongan senyawa yang dikandung oleh ekstrak n-butanol adalah flavonoid, glikosida dan tanin.

Diabetes mellitus or blood sugar disease is a quite prominent disease among other diseases such as heart and blood vessel, and cancer. Treatment of diabetes mellitus can be done by administering insulin, oral hypoglycemic drugs, and herbal medicine. One of the medicinal plants that could be used as herbal medicine for diabetes mellitus is cinnamon.
Based on previous studies, cinnamon has inhibitory activity against α-glucosidase, but the polarity of active compound is unknown, so that fractionation is done to identify the compound of the active fraction. The method was an in vitro model to extract of petroleum ether, ethyl acetate, n-butanol and water using α- glucosidase and substrate of p-nitrophenyl-α-D-glucopyranoside that produced p-nitrophenol. The product was measured by spectrophotometer UV-Vis at λ 400 nm. The parameters of inhibitory activity of extracts is shown by the values of % inhibition and IC50.
The test results of inhibitory activity of α-glucosidase showed that the four fractions of cinnamon bark extract, showed inhibitory activity. The extract fraction that have the best inhibitory activity against α-glucosidase is n-butanol extract with IC50 values of 1.168 mg/mL. IC50 values of ethyl acetate, water and petroleum ether extract is 19.239 μ/ml, 24.244 μ/mL, and 69.717 μ/ mL. The compounds contained by n-butanol extract are flavonoids, glycosides and tannins."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S1793
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>