Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158466 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Astari Kemala
"Komunikasi merupakan bagian mendasar dalam kehidupan, tak terkecuali bagi sebuah perusahaan. Perkembangan teknologi komunikasi yang demikian pesatnya mengantarkan masyarakat Indonesia dalam menjalani kehidupan modern dengan memanfaatkan alat komunikasi canggih berupa telepon selular. Dampak dari ponsel ini adalah tumbuhnya perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bisnis selular dan mengklaim dirinya sebagai provider atau perusahaan penyelenggara jasa untuk pengguna ponsel. Setiap perusahaan memiliki komitmen untuk memberikan produk dan pelayanan yang terbaik kepada pelanggannya. Manajemen perusahaan khususnya PR memegang peranan penting dalam menjalin hubungan baik antara perusahaan dengan publik. Bentuk pelaksanaan kegiatan yang dijalankan oleh PR dalam berhubungan dengan khalayak sasarannya yaitu pelanggan adalah dengan menjalankan strategi komunikasi pemasaran, dimana tujuan akhirnya adalah untuk memperoleh citra positif perusahaan. Penilaian pelanggan merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui oleh perusahaan. Studi mengenai proses pembelian sebagai awal untuk dapat mengetahui penilaian pelanggan terhadap citra perusahaan merupakan pedoman bagi perusahaan agar dapat menciptakan suatu proses pembelian dan program komunikasi yang efektif dan menarik bagi pelanggan. Dalam realitas, selain dirasakan kondisi yang menguntungkan bagi pelanggan, terkadang juga dijumpai keadaan yang tidak sesuai dengan harapan, mulai dari proses pembelian hingga kepada tahap dimana pelanggan telah menggunakan produk dan merasakan kualitas dan pelayanan dari perusahaan. Kondisi tersebut akan melahirkan penilaian terhadap keseluruhan kinerja perusahaan yang mengarah pada pembentukan citra perusahaan. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian ini yaitu untuk memperoleh gambaran mengenai penilaian pelanggan terhadap citra perusahaan, dengan terlebih mengetahui tentang proses pembelian pelanggan, dilanjutkan dengan upaya untuk mendapatkan informasi mengenai masalah atau kendala yang ditemui pelanggan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan kuesioner dimana para respondennya adalah pelanggan kartuHALO. Dad hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa proses pembelian yang dilalui oleh pelanggan kartuHALO berjalan dengan cukup baik dimana pelanggan menjalani tahapan yang cukup mudah dalam proses pembelian serta merasakan kondisi yang cukup puas dalam memenuhi kebutuhan dan harapannya. Penilaian pelanggan juga menunjukkan hasil positif, dimana pelanggan memberikan penilaian cukup balk terhadap citra perusahaan yaitu PT Telkomsel. Dad penelitian ini diperoleh informasi adanya beberapa kendala atau masalah yang dirasakan oleh sejumlah kecil pelanggan berkaitan dengan produk dan pelayanan, yang harus segera ditindaklanjuti dan diatasi oleh perusahaan. Hasil penelitian ini tentunya merupakan masukan berharga bagi perusahaan untuk terus melakukan perubahan-perubahan ke arah kebaikan demi kepuasan pelanggan serta untuk kemajuan perusahaan sendiri di masa mendatang."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S4325
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Deni Adha Akbari
"Adanya beberapa produk kartu GSM yang sejenis atau beberapa perusahaan penyedia layanan telepon selular yang sejenis akan mengakibatkan timbulnya persaingan di antara produk atau perusahaan tersebut. Penelitian ini dilakukan pads pihak konsumen dan produsen. Hasil penelitian pads pihak konsumen untuk mengetahui keinginan dan kebutuhannya terhadap produk kartu GSM. Sedangkan penelitian terhadap produsen, bertujuan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang terdapat dalam perusahaan. Dari kedua penelitian tersebut, hasilnya dianalisis untuk memberikan masukan pada perusahaan dalam penyusunan strategi pemasaran yang diharapkan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan, dengan cara memanfaatkan peluang yang dimiliki perusahaan dan berusaha memperkecil ancaman yang dihadapi perusahaan.
Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran persepsi yang diberikan konsumen terhadap produk TELKOMSEL yaitu kartuHALO dan simPATI Nusantara dan terhadap produk pesaingnya: (1) Satelindo dengan produk Satelindo Card dan Mentari, (2) Excelcomindo dengan produk Excelcom dan Pro-XL. Pengukuran persepsi dilakukan dengan cara menggunakan factor analysis dengan angka skala liked, selanjutnya diolah dengan menggunakan cluster analysis, untuk mengetahui posisi bersaing dalam bentuk dendogram. Sedangkan posisi map persepsinya diolah dengan multidimensional Scalling Analysis. Hasil penilaian persepsi dari pars pengguna kartu GSM, dianalisis menggunakan gabungan AHP (analytic hierarchy process) dan analisis SWOT (strength, weakness, opportunity dan threat), guna mengetahui faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam merumuskan strategi pemasaran dan menentukan pilihan alternatif strategi pemasaran kartuHALO dan simPAT! Nusantara."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T20095
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ricardo Indra
"Kondisi pasar selular di Indonesia mengalami pertumbuhan yang spektakuler sejak hadirnya teknologi GSM. Kini konsumen memiliki banyak alternatif operator selular, sehingga brand switching sangat dimungkinkan. Itulah sebabnya operator selular memerlukan loyalitas dari pelanggannya, khususnya konsumen yang dapat melakukan Advokasi atas penggunaan produk. Walaupun konsumen masuk dalam kategori loyal, tetapi loyalitas kelompok konsumen Advokasi lebih diharapkan dari pada loyalitas kelompok konsumen Non-Advokasi karena mereka juga berfungsi sebagai agen promosi bagi perusahaan dalam mempengaruhi lingkungan di sekitarnya. Agar dapat mengetahui strategi promosi mana yang tepat maka dilakukan analisa dengan menggunakan discriminant analysis, dimana analisa ini menunjukkan faktor pembeda di antara strategi promosi serta variabel lainnya terhadap kelompok konsumen Advokasi dan konsumen Non-Advokasi. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk menjawab beberapa permasalahan sebagai berikut : - Variabel-variabel apakah dari strategi promosi yang menjadi pembeda terhadap kelompok konsumen Advokasi dan konsumen Non-Advokasi? - Di antara variabel-variabel tersebut, mana yang paling membedakan terhadap kelompok konsumen Advokasi dan konsumen Non-Advokasi? - Variabel-variabel apa di luar strategi promosi yang dapat membedakan kelompok konsumen Advokasi dan konsumen Non-Advokasi? Penelitian dengan metode survei dan bersifat eksplanatif ini dilakukan pada populasi pelanggan kartu pasca bayar GSM kartuHALO yang berada di wilayah Regional Jawa Barat. Sampelnya dipilih secara stratified random sampling yang mencerminkan pelanggan yang berasal dari tiga kota di Jawa Barat yang menjadi pusat layanan pelanggan Telkomsel yang disebut graPARI, yakni di Bandung, Tasikmalaya, dan Cirebon. Total keseluruhan responden yang diambil adalah 312 responden yang telah memiliki usia berlangganan di atas 17 tahun. Variabel independen dari strategi promosi dalam penelitian ini adalah Advertising, Sales Promotion, Exhibition, dan Word of Mouth. Sedangkan variabel independen di luar strategi promosi adalah Pengetahuan Atribut Produk dan Customer Satisfaction. Hasil pengolahan data dengan menggunakan discriminant analysis menujukkan bahwa dari enam faktor tersebut terdapat empat faktor yang dapat membedakan kelompok Konsumen Advokasi dan Konsumen Non-Advokasi, yaitu Word of mouth, Advertising, Customer Satisfaction dan Pengetahuan Atribut Produk. Faktor yang paling membedakan adalah Word of Mouth. Analisa lanjutan dengan menggunakan multiple regression dilakukan atas variabel yang tidak masuk dalam analisis diskriminan yakni sales promotion dan exhibition terhadap Customer Satisfaction. Hasilnya adalah kedua faktor tersebut memiliki efek tidak langsung terhadap kelompok Konsumen Advokasi dan Konsumen Non-Advokasi. Rekomendasi yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah dengan memberikan exposure lebih intens agar dapat mempengaruhi Word of Mouth di kalangan pengguna kartuHALO, kemudian diikuti dengan peningkatan pada aktivitas Advertising_ Perlu pula ditingkatkan kualitas dari Sales Promotion dan Exhibition yang memiliki indirect effect terhadap kelompok Konsumen Advokasi dan Konsumen Non-Advokasi. Disamping itu Pengetahuan Atribut Produk dan Customer Satisfaction juga penting untuk diperhatikan karena menjadi faktor pembeda yang signifikan.

Differentiated Factors Between Advocacy Consumer And Non-Advocay Consumer (Case Study : Kartu Halo's Promotional Strategy at PT Telkomsel - West Java Region)Condition of cellular market in Indonesia has a spectacular increased since the raise of GSM technology. Nowadays, consumer has various alternative of cellular operator, hence brand switching is very possible. That's why cellular operator needs consumer loyalty, specially consumer who can do advocacy of product usage. Even a consumer include in loyal category, but group loyalty of advocacy consumer is more expected than group loyalty of non-advocacy consumer due to their function also as a promotional agent for the company in influencing environment. To find out which promotional strategy that is appropriate, thus We can analyze using Discriminant Analysis. Discriminant Analysis points differentiated factors among promotional strategy and other variables for groups of advocacy consumer and non-advocacy consumer. According to the background mentioned, this research is taking place to answer the following problems : - What variables of promotional strategy that differentiates between advocacy consumer and non-advocacy consumer ? - Among those variables, which is the most differentiates between advocacy consumer and non-advocacy consumer ? - What variables apart from promotional strategy that differentiates between advocacy consumer and non-advocacy consumer ? A research using survey method with explanative character is being implemented to population of post-paid GSM kartuHALO's customers which located in the West Java region. The samples are chosen by stratified random sampling that reflected customers origin of three city in West Java as a customer service center, called graPARI. The cities are Bandung, Tasikmalaya and Cirebon. Total respondents is 312 who has been joining kartuHALO for over 1 year. Independent variables of promotional strategy in this research are Advertising, Sales Promotion, Exhibition, and Word of Mouth. While Independent variable apart from promotional strategy are Product Attribute Knowledge and Customer Satisfaction. Result of data processing using discriminant analysis showing there are four factors from six factors that differentiates for advocacy consumer And non-advocacy consumer. The factors are Word of Mouth, Advertising, Customer Satisfaction and Product Attribute Knowledge. The most differentiates factor is Word of Mouth. Further analysis using multiple regressions has been done for variables exclude in discriminant analysis which is Sales Promotion and Exhibition to Customer Satisfaction. The result is both factors have indirect effect to advocacy consumer and non-advocacy consumer. Recommendation given according to this research are giving more intensive exposure to influence Word of Mouth among kartuHALO users, then followed by increasing advertising activities. Quality of sales promotion and exhibition which have indirect effect to advocacy consumer and non-advocacy consumer need to be increased. Product Attribute Knowledge and Customer Satisfaction are important due to both becomes also significant differentiates factors.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12266
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paramita Puspitasari
"Persaingan industri telah mengakibatkan perusaoan-perusahaan rnenjadi lebih folcus kepada pelanggannya (customer-oriented). Kepuasan pClE|.1'lgg3Il menjacli tujuan dari setiap perusahaan karena pelanggan yang merasa puas diyakini memiliki kecenderungan untuk membeli kembali, mempromosikan ke orang lain, dan menjadi lebih loyal.
Salah satu industri yang berkembang pesat di Indonesia adalah telekomunikasi selular. Jumlah operator selular terus bertambah, baik GSM maupun CDMA. Walaupun Telkomsel masih menguasai pangsa pasar di Indonesia, perlu dikembangkan strategi-strategi baru untuk meningkatkan kepuasan pelanggan supaya Telkomsel tetap menjadi operator selular terbesar di Indonesia.
Karena Salah satu pertimbangan utama pelanggan dalam memilih operator selular didasari oleh perfomna jaringan yang dimiliki operator tersebut, maka penelitian ini akan memfokuskan pada kepuasan pelanggan terhadap performs jaringan. Penelitian juga dibatasi hanya mengukur kepuasan pelanggan untuk komunikasi suara dan SMS di area Jabotabek, mengingat itulah jenis komunilcasi yang paling sering dilakukan pelanggan di Jabotabek.
Pengukuran kepuasan pelanggan dilakukan dengan menggunakan metode SERVPERF. Selain menilai kualitas jaringan, pelanggan juga diminta memberikan penilaian terhadap kesesuian tarifdibandingkan dengan kualitas yang mereka rasakan. Lalu, untuk memastikan Telkomsel tidak melakukan strategi yang sia-sia, pelanggan jug:-1 ditanyakan apa yang rnenjadi keinginan mereka. Pengidentifikasian keinginan pelanggan dilakukan berdasarkan model Kano.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perfonna jaringan untuk kornunikasi suara dan SMS dapat diukur clari lima dimensi, yaitu kualitas transmisi suara di dalam ruangan, kualitas transmisi SMS, kualitas transmisi suara di Iuar ruangan dengan sesama pelanggan Telkomsel dan pengguna PSTN, kualitas transmisi suara di luar ruangan dengan pelanggan operator lain, dan kualitas cakupan jaringan- Dimensi dengan tingkat kepuasan terendah adalah dimensi kualitas transmisi suara di dalam ruangan dan dimensi kualitas cakupan jaringan. Hasil analisis regresi juga menunjukkan kedua dimensi inilah yang secara signifikan mempengaruhi kepuasan pelanggan terhadap keseluruhan performa jaringan. Hasil pengolahan model Kano semakin menguatkan hal ini, dimaria pelnggan menganggap peningkatan perfomua jaringan di dalam ruangan sebagai must-be requirements.

The competitive market has forced many companies to be more customer-oriented. Delivering customer satisfaction has become the objective for many companies because they believe that customer satisfaction can lead to repeat purchasing, favorable word-of-mouth publicity, and increase customer loyalty.
One of the industries that have growth rapidly in Indonesia is the cellular telecommunication industry. There are more cellular operators now, both GSM and CDMA. Even though Telkomsel has been the biggest cellular operator in Indonesia, it still needs new strategies to improve the customer satisfaction if Telkomsel wants to maintain its position in the market.
Realizing that most customers emphasized the network perfonnance in choosing cellular operator, this research focused in measuring the customer satisfaction of Tellcomsel’s network performance. The evaluation was based on the use of two types of communication mostly done by the customers in Jabotabek: voice and short messages (SMS) communication in the Jabotabek area.
The measurement of customer satisfaction was done using the SERVPERF method- After evaluating the network performance, the customers were also asked to state their satisfaction regarding the appropriateness of the telecommunication tariff compared to the received quality. Furthermore, to help Telkomsel develop an effective strategy for improving the satisfaction for overall network perfonnance, the customers were also asked about their wants or requirements. The identification of customers wants was done based on Kano's model.
The result showed that the voice and SMS communication could be measured from five dimensions: the quality of indoor voice transmission, the quality of SMS transmission, the quality of outdoor voice transmission with other Telkomsel's customers and PSTN users, the quality of outdoor voice transmission with other operators customers, and the quality of network coverage. The dimensions with the lowest satisfaction score were the quality of indoor voice transmission and the quality of network coverage. The regression analysis also showed that these two dimensions were significantly affecting the satisfaction for overall network performance. This result was also supported with the Kano's model, where customers considered the improvement of indoor network performance a must-be requirement.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S50242
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggara Pratama Putra
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S9769
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Juliati Syarief
"ABSTRAK
Bagi perusahaan yang telah maju peranan yang penting dalam meningkatkan citra adalah mengoptimalisasikan pelayanan bagi pelanggannya. Salah satu upaya yang dilakukan bagi perusahaan besar tersebut Public Relations TELKOMSEL dengan mendekati dirinya kepada pelanggan, guna mengetahui sejauhmana Pelanggan melihat institusi TELKOMSEL berkiprah.
Sebagai operator telephone selular yang berkembang pesat TELKOMSEL dituntut untuk lebih menfokuskan terhadap jasa pelayanan perangkat teknologi komunikasi, yakni simcard KartuHALO dan simPATI.
Berdasarkan temuan yang ada keluhan yang didapat menggambarkan bahwa citra TELKOMSEL masih perlu di perbaiki mengingat, masukkan yang ada sangat terkait pada produknya.
Kendala yang timbul dari keluhan tersebut hendaknya ditanggapi sebagai masukan input guna mencapai satu solusi yang baik tepat.
Adapun salah satu upaya yang dilakukan guna memperhatikan pelanggannya dengan mengadakan/mengeluarkan Press Release sebagai jembatan komunikasi bagi perusahaan terhadap publiknya disamping upaya untuk mendekati diri perusahaan didalam citra pelanggan. Disamping memperhatikan keluhan didalam surat pembaca baik melalui media massa atau secara langsung melalui surat pengaduan ke TELKOMSEL.
Sejauh ini pelanggan lebih cenderung melihat aspek keberadaan fungsi atas simcard dari KartuHALO dan simPATI sebagai sarana komunikasi, tetapi seiring dengan perkembangan teknologi yang makin maju, tuntutan atas fasilitas yang diberikan harus juga disesuikan dengan kebutuhan zaman. Sehingga tidaklah berlebihan bila harapan tersebut sebagai bagian dalam upaya menonjolkan kelebihan atas produk TELKOMSEL terhadap produk telelphone selular lainnya.

"
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Muzdalifah
"Pesatnya perkembangan teknologi telekomunikasi seluar semakin memacu persaingan diantara penyedia jasa operator telepon seluler. Operator telepon seluler dituntut tidak hanya menyediakan produk yang berkualitas tetapi juga memberikan layanan puma jual yang handal guna memberikan kepuasan yang tinggi kepada pelanggannya.
PT Telkomsel sebagai salah satu operator telepon seluler di Indonesia dalam memberikan layanan puma jual kepada pelanggannya memiliki GraPARI dan CAROLINE (Customer Care by On Line) yang merupakan tanggung jawab Divisi Customer Service. GraPAJU adalah tempat dimana pelanggan datang untuk memperoleh layanan puma jual. Pada bagian ini pelanggan memperoleh layanan dari karyawan Customer Service guna memenuhi kebutuhannya.
Untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan guna meningkatkan kualitas layanan GraPARI serta untuk mengetahui dimensi-dimensi layanan yang menjadi prioritas utama pelanggan, maka diadakan penelitian kuantitatif mengenai hal tersebut.
Penelitian ini bersifat deskriptif dan dilakukan dengan menggunakan metode penelitian lapangan dengan menggunakan sampel yang diambil dari pelanggan yang mengunjungi GraPARI. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 200 orang pada saat jam kerja GraPARI.
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan oleh Telkomsel dalam menyusun strategi pelayanan agar tercipta kepuasan pelanggan yang tinggi dan menghasilkan loyalitas pelanggan terhadap perusahaan.
Mengenai tingkat kepuasan responden secara keseluruhan terhadap layanan Customer Service Telkomsel GraPARI Staco, mayoritas responden merasa puas dengan pelayanan yang diberikan dan berminat untuk tetap menjadi pelanggan Telkomsel serta merekomendasikan Telkomsel kepada orang lain.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa dimensi yang dianggap paling penting oleh responden adalah dimensi reliability (24%) dan dimensi responsiveness (23%). Kemudian dapat diketahui pula masih ada beberapa atribut yang memiliki kesenjangan yang besar antara tingkat kepentingan dengan tingkat kepuasan. Dari atribut-atribut yang memiliki kesenjangan besar tersebut dapat dikategorikan dalam 2 kelompok besar, yaitu dimensi reliability (kemampuan pelayanan) dan dimensi assurance (jaminan pelayananan).
Dengan demikian Telkomsel harus meningkatkan kinerja GraPARI, khususnya pada kedua dimensi tersebut yaitu dengan mengadakan workshop dan pelatihan secara reguler dengan tujuan memberikan pelatihan-pelatihan yang berkesinambungan yang difokuskan berdasarkan atribut-atribut pelayanan yang masih belum optimal dalam memberi kepuasan kepada pelanggan, menetapkan Standard Operating Procedure (SOP) yang direvisi tiap 6 bulan dengan tujaun karyawan bekerja menjadi lebih terarah dan cenderung untuk bekerja sesua1 prosedur sehingga tujuan untuk mengoptimalkan kinerja dapat tercapai, diimplementasikannya program aplikasi monitoring dimana pada aplikasi ini pihak supervisor dapat memonitor secara real time apa yang sedang diperbuat oleh karyawan Customer Service. Dan yang tak kalah penting adalah adanya punishment dan reward system sebagai motivator karyawan untuk tnenunjukkan kinerja yang baik.
Dengan memperhatikan hasil analisis weight, analisis gap, dan analisis kuadran atas pelayanan yang diberikan Customer Service Telkomsel GraPARI Staco, diharapkan perusahaan dapat menjaga kinerja yang selama ini telah optimal dan meningkatkan kinerja atribut-atribut yang belum optimal sehingga kepuasan pelanggan dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Damayanti
"Pertumbuhan seluler selama semester pertama tahun 2003 diwarnai dengan tingginya pertumbuhan kartu prabayar serta mengecilnya persentase pelanggan kartu pascabayar. Dalam beberapa tahun mendatang, kecenderungan ini tampaknya masih akan tetap berlangsung. Pengguna telepon selular senang dengan sistem prabayar karena aktivasinya mudah, tidak perlu repot dengan administrasi, dan pengeluaran dapat dikontrol. Telkomsel, sejak berdirinya 9 tahun lalu, terus berupaya memberikan komitmennya membangun masyarakat seluler Indonesia Iewat Inovasi produk dan Iayanannya, yang salah satunya ditujukan bagi pelanggan sImPATI, yaitu berupa layanan Isi ulang pulsa secara autorefill.
Agar dapat mengetahui bagaimana pelanggan mengadopsi difusi inovasi simPATI autorefill ini maka dilakukan analisa dengan menggunakan statistik deskriptif, dimana analisa ini menampilkan tabel-tabel frekuensi dari masing-masing tahap adopsi difusi inovasi. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk menjawab beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana kesadaran pelanggan simPATI terhadap difusi inovasi pulsa autorefill?
2. Bagaimana minat pelanggan simPATI terhadap difusi inovasi pulsa autorefill?
3. Bagaimana pelanggan simPATI dalam mengevaluasi difusi inovasi pulsa autorefill?
4. Bagaimana pelanggan simPATI dalam mencoba difusi inovasi pulsa autorefill?
5. Bagaimana keputusan adopsi pelanggan simPATI terhadap simPATI autorefill?
6. Bagaimana kategori dan karakteristik adopter pelanggan simPATI dalam mengadopsi
7. simPATI autorefill?
8. Bagaimana karakterfstik penerimaan inovasi simPATI autorefill oleh pelanggan simPATI?
9. Bagaimana penilaian pelanggan simPATI terhadap simPATI autorefill dan voucher fisik?
Penelitian dengan metode survei dan bersifat deskriptif ini dilakukan pada populasii pelanggan kartu prabayar sIiPATI di Jakarta. Sampelnya dipilih secara multistage cluster sampling. Total keseluruhan responden yang diperoleh adalah 202 responden.
Operasionalisasi konsep dalam peneiltian tni terdiri atas awareness (kesadaran), interest (minat), evaluating (evaluasl), trial (percobaan), dan adoption (adopsi), yang mana operasional konsep ini berdasarkan tahapan adopsi dfiusi lnovasi.
Hasil pengolahan data dengan statistik deskriptif menunjukkan bahwa frekuensi awareness tertinggi dlperoleh dari word of mouth ternan dan point of sales pilihan menu di ATM. Dan pada tahap akhir hanya sekitar 40% dari jumlah responden yang mencoba simPATI autorefill mengadopsi simPATI autorefllsecara total.
Rekomendasi yang diberikan berdasarkan hasil penelitian Ini adalah dengan perlu ditingkatkan komunikasi promosi yang sifatnya lebih personal baik Itu melalui sms maupun di direct phone Selanjutnya sebaiknya dapat dibuat saluran khusus yang memberi Informasi mengenai produk/jasa baru dadii Telkomsel.

Cellular growth during first semester of year 2003 coloured with the height of growth of card prabayar and also minimize it percentage of customer of card pascabayar. In a few year come, this tendency seems still will remain to take place. Consumer phone the cellular like with the system prabayar because its activation easy to, needn't be busy with the administration, and expenditure can be controlled. Telkomsel, since forming of 9 last year, continued to cope to give the komitmennya develop;build the society of seluler Indonesia pass the product innovation and its service, what is one of them addressed to simPATI's customer, that is in the form of service refill the pulsa by autorefill.
To know how customer adopt the diffusion innovate the this simPATI autorefill hence done by analysis by using descriptive statistic, where this analysis present the tables of frequency from each phase adopt the diffusion innovate. Pursuant to background of above, hence this research is conducted to answer some the following problems:
1. How awareness of simPATI's customer to diffusion innovate the pulsa autorefill
2. How enthusiasm of simPATI's customer to diffusion innovate the pulsa autorefill
3. How simPATI's customer in evaluating diffusion innovate the pulsa autorefill
4. How simPATI's customer simPATI in trying diffusion innovate the pulsa autorefill
5. How decision adopt the simPATI's customer to simPATI autorefill
6. How category and characteristic of adopter of simPATI's customer in adopting simPATI autorefill
7. How acceptance characteristic innovate the simPATI autorefill by simPATI's customer
8. How assessment of simPATI's customer to simPATI autorefill and voucher physical
Research with the method survey and have the character of this descriptive conducted population of customer of card of prabayar simPATI in Jakarta. Sample selected by multistage cluster sampling. Total overall of responder obtained is 202 responders.
Operasionalisasi conception in this research is consisted of the awareness, interest, evaluating, trial, and adoption, which operational conception this pursuant to step adopt the diffusion innovate.
Result of data processing statistically descriptive indicate that the highest frequency awareness obtained from word of mouth of friend and point of sales of menu choice in ATM. And at final phase only around 40% from amount of responder trying simPATI autorefill adopt the simPATI autorefill totally
Recommendation given by pursuant to this research result Is neededly Improved a promotion communications which in character more that good personal through the sms and also direct phone. Hereinafter better can be made by a special channel giving information of concerning product/ new service from Telkomsel.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14299
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S9556
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>