Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173764 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hani Hasyim
"Sampai saat ini masih terdapat pertentangan mengenai manfaat dan segi-segi negatif dimuatnya berita kejahatan di surat kabar. Ada sementara pihak yang beranggapan bahwa berita kejahatan hanya memberi rasa senang sesaat kepada pembaca dan tidak memberi banyak manfaat. Di lain pihak ada yang menganggap penyiaran berita kejahatan di surat kabar memiliki fungsi yang tak kalah penting dengan jenis berita lain seperti politik, ekonomi, . ilmu pengetahuan dan teknologi, karena ia dapat dijadikan sebagai lampu tanda bahaya bagi masyarakat. Permasalahan utama memang terletak pada cara penyajian berita kejahatan itu sendiri. Apakah berita itu disajikan dengan mengikuti prinsip penulisan penulisan berita yang baik dan benar. Pos Kota adalah salah satu surat kabar yang banyak menyajikan berita kejahatan, berbeda dengan Kompas yang hanya sebagian kecil saja berita kejahatan yang Bagaimana kelengkapan dan ketepatan pembunuhan di kedua surat kabar inilah yang perhatian penelitian yang menggunakan teknik Di samping itu dilihat juga penggunaan lead beritanya, pemisahan opini dan fakta dalam berita menyajikan dimuat Pos Kota. penulisan berita menjadi fokus analisis ini. volume berita, serta pemanfaatan sumber berita. Sebagai bahan pembanding ketepatan penulisan berita ini digunakan berita acara pemeriksaan (BAP) dibuat polisi dari suatu peristiwa pembunuhan, Sampel dibatasi hanya pada berita pembunuhan yang bersamaan oleh kedua surat kabar sampai Juni 1991. Secara keseluruhan ada yang dimuat secara selama periode Januari 32 berita yang diteliti. Sebagaimana diduga sebelumnya, dari analisis ini terlihat bahwa dalam hal kelengkapan berita Pos Kota lebih unggul dibanding. Kompas. Unsur-unsur berita (5 W +1 . H) dijabarkan lebih rinci oleh Pos Kota dibanding Kompas. Dalam hal ketepatan Kompas lebih baik dibanding Pos Kota. Namun perbedaannya tidaklah terlalu besar. Frekuensi kesalahan yang dilakukan juga relatif kecil. Ini menunjukkan bahwa kedua surat kabar sedikit banyak memperhatikan prinsip penulisan berita yang teliti, objektif dan seimbang. Dari berita yang diteliti juga ditemukan, sebagian besar berita di kedua surat kabar menggunakan Who Lead. Ini menunjukkan bahwa kedua surat kabar lebih memperhatikan unsur informasi dan fungsi berita bagi pembaca. Yang agak menyimpang dari dugaan semula adalah pemanfaatan sumber berita, di mana ditemukan sumber anonim yang digunakan Kompas dalam beritanya ternyata lebih banyak dibanding Pos Kota. Sebagian besar yang diteliti juga bersih dari opini penulis. Sebagian kecil opini yang ditemukan lebih memperlihatkan usaha wartawan dalam menggugah minat baca pembaca dan usaha untuk memberi fungsi plus pada berita. Ini terlihat dari penggunaan istilah-istilah yang memiliki konotasi negatif seperti istilah premen atau peminum, karena penggunaan istilah-istilah ini juga bermanfaat dalam memberi kesadaran kepada pembaca bahwa orang-orang yang menyandang predikat ini memiliki kemungkinan lebih besar berhubungan dengan kasus-kasus pembunuhan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hani Hasyim
"Sampai saat ini masih terdapat pertentangan mengenai manfaat dan segi-segi negatif dimuatnya berita kejahatan di surat kabar. Ada sementara pihak yang beranggapan bahwa berita kejahatan hanya memberi rasa senang sesaat kepada pembaca dan tidak memberi banyak manfaat. Di lain pihak ada yang menganggap penyiaran berita kejahatan di surat kabar memiliki fungsi yang tak kalah penting dengan jenis berita lain seperti politik, ekonomi, . ilmu pengetahuan dan teknologi, karena ia dapat dijadikan sebagai lampu tanda bahaya bagi masyarakat. Permasalahan utama memang terletak pada cara penyajian berita kejahatan itu sendiri. Apakah berita itu disajikan dengan mengikuti prinsip penulisan penulisan berita yang baik dan benar. Pos Kata adalah salah satu surat kabar yang banyak menyajikan berita kejahatan, berbeda dengan Kompas yang hanya menyajikan sebagian kecil saja berita kejahatan yang dimuat Pos Kota. Bagaimana kelengkapan dan ketepatan berita pembunuhan di kedua surat kabar inilah penulisan yang menjadi fokus perhatian penelitian yang menggunakan teknik analisis ini. Di samping itu dilihat juga penggunaan lead beritanya, volume berita, pemisahan opini dan fakta dalam berita serta pemanfaatan sumber berita. Sebagai bahan pembanding ketepatan penulisan berita ini digunakan berita acara pemeriksaan (BAP) yang dibuat polisi dari suatu peristiwa pembunuhan. Sampel dibatasi hanya pada berita pembunuhan yang dimuat secara bersamaan oleh kedua surat kabar selama periode Januari sampai Juni 1991. Secara keseluruhan ada 32 berita yang diteliti. Sebagaimana diduga sebelumnya, dari analisis ini terlihat bahwa dalam hal kelengkapan berita Pos Kota lebih unggul dibanding Kompas. Unsur-unsur berita (5 W +1 H) dijabarkan lebih rinci oleh Pos Kota dibanding Kompas. Dalam hal ketepatan Kompas lebih baik dibanding Pos Kota. Namun perbedaannya tidaklah terlalu besar. Frekuensi kesalahan yang dilakukan juga relatif kecil. Ini menunjukkan bahwa kedua surat kabar sedikit banyak memperhatikan prinsip penulisan berita yang teliti, objektif dan seimbang. Dari berita yang diteliti juga ditemukan, sebagian besar berita di kedua surat kabar menggunakan M ha Lead. Ini menunjukkan bahwa kedua surat kabar lebih memperhatikan unsur informasi dan fungsi berita bagi pembaca. Yang agak menyimpang dari dugaan semula adalah pemanfaatan sumber berita, di mana ditemukan yang digunakan Kompas dalam beritanya ternyata lebih banyak dibanding Pos Kota. Sebagian besar yang diteliti juga bersih dari opini penulis. Sebagian kecil opini yang ditemukan lebih memperlihatkan sumber anonim usaha wartawan dalam menggugah minat baca pembaca dan usaha untuk memberi fungsi plus pada berita. Ini terlihat dari penggunaan istilah-istilah yang memiliki konotasi negatif seperti istilah preman atau peminum, karena penggunaan istilah-istilah ini juga bermanfaat dalam memberi kesadaran kepada pembaca bahwa orang-orang yang menyandang predikat ini memiliki kemungkinan lebih besar berhubungan dengan kasus-kasus pembunuhan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Satyanegara
"Media surat kabar adalah satu dari medium untuk mendapatkan informasi. Berita paling penting dan atraktif ditempatkan pada halaman depan. Ada kecenderungan pembaca di kota-kota besar menjadi pembaca judul. Mereka menganggap judul adalah intisari berita. Ini menuntut pers agar akurat menulis judul dengan isi berita, karena judul berita mempengaruhi kualitas opini publik terhadap informasi yang ditulis. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran dan kecenderungan tingkat akurasi antara judul dengan isi berita pada halaman depan surat kabar. Media yang diteliti adalah harian Kompas dan Pos Kota. Pemilihannya didasari atas keunggulan statistik dalam segi tiras dan penetrasi di antara semua harian nasional. Titik tumpu penelitian ini melihat seluruh berita berdasarkan kriteria: akurat, tidak jelas dan rancu antara judul dengan isi berita. Kesalahan mekanis, tipografis dan gramatikal dikeluarkan dari analisis. Berita yang diteliti didasarkan pada pengelompokkan posisi, jenis dan kategori berita. Jenis penelitian ini tergolong deskriptif dengan teknik analisis isi. Populasi ditentukan antara waktu terbit bulan September hingga November 1993. Kurun tersebut diasumsikan cenderung konklusif terhadap peristiwa selama setahun. Sampel dipilih sebanyak 30 hari terbit setiap harian dengan sistem kalender, tanpa edisi hari Minggu. Ini untuk menghindari berita soft news dalam analisis. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa kedua harian memiliki tingkat akurasi berita yang tidak jauh berbeda. Ada dugaan kuat bahwa tingkat akurasi penyajian berita utama dan bukan berita utama pada kedua surat kabar tidak jauh berbeda. Namun dalam menyajikan berita internasional ternyata lebih akurat dibanding berita nasional. Juga dalam kedua harian tersebut, ada kesamaan ketidakjelasan berita berita mengenai politik pemerintahan dan ekonomi. Temuan lain didapatkan bahwa berita utama tentang masalah internasional lebih akurat daripada masalah nasional. Berita-berita internasional tentang berbagai kategori masalah lebih akurat ditulis dibanding berita nasional untuk masalah yang sama. Juga muncul kesimpulan bahwa kategori berita yang ditempatkan sebagai berita utama disajikan lebih akurat daripada berita yang bukan berita utama. Pendapat terakhir yang bisa dikatakan adalah bahwa secara umum surat kabar Kompas lebih akurat dalam menulis judul berita dengan isi berita dibandingkan Pos Kota."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S4138
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Joane Indrya Koessoy
"Keindahan serta kekayaan alam, Indonesia, budaya, dan adat istiadat bangsa sungguh menarik orang Karena dengan menikmati untuk mengadakan pariwisata. semua itu, seseorang bisa melupakan sejenak tugas dan pekerjaan yang melingkupinya setiap hari. Lebih jauh lagi, tai, sebenarnya secara tidak langsung, sambil bersanseseorang diberi sempatan memperluas wawasan dan cakrawala hidupnya. ke- Saat ini, pariwisata sedang giat digemakan apalagi dengan diselenggarakannya Tahun Kunjungan Wisata Indonesia Semua pihak sepertinya berhasrat untuk mendukung atau mensukseskannya. Salah suratkabar Kompas dan Suara Karya. 1991. satu pihak tersebut adalah Skripsi ini meneliti bagaimana peliputan berita puri wisata pada dua suratkabar misi, latar belakang historis tersebut (dikaitkan dengan yang berbeda) dengan Desember 1990), meliputi: jumlah keseluruhan berita dan jumlah berita tiap hari, letak pariwisata, pokok berita dan arah berita pariwisata. visi, melihat penyajiannya selama satu bulan (1-31 halaman berita pariwisata, pariwisata, sumber berita bentuk berita pariwisata, Bagaimana penyajian berita pariwisata Kompas Karya ini, dapat dilihat dengan menggunakan metode isi. Hasilnya, memang menunjukkan adanya perbedaan, total seluruh berita pariwisata yang didominasi Suara Karya (termasuk berita pariwisata yang paling banyak diliput yakni berita yang berkaitan dengan 1991). Namun, berita (straight news), sumber pokok berita (atraksi,obyek/tujuan, kegiatan dan Suara analisis seperti Tahun Kunjungan Wisata ada juga persamaannya, seperti bentuk Indonesia berita (dari pemerintah), wisata), arah berita (sepenuhnya positif), baik Kompas maupun Suara Karya memberikan porsi paling besar dalam Mengenai mendominasinya berkaitan dengan penyajiannya. tema berita pariwisata Tahun Kunjungan Wisata dibanding tema berita sadar wisata) upaya Kompas dan Suara Karya untuk berperan serta yang Indonesia 1991 (misalnya: membuktikan mensukseskan program pemerintah ini sudah dilaksanakan, didukung dengan hasil data, sumber berita dari Apalagi pemerintah serta arah berita sepenuhnya positif mendominasi program ini. Hasil penelitian ini, membuktikan pula suratkabar Kompas dan Suara Karya telah menjalankan informatifnya, khususnya dalam menjadi jembatan bahwa fungsi informasi antara pemerintah dan masyarakat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S4778
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Satyanegara
"Media surat kabar adalah satu dari medium untuk mendapatkan informasi. Berita paling penting dan atraktif ditempatkan pada halaman depan. Ada kecenderungan pembaca di kota-kota besar menjadi pembaca judul. Mereka menganggap judul adalah intisari berita. Ini menuntut pers agar akurat menulis judul dengan isi berita, karena judul berita mempengaruhi kualitas opini publik terhadap informasi yang ditulis. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran dan kecenderungan tingkat akurasi antara judul dengan isi berita pada halaman depan surat kabar. Media yaang diteliti adalah harian Kompas dan Pos Kota. Pemilihannya didasari atas keunggulan statistik dalam segi tiras dan penetrasi di antara semua harian nasional. Titik tumpu penelitian ini melihat seluruh berita berdasarkan kriteria: akurat, tidak jelas dan rancu antara judul dengan isi berita. Kesalahan mekanis, tipografis dan gramatikal dikeluarkan dari analisis. Berita yang diteliti didasarkaa pada pengelompokkan positi, jenis dan kategori berita. Jenis penelitian ini tergolong deskriptif dengan teknik analisis isi. Populasi ditentukan antara waktu terbit bulan September hingga November 1993. Kurun tersebut diasumsikan cenderung konklusif terhadap peristiwa selama setahun. Sampel dipilih sebanyak 30 hari terbit setiap harian dengan sistem kalender, tanpa edisi hari Minggu. Ini untuk menghindari berita soft news dalam analisis. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa kedua harian memiliki tingkat akurasi berita yang tidak jauh berbeda. Ada dugaan kuat bahwa tingkat akurasi penyajian berita utama dan bukan berita utama pada kedua surat kabar tidak jauh berbeda. Namun dalam menyajikan berita internasional ternyata lebih akurat dibanding berita nasional. Juga dalam kedua harian tersebut, ada kesamaan ketidakjelasan berita-berita mengenai politik pemerintahan dan ekonomi. Temuan lain didapatkan bahwa berita utama tentang masalah internasional lebih akurat dari pada masalah nasional. Berita-berita internasional tentang berbagai kategori masalah lebih akurat ditulis dibanding berita nasional untuk masalah yang sama. Juga muncul kesimpulan bahwa kategori berita yang ditempatkan sebagai berita utama disajikan lebih akurat daripada berita yang bukan berita utama. Pendapat terakhir yang bisa dikatakan adalah bahwa secara umum surat kabar Kompas lebih akurat dalam menulis judul berita dengan isi berita dibandingkan Pos kota."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S4175
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
A. Maryetta S.P
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christine
"Manusia pada dasarnya selalu memiliki kebutuhan. Untuk itu manusia dalam hidupnya perlu berinteraksi dengan masyarakat dan lingkungannya. Kebutuhan dan keinginan tersebut dapat dipenuhi dan dicapai dengan berbagai cara, antara, lain melalui media massa dan termasuk di dalamnya surat kabar. Jumlah surat kabar di Indonesia dewasa ini sangat banyak. Dengan sendirinya terjadi persaingan yang ketat. Salah satu usaha yang dilakukan oleh surat kabar untuk mengatasi persaingan ini adalah dengan membuat penampilan (desain) yang semenarik mungkin sehingga bisa menarik pembaca sebanyak mungkin pula. Untuk penelitian ini dibandingkan dua surat kabar sehingga bisa diperoleh hasil yang lebih memuaskan. Surat Kabar yang dipilih adalah kompas dan Berita Buana karena keduanya memiliki karakteristik yang hampir sama tetapi dengan desain yang berbeda. Sehubungan dengan hal di atas, maka tujuan skripsi adalah untuk mengetahui apakah pembaca mendapatkan kesulitan dengan desain yang ditampilkan oleh kedua surat tersebut. Selain itu juga akan dilihat bagaimana terhadap desain kedua surat kabar ini kabar penilaian pembaca tersebut. Penelitian ini bersifat deskriptif karena hanya menggambarkan hasil-hasil yang didapat dari data, diambil dengan cara purposive yaitu dengan akan Populasi penduduk di RW, 010, kelurahan Tanjung Duren, Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Daerah ini memilih kecamatan dipilih karena karakteristiknya sesuai dengan yang diinginkan oleh skripsi ini. Sedangkan penarikan sampel dilakukan dengan Teknik Occidental Sampling dengan jumlah 90 responden. Data diperoleh dari daftar pertanyaan, wawancara, studi kepustakaan, dan pengamatan terhadap kedua surat kabar tersebut selama i bulan (Februari 1992). Dari data yang diperoleh, ternyata diketahui bahwa dari responden yang membaca surat kabar setiap hari dapat merasakan perbedaan desain setiap surat kabar yang mereka baca dan dapat juga mengenali ciri surat kabar yang bersangkutan dengan hanya melihat desain surat kabar* Sebagian besar responden tidak mendapatkan pemilihan huruf yang digunakan oleh yang tersebut - kesulitan dengan surat kabar Kompas dan Berita Buana. Demikian pula dengan ukuran huruf, ketebalan, dan jarak antar baris baik untuk judul maupun body text."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
S3946
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Zubaedah
"Surat kabar sebagai salah satu media massa tercetak merupakan sarana untuk menjual.informasi kepada konsumen. Surat kabar memuat lebih dari satu jenis ragam bahasa misalnya, teks berita, cerita pendek, tajuk rencana. Janis ragam yang menarik untuk penulis ini teliti adalah ragam yang terdapat dalam berita. Berita memiliki urutan dan struktur seperti : kepala berita, baris tanggal, teras berita, dan tubuh berita. Dalam skripsi ini penulis menganalisis kepala berita berdasarkan analisis sintaktis. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) melihat struk_tur apa saja yang dipergunakan dalam kepala berita (2} bagaimana cara mengemukakan bagian yang dipentingkan dalam kepala berita. Untuk melihat tujuan di atas penulis ini berpedoman pada uraian yang dikemukakan oleh Kridalaksana. Berdasarkan analisis data, dapatlah ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) berdasarkan penetapan fungsi gramati_kal terdapat pola--pola seperti S+P, S+P+O, S+P+Pe1, S+P+Ket, S+P+O+Ket, P+S, Ket+S+P+O+Ket, Ket+S+P+Pel,S+P+S+P+Ket+S+P+P+O, S+P+O+Ket+S, S+P+O:(S+P+Ket.). (2) terdapat kepala berita yang berstruktur frase, klausa, dan kalimat. Frase yang muncul adalah frase nominal dan frase verbal. Klausa yang muncul adalah klausa verbal pasif, klausa verbal aktif, klausa verbal intransitif, klausa verbal transitif,klausa verbal anti aktif, klausa reflek_sif, klausa non verbal, Kalimat yang muncul adalah kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. (3) terdapat kepala berita yang menonjolkan pelaku atau peristiwa yang terjadi yang ditunjukkan oleh subjek. Ada pula yang menonjolkan tindakan yang terjadi yang ditunjukkan oleh predikat. Ada pula yang menonjolkan tempat terjadinya peristiwa yang ditunjukkan oleh fungsi keterangan. Kepala berita yang berstruktur frase dapat pula digunakan untuk menonjolkan peristiwa yang terjadi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S11206
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>