Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 124901 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pasaribu, Mary Christa
"ABSTRAK
Kebutuhan masyarakat akan informasi sangat besar dan cenderung terus meningkat setiap saat. Kenyataan tersebut menyebabkan peranan media massa menjadi sangat penting karena media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan masyarakat pada masa kini. Radio Sonora sebagai salah satu jenis media massa yang menempatkan siaran informasi sebagai salah satu paket acara yang penting. Pentingnya penyiaran informasi tersebut dibuat dalam bentuk-bentuk paket informasi yang selalu disiarkan setiap waktu. Dalam Penelitian ini, peneliti berusaha menggambarkan pendapat pendengar radio Sonora terhadap penyajian informasi yang disiarkan radio tersebut dan berusaha untuk mengetahui motivasi mereka mendengar siaran radio dan juga ingin mengetahui bentuk serta cara penyajian informasi yang menarik serta memuaskan keinginan pendengar terhadap informasi yang setiap saat mereka butuhkan. Penelitian ini bersifat deskriptip dengan metode survey sampel. Data dikumpulkan dari. 72 orang responden dengan mengunakan instrumen kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan variabel jenis kelamin dan status kerja responden cenderung mempengaruhi pembentukkan pendapat mereka terhadap bentuk serta cara penyajian informasi melalui radio Sonora, sedangkan variabel usia tidak terlalu berpengaruh. Dari hasil penelitian ini selanjutnya terungkap bahwa keberhasilan pengelola acara, membuat acara ini menarik dan memberikan manfaat serta kepuasan bagi para pendengarnya."
1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paulita Deca
"ABSTRAK
Tehnologi komunikasi telah mempengaruhi seluruh sektor kehidupan termasuk pendidikan. Medium radio sebagai salah satu hasil dari kemajuan tehnologi komunikasi telah lama . terbukti dapat dipergunakan sebagai medium pendidikan. Pendidikan melalui radio digunakan sebagai alternatif pemecahan dalam menghadapi masalah pendidikan seperti masalah sarana, dana, serta waktu. The Listening Post (LP) sebagai sarana belajar jarak jauh, menawarkan pengajaran bahasa Inggris melalui medium radio yaitu radio Sonora ditambah dengan panduan berupa surat kabar yaitu harian The Jakarta Post. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha menggambarkan pendapat pendengar acara LP terhadap program LP yang diselenggarakan melalui radio Sonora. Dntuk mengetahui hal tersebut, peneliti mengadakan penelitian mengenai pendapat pendengar tentang waktu dan lamanya penyiaran, daya tarik acara LP, materi, gaya penyampaian, maksud cerita, musik serta iklan yang merupakan satu kesatuan paket acara LP. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif. Data dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner dan responden penelitian ini berjumlah 50 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pendidikan cenderung berperan dalam pembentukan pendapat. Sedangkan variabel usia dan jenis pekerjaan tampaknya tidak terlalu mempengaruhi pembentukan pendapat. Selain itu, yang juga berperan dalam pembentukan pendapat adalah pengalaman responden selama mengikuti acara LP yang melalui frekuensi mendengarkan dan mulainya responden mendengarkan acara tersebut. Hasil penelitian selanjutnya mengungkapkan upaya pengelola acara membuat acara ini dan memberikan dilihat bahwa menarik manfaat tersendiri bagi para pendengarnya."
1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M.TH. Kurniati Sutadi
"ABSTRAK
Berkomunikasi pada saat ini sudah merupakan suatu kebutuhan utama bagi manusia. Dengan semakin rumit dan beragamnya aktivitas manusia, suatu sarana komunikasi yang mampu menjangkau sasaran yang luas secara serentak amatlah diperlukan, dimana kemudian manusia menjadi begitu tergantung pada sarana komunikasi yang bersifat massa ini, atau yang dikenal sebagai media massa. Salah satu media massa tersebut adalah radio. Khususnya di Indonesia, radio merupakan media dengan tingkat pengenaan tertinggi terhadap masyarakat dibandingkan dengan media massa-media massa lain. Sejalan dengan semakin berkembangnya pembangunan di Indonesia, stasiun-stasiun radio pun bermunculan demikian banyak bak jamur dimusim hujan. Beberapa radio memperebutkan sasaran pendengar dengan segmentasi yang sama. Hal ini kemudian menimbulkan kompetisi diantara mereka. Salah satu cara memenangkan atau bertahan dalam kompetisi adalah promosi, yang salah satunya adalah promosi kepada pendengar. Salah satu cara promosi kepada pendengar secara 'on-air1 adalah dengan mengudarakan kuis radio, dimana salah satu tujuan dari pengudaraan kuis ini adalah untuk meningkatkan waktu yang dihabiskan oleh pendengar untuk mendengarkan radio. Penelitian ini hendak melihat motivasi keikutsertaan pendengar radio terhadap acara kuis promosi 'on-air1, yaitu motivasi keikutsertaan pendengar radio Prambors terhadap kuis FMANIA CASH. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan Uses and Gratifications, dimana khalayak dianggap aktif dalam menggunakan media dengan tujuan untuk memperoleh kepuasan dan dapat memenuhi kebutuhannya. Penggunaan media akan berlanjut terus apabila kepuasan yang dicari oleh khalayak tercapai. Dari sudut metodologi penelitian ini bersifat Deskriptif Analitis yakni hanya menggambarkan motivasi keikutsertaan pendengar radio Prambors terhadap kuis FMANIA CASH dengan menganalisanya berdasarkan variabel-variabel antesedent, serta melihat pola penggunaan media akibat keikutsertaan tersebut serta kepuasan yang diperoleh oleh mereka. Penelitian ini tidak mengukur suatu kekuatan hubungan antar variabel. Sampel penelitian adalah peserta kuis FMANIA CASH berusia 15-25 tahun, yang diambil dengan cara purposive sampling. Motivasi keikutsertaan peserta kuis FMANIA CASH sebagian besar adalah karena hadiah dan permainannya, selain itu juga karena teman, karena selalu menjadi peserta kuis di Prambors dan karena ditelpon oleh pencari data Prambors. Motivasi ini menjadi berbeda berdasarkan variabel-variabel antesedent. Sementara untuk pola penggunaan media, minimal peserta mendengarkan radio Prambors selama 3 hari dalam seminggu, namun untuk setiap harinya, pola mendengarkan radio menjadi tergantung pada aktivitas mereka. Pola penggunaan media ini pun berbeda berdasarkan variabel-variabel antesedent dan motivasi keikutsertaan."
1993
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hanny Shintawati
"ABSTRAK
Sejalan dengan kenaikan standar ekonomi dan era kecanggihan teknologi dunia elektronik audio, pendengar radio tidak lagi menuntut pada radio yang sekedar 'asal bunyi', melainkan pada segi kualitas materi program dan audionya. Dalam abad teknologi digital audio saat ini, radio T rijaya dan sederet radio lain di jalur Frekuensi Modulasi (FM), saling bersaing menjaring target pendengar masing- masing. Melalui motto The Real Radio More Than Just Music, radio ini mengemas lagu-lagu enak didengar dan sajian acaraacara unggulan dalam bentuk Talk Show radio. Kemasan tai k show radio ini didukung oleh atribut Gaya Penyiar, Suasana yang ditampi1kan, Topik Perbincangan serta Musik, untuk menghasilkan acara informatif dengan gaya komunikatif. Proses penyampaian program acara radio Trijaya kepada pendengarnya merupakan keseluruhan pesan dalam proses."
1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sasminaring D. Sumarno
"Saat ini manusia modern di kota besar rupanya memiliki lebih kepada media elektronik radio, Radio dituntut untuk bisa menjadi teman, yang tidak hanya menghibur tetapi sumber pengetahuan yang dapat diserap. Pengetahuan yang dapat diserap ini tidaklah terlalu rumit dan ilmiah, tetapi juga tuntutan juga menjadi bukan sekedar omong kosong. Radio Trijaya FM melalui acara Jakarta Round Up nya menyajikan informasi tentang peristiwa-peristiwa aktual dengan pembahasan yang lebih mendalam. Acara ini dipasang pagi hari dengan maksud menemani aktivitas target pendengarnya, mulai dari persiapan berangkat ke tempat kerja, sampai tiba di tempat kerja tersebut. Karenanya, boleh jadi informasi tersebut merupakan informasi pertama yang diperoleh pendengarnya. Bagai manapun, dalam penyampaian informasi, radio sebagai media elektronik memiliki beberapa kelemahan jika dibandingkan media cetak. Salah satu di antaranya adalah dibatasi oleh waktu. Dalam arti, khayalaknya hanya menerima informasi saat mendengarkan saja. Begitu pesan yang disampaikan selesai, pendengar tidak dapat mengulang kembali untuk mendengarkan isi pesan tersebut. Berbeda dengan media cetak, isi pesan yang diterima dapat dibaca berulang-ulang. Dengan keterbatasannya seperti itu bukan tidak mungkin pendengarnya akan mencari pengulangan dari apa yang telah di dengar di radio, dengan memanfaatkan media cetak. Dari kenyataan tersebut, peneliti ingin melihat apakah dengan mendengarkan acara Jakarta Round Up di Radio Trijaya FM, mendorong pendengarnya mencari informasi serupa melalui surat kabar, khususnya surat kabar harian. Dalam melaksanakan studi ini peneliti memakai metoda survei sampel untuk mengumpulkan data dari para pendengar Radio FM, khususnya lagi yang mendengarkan acara Jakarta Round Up. Data diperoleh dianalisa secara statistik dengan Tri jaya yang Koefisien Korelasi Kendali tau-b dan Chi Kuadrat, untuk melihat hubungan antara penggunaan radio dengan penggunaan surat kabar. Hasil penelitian menunjukkan hubungan antara penggunaan radio dengan penggunaan surat kabar adalah kecil dan lemah, dan tidak semua variabel penggunaan radio mempengaruhi penggunaan surat kabar. Penggunaan radio hanya berpengaruh terhadap penggunaan surat kabar jika dilihat dari lamanya responden mendengar acara Jakarta Round Up perhari. Mereka yang lebih lama mendengar, lebih terdorong untuk mencari informasi serupa melalui surat kabar. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa setelah dikontrol dengan variabel kegiatan awal membaca surat kabar dan variabel minat terhadap masalah ekonomi, frekuensi mendengar Jakarta Round Up dalam seminggu mempengaruhi responden mencari informasi serupa melalui surat kabar."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S3963
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Megawati
"Penelitian ini dilaksanakan untuk menentukan positioning yang tepat untuk Radio Ramako 105,8 FM dengan mengetahui pembentukan positioning statement (motto) oleh manajemen Radio Ramako dan pendapat pendengar terhadap positioning statement (motto) Radio Ramako "Listen and Talk to Magic?. Penelitian ini dilakukan terhadap manajemen Radio Ramako 105,8 FM dan 253 orang responden di Jakarta dan sekitamya. Pertimbangannya adalah pendapat responden sebagai pendengar radio pada umumnya dan pendengar Radio Ramako pada khususnya mempunyai pengaruh sangat penting sebagai masukan bagi penentuan positioning yang tepat untuk Radio Ramako 105,8 FM.
Radio Ramako 105,8 FM menentukan positioning perusahaan secara umum melalui positioning statement (motto) "Listen and Talk to Magic? yang diterapkan ke dalam format siarannya, meliputi program siaran dan program musik. Radio Ramako 105,8 FM berharap positioning yang telah dibentuk sudah tepat dan dipersepsikan positif oleh target pendengarnya. Tetapi dalam pandangan pendengar, ternyata mereka memiliki pandangan, pendapat dan persepsi yang tidak selalu sama dengan manajemen Radio Ramako 105,8 FM. Ada kelebihan dan kelemahan Radio Ramako yang dilihat pendengar dari positioning lewat positioning statement (motto) yang diterapkan ke dalam format siaran Radio Ramako 105,8 FM.
Penelitian ini didasarkan pada teori-teori utama seperti : Active Audience - Uses and Gratifications, Segmentasi (Segmentasi Demografis dan Segmentasi Psikografis), dan Positioning. Selain teori-teori utama, penelitian ini juga menyertakan teori-teori pendukung seperti : Perilaku Konsumen dan teori-teori yang terkait dengan Media Radio Siaran.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang didukung oleh data kuantitatif dan metode deskriptif evaluatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer (hasil survei responden dan hasil wawancara mendalam kepada manajemen Radio Ramako 105,8 FM) dan data sekunder (buku bacaan, jurnal, artikel dan lain sebagainya). Untuk mendapatkan data kuantitatif dilakukan dengan survei on line terhadap 253 orang responden yang kemudian hasilnya dianalisa dengan menggunakan penghitungan statistik frekuensi dan crosstab. Untuk pengumpulan data primer lainnya, dilakukan wawancara mendalam yang kemudian hasilnya dianalisa dengan diinterpretasikan berdasarkan teori dan fakta yang terjadi. Pemilihan narasumber dari Radio Ramako berdasarkan kebijaksanaan manajemen Radio Ramako 105,8 FM, dipilih yang dianggap dapat mewakili dan memenuhi informasi penelitian ini. Untuk responden yang mewakili kelompok target pendengar Radio Ramako dengan menyebarkan kuestioner dan jumlah jawaban yang diterima dalam waktu empat bulan (periode Mei - Agustus 2005) seluruhnya dijadikan sampel dalam penelitian ini.
Dari hasil wawancara mendalam pada pihak manajemen Radio Ramako 105,8 FM mengenai pembentukan motto Listen and Talk to Magic ternyata mengandung makna positif dan diterapkan pada format siaran Radio Ramako. Program acara talkshow tenrtama talkshow pagi hari menjadi kekuatan Ramako, manajemen menambahkan kekuatan lain Radio Ramako adalah format musik dan acara request lagu. Namun saat melihat hasil survei terhadap 253 responden, ada kekuatan dan kekurangan yang dimiliki Radio Ramako. Menggenai pembentukan motto Listen and Talk to Magic ternyata sebagian besar responden menjawab motto tersebut TIDAK TEPAT untuk Ramako dan banyak yang tidak mengenal motto Radio Ramako yang telah dibentuk oleh manajemen Radio Ramako 105,8 FM. Masukan bagi manajemen Radio Ramako terkait dengan motto Listen and Talk to Magic lewat jawaban dari hasil survei sebagian besar responden mengusulkan motto Ramako memuat kata-kata yang terdengar hangat dan bersahabat, juga motto yang memuat kata-kata yang terdengar profesional. Masukan lain yang berguna untuk manajemen Radio Ramako, agar dapat menggunakan motto Listen and Talk to Magic banyak responden mengusulkan agar penyiar lebih menarik dan interaktif membawakan acara, memperhatikan content manajemen yang baik, menambah ragam acara talkshow, menambah koleksi lagu-lagunya dan membuat acara-acara yang lebih interaktif dan melibatkan pendengar. Masukan-masukan dari responden ini sangat berarti bagi manajemen untuk menentukan positioning yang tepat untuk Radio Ramako 105,8 FM lewat positioning statement (motto).
Akhir kata, pembentukan positioning oleh manajemen Radio Ramako lewat positioning statement (motto) Listen and Talk to Magic belum dipersepsikan secara positif oleh target audience (pendengar potensial) Radio Ramako yang menjadi responden dalam penelitian ini dan direkomendasikan agar motto tersebut diganti karena dianggap TIDAK TEPAT oleh sebagian besar responden."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T22037
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Alex Anindito
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat kesesuaian segmentasi yang telah ditetapkan oleh stasiun radio dan mengidentifikasi karakteristik stasiun radio yang dipersepsikan mirip. Positioning berhubungan dengan strategi komunikasi, yaitu bagaimana konsumen memberikan persepsi akan suatu produk atau jasa di dalam otaknya. Salah satu teknik analisis data untuk mengetahui persepsi konsumen adalah dengan menggunakan Multi Dimensional Scaling (MDS). MDS merepresentasikan persepsi dan keinginan dari responden.
Unit analisis dari penelitian ini adalah radio yang komposisi isi siarannya minimal 20% berisi news atau talk Dari data pada Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) didapatkan ada sembilan buah radio yang masuk dalam kategon ini. Populasi unit pengamatan adalah mahasiswa FISIP UI yang masih kuliah mulai dari angkatan 1998 sampai dengan angkatan 2002. Unit pengamatannya sendiri adalah individu. Teknik penarikan sample menggunakan teknik Cluster Sampling. Metode pengumpulan data primer menggunakan teknik survey dengan kuesioner sedangkan untuk data sekunder diperoleh dari studi dokumen.
Secara keseluruhan Radio Elshinta dinilai sebagai Radio yang paling memenuhi tuntutan untuk Faktor Akurasi serta Faktor Aktualitas dan Relevansi. Pada urutan kedua diduduki oleh Radio Sonora dan Radio ARH pada urutan ketiga.
Radio yang dipersepsikan mirip oleh responden adalah Radio ARH dengan Radio Sonora. Radio MS Tri dipersepsikan mirip dengan Radio Ramako. Radio MS Tri dipersepsikan mirip dengan I Radio dan Radio Pas dipersepsikan mirip dengan Radio Ramako. Penelitian ini menunjukkan bahwa radio-radio yang mengelompok pada satu kuadran mempunyai ciri-ciri segmentasi pendengar yang hampir sama.
Positioning radio dengan format apapun yang dipilih, harus memperhatikan empat buah aspek yaitu : quality, originality, interactivity dan availability.
Quality, meliputi keseluruhan komponen yang ditawarkan oleh stasiun radio tersebut. Kualitas jasa dan pelayanan terhadap stake holder stasiun radio harus selalu menjadi pertimbangan utama dari pihak manajemen. Kualitas utama dari stasiun radio adalah program yang ditawarkan kepada para pendengarnya. Selain itu juga berhubungan dengan unsur people yaitu pekerja radio itu sendiri dan para pendengar radio yang memberikan persepsi akan jasa yang diberikan stasiun radio tersebut.
Originality sebuah stasiun radio berhubungan dengan penciptaan dan mutu dan program-program yang dibuat oleh stasiun radio tersebut. Makin banyaknya stasiun radio yang mengudara dengan segmen pendengar yang beraneka ragam membuat stasiun radio mempunyai kesutitan untuk membedakan diri mereka dengan stasiun radio lain yang mempunyai format yang mirip. Stasiun radio perlu membuat suatu program yang dapat mengisi ceruk yang kosong "Niche Programming".
Interactivity berhubungan dengan komunikasi antara stasiun radio dengan para pendengarnya. Karma radio merupakan media satu arah maka stasiun radio harus mengupayakan para pendengamya untuk memberikan input maupun saran dengan penciptaan program yang dapat melibatkan para pendengarnya.
Availability berhubungan dengan place, lokasi pemancar dan daerah cakupan yang dapat diliput oleh sebuah stasiun radio, selain itu lama waktu siaran juga memegang peranan dalam hal ini. Jika saran dan prasarana serta faktor keuangan dapat mendukung maka sebuah stasiun radio seharusnya siaran 24 jam.
Jika kita lihat dari segi target pendengar setiap stasiun radio maka yang paling mendekati format stasiun radio News-Talk adalah Radio Elshinta dengan target pendengar berusia 30 - 50 tahun. Jika dilihat berdasarkan pada format isi siaran maka Radio Sonora paling tidak sesuai dengan format Radio Informasi karena pada saat prime time di pagi hari, radio ini justru tidak menyiarkan berita melainkan menyiarkan acara talk dan pada saat prime time di sore hari, justru diisi dengan acara musik dengan selingan program interactive.
Format siaran Radio Elshinta pada saat prime time di pagi dan sore baru menyiarkan berita (news) . Acara dibuka dengan relay berita dari BBC Siaran Indonesia padsa pukul 06.00 dan dilanjutkan dengan relay berita dari Stasiun TV Indosiar jam 06.30 sampai 07.00. Pada sore harinya ada relay berita dari BBC Siaran Indonesia pukul 18.00 dan dilanjutkan dengan relay berita dari Stasiun TV Indosiar jam 16.30 sampai 17.00.
Selain waktu prime time di pagi dan sore hari, Radio Elshinta juga menyiarkan berita dan perbincangan. Jika kita lihat berdasarkan format stasiun Radio Informasi dengan spesialisasi News-Talk maka dapat dikatakan bahwa Radio Elshinta yang paling mendekati konsep radio News-Talk."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T10901
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Fitri Harningsih
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S5355
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>