Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166118 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siregar, Ade Irmayani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh aktivitas off-balance sheet (OBS) yang dicerminkan oleh share of non-interest income (snonin) terhadap profitabilitas BUSN Devisa di Indonesia periode 2004-2010. Penelitian ini menggunakan loan loss provision (LLP) sebagai variabel kontrol dan krisis keuangan global sebagai variabel dummy. Variabel-variabel yang digunakan untuk mewakili profitabilitas bank adalah ROA dan ROE. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan bulanan bank yang dipublikasikan di Bank Indonesia dengan sampel 30 BUSN Devisa. Metode regresi linier berganda pada data panel dengan pendekatan Fixed Effect Model dan Generalized Least Square adalah model terbaik pada setiap model regresi. Hasil regresi menunjukkan bahwa snonin berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap ROA, sedangkan LLP dan krisis keuangan global berpengaruh negatif signifikan. Pada ROE, semua variabel independen yakni snonin, LLP, dan krisis keuangan global berpengaruh negatif signifikan.

This study aims to determine how the impact of off-balance sheet (OBS) activities as measured by share of non-interest income (snonin) on return of Foreign Exchange Commercial Bank in Indonesia during 2004-2010. This study uses loan loss provision (LLP) as a control variable and the global financial crisis as a dummy variable. The variables used to present bank prifitability are ROA and ROE. The data used in this study were obtained from the bank?s monthly financial report which published in Bank Indonesia official website with sample of 30 Foreign Exchange Commercial Banks. Method of multiple linear regressions on panel data approach using Fixed Effect Model and The Generalized Least Square are the best model in each regression. Regression results show that snonin has nonsignificant negative effect on ROA, while LLP and global financial crisis negatively affected significantly. In ROE, all independent variables negatively affected significantly."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Markus Suliman
"Tesis ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Off-Balance Sheet terhadap Kerentanan Krisis Perbankan di Kawasan ASEAN Periode 2005-2013. Variabelvariabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pertumbuhan GDP, rasio likuiditas, neraca pembayaran, inflasi, pertumbuhan harga rumah, tingkat suku bunga, dan pertumbuhan kredit riil dalam acuan untuk menentukan krisis perbankan di negara-negara ASEAN periode tahun 2005-2013. Penelitian ini menggunakan metode Panel Logit dan menggunakan pendekatan Maximum Likelihood (ML). Hasil penelitian menunjukan bahwa OBS berpengaruh dan berkontribusi secara signifikan terhadap peluang terjadinya kerentanan krisis perbankan dan variabel-variabel lain seperti pertumbuhan kredit riil, dan variabel pertumbuhan Produk Domestik Bruto terhadap kerentanan krisis perbankan.

This thesis is aims to determine Off-Balance Sheet (OBS) Impact for Susceptibility Banking Crisis in ASEAN between period 2005-2013. Using variables GDP, narrow liquidity, current balance, inflation, house price growth, interest rate dan real lending growth in ASEAN country. Using Panel Logit model with Maximum Likelihood (ML) approach model to analyst. Result shown that OBS significant for susceptibility banking crisis and help with other variable such as real lending growth and growth of gross domestic product.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T43614
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahira
"Krisis keuangan global yang terjadi sejak pertengahan tahun 2008 telah menekan pertumbuhan ekonomi global dan menyebabkan banyak negara termasuk Indonesia mengalami kontraksi ekonomi. Untuk mengantisipasi dampak krisis, pemerintah dan Bank Indonesia mengeluarkan kebijakan fiskal dan moneter ekspansif. Berbagai program stimulus fiskal yang diikuti dengan penurunan suku bunga selama krisis keuangan global terbukti mampu menstabilkan kembali perekonomian, namun tidak demikian halnya dengan angka ketimpangan pendapatan yang terus meningkat dari tahun ke tahun pasca krisis. Untuk itulah, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dampak kebijakan fiskal dan moneter ekspansif yang diambil selama krisis keuangan global terhadap ketimpangan pendapatan rumah tangga di Indonesia. Untuk menggambarkan transmisi kebijakan terhadap distribusi pendapatan rumah tangga, digunakan pendekatan model Sistem Neraca Sosial Ekonomi Finansial (SNSEF). Sedangkan untuk mengetahui besarnya ketimpangan pendapatan rumah tangga, digunakan analisis Indeks Theil. Melalui update SNSEF Indonesia 2008, diketahui adanya perlambatan ekonomi selama krisis terutama disebabkan oleh anjloknya kinerja ekspor dan merosotnya investasi. Untuk melakukan investasi selama krisis, rumah tangga menggunakan lebih banyak tabungan. Sedangkan guna menutupi pengeluaran untuk konsumsi, rumah tangga miskin membutuhkan transfer pendapatan yang cukup tinggi dari pemerintah dan anggota keluarga mereka yang berada di luar negeri. Selain itu, terjadi peningkatan kredit konsumsi yang cukup tinggi terutama dilakukan oleh rumah tangga kota tidak miskin. Dengan menggunakan angka multiplier SNSEF, diketahui bahwa kebijakan fiskal ekspansif yang dipadu dengan kebijakan moneter ekspansif yang diambil selama tahun 2009 mampu secara signifikan meningkatkan pendapatan rumah tangga, meskipun dampak yang diberikan melalui pelonggaran moneter tidak cukup besar. Dari sisi fiskal, berdasarkan angka Indeks Theil, diketahui bahwa kebijakan pemberian subsidi kepada sektor usaha dan transfer pendapatan kepada rumah tangga selain meningkatkan pendapatan juga mampu menurunkan ketimpangan pendapatan antar rumah tangga dibandingkan dengan kebijakan penurunan pajak.

Global financial crisis started in mid 2008 had depressed global economic growth. It also had triggered contraction for the economy in many countries, including Indonesia. Meanwhile, in order to anticipate this impact, the government and the Central Bank imposed expansionary fiscal and monetary policies. Various fiscal stimulus programs followed by lowering interest rates during global financial crisis have re-stabilized the economy. However, there still remained a problem, where income inequality continues to rise year by year in the post-crisis period. Therefore, this research is conducted with an aim to investigate the impacts of expansionary fiscal and monetary policies imposed during global financial crisis on household’s income inequality in Indonesia. To describe policy transmission towards household’s income distribution, this research employs Financial Social Accounting Matrix (FSAM) approach. Whereas, the Theil Index is used to examine the degree of income inequality of household. Through assessing the 2008 updated Indonesian FSAM, it can be seen that there is an economic deterioration during crisis which is mainly caused by the decline in export perfomance and by the fall in investment. During the crisis, the main source of households’ investment was from their savings. Meanwhile, the poor households required higher income transfer from the government and their family which were working abroad to pay for their consumption expenditure. As well, there was a significant increase in consumption credit, in particular by non poor urban households. Applying the FSAM multiplier, it can be known that the combination of expansionary fiscal and monetary policies imposed in 2009 were significantly able to increase household income. But, the impact of monetary policy was not significantly big. From the fiscal side, using the Theil Index, it can be known that the subsidy policy given to business sector and the transfer delivered to households are not only able to increase income, but they are also able to reduce income inequality between households if these are compared to cutting tax policy."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saibun
"Analisa laporan keuangan bank tanpa memperhatikan transaksi off-balance-sheet dapat menyesatkan. Tujuan daripada skripsi ini adalah untuk memperlihatkan pengaruh transaksi off-balance-sheet. Metode penelitian yang digunakan berupa studi literatur yang diperoleh dari pelbagai sumber seperti peraturan-peraturan, majalah dan sebagainya. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh transaksi off-balance-sheet yang relevan terhadap kinerja dan resiko bank. Transaksi off-balance-sheet suatu bank dapat dilihat dari laporan komitmen dan kontinjensi bank tersebut. Dengan mengikutsertakan transaksi off-balance-sheet dalam analisa, pembandingan kinerja dan resiko antara bank menjadi lebih informatif. kesimpulan dari skripsi ini adalah perlunya pengguna laporan keuangan bank untuk mengikutsertakan transaksi off-balance-sheet dalam analisa laporan keuangan bank. Saran-saran guna penelitian lanjutan adalah mengkaji lebih lanjut informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang dapat lebih relevan memperhitungkan kontribusi transaksi off-balance-sheet."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19056
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahasallya Syafa Hidayatillah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh internasionalisasi terhadap struktur modal perusahaan khususnya dari sisi leverage. Penelitian ini dilakukan dengan panel data balanced dengan menggunakan metode fixed effect robust. Data penelitian ini terdiri dari 60 perusahaan dari 5 sektor pilihan (basic materials, consumer discretionary, consumer staples, industrials, telecommunication and technology) pada perusahaan di negara ASEAN-4 (Indonesia, Singapura, Thailand, dan Malaysia) periode 2003-2012 yang didalamnya termasuk periode terjadinya, sebelum dan sesudah krisis finansial global dengan jumlah 600 observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya internasionalisasi memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap tingkat leverage perusahaan. Pada periode terjadinya, sebelum dan sesudah krisis finansial global perusahaan di ASEAN-4 yang memiliki international operations atau telah melakukan internasionalisasi memiliki tingkat leverage yang lebih rendah dibandingkan perusahaan yang tidak memiliki international operations. Diketahui pula variabel kontrol political risk, size, return on asset dan growth memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat leverage perusahaan di ASEAN-4 pada periode 2003-2012.

This study aims to determine the impact of internationalization on companies’ capital structures, especially on the leverage level. This research was conducted using a balanced data panel and the fixed effect robust method. The research comprises 60 listed companies from 5 selected sectors (basic materials, consumer discretionary, consumer staples, industrials, telecommunication and technology) in ASEAN-4 countries (Indonesia, Singapore, Thailand, and Malaysia), with a total of 600 observations over the years 2003–2012, including the during, before and after the global financial crisis period. The results of this study show that internationalization has a significant negative effect on a company’s leverage. Companies that have international operations or have already implemented an internationalization strategy have a lower leverage level compared to companies that don't have international operations. Over the years 2003–2012, including the before and after the global financial crisis period, control variables such as political risk, size, return on assets and growth have had a significant effect on ASEAN-4’s companies' leverage levels."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amiruli Dwi Listiarso
"Tesis ini membahas dampak spillover krisis finansial global pada tahun 2008 terhadap perekonomian Indonesia. Dimana pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam kondisi relatif stabil. Namun di lain sisi, krisis finansial yang terjadi mengakibatkan ketimpangan pada kestabilan indikator makroekonomi Indonesia. Hal ini merupakan contagion effect yang bermula dari krisis kredit macet perumahan dengan resiko tinggi (subprime mortgage) di Amerika Serikat pada semester akhir 2007. Hal ini membawa dampak rambatan ke negara lain yang merupakan mitra dagang utama Amerika, dan menyebabkan penurunan pertumbuhan ekonomi.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui akibat yang ditimbulkan ketika krisis finansial melanda Indonesia, dengan mengidentifikasi faktor analisis antara jalur keuangan (financial channel) serta jalur perdagangan (trade channel). Dan tujuan lain untuk mengetahui jalur mana yang lebih berperan dalam mekanisme transmisi dipengaruhi krisis finansial global terhadap perekonomian Indonesia. Dengan analisis simultan dengan menggunakan Two Stage Least Squared (TSLS) untuk melihat keterkaitan antar besaran makro di sektor riil dan sektor moneter secara simultan. Dari estimasi metode TSLS dilakukan simulasi untuk melihat dampak spillover krisis finansial melalui shock pada penurunan variabel GDP mitra dagang Indoneisa (Amerika Serikat, China, Jepang, Inggris, Perancis dan Jerman) dan penurunan IHSG terhadap variabel makroekonomi di Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa akibat dari shock pada PDB negara mitra dagang dan IHSG akan berdampak lebih besar pada trade channel. Hal ini diperkuat dengan analisis variance decomposition di mana terlihat pada persentase yang lebih besar memengaruhi akibat shock yang diterima oleh variabel lain. Selain itu, dari simulasi dan analisis metode vector autoregressive, terlihat konsumsi rumah tangga yang menjadi penopang pertumbuhan ekonomi tidak mengalami penurunan akibat krisis finansial yang terjadi.

This thesis discusses about spillover effects of global financial crisis in 2008 which occurred in the Indonesian economy. Where Indonesia's economic growth in relatively stable. But on the other side, the financial crisis resulted inequality in the stability of Indonesia's macroeconomic indicators. This is the contagion effect of the crisis that began from credit housing with high risk (subprime mortgages) in the United States at first half of 2007. The result of messy condition in the U.S. economy will cause contagious to other countries that are major trading partners. This causes a decline in stock prices, exports, imports, and economic growth is also affected
The purpose of this study was to determine the result when the financial crisis hit Indonesia, by identifying factor analysis between financial and trade channel. And other purposes to determine which path is more involved in the transmission of the global financial crisis affected to Indonesian economy. With analysis using Two Stage Least Squared (TSLS) to see the linkages between the macro scale in the real sector and the monetary sector simultaneously. TSLS estimation method of simulation to see the spillover effects of the financial crisis through the shock to a decrease in GDP variable Indonesia trading partners (the United States, China, Japan, Britain, France and Germany) and the reduction of IDX to the macroeconomic variables in Indonesia.
The results showed that the effect of the shock on the GDP of trading partner countries and IDX will have greater impact on the trade channel. This is confirmed by the analysis of variance decomposition in which looks at the percentage of influence due to greater shock received by the other variables. Furthermore, from the simulation and analysis of vector autoregressive method, household consumption looks a pillar of economic growth does not decline due to financial crisis."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sembel, Pascal G. M.
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan perilaku IHSG emas dan nilai tukar pada periode sebelum saat dan setelah krisis global 2008. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif. Metode yang dipakai adalah uji hubungan kausalitas Granger dan uji hubungan dengan model VAR. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hubungan perilaku IHSG emas dan nilai tukar pada periode sebelum dan sesudah krisis dengan periode saat krisis Penelitian juga menunjukkan terdapat hubungan hubungan antara IHSG emas dan nilai tukar.

ABSTRACT
The purpose of this study is to analyze the behavior relationship between IHSG gold and foreign exchange in the period of before during and after 2008 Crisis. Methods being used in this research is Granger Causality test and relationship test with VAR model. This study shows that there are relationship differences of IHSG gold and foreign exchange in the period of before during and after crisis This study also shows that there are relationships between IHSG gold and foreign exchange."
2013
S44205
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anjar Sumarjati
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan untuk menganalisis dampak krisis keuangan tahun 2008 terhadap perilaku BUMN di Indonesia berdasarkan data keuangan periode tahun 2006 – 2010. Dampak krisis keuangan tahun 2008 dianalisis dengan menggunakan Wilcoxon Signed-Rank Test berdasarkan indikator-indikator rasio marjin laba operasi, rasio marjin laba bersih, total aset turnover, rasio pengembalian investasi, rasio pengembalian modal, tingkat pengembalian total aktiva, total utang terhadap ekuitas, dan rasio total hutang terhadap aset. Tesis ini juga menganalisis total factor productivity untuk BUMN di Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa BUMN di Indonesia memiliki kinerja yang lebih baik daripada sebelum ataupun setelah krisis keuangan tahun 2008, serta hampir semua BUMN memiliki pertumbuhan total factor productivity yang positif pada periode analisis.

ABSTRACT
This study aims to determine the effects of the financial crisis in 2008 on the behavior of Indonesia’s SOEs using panel data for the period 2006-2010. the study evaluates the differences in financial indicators before and after the financial crisis in 2008 using the Wilcoxon Signed-Rank Test. The indicators used in the study are operating profit margin ratio, net profit margin ratio, total assets turnover, return on investment ratio, return on equity ratio, rate of return on total assets, total debt to equity ratio, and total debt to assets ratio. In addition, the total factor productivity is estimated for each of the Indonesian SOEs during the financial crisis. This study showed that the Indonesian SOEs actually achieved better performance in 2008 when Indonesia suffered from the financial crises and almost all SOEs achieved a positive total factor productivity growth during the period of analysis."
[Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, ], 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Juwita
"Dalam beberapa tahun pasca krisis keuangan global tahun 2008, topik stabilitas bank menjadi agenda utama peneliti dan regulator baik di tingkat nasional dan internasional. Beberapa faktor yang mempengaruhi stabilitas bank yaitu struktur pasar, kecukupan modal yang diatur oleh regulator, dan faktor risiko sistemik yang tidak bisa dikontrol oleh pihak bank dan regulator. Selain membahas stabilitas bank, penelitian ini juga membahas mengenai volatilitas profit bank. Seluruh faktor yang mempengaruhi stabilitas bank dan volatilitas profit bank ini akan diaplikasikan pada bank syariah dan bank konvensional. Bank syariah menjadi salah satu sistem alternatif perbankan yang dianggap mampu bertahan di saat krisis. Secara deskriptif, bank syariah lebih stabil dan memiliki volatilitas profit yang lebih rendah, namun bank syariah tidak memberi pengaruh berbeda pada stabilitas bank dan volatilitas profit bank. Hasil empiris penelitian ini yaitu bank syariah memiliki market power yang lebih rendah dibandingkan bank konvensional, tingkat kompetisi bank yang diukur melalui Lerner Index, dan faktor risiko sistemik mempengaruhi stabilitas bank maupun volatilitas profit bank, sedangkan kecukupan modal hanya memberikan pengaruh pada volatilitas profit bank.

In the recent years following the global financial crisis 2008, determinants of bank stability have become the important topics for researchers and bank regulators, both nationally and internationally. Some factors affecting bank stability are competition, capital requirement set by the regulator, and sources of systemic risk that can not be controlled by the bank and regulator. In addition, this study also discusses earnings volatility. All factors that affect bank stability and earnings volatility will be applied to sharia and conventional bank. Sharia bank became an alternative banking system that is considered able to survive in the crisis. Based on the descriptive data, sharia banks are more stable and have lower earnings volatility. However, sharia banks do not give different effect on bank stability and earnings volatility. Empirical findings in this study are sharia banks have lower market power than conventional banks; both competitiveness as measured by Lerner Index, and sources of systemic risk affect bank stability and earnings volatility, while capital requirement only affects earnings volatility."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vini Novia Waldini Muham
"[Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis keterkaitan dinamis antara indeks pasar modal Indonesia dengan ASEAN-5+ China setelah terjadinya krisis keuangan global 2008. Analisis keterkaitan juga memasukkan pasar saham Jepang sebagai salah satu negara yang memiliki kapitalisasi pasar saham terbesar di dunia dan juga negara partner perdagangan terbesar bagi Indonesia. Penelitian dilakukan dengan menggunakan nilai penutupan indeks bulanan dari periode Januari 2002 sampai dengan Desember 2014, dan membagi nya kedalam tiga sub periode untuk meperluas hasil penelitian, yaitu periode sebelum krisis, saat krisis, dan setelah krisis. Dengan menggunakan model Vector Autoregression (VAR), hasil penelitian menunjukkan bahwa pada periode krisis ditemukan adanya peningkatan hubungan kointegrasi pada pasar saham ASEAN-5, China, dan Jepang dibandingkan pada periode sebelum dan setelah krisis. Hubungan kausal satu arah juga ditemukan dari pasar saham negara lain kepada pasar saham Indonesia pada masing-masing periode. Lebih lanjut, hasil analisis impulse response dan variance decomposition menunjukkan bahwa pasar saham Indonesia merespon secara positif kepada sebagian besar guncangan yang diberikan oleh pasar saham ASEAN-5 +China. Pasar saham Jepang, Singapura, dan China merupakan pasar saham yang memberikan kontribusi pengaruh paling besar dalam pergerakan pasar saham Indonesia pada masing-masing periode.

The objective of this study is to analyze the dynamic linkages between Indonesia and ASEAN-5 + China stock markets index after the 2008 global financial crisis. The study also considers the Japanese stock market as one of the major world stock market and one of the largest trading partner for Indonesia. Data consisting of monthly stock index closing price over the period January 2002 to December 2014, and divide it into three sub periods, i.e. pre-, during-, and post-crisis. By applying Vector Autoregression model (VAR), results indicate that cointegration is found stronger during crisis period compared to pre- and post-crisis period. The unidirectional causal relationship also found from other stock markets to Indonesia stock market in each period. Further, the impulse reponse and variance decomposition analysis shows that Indonesia stock market responded positively to most of shock caused by the ASEAN-5+China stock markets. Japan, Singapore, and China stock markets are the top three countries contributing in influence to Indonesia stock market movements in each period., The objective of this study is to analyze the dynamic linkages between Indonesia and ASEAN-5 + China stock markets index after the 2008 global financial crisis. The study also considers the Japanese stock market as one of the major world stock market and one of the largest trading partner for Indonesia. Data consisting of monthly stock index closing price over the period January 2002 to December 2014, and divide it into three sub periods, i.e. pre-, during-, and post-crisis. By applying Vector Autoregression model (VAR), results indicate that cointegration is found stronger during crisis period compared to pre- and post-crisis period. The unidirectional causal relationship also found from other stock markets to Indonesia stock market in each period. Further, the impulse reponse and variance decomposition analysis shows that Indonesia stock market responded positively to most of shock caused by the ASEAN-5+China stock markets. Japan, Singapore, and China stock markets are the top three countries contributing in influence to Indonesia stock market movements in each period]"
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>