Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130236 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rikasari Marianti
"ABSTRAK
Promosi penjualan memegang peranan yang penting dalam aktivitas perusahaan. Bentuk Promosi Penjualan yang akan dipakai suatu perusahaan akan bergantung pada jenis barang yang apakah produknya merupakan oleh diproduksi oleh perusahaan itu, barang-barang konsumsi atau barang-barang Industri. Untuk barang-barang industri, promosi penjualan yang dilakukan oleh banyak perusahaan adalah dengan personal selling. Sebagai alat promosi penjualan, memang dirasakan bahwa sales contact yang terjadi banyak, tapi juga dirasakan adanya kelemahan yaitu bahwa untuk barang-barang industri yang merupakan barang-barang investasi, keputusan untuk membeli dilakukan dengan pertimbangan yang matang dan lewat tahapan .yang cukup panjang. Pengambil keputusan harus melihat barangnya, proses kerjanya, spesifikasinya, bahkan perlu adanya demonstrasi.Hal seperti ini tidak dapat dipenuhi dengan menggunakan sales promo Diperlukan adanya suatu media promosi lain yang barang barang industri-. Dengan latar belakang persoalan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana pengetahuan produk yang efektif untuk didapat khalayak dan bagaimana tanggapan khalayak terhadap pameran sebagai salah satu media yang dapat digunakan untuk promosi penjualan barang-barang industri. Pameran merupakan media promosi penjualan yang memamerkan, memberikan informasi dan sekaligus mempersuasi khalayak konsumen. Jika dibandingkan dengan personal seling sebagai media promosi maka pameran mempunyai kelebihan karena diadakan dalam suatu event khusus bahkan lebih spesifik lagi diadakan khusus untuk satu jenis bidang usaha atau jenis produk, kesempatan untuk dapat melakukan perbandingan dengan produk sejenis dan melihat demonstrasi produk. Hasil penelitian yang didapat menunjukan bahwa tingkat pengetahuan produk yang didapat khalayak lewat media pameran cukup tinggi. Dari atribut-atribut yang dimiliki pameran baik dari stand. pamerannya, produk, spesifikasi produk, katalog, brosur maupun stand guide, khalayak pengunjung mendapatkan pengetahuan produk yang cukup tinggi untuk dipakai dalam pengambilan keputusan. Secara singkat dapat dikemukan bahwa sebagian besar khalayak industri baik ditinjau dari bidang usaha maupun pendidikan, mereka sudah kenal dan memahami fungsi pameran dan melihat pameran sebagai media yang efektif dalam promosi penjualan."
1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Umiko
"ABSTRAK
Untuk mempromosikan produk, diperlukan strategi periklanan yang dapat menggerakkan konsumen ke arah yang menjadi tujuan dari promosi. Salah satu caranya adalah dengan memilih media yang tepat untuk menyampaikan pesan-pesan dari pengiklan/pengirim pesan. Belakangan ini di Indonesia, khususnya Jakarta, sedang meningkat penggunaan media Direct Mail sebagai media penyampai pesan dalam mempromosikan suatu produk. Terutama yang menggunakan jasa Direct Mail ini adalah perusahaan-perusahaan seperti produsen kosmetika, perhiasan, buku-buku, pameran-pameran, real estate, dan tentu saja bank-bank. Hal ini telah berlangsung selama lebih kurang sepuluh tahun. Dalam penelitian ini, PT. Laxmi Jaya telah menggunakan Direct Mail promosi produk-produknya sejak akhir tahun 1988. sebagai media Penelitian ini ingin melihat bagaimana sebenarnya sikap khalayak penerima Direct Mail terhadap Direct yang mereka terima tersebut. Sikap itu sendiri Mail terbentuk setelah seseorang berpengalaman dengan suatu obyek, dengan menaruh kepercayaan dan mempunyai evaluasi tertentu terhadap obyek. Direct Mail itu sendiri adalah bentuk iklan yang menggunakan jasa pos untuk menyampaikan pesan. Dikirimkan untuk orang-orang tertentu, yang telah disesuaikan dengan produk yang akan dipromosikan. Untuk melihat sikap khalayak terhadap Direct Mail tersebut, maka dilihat dari faktor kepercayaan dan evaluasi khalayak terhadap atribut-atribut produk yang dianggap menonjol (salient belief), dan faktor-faktor yang mempengaruhi sikap mereka. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa sikap khalayak terhadap Direct Mail yang dikirim oleh PT. Laxmi Jaya adalah cenderung sangat positif. Dan dalam menentukan sikapnya, khalayak tidak begitu dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar Direct Mail."
1992
S3961
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Nugraha Salim
"Dalam penelitian ini, penerapan teknologi virtual reality yang diamati adalah pada industri real estate. Beberapa perusahaan real estate di Indonesia mulai menggunakan teknologi ini sebagai media untuk mendukung kegiatan promosi produk mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi immersive, presence dan authenticity virtual reality sebagai media promosi produk real estate. Peneliti menggunakan metode empiris dengan pengumpulan data dengan metode accidential sampling. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan structural equation modeling partial least square SEM-PLS sebagai metode analisis data.
Hasil pengukuran menunjukan bahwa media virtual reality memiliki potensi mempengaruhi persepsi konsumen sebagai media promosi yang baru dalam industri real estate, dimana dengan menggunakan virtual reality, faktor dari immersive, personal presence, environment presence dan authenticity dapat memberikan gambaran yang jelas terhadap produk real estate yang ditawarkan sehingga membuat mereka seperti mengunjungi secara langsung sehingga dapat membentuk eskpektasi konsumen yang akan membawa mereka pada pengambilan keputusan.

In this study, the application of virtual reality technology observed is in the real estate industry. Some real estate companies in Indonesia are beginning to use this technology as a medium to support their product promotion activities. This study aims to analyze the perception of immersive, presence and authenticity of virtual reality as a media promotion of real estate products. Researchers use empirical method by collecting data with accidential sampling method. In analyzing the data, researchers used structural equation modeling partial least square SEM PLS as a method of data analysis.
The measurement results show that virtual reality media has the potential to influence consumer perception as a new promotional media in the real estate industry, where by using virtual reality, the factors of immersive, personal presence, environment presence and authenticity can provide a clear picture of the real estate product on offer thereby making them like visiting directly so as to shape consumer expectations that will lead them to decision making.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50512
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desiria Ekarini Ramadani
"Pada masa sekarang ini bidang pariwisata mendapat perhatian khusus di seluruh dunia. Indonesia juga ikut berpartisipasi menggalakkan pariwisata dengan Visit Indonesia 1991. Semakin meningkatnya usaha memajukan pariwisata, mengakibatkan tuntutan masyarakat terhadap sarana dan fasilitas yang ada menjadi tinggi. Tempat menginap atau hotel adalah salah satunya. Persaingan yang semakin keras dalam dunia perhotelan menyebabkan setiap hotel berlomba-lomba untuk memberikan pelayanan dan produk wisata yang terbaik agar citra yang baik dapat lahir dan secara finansial hotel mendapat pemasukan bertambah. Yang berperan sebagai komunikator dalam menyampaikan pesan tentang produk dan jasa dalam hotel adalah Humas. Citra yang positif pada suatu industri perhotelan akan memberikan nilai dan sekaligus memberikan ciri khusus yang membedakan hotel tersebut dengan hotel lainnya. tambah Berangkat dari pentingnya citra yang positif terhadap suatu usaha, penulis ingin memberikan suatu gambaran mengenai citra khalayak terhadap Sahid Jaya Hotel Tower. Citra yang tergambar adai ah hasil komunikasi Humas dan pengalaman khalayak pada waktu mereka berkunjung ke hotel. Sampel Sengaja (Purposive Sample) adalah sampel yang digunakan pada penelitian ini, yaitu semua orang yang berusia 17 tahun keatas dan pernah menggunakan fasilitas Sahid Jaya Hotel dan Tower. Alasan pemilihan umur 17 tahun keatas karena menurut Undang Undang Kesejahteraan Anak No.VI/1974 seseorang dinyatakan dewasa. Penarikan sampelnya dilakukan secara kebetulan (accidental ) , maksudnya orang-orang yang diketahui oleh penulis memenuhi syarat sebagai sampel penelitian, langsung saja dijadikan responden, jumlahnya sebanyak 80 orang. Citra khalayak diukur melalui empat aspek yaitu informasi, pelayanan, suasana dan fasilitas sebagai aspek-aspek yang berperan besar dalam dinamika usaha perhotelan. Metode yang digunakan untuk mengukur citra adalah Semantic Differensial yang disajikan dalam bentuk grafik. Sedangkan untuk menggambarkan komposisi responden tentang kelamin, jenis pekerjaan, latar belakang responden dan jalur informasi digunakan usia, jenis kunjungan tabel frekuensi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa citra diberikan oleh khalayak terhadap Sahid Jaya Hotel dan Tower yang secara keseluruhan adalah positif. Wa 1aupun secara umum bersifat positif, namun tampak bahwa aspek citra tentang fasilitas dengan butir Sahid Tour memiliki citra yang paling rendah dibanding dengan yang lain. Ini disebabkan karena Sahid Jaya Hotel dan Tower mengkhususkan pemasaran pada Holding Company sebagai target market dan tidak terlalu pada pemasaran person to person. Kalaupun secara pribadi turis asing maupun lokal menginap, biasanya sudah diorganisir oleh agen perjalanan tertentu sehingga Sahid Tour kurang begitu mendapat tanggapan. Dari hasil penelitian ini juga terlihat bahwa khalayak memiliki citra positif dengan nilai terbesar untuk aspek pelayanan dengan kategori ramah tamah dan atensi terhadap tamu. Ciri keramah-tamahan budaya Indonesia melekat pada Sahid Jaya Hotel dan Tower, terbukti dari hasil akhir yang ada pada penelitian ini."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1990
S4188
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Desiria Ekarini Ramadini
"ABSTRAK
Pada masa sekarang ini bidang pariwisata mendapat perhatian khusus di seluruh dunia. Indonesia juga ikut berpart.i sipasi menggalakkan pariwisata dengan Visit Indonesia 1991. Semakin meningkatnya usaha memajukan pariwisata, mengakibatkan tuntutan masyarakat terhadap sarana dan fasilitas yang ada menjadi tinggi. Tempat menginap atau hotel adalah salah satunya. Persaingan yang semakin keras dalam dunia perhotelan menyebabkan setiap hotel berlomba-lomba untuk memberikan pelayanan dan produk wisata yang terbaik agar citra yang baik dapat lahir dan secara finansiil hotel mendapat pemasukan bertambah. Yang berperan sebagai komunikator dalam menyampaikan pesan tentang produk dan jasa dalam hotel adalah Humas. Citra yang positif pada suatu industri perhotelan akan memberikan nilai dan sekaligus memberikan ciri khusus yang membedakan hotel tersebut dengan hotel lainnya. tambah Berangkat dari pentingnya citra yang positif terhadap suatu usaha, penulis ingin memberikan suatu gambaran mengenai citra khalayak terhadap Sahid Jaya Hotel Tower. Citra yang tergambar adai ah hasil komunikasi Humas dan pengalaman khalayak pada waktu mereka berkunjung ke hotel. Sampel Sengaja (Purposive Sample) adalah sampel yang digunakan pada penelitian ini, yaitu semua orang yang berusia 17 tahun keatas dan pernah menggunakan fasilitas Sahid Jaya Hotel dan Tower. Alasan pemilihan umur 17 tahun keatas karena menurut Undang Undang Kesejahteraan Anak No.VI/1974 seseorang dinyatakan dewasa. Penarikan sampelnya dilakukan secara kebetulan (accidental ) , maksudnya orang-orang yang diketahui oleh penulis memenuhi syarat sebagai sampel penelitian, langsung saja dijadikan responden, jumlahnya sebanyak 80 orang. Citra khalayak diukur melalui empat aspek yaitu informasi, pelayanan, suasana dan fasilitas sebagai aspek-aspek yang berperan besar dalam dinamika usaha perhotelan. Metode yang digunakan untuk mengukur citra adalah Semantic Differensial yang disajikan dalam bentuk grafik. Sedangkan untuk menggambarkan komposisi responden tentang kelamin, jenis pekerjaan, latar belakang responden dan jalur informasi digunakan usia, jenis kunjungan tabel frekuensi . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa citra diberikan oleh khalayak terhadap Sahid Jaya Hotel dan Tower yang secara keseluruhan adalah positif. Wa 1aupun secara umum bersifat positif, namun tampak bahwa aspek citra tentang fasilitas dengan butir Sahid Tour memiliki citra yang paling rendah dibanding dengan yang lain. Ini disebabkan karena Sahid Jaya Hotel dan Tower mengkhususkan pemasaran pada Holding Company sebagai target market dan ti dak teri alu pada pemasaran person to person. Kalaupun secara pribadi turis asing maupun lokal menginap, biasanya sudah diorganisir oleh agen perjalanan tertentu sehingga Sahid Tour kurang begitu mendapat tanggapan. Dari hasil penelitian ini juga terlihat bahwa khalayak memiliki citra positif dengan nilai terbesar untuk aspek pelayanan dengan kategori ramah tamah dan atensi terhadap tamu. Ciri keramahtamahan budaya Indonesia melekat pada Sahid Jaya Hotel dan Tower, terbukti dari hasil akhir yang ada pada penelitian ini."
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Johanta Saputra
"Industri kerajinan telah membuktikan peranannya dalam menopang perekonomian Indonesia dengan mampu berkontribusi sebesar 7, 8 persen dari produk Domestik Bruto (PDB). Untuk mengembangkan industri ini dibutuhkan alat pemasaran yang tepat dan salah satunya adalah mengikuti sebuah pameran dagang. Namun apakah pameran dagang yang sering diikuti selama ini telah menunjukan kinerja yang efektif bagi pemasaran industri tersebut dan juga sejauh mana kinerja pameran dagang yang diikuti pelaku usaha tersebut memberikan dampak yang positif bagi usaha tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor faktor yang membentuk kinerja sebuah pameran dagang yang efektif.
Analisa penelitian ini melibatkan 187 responden para pelaku usaha industri kerajinan kreatif yang sedang mengikuti pameran dagang terbesar di Indonesia "Trade Expo Indonesia 26" yang dilaksanakan di JIExpo tanggal 19-23 Oktober 2011. Penganalisaan menggunakan metode kuantitatif berbasis Structured Equation Model (SEM) yang disadur dari jurnal industri bisnis K. Hansen dengan menggunakan Confirmatory factor analysis dan Pengukuran struktur model dari program LISREL.
Hasil penelitian menunjukan bahwa aktivitas pembangunan hubungan atau istilahnya pembangunan koneksi dagang dengan para pembeli (buyer), aktivitas pembangunan citra atau merek perusahaan, serta aktivitas pemotivasian sales person perusahaan menunjukan hubungan positif dalam membentuk kinerja pameran dagang yang efektif, sedangkan aktivitas penjualan dan pengumpulan informasi tidak menunjukan hubungan yang positif terhadap kinerja pameran dagang industri kerajinan kreatif Indonesia. Kemudian didapatkan juga terdapat hubungan yang positif antara kinerja pameran dagang tersebut dengan keinginan para pelaku industri kreatif untuk mengikuti pameran tersebut tahun selanjutnya, namun penelitian tidak menemukan hubungan positif antara kinerja pameran dagang dengan kinerja pameran dagang secara keseluruhan.

Craft industries has proven its role in supporting Indonesia's economy, even the creative industry has been able to support development in Indonesia with a fairly large, reaching 7.8 percent of Gross Domestic Product (GDP). One marketing tool that is often exploited by the exhibitor of this creative industry is a trade exhibition. But if the trade show that is often followed for this has been shown effective performance for the marketing industry and also the extent to which performance of the trade show business actors followed a positive impact for the development of these industries, the study aims to analyze the factors that can build up factor performance of an effective trade shows and trade fairs to do with the overall performance and intention to attend the exhibition.
Analysis of this study involving 187 respondents of the creative craft industry entrepreneurs who are following the largest trade shows in Indonesia "Indonesia Trade Expo 26" that were held in JIExpo dated October 19 to 23 2011. Analysis using quantitative methods based Structured Equation Model (SEM) is adapted from the business industry journals K. Hansen by using Confirmatory factor analysis and measurement of program LISREL structure model.
The results showed that the activity term relationship building or construction trade connections with buyers (buyers), image-building activity or corporate brand, as well as company sales person motivating activity showed a positive relationship in forming an effective trade show performance, whereas the sales activities and the collection of information is not showed a positive relationship to the performance of the creative craft industry trade shows Indonesia. Then there are also obtained a positive relationship between trade performance with the intention of the creative industries to attend the exhibition next year, but studies have found negative relationship between trade performance with the performance of trade shows as a whole.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ita Gambiro
Jakarta: Gramada Offset, 1992
346.048 2 ITA d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Prabowo
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S5209
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Frida Hidayah
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S5275
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Simamora, Ingrid Josephine
"Komunikasi yang baik selalu mempunyai tiga efek bagi orang yang dituju: efek cognitive, affective, dan behaviour. Bila membuat iklan (yang merupakan bagian dari brand visualization), haruslah membuat orang ingat dengan produknya (cognitive), harus membuat orang senang dengan produknya (affective), serta harus membuat orang membeli produknya (behaviour). PT. Kalbe Farma Tbk. adalah salah satu dari sedikit perusahaan di Indonesia yang sadar akan ketiga hal tersebut diatas. Dengan konsep yang result ? oriented, fokus pada peningkatan penjualan produk, Kalbe berhasil membuktikan bahwa konsep iklan mereka memang berbeda. Konsep selalu berpegang teguh pada prinsip differentiation. Promosi memang bukan hanya sekedar promosi. Promosi merupakan strategi penting untuk meraih keunggulan bersaing. Tidak hanya keunggulan bersaing yang sesaat, namun keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Keunggulan tersebut harus dimulai dengan keberhasilan menjual. Penulis mengawali riset dengan mendalami kasus demi kasus produk Kalbe Farma yang iklannya ditangani oleh Dwi Sapta. Liku ? liku strategi dan taktik tiap produk tersebut demikian menarik. Setelah memahami detail kasus demi kasus produk, Mixagrip dan Fatigon, penulis menemukan benang merah dari berbagai strategi dan taktik iklan yang dijalankan tersebut. Ogilvy mengatakan bahwa misi sebuah iklan adalah menjual. Oleh karena itu, sebuah iklan haruslah menjual, tak cukup hanya indah, artistik, dan memenangi banyak penghargaan saja. Dari sisi konten terlihat kalau iklan ? iklan Kalbe Farma memiliki ciri khas: selalu mengkomunikasikan konten berupa fitur dan manfaat (feature & benefit/F & B) yang menjadi unique selling point produk yang diiklankan. Dari berbagai portfolio produk Kalbe Farma yang beriklan, tampak bahwa manfaat yang dikomunikasikan di sini sebagian besar merupakan manfaat fungsional (functional benefit) ketimbang manfaat emosional (emotional benefit). Manfaat fungsional memang paling mudah dikomunikasikan secara jelas, straight forward, dan hard sell Dari sisi konteks terlihat iklan ? iklan Kalbe Farma memiliki ciri khas: selalu mengkomunikasikan produk ? produknya dengan format straight forward, menjual produk apa adanya, menggunakan pendekatan single message, simpel, lugas, serta selalu fokus pada kebutuhan dan keinginan target pasar.

A good communication always has three effects for the target: cognitive, affective, dan behaviour effect. To make a commercial (which part of the brand visualization), you have to make people remember the product (cognitive), people love the product (affective), people buy the product (behaviour). PT. Kalbe Farma Tbk. is one of the company in Indonesia that realize those three effects above. With the result ? oriented concept, focus on product sales growth, Kalbe has proven their strategic promotion in different way. The concept is always based on differentiation. Promotion is not just a promotion. Promotion is an important strategy to win the competition. Not just win the competition for now, but winning it forever. To win the competition has to start win the sales. The writer start the research by studying case by case the Kalbe Farma products which commercial handled by Dwi Sapta. Each products promotion strategies has its own implementation with different treatment on each product. After knowing the details of Mixagrip and Fatigon case, the writer finds out a red line from each strategy and tactic of the commersial. Ogilvy said that the mission of a commercial ad is selling. That is why a commercial ad has to have the sense of selling, it?s not enough if a commercial ad just beautiful, has sense of art, and win lots of awards. When we look to Kalbe Farma?s commercial ad, its content has the characteristic of: always communicate its content with the feature and benefit (F & B) which is the unique selling point of the commercial ad product. From some portfolio?s of Kalbe Farma commercial ad products, seems that the benefit that communicated here is a functional benefit, rather than emotional benefit. Functional benefit is the easiest to communicate clearly, straight forward, and hard sell. From the context size, Kalbe Farma?s commercial ads has the characteristik of: always communicate its product with the form of straight forward, sells product naturaly, use a single message strategy, simple, and always focus on the demand and needs of the target market."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2007
T19211
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>