Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135595 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sinaga, Ayuko Cheeryo
"Kandungan minyak nabati sebagian besar terdiri dari trigliserida sangat memungkinkan untuk direngkah menjadi hidrokarbon setara bahan bakar. Perengkahan ini akan mencapai hasil yang baik jika menggunakan katalis dalam prosesnya. Penelitian ini mempreparasi katalis nano NiO/Al2O3 yang memiliki ukuran kristal dari 153 hingga 191 nm menggunakan metode simple heating dalam larutan polimer.
Sintesis bahan bakar dilakukan melalui proses pirolisis pada fasa cair, bertekanan atmosferik dalam reaktor tunak dengan suhu sebesar 475°C. Loading katalis sebesar 2% massa minyak jarak. Hasil menunjukkan bahwa katalis menurunkan densitas dan viskositas bio-oil. Hasil analisis kuantitatif menunjukkan bahwa minyak jarak terengkah ke arah fraksi solar sebanyak 54.16%.

Vegetable oil arranged by trigiclieride is very feasible to be cracked into hydrocarbon equivalent with fuel. Cracking will reach the better result with catalyst using in it's process. The nanocrystalline NiO/Al2O3 catalysts were prepared using simple heating method resulted 153 until 191 nm of crystal size.
Biofuel was synthesized through pyrolysis in liquid phase at atmospheric pressure inside batch reactor. The reaction temperature was held at 475°C and catalyst loading is 2% of SJO mass. The result shows that catalysts reduce density and viscosity of bio-oils. Quantitaf analysis result shows that SJO cracked into diese carbon range reach 54.16%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1132
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fatimatuts Tsani
"Dalam penelitian ini telah dilakukan preparasi katalis NiMo/γ-Al2O3 dengan metode impregnasi. Pemilihan katalis berbasis nikel ini karena nikel termasuk oksida logam transisi yang memiliki karakter yang dapat diaplikasikan sebagai katalis dan memiliki energi permukaan yang rendah dibandingkan logam transisi. Selain itu, oksida logam lebih banyak digunakan sebagai bahan katalis karena ketersediannya besar dialam, murah serta waktu hidupnya lama. Sebagai penyangga digunakan alumina. Alumina merupakan salah satu katalis penyangga yang terbaik karena mempunyai surface area yang besar untuk logam dengan disperse tinggi dan sifat mekanik yang kuat sehingga dapat digunakan pada reaktor.
Data XRD menunjukkan ukuran kristal dalam katalis NiMo/γ-Al2O3 pada suhu kalsinasi 480°C adalah 252,006 nm dan pada suhu kalsinasi 600°C adalah 84,155 nm. Sementara data BET menunjukkan luas permukaan katalis pada suhu kalsinasi 480°C sebesar 82,11 m2/g dan 110,84 m2/g pada suhu kalsinasi 600°C. Luas permukaan pada alumina sebelum diimpregnasi adalah 255 m2/g. Penurunan luas permukaan katalis ini dikarenakan terbentuknya oksida- oksida Mo, Ni dan P selama proses kalsinasi.
Analisis SEM menunjukkan bahwa katalis yang diperoleh memiliki diameter agregat sebesar 0,5 µm untuk katalis NiMo/γ-Al2O3 dengan suhu kalsinasi 480°C dan 0,4375 µm untuk katalis NiMo/γ-Al2O3 dengan suhu kalsinasi 600°C.
Pengukuran densitas dan viskositas dilakukan pada produk pirolisis untuk dibandingkan dengan lubricant. Pada penelitian ini didapatkan densitas sebesar 0,8821 g/mL dan viskositas sebesar 9,812. Dari data ini, diketahui bahwa dengan menggunakan katalis NiMo/γ-Al2O3 bisa didapatkan produk pirolisis yang hampir mendekati fraksi lubricant.

In this research has been done a preparation of NiMo/γ-Al2O3 catalyst by impregnation method. The selection of catalist is based on the nickel because it?s included in transition metal oxides that possess applicable character as a catalyst and lower surface energy compared with transition metal. Besides that, metal oxides is more applicated as catalyst material supported by it's abundant availability in nature, easy and longer life time. This research used Alumina as the support. Alumina is one the best support catalyst because it has a large surface area for metals with high dispersion and strong mechanical properties that can be used in reactors.
The XRD data shown that the crystal size in NiMo/γ-Al2O3 catalyst at the calcination temperature 480oC is 252.006 nm and at the calcination temperature 600oC is 84.115 nm. Meanwhile, the BET data shown that the catalyst surface area at calcination temperature 480°C and 600°C sequencely is 82.11 m2/g and 110.84 m2/g at 600°C. The surface area before imprenation is 255 m2/g. The reduction of this catalyst surface area is due to the formation of oxides Mo, Ni and P during the process of calcination.
SEM analysis shown that catalyst obtained possess a diameter of 0.5 µm and 0.43 µm for NiMo/γ-Al2O3 catalyst at calsination temperature 480°C and 600°C, in sequenece.
The measurement of density and viscosity has been done for pirolysis product to be compared with diesel fuel. In this study, earned that the density of 0.88219 g/mL and viscosity of 9.812 cP. From this data, it is known that by using the catalyst can be obtained NiMo/γ-Al2O3 pyrolysis products with density and viscosity close to lubricant.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S384
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Dela
"Dekomposisi katalitik metana adalah salah satu alternatif untuk memproduksi hidrogen dan nanokarbon bermutu tinggi. Penggunaan reaktor unggun tetap untuk reaksi dekomposisi metana masih menjadi pilihan karena desainnya yang ekonomis dengan konversi dan yield yang cukup besar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja reaktor unggun tetap skala laboratorium dengan menggunakan dimensi jumlah loading katalis yang lebih besar untuk menghasilkan karbon nanotube. Penelitian ini menggunakan variasi umpan dan laju alir untuk meninjau pengaruhnya terhadap reaksi dekomposisi katalitik metana. Katalis Ni-Cu-Al dipreparasi menggunakan metode kopresipitasi dengan perbandingan 2:1:1. Reaksi dilakukan dengan mengalirkan umpan yang divariasikan (CH4: H2 = 1:0 dan CH4: H2 = 1:1) pada tekanan atmosferik dengan memvariasikan laju alir ( 65 ml/menit dan 100 ml/menit) dan suhu reaksi 700 ̊ C. Produk gas dianalisis menggunakan gas chromatography yang terpasang secara online. Kinerja reaktor ditinjau dari konversi metana, yield karbon, dan kualitas nanokarbon yang dihasilkan. Adapun berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kinerja reaktor terbaik ditinjau dari konversi dan yield karbon yang dihasilkan terjadi pada reaksi dengan laju alir umpan 100 ml/menit yang memberikan hasil konversi 99,38 % dan yield karbon 1,21 gr C/gr katalis. Hasil analisis menggunakan TEM menunjukkan bahwa morfologi nanokarbon yang paling baik didapat pada umpan CH4: H2 = 1:1.

Catalytic decomposition of methane is an alternative way to produce high quality carbon nanotubes (CNTs). The use of fixed bed reactors for catalytic decomposition of methane are still an option because its economical design with high conversion and yield. This research was perfomed to study laboratory scale fixed bed reactor performance using larger amount of catalyst loading dimension to produce carbon nanotube. This research uses a variation of feed composition and flow rate to review its influence on catalytic methane decomposition reaction. Ni-Cu-Al catalyst is prepared by coprecipitation method with atomic ratio 2:1:1. The reaction is carried out with the feed flow varied (CH4: H2 = 1:0 dan CH4: H2 = 1:1) at athmospheric pressure by varying the flowrate ( 65 ml/menit dan 100 ml/menit) and the reaction temperature is 700°C. An online gas chromatograph is used to detect the gas products. Reactor performances were observed from methane conversion, carbon yield and quality of nanocarbon that have been produced. Experiment result showed that the highest reactor performance of conversion and the resulting carbon yield in catalytic decomposition of methane with feed flowrate 100 ml/min which give conversion 99.38 % and carbon yield 1.21 gr C/gr catalyst, respectively. Based on TEM analysis indicated that the best nanocarbon morphology can be gained at CH4: H2 ratio of 1:1.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahra Zahirabudi Darayani
"Bio-hidrokarbon dapat dihasilkan dari konversi asam lemak minyak nabati non-pangan melalui reaksi perengkahan katalitik. Pada penelitian ini dilakukan perengkahan minyak jarak kepyar untuk menghasilkan bio-hidrokarbon dengan bantuan katalis zeolite. Katalis zeolite didapatkan dari preparasi fly-ash dengan metode pencucian asam (HCl) dan peleburan alkali (NaOH), yang kemudian diimpregnasi dengan atom boron (B) dan fosfor (P) untuk memodifikasi keasamannya. Untuk mendapatkan konversi minyak jarak kepyar setinggi mungkin, maka dilakukan variasi suhu reaksi (450, 500, dan 550°C) serta variasi katalis. Hasil reaksi perengkahan berupa bio-oil akan dikarakterisasi dengan GC-MS dan FTIR; sedangkan hasil preparasi katalis dikarakterisasi dengan XRD dan XRF. Berdasarkan hasil penelitian, minyak jarak kepyar berhasil dikonversi menjadi senyawa bio-hidrokarbon. Konversi terbesar dihasilkan oleh variasi katalis zeolite fly-ash terimpregnasi 5%wt boron (5%B/FA) pada suhu 550°C sebesar 72.86% dan variasi rasio massa katalis terhadap minyak umpan 10%wt pada suhu 550°C sebesar 81.55%. Berdasarkan hasil GC-MS, katalis campuran boron dan fosfor dengan rasio massa 10% terhadap minyak umpan (10%wt B/P/FA) memiliki selektivitas terhadap senyawa alkana dan alkena yang terbesar, masing-masing sebesar 24.77% dan 21.07%. Sedangkan jika ditinjau berdasarkan sifat fisiknya, karakteristik dari bio-hidrokarbon hasil variasi katalis zeolite fly-ash terimpregnasi 1%wt fosfor (1%P/FA) pada suhu 550°C bersifat mendekati standar biodiesel dengan nilai densitas, viskositas kinematik, dan angka RON masing-masing sebesar 796 kg/m3, 2.72 cSt dan 87.

Bio-hydrocarbons can be produced through the catalytic cracking of non-edible vegetable oil fatty acids. In this study, the cracking of castor oil was conducted to produce bio-hydrocarbons using zeolite catalyst. The zeolite catalyst was obtained from fly ash through acid (HCl) leaching and alkali (NaOH) fusion methods, followed by impregnation with boron (B) and phosphorus (P) atoms to modify its acidity. To achieve the highest possible conversion of castor oil, reaction temperature variations (450, 500, and 550°C) and catalyst variations were performed. The resulting cracking products, in the form of bio-oil, were characterized using GC-MS and FTIR, while the prepared catalysts were characterized using XRD and XRF. Based on the research result, castor oil was successfully converted into bio-hydrocarbon compounds. The highest conversion was achieved with the 5%wt boron-impregnated fly ash zeolite catalyst (5%B/FA) at 550°C by 72.86%, also the variation of a catalyst-to-feedstock mass ratio of 10%wt at 550°C, resulting in 81.55% conversion. According to the GC-MS analysis, the catalyst with a 10%wt boron and phosphorus mixture (10%wt B/P/FA) exhibited the highest selectivity towards alkane and alkene compounds, at 24.77% and 21.07% respectively. When considering the physical properties, the bio-hydrocarbon produced using a 1%wt phosphorus-impregnated fly ash catalyst (1%P/FA) at 550°C exhibited characteristics close to biodiesel standards, with density, kinematic viscosity, and research octane number values of 796 kg/m³, 2.72 cSt, and 87 respectively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumarjanto
"ABSTRAK
Saat ini minyak bumi masih merupakan sumber energi utama. Sebagai sumber energi yang tidak dapat diperbaharui maka minyak bumi yang dihasilkan semakin berkurang pada masa, yang akan datang. Proses pengurasan minyak bumi dengan cara. cc primer" dan "sekunder" memberikan hasil yang terbatas (± 35%), sedangkan minyak bumi yang tersisa pada reservoar masih cukup banyak *(± 65%). Nlinyak bumi yang tersisa, tedebak di dalam pori-pori batuan reservoar. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana kemampuan. suatu surfaktan untuk menarik beberapa jenis minyak bumi dari pori-pori beberapa jenis batuan reservoar ke dalam. fasa air formasi buatan dengan melihat perubahan sudut kontak yang terjadi dari sistem air fonnasi/minyak bumi/batuan reservoar. Surfaktan yang dipakai mempunyai gugus a-olefin sulfonat. Dengan memvafiasikan konsentrasi surfaktan di dalam air formasi buatan dilihat pengaruh surfaktan terhadap sudut kontak yang terbentuk pada sistem air formasi/minyak bumi/batuan reservoar. Temperatur yang dipakai disesuaikan dengan keadaan reservoar pada umumnya yaltu 50'C dan 60'C. Alat yang digunakan untuk mellhat sudut kontak adalah Goinonieter. Digunakan tiga jenis minyak butni yaltu A, B dan C serta dua jenis batuan reservoar yaltu batuan pasir dan batuan kapur. Sifat fisika darl batuan reservoar yaltu porositas, permeabilitas dan ukuran pori-porinya ditentukan dengan dengan porosimeter, permeameter dan scanning mikroskop elektron. Hasil darl penguk-uran sudut kontak sistern air formasi/minyak bumi/batuan reservoar mernberikan hasil yang baik pada konsentrasi surfak-tan 10 mg/100ml balk pada temperatur 50'C dan 60T. Sudut kontak pada subu 50'C ada'iah 25,50' dan pada suhu 60'C adalah 59,17' untuk minyak burni A dengan batuan. pasir,- minyak bumi A dengan batuan kapur pada suhu 50'C adalah 42,91' dan pada subu 60'C adalah 46,45'; minyak bumi B dengan batuan pasir pada suhu 50T adalah 54,40' dan pada suhu 60T adalah 65,500; minyak bumi B dengan *batuan kapur pada suhu 50'C adalah 40,57' dan pada suhu 60'C adalah 47,71', minyak bumi C dengan batuan. pasir pada suhu SOT adalah 70,44' dan pada suhu 60*C adalah 78,40'; minyak bumi C dengan batuan kapur pada suhu 50T adalah 43,50' dan pada suhu 60'C adalah 49,66'. Surfaktan yang mempunyai gugus cc-olefin sulfonat dapat memberikan peningkatan sudut kontak. Batuan dengan pori-pori yang lebih besar dan. n^nyak burni yang bersifat lebih polar memberikan peningkatan sudut kontak yang lebih besar."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felix Widjaja
"Proses perengkahan katalitik termal pada penelitian ini bertujuan untuk mengolah lemak hewani menjadi bahan bakar bio. Pada penelitian ini, bahan bakar bio jenis disintesis dari lemak sapi dalam reaktor autoclave berpengaduk menggunakan katalis MgO dengan variabel perbedaan suhu (370℃ dan 400℃) dan jumlah katalis yang digunakan sebanyak 3%wt dan 5%wt dari berat umpan. Reaksi dilakukan dengan harapan mendapatkan yield dan konversi terbaik dari keempat sampel, sehingga dapat ditentukan pengaruh kondisi operasi untuk sintesis renewable jet fuel. Setelah berhasil disintesis produk cair organik didistilasi untuk mendapatkan fraksi renewable jet fuel dan dikarakterisasi berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan ASTM D7566 untuk melihat nilai viskositas, bilangan asam, densitas, titik beku, dan bilangan iodin, serta menggunakan Gas Cromatography and Mass Spectroscopy (GC-MS) untuk mengidentifikasi fraksi komponen dan Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) untuk mengidentifikasi gugus fungsi dari hasil sintesis. Renewable jet fuel akan dibandingkan antar sampel untuk memperoleh karakteristik terbaik yang kemudian akan dibandingkan dengan avtur konvensional. Persentase nilai konversi dan yield tertinggi diperoleh pada sampel RJF-D dengan suhu 400℃ dan katalis MgO sebanyak 5% wt, diperoleh konversi sebesar 38,25% dan yield sebesar 14,75%. Dari hasil pengujian sampel terbaik yaitu sampel RJF-D diperoleh spesifikasi renewable jet fuel seperti densitas dan viskositas sudah memenuhi standar SNI, sehingga sampel RJF-D dapat dicampur dengan avtur bersandar SNI sehingga dapat menghasilkan avtur berstandar ASTM D7566 dengan kadar campuran maksimal 17,17%.

The thermal catalytic cracking process in this study aims to process animal fats into biofuels. In this study, biofuel was synthesized from beef tallow in a stirred autoclave reactor using MgO as a catalyst with a variable temperature difference (370℃ and 400℃) and the amount of catalyst used was 3%wt and 5%wt of the weight of the feed. The reaction was carried out in the hope of obtaining the best yield and conversion from the four samples, so that the effect of operating conditions on the synthesis of renewable jet fuel could be determined. After successfully synthesized, the organic liquid product was distilled to obtain a renewable jet fuel fraction and characterized based on the Indonesian National Standard (SNI) and ASTM D7566 to see the value of viscosity, acid number, density, freezing point, and iodine number, as well as using Gas Chromatography and Mass Spectroscopy (GC-MS) to identify component fractions and Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) to identify functional groups of the synthesized products. Renewable jet fuel will be compared between samples to obtain the best characteristics which will then be compared with conventional jet fuel. The highest percentage of conversion value and yield was obtained in the RJF-D sample with a temperature of 400℃ and as much as 5%wt MgO catalyst, 38.25% conversion and 14.75% yield were obtained. From the results of testing the best sample, namely the RJF-D sample, the specifications for renewable jet fuel such as density and viscosity have met the SNI standard, so that the RJF-D sample can be mixed with SNI-based jet fuel so that it can produce jet fuel with ASTM D7566 standard with a maximum mixture content of 17.17%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Nasikin
"Pada penelitian ini, preparasi katalis untuk Catalytic Converter (CC) dilakkukan dengan metoda coating dan impregnasi. Hasil preparasi dikarakterisasi dengan FTIR, AAS dan BET. Bahan katalis yang dipakai adalah Jawa Ballelay (JBCO dan Borneo Ballelay (BBC) sebagai carrier 15% dan luas permukaan yang cukup tinggi (>200 m2/gr). Uji aktivitas katalis untuk meminimisasi CO dan HC dengan menggunakan reaktir alir kontinyu menunjukkan bahwa kemampuan aktivitas katalis berbasis Cu/Al2O3 sebagai CC cukup tinggi >90% pada suhu optimum 400o C."
1998
JUTE-XII-1-Mar1998-19
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dwiyantoro
"Kajian ini berfokus pada tren topik penelitian artikel ilmiah bidang ilmu perpustakaan dan informasi serta melihat kajian
bibliometrik. penelitian ini dilakukan karna pembahasan tren topik yang mengkaji tentang prosiding belum banyak
dilakukan. Metode penelitian ini adalah bibliometrik dengan pendekatan analisis co-word dan analisis sitasi. Pertama,
analisis co-word dilakukan untuk melihat tren topik penelitian dengan mengelompokkan kata kunci, kemudian
dikelompokan berdasarkan taxonomy Hawkins. Kedua, Analisis sitasi dilakukan dengan melihat daftar pustaka untuk
melihat jenis, bahasa, dan keusangan literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tren topik penelitian artikel ilmiah
bidang ilmu perpustakaan yang berkembang periode 2015-2017 ialah libraries and library services dan societal issues,
selain itu hasil analisis sitasi menunjukkan bahwa jenis literatur paling banyak digunakan yaitu buku (53,49%) dan jurnal
(9,65%). Bahasa literatur yang disitir paling banyak yaitu Indonesia (61,08%) dan Inggris (38,00 %), sedangkan untuk
usia dokumen yang disitir masih relevan yaitu 0-10 tahun (63,82 %) dan 0-20 tahun (28,67%). Kesimpulan kajian ini
yaitu tren topik penelitian lebih cenderung pada topik Library and Librarian Services dan Societal Issues, terdapat
keberagaman jenis literatur yang disitir, terdapat keberagaman bahasa dan tingkat keusangan dokumen yang disitir.

ABSTRACT
Introduction, this study is discussing trends in research topics in the field of library science and information and looking
at bibliometric studies. Research and Analysis Methods, The method in this study is bibliometrics with Co-Word analysis
methods and citation analysis. First, word analysis is done to look at research trends by grouping keywords, then
grouping them according to Hawkins' taxonomy. Second, the citation analysis is done by looking at the bibliography to
see the types of literature, literature, and obsolescence literature.The results and discussion, the trend of research topics
in the library scientific field that developed in the 2015-2017 period were library and library services and social problems,
while the results of citations analysis showed the type of literature most widely used by book literature (53, 49%) and
journals (9.65%). The most literary languages are Indonesian (61.08%) and English (38.00%), while the age of
documents cited is still relevant, namely 0-10 years (63.82%) and 0-20 years (28 , 67%). Conclusions, Trends in further
research topics on the topic of Libraries and Library Services and Social Issues, there is a diversity of types of literature
cited, available diversity of languages and the level of obsolescence of documents cited."
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2019
020 PUS 26:3 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Wahyudi
"This study examines the productivity of the authors in the field of library and information science in Indonesia during the year of 2001-2010 by using Lotkas law. The population of this study are all kinds of scientific articles contained in the journal library and information science in which the journal is registered in PDII-LIPI databases and published between the years 2001 to 2010. Assessment authors participation was done by using straight count. The sampling technique used is saturated sample. Journals in accordance with the criteria of research as much as 24, 1085 articles written by 1018 authors. Due to this research used straight count only 547 authors counted. Obtained the results of the calculation of the value of n worth 1,92 and C 0,6172. The finding conclude, in the year 2001-2010 the number of certain writers that contribute one article is 61.72% of the total number of authors. Test results showed that the value Dmaks smaller than the critical value, this means that the productivity distribution author library and information science in Indonesia year of 2001-2010 in accordance with the argument of Lotkas law. It is known that the productive author works as a lecturer/librarians derived from the college environment."
Bogor: Perpustakaan IPB, 2015
020 JPI 14:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Nasikin
"Pertambahan jumalh kendaraan bermotor di Indonesia menyebabkan peningkatan pencemaran udara yg di sebabkan oleh emisi gas buang dari kendaraan bermotor terutama berupa "particullate matter" (PM10) yg terdapat pd jelaga hasil pembakaran kendaraan diesel .Penggunaan "catalyc converter" pd knalpot kendaraan untuk mengoksidasi karbon dlm jelaga menjadi CO2 tdk dpt di lakukan di Indonesia krn adanya sulfur dlm minyak solar.Oleh krn itu diperlukan pengembangan katalis yg thn terhadap sulfur.Pd penelitian ini digunakan katalis Co,K/CeO2 dengan promotor La2O3 agar katalis tahan terhadap sulfur. CeO2 digunakan sebagai penyangga dan Co/K sebagai inti aktif. Preparasi katalis di lakukan dengan metode ko-presipistasi CeO2 dan metode impregnasi utk deposisi inti aktif. Luas permukaan katalis di karakterisasi dengan metode BET sedangkan adanya oksida logam di permukaan katalis diidentifikasi dengan FTIR,Uji aktivitas katalis dilakukan terhadap oksidai jelaga dengan kandungan sulfur beragam menggunakan temperature programmed oxidation (TPO) pd suhu 100o C-500oC.Hasil penelitian mendapatkan luas permukaan penyangga sebesar 17,5 m2/gr,sedangkan spektraFTIR mengindikasikan adanya La2-O3 dipermukaan katalis yg menunjukkan keberhasilan proses impregnasi. Uji aktivitas terhadap oksidasi jelaga dari solar menunjukkan bahwa katalis tanpa promotor La2O3 aktif terhadap oksidasi jelaga akan tetapi mengalami keracunan walaupun kandungan sulfur pd solar hanya 0,5 % berat. Sedangkan katalis dengan La2-O3 1% berat tahan terhadap sulfur yg terdpt pd solar dengan kadar sulfur sampai1,5 % berat. "
2002
JUTE-XVI-1-Mar2002-37
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>