Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127124 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hermin Mira I
"Media cetak khususnya suratkabar adalah media yang paling lengkap dapat diterima oleh kaum tunarungu karena tidak ada unsur suara dalam penyempaian pesannya. Dipandang dari sifatnya yang visual semata, suratkabar tentu paling memungkinkan sebagai penyuplai informasi utama bagi kaum tunarungu, dengan syarat mereka mempunyai kemampuan membaca dan mengerti materi yang disajikan di suratkabar. Selain berperan sebagai sarana memperoleh informasi suratkabar dapat berfungsi sebagai alat komunikasi bagi seseorang dengan khalayak, disamping berbagai fungsi lain seperti hiburan, identitas pribadi, dan sebagainya. Penelitian mengenai perilaku membaca suratkabar ini berusaha memperoleh gambaran tentang perilaku membaca suratkabar pada kaum tunarungu dimana bagaimana den sejauhmana kaum tunarungu memanfaatkan suratkabar sebagai serene komunikasi juga turut diperhatikan dalam penelitian ini. Di samping itu peran dan kedudukan media lain sebagai sumber informasi bagi kaum tunarungu juga diteliti. Penelitian bertipe deskriptif ini dilakukan dengan menggunakan alat pengumpul data berupa daftar pertanyaan atau kuesioner dari sampel penelitian seluruh anggota organisasi alumni sekolah luar biasa khusus tunarungu bernama Ikatan Alumni Santi Rama (Ikasa), yang berjumlah 50 prang. Dari penelitian diperoleh sejumlah data tentang identitas responden, kebiasaan responden membaca suratkabar, kegiatan membaca selain suratkabar, kegiatan menonton televisi, dan bagaimana responden memanfaatkan suratkabar sebagai media komunikasi. Analisis data yang diperoleh dilakukan berdasarkan Model Proses pengolahan Informasi/Pesan dari Kirk dan Gallagher, peran media sabagai perluasan manusia dan penterjemah dari Marshall McLuhan, serta tujuan media dalam masyarakat den fungsi media bagi individu dari Denis McQuail. Hasil penelitian memberikan gambaran perilaku membaca suratkabar kaum tunarungu berikut umpan balik yang dapat dilakukan kaum tunarungu terhadap suratkabar. Gambaran tentang perilaku membaca suratkabar ini secara singkat adalah bahwa seorang tunarungu membaca suratkabar karena adanya stimulus yang bisa berasal dari dalam diri individu maupun dari luar diri seperti guru, teman, tugas dan kewajiban semasa pendidikan. Selain itu dapat juga sumber informasi berupa bahan bacaan dalam media tersaji menarik. Stimuli ini di dalam diri individu menjalani proses seleksi sebelum muncul menjadi tindakan. Dari hasil penelitian ternyata menunjukkan bahwa perilaku membaca suratkabar responden tunarungu pada umumnya muncul dalam beberapa cara diantaranya membaca tulisan yang dianggap penting sampai selesai, membaca materi yang dianggap menarik tetapi tidak selesai, membaca materi yang sudah biasa dibaca, membaca hanya judul-judulnya, dan membaca seluruh isi suratkabar. Hal ini menunjukkan bahwa proses bernalar individu tunarungu terjadi sebagaimana orang mendengar. Hasil penelitian memperlihatkan pula bahwa kegiatan mental yang berlangsung dalam diri individu sawaktu membaca suratkabar tidak lepas dari faktor daya ingat. Daya ingat dan kemampuan berbahasa ini sedikit banyak terpengaruh akibat ketunarunguan yang dialami individu. Hal inilah yang membentuk pelaksanaan perilaku komunikasi responden penelitian."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 1997
S4222
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Savira Anchatya Putri
"Penelitian ini membahas mengenai peningkatan minat dan hudaya haca masyarakat, upaya lorum indonesia membaca dalam bersinergi menuju masyarakat melek iniormasi. Forum Indonesia Membaca adalah sebuah komunitas literasi yang memberikan andil dalam upaya peningkatan minat dan hudaya haca masyarakat. Komunitas ini hergerak dalam mernasyarakatkan kegiatan membaca dan memberikan pengaruh serta dorongan pada masyarakat melalui kegiatan-kegiatan yang melibatkan masyarakat secara langsung. Seluruh masyarakat, baik orang tua, remaja, maupun anak-anak dapat herpartisipasi secara langsung sesuai dengan topik yang menjadi minatnya masing-masing. lorunm Indonesia Membaca merupakan objek dalam penelitian ini karena komunitas ini telah menjadi fasilitator bagi komunitas-komunitas literasi di Indonesia. Kegiatan yang dilakukan oleh Forum Indonesia Membaca adalah sehagai fasilitator bagi komunitas literasi dengan herbagai strategi yang dapat menarik masyarakat agar gemar membaca, serta bersinergi dengan pihak terkait untuk mewujudkan masyarakat yang melek informasi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Agar peneliti mendapatkan basil yang diinginkan, maka peneliti menggunakan metode dan pendekatan lokus grup. penyebaran kuesioner secara acak juga digunakan sehagai verifikasi data. Peneliti rnenyimpulkan bghwa komunitas literasi dapat herkontribusi dalam meningkatkan minat Oan hudaya haca masyarakat, mampu merangkul masyarakat untuk mewujudkan masyarakat melek inlormasi dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yang dekat dengan keseharian masyarakat serta membantu memberikan ide serta konsep untuk menggerakkan sekelompok masyarakat yang mcmiliki potensi untuk diberdayakan.

This study is about The Increasing of Public Reading Interest and Reading Culture: efforts of Forum Indonesia Membaca in synergy with the Formation of Information Literate Society. The literacy community that have contributed in improving the reading interest and reading culture of the society. In socializing reading activities, the communities give a lot of influences and encouragement through activities related to the effort to build information literate society. The entire community, both parents, adolescents, and children can participate in accordance with their respective interest. This research takes Forum Indonesia Membaca as the object because this community is looked up as a facilitator by other literacy community The activities that can be done by the Forum Indonesia Membaca as one of the literacy community to increase public reading interest and reading culture, the strategies with those communities involved to attract the people to love reading and their efforts in synergy to create information literate society. This study was a qualitative research and using qualitative methods with Focus Group approach in order to reach an appropriate result. I conclude that the community can contribute in improving reading culture interests of society, able to embrace the community to create information literate society by organizing activities that are close to 'people's daily activities, and helping to give ideas and concepts to drive a group of the society who have the potential to he empowered."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S15363
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Soenardi Moeslichan
"ABSTRAK
Perkemhangan transplantasi organ saat ini telah mencapai keberhasilan yang sangat memuaskan. Di dalam buku Transplantation Proceeding 1979 telah dibahas keberhasilan transplantasi ginjal, hati, pankreas, jantung, dan sumsum tulang. Dalam kegiatan tranpiantasi, disamping kemampuan ketrampilan yang diandalkan dari para ahli bedah dalam teknik operasi, maka kemampuan lain yang bersifat multidisiplin juga diperlukan (Cortesini, 1979; Rapaport, 1979).
Salah satu disipiin yang akan dikemukakan dalam penelitian ini adalah peran laboratorium HLA (Human Leukocyte Antigen). Peran utamanya adalah mencocokkan antigen jaringan donor dan resipien dengan cara pemeriksaan HLA. Hal tersebut didasari oleh penelitian van Rood dkk. pada tahun 1966 yang mengemukakan bahwa ketahanan transplantasi kulit di antara saudara, yang memiliki sistem HLA dan golongan darah ABO yang identik, secara bermakna akan berlangsung lebih lama, dibandingkan dengan yang tidak identik. Hal itu menggambarkan bahwa sistem HLA (ditambah dengan sistem golongan darah ABO) merupakan suatu sistem histokompatibilitas mayor (van Rood dkk., 1966). Demikian pula Mathe dkk. (1967) mengemukakan, bahwa untuk mencapai suatu keberhasilan transplantasi sumsum tulang diperlukan golongan HLA donor dan resipien yang identik. Selanjutnya data keberhasilan van Rood pada tahun 1967 yang menyatakan, bahwa keberhasilan transplantasi ginjal sangat dipengaruhi oleh kecocokan sistem HLA donor dan resipien. Atas dasar keberhasilan tersebut, maka van Rood pada tahun 1967 untuk pertama kalinya mendirikan suatu organisasi internasional Eurotransplant. Organisasi ini mengatur pertukaran organ tubuh manusia di bidang transplantasi, terutama transplantasi ginjal. Organisasi ini mencatat orang yang potensial akan menjadi resipien ginjal, dan orang yang mencatatkan diri sebagai donor ginjal. Mereka ditentukan sistem HLA-nya. Apabila terjadi sesuatu musibah sehingga seorang donor meninggal, maka organisasi mencarikan beherapa talon resipien yang cocok sistem HLA-nya melaiui komputer, untuk menerima transplantasi ginjal tersebut (van Rood, 1967).
Mengenai besarnya jumlah kasus yang mendambakan transplantasi organ di Jakarta tidak sedikit. Misalnya Wahidiyat pada tahun 1985 melaporkan terdapatnya 40 kasus bare talasemia mayor setiap tahun di Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSCM-FKUI. Sebenarnya diperkirakan akan terdapal 115 kasus bare talasemia mayor setiap tahun. Semuanya itu mendambakan kualitas hidup yang lebih baik. Salah satu usaha pengobatannya yang diuiiai baik pada saat ini adalah transplantasi sumsum tulang (Thomas dkk., 1982; Modell dan Petrol] 1983; Markum dkk., 1987). Transplantasi ginjal telah tercatat 96 kali dilakukan di Jakarta sejak tahun 1977 sampai tahun 1989 (Suhardjono dkk., 1989). Angka tersebut jauh Iebih rendah daripada angka transplantasi ginjal yang tercatat di UCLA Kidney Transplant Registry, yaitu sebanyak 16.000 penderita sejak tahun 1982 sampai dengan 1985 (Tokunaga dkk., 1986). Rendahnya angka transplantasi ginjal di Jakarta mungkin disebabkan oleh karena biaya transplantasi yang masih belum terjangkau oleh rata-rata penduduk Indonesia (Sidabutar, 1989).
Sebenarnya usaha untuk memeriksa HLA tersebut telah mulai dirintis oleh Markum di Jakarta sejak tahun 1970, dengan menggunakan teknik leukoaglutinasi (Markum dkk., 1971). Teknik tersebut sudah ditinggalkan pada saat ini. Publikasi tentang frekuensi antigen HLA pada suatu populasi Indonesia di Jakarta juga telah dilaporkan oleh Abdulsalam dkk. (1975), tetapi sarana laboratorium yang digunakan pada saat itu adalah Laboratorium Imunohematologi St. Louis, Paris.
Baru pada tahun 1979 di Laboratorium Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM mulai dilakukan penelitian tentang HLA dengan menggunakan teknik mikrolimfositotoksisitas. Antiserum yang digunakan adalah sumbangan dari Akademische Ziekenhuis Leiden. Mula-mula dilakukan penyususun calon anggota panel antigen HLA yang terdiri dari para anggota staf pang-ajar dan peserta program studi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM. Berbagai kesulitan dialami, terutama terbatasnya antiserum yang dimiliki, sehingga diperoleh kesan bahwa kelangsungan laboratorium HLA ini tidak terjamin apabila tidak ditunjang dengan kemampuan untuk memperoleh antibodi HLA secara mandiri.
Bantuan untuk mengupayakan antiserum diperoleh dari Cornain, sebagai Konselor Asia Oceania Histocompatibilily Workshop Conference (AOHWC). Pada tahun 1985 satu set baterai antiserum diperoleh dari AOHWC, dalam rangka keikutsertaan pada konperensi tersebut. Selanjutnya Colombani pada tahun 1986 telah ikut menyumbang baterai antiserum yang berasal dari Paris.
Sementara itu berbagai pihak mulai menggunakan sarana pemeriksaan HLA ini untuk berbagai pemeriksaan penunjang klinis, antara lain untuk keperluan transplantasi ginjal, pemeriksaan HLA-B27 dalam kaitannya dengan penyakit sendi, dan beberapa permintaan uji paterniti yang dapat menguji garis keturunan. Untuk pelayanan masyarakat tersebut antiserum yang digunakan adalah antiserum komersial dari Miring dan Biotest, Jarman Barat. Harga antiserum tersebut sangat mahal. Terbatasnya antiserum sumbangan dan mahalnya antiserum komersial, serta kebutuhan pemeriksaan yang kian meningkat, menimbulkan pemikiran untuk mulai meneliti kemungkinan memperoleh efisiensi dalam penyusunan baterai antiserum untuk pemeriksaan HLA pra-transplantasi. Untuk menunjang terlaksananya peningkatan tersebut, perlu diteliti kemungkinan memperoleh antibodi HLA secara mandiri."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1990
D217
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Luthfi Zuhdi
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
PGB-PDF
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Rohmiati
"Suratkabar merupakan salah satu medium penyebarluasan informasi dan dapat pula difungsikan sebagai ajang komunikasi antara berbagai pihak, melalui rubrik berita, feature, dan rubrik-rubrik lainnya seperti pojok, Surat pembaca, dan tajuk rencana yang kesemuanya itu merupakan saluran-saluran komunikasi yang informatif.
Didalam tugasnya memberikan informasi, suratkabar dalam menyampaikan pesannya harus dapat menarik perhatian. Tanpa unsur menarik perhatian, fungsi suratkabar tidak akan tercapai. Salah satu cara untuk dapat menarik perhatian pembacanya, suratkabar harus memuat hal-hal yang bersifat ringan dan juga menghibur untuk mengimbangi berita-berita yang bersifat berat. Berita ringan inilah yang dinamakan feature.
Supaya feature yang ditulis dibaca oleh pembaca, pembuatannya juga harus memenuhi beberapa aspek, misalnya dari judul dan leadnya harus menarik perhatian.
Beranjak dari uraian tersebut di atas, penelitian ini mencoba meneliti bagaimana pengaruh daya tarik judul dan lead feature terhadap aktivitas membaca feature.
Penelitian ini menggunakan metode survai. Survai dilakukan terhadap 170 pelanggan pembaca yang terdapat di 5 wilayah Jakarta. Sampel ditetapkan secara stratifikasi dengan alokasi proporsional. Teori yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teori-teori tentang daya tarik judul dan lead feature.
Hasil penelitian mengenai karakteristik responden menunjukkan bahwa sebagian besar responden pria, sebagian .besar responden berpendidikan tamatan Universitas, dan sebagian besar responden bekerja sebagai pegawai negeri. Hasil penelitian terhadap pendapat pembaca pada judul dan lead menunjukkan bahwa ke-7 judul dan lead feature menarik.Tetapi dari pendapat pembaca pada judul yang atraktif dan pendapat pembaca pada lead yang menarik perhatian tidak terpenuhi karena hanya menimbulkan rasa ingin tahu dan rasa terharu. Perhatian responden terhadap judul dan lead feature adalah bahwa judul dan lead feature tersebut menarik untuk dijadikan sebagai bahan diskusi/obrolan dan karenanya perlu diperhatikan. Sedangkan Aktivitas pembaca dalam membaca feature adalah ingin membaca seluruh isi feature.
Selanjutnya hasil penelitian terhadap hipotesis penelitian menunjukkan hasil bahwa semua hipotesis ditolak. Implikasi secara metodologis, ukuran-ukuran yang digunakan harus lebih disempurnakan lagi dan penggunaan variabel kontrol perlu diperhatikan untuk lebih memperkaya hasil penelitian."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
T6069
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sinaga, Deceria Adventine Br
"Belajar di perguruan tinggi berbeda dengan belajar di tahap pendidikan sebelumnya. Mahasiswa dituntut lebih mandiri dan aktif dalam mencari ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, mahasiswa membutuhkan kemampuan pemahaman bacaan yang baik. Pemahaman bacaan tidak dikembangkan dengan baik pada tingkat pendidikan sebelumnya sehingga mahasiswa mengalami kesulitan dalam melakukan pemahaman bacaan. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh gambaran gambaran strategi metakognitif dalam pemahaman bacaan pada mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan proses thinking aloud, wawancara dan observasi pada mahasiswa angkatan 2009 Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Hasil penelitian ini adalah identifikasi 27 strategi metakognitif dalam pemahaman bacaan yang sering digunakan mahasiswa. Analisa penelitian tambahan dilakukan untuk melihat perbedaan penggunaan strategi metakognitif subjek dengan menganalisis hasil wawancara singkat dan observasi selama proses thinking aloud.
Studying in college is different from leaming in the previous educational stage. Students forced to be more independent and active in seeking knowledge. Therefore, students need good reading comprehension skills. Reading comprehension is not well developed at the level of previous education so that students are experiencing difficulty with reading comprehension. The purpose of this study was to obtain the picture description metacognitive strategies in reading comprehension in college students. This study uses qualitative methods to the process of thinking Aloud, interviews and observations of the student in class of 2009 in Faculty of Psychology, University of Indonesia. The result of this study is the identification of 27 metacognitive strategies in reading comprehension are often used by the student. Analysis of additional research conducted to see the differences in the use of metacognitive strategies with analyzing the result from interview and observation when the thinking aloud process is held."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S3682
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>