Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116425 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riandita Megastuti
"ABSTRAK
Dengan adanya kebijakan perbankan yang dicanangkan oleh pemerintah, menyebabkan semakin berperannya dalam bidang perbankan. Dan hal ini terlihat dengan banyaknya iklan-iklan bank yang disiarkan oleh radio dengan frekwensi relatif tinggi, diantaranya yaitu di radio iklan Ramako. Sehubungan dengan hal diatas, ingin diketahuai mengenai pengetahuan yang dimiliki oleh pendengar radio Ramako terhadap iklan bung depo, dari bank Bumiputera. Konsep pengetahuan yang dipakai disini adalah seperti yang diutarakan oleh Kincaid dan Schramm, yaitu bahwa pengetahuan adalah informasi dan prinsip-prinsip yang dimiliki oleh manusia. Atau keseluruhan hal yang diketahui. Untuk mengetahui jawaban atas permasalahan diatas, maka diambil 100 orang responden yang merupakan pendengar setia Ramako, dengan pengambilan sampel secara random sistematik. Setelah itu dipertimbangkan beberapa faktor yang diperkirakan mempengaruhi hasil penelitian ini, yaitu usia, pendidikan, pengeluaran perbulan, pengenaan pesan iklan bung depo, serta faktor-faktor internal dan eksternal. Sedangkan hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut, pengetahuan responden dalam penelitian ini secara umum adalah sedang, hal ini selain disebabkan karena sebagian besar responden lebih membutuhkan tabungan dibandingkan dengan deposito, dan rata-rata responden telah menjadi nasabah suatu bank. Dan dalam penelitian ini responden ternyata tidak mudah tergiur oleh iklan-iklan yang ditawarkan."
1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riandita Megastuti
"ABSTRAK
Dengan adanya kebijakan perbankan yang dicanangkan oleh pemerintah, menyebabkan semakin berperannya iklan dalam bidang perbankan. Dan hal ini terlihat dengan banyaknya iklan-iklan bank yang disiarkan oleh radio dengan frekwensi relatif tinggi, diantaranya yaitu di radio Ramako. Sehubungan dengan hal diatas, ingin diketahual mengenai pengetahuan yang dimiliki oleh pendengar radio Ramako terhadap iklan bung depo, dari bank Bumiputera. Konsep pengetahuan yang dipakai disini adalah seperti yang diutarakan oleh Kincaid dan Schramm, yaitu bahwa pengetahuan adalah informasi dan prinsip-prinsip yang dimiliki oleh manusia. Atau keseluruhan hal yang diketahui. Untuk mengetahui jawaban atas permasalahan diatas, maka diambil 100 orang responden yang merupakan pendengar setia Ramako, dengan pengambilan sampel secara random Setelah itu dipertimbangkan beberapa faktor yang diperkirakan mempengaruhi hasil penelitian ini, -yaitu usia, pendidikan, pengeluaran perbulan, pengenaan pesan sistematik. iklan bung depo, serta faktor-faktor internal dan eksternal. Sedangkan hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut, pengetahuan responden dalam penelitian ini secara umum adalah sedang, hal ini selain disebabkan karena sebagian besar responden lebih membutuhkan tabungan dibandingkan dengan deposito, dan rata-rata responden telah menjadi nasabah suatu bank. Dan dalam penelitian ini responden ternyata tidak mudah tergiur oleh iklan-iklan yang ditawarkan."
1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asmara Pusparani
"Radio TOP FM, akhir-akhir ini telah mulai ikut ambil bagian dalam memunculkan Iklan Layanan Masyarakat (ILM) diantara waktu-waktu siarannya. Dan berbeda halnya dalam frekuensi pemunculan di media cetak, pada media elektronik ini frekuensi pemunculan ILM tergolong cukup tinggi. Akan tetapi pemunculan yang relatif sering dan pemilihan topik permasalahan yang selalu mengikuti perkembangan masyarakat, kurang ditunjang oleh cara penyajian yang memadai. Sehubungan dengan hal tersebut di atas dan dengan berbekal kerangka pemikiran yang diambil dari beberapa sumoer (DN) dengan Judul "ABRI”. Adapun konsep pengetahuan yang digunakan disini adalah berdasarkan Rogers yang terdiri atas tiga tahap yaitu Awareness Knowledge untuk melihat apakah pendengar memiliki pengetahuan terhadap Judul dan Topik ILM yang diteliti. How-to Knowledge untuk mengetahui apakah pendengar memiliki pengetahuan terhadap cerita dari ILM PH dan ILM ABRI, kemudian adalah Principle Knowledge untuk mengetahui apakah pendengar mengerti maksud dan tujuan dari masing-masing' ILM tersebut. Untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan tersebut maka diambil 100 orang responden yang merupakan pendengar TOP FM, dengan pengambilan sampel secara Aksidentai. Kemudian juga dipertimbangkan beberapa faktor yang diperkirakan akan mempengaruhi hasil penelitian, yaitu usia pendidikan dan pengeluaran per-bulan. Penelitian ini menghasilkan jawaban, bahwa kebanyakan responden cenderung belum memiliki pengetahuan terhadap maksud dan tujuan dari masing-masing ILM dalam penelitian ini. Pengetahuan yang mereka miliki baru sampai pada tahap Awareness Knowledge dan How-to Knowledge. Selain itu juga responden lebih menyukai ILM PH dibandingkan dengan ILM ABRI. Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa saran yang dapat disampaikan. Pertama yang berkenan dengan cara I penyampaian pesan dari masing-masing ILM tersebut dan Kedua, adalah pembagian Prime Time dan Regular Time dalam radio TOP FM sendiri."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1990
S3966
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sebastianus Aryono
"ABSTRAK
Sejalan dengan perkembangan ekonomi di Indonesia, meningkat pula persaingan diantara produsen barang dan jasa. Hal ini muncul karena perubahan dalam penyediaan barang atau jasa, dari masyarakat yang mencari barang atau jasa, mcn j adi barang atau jasa yang mencari pembeli (konsumen). Agar I produsen menang dalam persaingan ini, mereka lakukan beberapa kegiatan pemasaran, diantaranya adalah kegiatan perik1anan, dengan mediumnya radio. Bila dibandingkan dengan media-media lainnya, radio mempunyai beberapa kekuatan dan keunikan yang merupakan kelebihannya yang tidak dimiliki oleh media-media cetak ataupun elektronik lainnya. Restauran merupakan bisnis yang cukup maju pada dasawarsa terakhir, termasuk yang giat melakukan kegiatan periklanan. Dan Texas Fried Chicken sebacjai salah satu restauran fast food lebih memilih radio sebagai media Lamanya dalam beriklan. Dimana mereka menggunakan beberapa stasiun radio pada beberapa kota besar, antara lain: Jakarta, tergolong tinggi. beberapa khalayak Bandung, Surabaya, dengan frekwensi yang Berbekal kerangka pemikiran yang diambil dari sumber, ingin diketahui bagaimana pengetahuan pendengar mengenai iklan TFC di radio OZ, Bandung. Adapun konsep pengetahuan yang digunakan disini berdasarkan pendapat Rogers yang terdiri dari, adalah Pengetahuan Sadar tahu (Awareness Knowledge), untuk melihat apakah pendengar memiliki pengetahuan tentang produk yang diiklankan dan versi iklan TFC yang diteliti. Pengetahuan teknis (Hgw to Knowledge), untuk mengetahui apakah pendengar memiliki pengetahuan tentang isi dari masing-masing versi iklan TFC. Kemudian Pengetahuan Prinsip (Principle Knowledge), untuk mengetahui apakah pendengar mengerti maksud atau tujuan dari iklan IPC tersebut. Dan tahap-tahap pengetahuan ini dilihat berdasarkan usia, pekerjaan, pengeluaran dan frekwensi mendengarkan radio GZ perminggu responden. Untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan tersebut, maka diambil 100 responden yang merupakan pendengar radio OZ, dan pernah mendengar iklan TFC, dengan pengambilan sampel secara accidental. Dan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dengan daftar pertanyaan. Juga dilakukan beberapa wawancara dengan pihak Radio OZ dan TFC. Dan penelitian ini menghasilkan jawaban, bahwa kebanyakan responden lebih memiliki pengetahuan sadar tahu dan teknis, tetapi belum mencapai pengetahuan prinsip. Disamping itu ternyata usia, pengeluaran, dan frekwensi mendengarkan radio OZ perminggu responden, cenderung berpengaruh terhadap pengetahuan yang dimilikinya. Dan sebaliknya, pekerjaan relatif tidak berpengaruh terhadap pengetahuan yang dimiliki oleh responden."
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rossy Hardiningsih Hasan
"Penelit·an ini bertujuan adanya pe rbedaan
tingkat pengetahuan pende ngar sebagai akibat pengaruh j enis
bahasa percakapan dalam i klan rad io dengan s ifat pesan dalam
i klan radio. Perbedaa n t i ngkat penge tanuan di lakukan dengan
cara m ena m~ ilkan iklan bahasa s l ang dan bahasa s t andar dengan
dua variasi sifat iklan.
Penelitian in i merupakan eks per 1men aboratorium. Obyek
penelitian sebanyak 60 responden ya g diambil secara ra ndom
dari Siswa kelas III Sosial SMA 17 Agutus Jakarta.
Disain yang dipakai dal am pe nel itian ini adalah uji
faktor ial 2 x 2. Pengolahan data menggunakan multi level (two
way) anavar dengan mixed model. Pengujian Hip6tesa dilakukan
de~gan analisa varians dengan perhitungan Ftes· Setelah itu.
dilakukan pembandingan untuk melihat perbedaan-perbedaan yang
nyata dari masing-masing kelompok eksperimen.
Secara kesel uruhan hasi 1 pene 1 i tian menunj ukkan bahwa
penggunaan bahasa slang sebagai pesa~ iklar radio l8bih
efektif dalam mempengaruhi tingkat pengetahuan khalayak
terhadap isi pesan daripada penggunaan bahasa Indonesia
standar .
Sedangkan sifat pesan i klan yaitu baik informatif maupun
persuasi f, keduanya t i dak mempengaruhi ti ngkat pengetahuan
khalayak pendengar da l am menyerap suatu pesan.
Sebaiknya bagi para perancang pesan iklan r adio, wal aupun
kata- kat a sla ng efekt i f t erhadap tingkat pe ngetahuan
khalayak, namun perlu d iper hatikan pemilihan dan susunan
kata-kata s lang nya. Hal in i untuk menghind ri kesalahan
persepsi dan penonjo an kat a - kat a slang yang menjad i daya
tarik iklan dibandingkan produknya sendiri"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S4045
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S5576
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irna Permanasari
"Di Negara Barat telah terbukti bahwa efektivitas copy panjang jauh lebih besar daripada copy pendek terhadap hasil penjualan suatu produk Alasannya karena copy panjang banyak memberikan informasi kepada konsumen menge¬nai produk yang diiklankan tersebut
Penelitian ini mencoba melihat bagaimana pengaruh copy panjang di masyarakat kita Dari Model Hierarchy of Effect yang diajukan Lavidge dan Steiner, ditekankan pada tingkat pengetahuan Model ini dikaitkan dengan Formula Lasswell Jadi dari pesan dalam copy iklan akan dilihat 'what' nya Sedangkan responden merupakan 'whom' yang terkena pesan tersebut serta akan diteliti bagaimana 'effect' pengetahuan mereka setelah membaca pesan tersebut.
Penelitian dilakukan melalui studi kepustakaan, sementara studi lapangan dilakukan pada anggota klub fotografi 'STIFOC' dan ’ SFg Tarakanita' di SMA di Jakarta Anggota klub tersebut yang merupakan pemotret pemula diasumsikan lebih tertarik pada iklan-iklan fotografi dibandingkan dengan orang awam.
Hasil penelitian yang diolah secara manual dan menggunakan statistika Tau Kendali menunjukkan adanya hubungan antara panjang pendeknya copy iklan Sakura dengan pengetahuan khalayak pembacanya Sekali pun kekuatan hubungannya rendah Sedangkan 'minat' dan 'tingkat pengamatan iklan Sakura' tidak mempengaruhi hubungan tersebut.
Juga didapatkan bahwa para responden banyak yang memiliki sikap dalam fotografi yang 'tidak setuju' terhadap isi pesan iklan Sakura Penyebabnya adalah 'citra'
Sakura yang lebih rendalj daripada kedua saingannya Kodak dan Fuji.
Namun responden mengakui bahwa cara penyampaian pesan dalam iklan Sakura itu 'menarik dan netral serta mengandung banyak informasi ' Mereka pun menyukainya Ini merupakan tanda bagi penyusun pesan komunikasi (terutama dalam periklanan) untuk mulai memberanikan diri menggunakan copy yang panjang tentu saja produknya sendiri harus mempunyai 'citra' serta mutu yang sebaik copy iklannya.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1987
S3784
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titin Yuwani
"ABSTRAK
Untuk memasarkan produk baru, diperlukan strategi periklanan yang cukup untuk dapat menggerakkan konsumen agar bertindak sesuai dengan apa yang menjadi tujuan pemasaran produk tersebut. Dalam suatu kampanye iklan produk baru, hal yang harus mendapat perhatian adalah bagaimana agar khalayak dapat menerima pesan iklan yang dilancarkan, sehingga produk itu dapat dikenal dan diketahui oleh khalayak. Produk permen Kayane merupakan salah satu produk baru yang melakukan kampanye iklan melalui media televisi. Setiap kampanye iklan diharapkan mendapatkan respon positif dari khalayaknya. Iklan Kayane di RCTI ditayangkan melalui program acara musik Panggung Libels. Hal ini dimaksudkan untuk mencapai khalayak sasaran produk permen Kayane yaitu remaja. Iklan televisi merupakan jenis iklan audio visual sedang berkembang pesat di Indonesia. Hal ini disebabkan karena munculnya stasiun televisi swasta yang memperbolehkan adanya siaran komersial. Iklan televisi dikatakan media efektif untuk dalam yang menyalurkan pesan karena kemampuannya mengkombinasikan citra visual, gerakan maupun sekaligus, sehingga kesempatan untuk mengembangkan pesan kreatif dan imajinatif lebih memungkinkan. Selain suara yang itu salah satu keuntungan iklan televisi adalah kemampuannya menjangkau khalayak yang besar. Untuk memperkenalkan adanya produk baru, pengiklan berusaha menyampaikan pesan agar produknya dikenal oleh khalayaknya, dan melalui pesan tersebut khalayak dapat mengetahui keistimewaan produk yang diiklankan tersebut. Iklan Kayane berusaha memperkenalkan produk permen baru yang mempunyai keistimewaan yang tidak dimiliki oleh produk lain. Agar iklannya mendapatkan perhatian dari khalayaknya, Kayane memakai presenter dari kalangan celebrities. Dengan pemakaian jingle untuk menyampaikan ide penjualan, diharapkan khalayak dapat menerima pesan yang dilancarkan. Pengetahuan khalayak terhadap suatu pesan iklan merupakan suatu proses komunikasi. Dimana harus ada kesamaan pemikiran antara komunikator dan komunikan, agar pesan itu diterima komunikan sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh komunikan. Dalam suatu kampanye iklan, perlu diketahui respon khalayak pada tahap kognitif, yang mencakup awareness (kesadaran) dan knowledge (pengetahuan). Dengan mengetahui tiap tahap respon khalayak dilakukan perbaikan-perbaikan apabila kampanye yang dilakukan tidak sesuai dengan yang diharapkan, sehingga dapat membuat strategi baru untuk tahap selanjutnya. Dari hasil penelitian ini, diperoleh adanya akan dapat pengetahuan sadar tahu (awareness knowledge) yang tinggi terhadap iklan Kayane. Disini khalayak telah mengetahui adanya iklan Kayane dan mengetahui jenis produk yang diiklankan. Pengetahuan khalayak pada tahap how to knowledge (pengetahuan teknis) terhadap iklan Kayane masih dalam taraf sedang. Pengetahuan khalayak pada tahap principle knowledge (pengetahuan prinsip) masih rendah. Pengetahuan prinsip adalah tahap paling tinggi dalam tingkat pengetahuan, karena disini bisa dilihat apakah khalayak telah mengetahui bagaimana fungsi produk yang diiklankan. Secara umum pengetahuan khalayak terhadap iklan Kayane di RCTI belum mencapai hasil maksimal, karena banyak yang tidak mampu mengungkap inti pesan yang ingin disampaikan komunikator."
1992
S3955
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Temasmiko
"ABSTRAK
Penggunaan jasa periklanan dalam rangkaian kegiatan memasarkan produk dan jasa yang dihasilkan para produsen ataupun pengusaha semakin meluas. Hal tersebut di atas tidak terlepas dari makin disadarinya peran dan keefektifan salah satu unsur promosi tersebut. Kondisi tersebut mengakibatkan pesan-pesan iklan yang dijejalkan kepada khalayak. semakin ramai. Menyadari kondisi tersebut, pihak pengiklan ataupun produsen dengan berbagai cara berlomba-lomba berusaha merebut perhatian khalayak. Salah satu iklan produk yang juga ikut ambil bagian dalam persaingan tersebut adalah iklan rokok kretek Sampoerna A. Iklan tersebut berusaha menarik perhatian khalayaknya dengan menampilkan visualisasi yang mirip aengan visualisasi iklan rokok kretek Dji Sam Soe yang telah lebih dulu dikenal. Penelitian ini memfokuskan pada masalah, bagaimana pengetahuan khalayak pembaca Monitor tentang iklan rokok kretek Sampoerna A. Metode penelitian ini adalah metode survey yang dilakukan pada 100 orang pembaca Monitor di Jakarta. Analisa dilihat dari distribusi frekuensi dan tabulasi silang yang dikaitkan dengan kerangka pemikiran yang ada. hasil penelitian ini diketahui bahwa pengetahuan iklan rokok kretek Sampoerna A, relatif Dari khalayak terhadap rendah. Dilihat secara keseluruhan, pengetahuan khalayak terhadap iklan rokok kretek tersebut rendah dan demikian pula halnya bila dilihat secara parsial. Artinya, baik ditinjau dari segi pengetahuan terhadap merk yang diiklankan, pengetahuan terhadap unsur-unsur iklan, maupun pengetahuan terhadap maksud yang ingin disampaikan iklan tersebut. tingkatan pengetahuan yang dimiliki khalayak relatif rendah. Untuk pengetahuan terhadap merk yang diiklankan. sebagian besar khalayak tidak dapat mengetahui bahwa iklan obyek penelitian ini mengiklankan rokok kretek Sampoerna A. . Sementara pengetahuan terhadap unsur-unsur iklan tersebut relatif tinggi hanya pada illustrasi dan naskahnya. Dan untuk pengetahuan terhadap maksud yang ingin disampaikan iklan juga rendah. Kebanyakan responden tidak mengetahuinya. Sebagian besar mengalami salah pengertian dan menjawab tidak relevan, ketika ditanyakan tentang hal tersebut. Ditinjau dari segi pengetahuan baru yang responden peroleh setelah melihat iklan rokok kretek Sampoerna A. terungkap bahwa sebagian besar responden merasa mendapatkannya. Demikian pula halnya mengenai hubungan antara iklan rokok kretek Sampoerna A dengan iklan Dji Sam Soe. Hampir seluruh responden menyadari adanya hubungan antara kedua iklan tersebut."
1990
S3850
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>