Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 229500 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Imelda Bachtiar
"Pada era globalisasi saat ini, surat kabar berbahasa
Inggris memiliki andil genting sebagai wakil bangsa yang cukup
potensial untuk memperkenalkan perkembangan budaya dan visi
Indonesia terhadap berbagai masalah internasional Perkembangan
surat kabar berbahasa Inggris tidak bisa di katakan pesat jika
yang hanya puluhan ribu saja itu, memang sangat erat terkait ·
dengan sempitnya pasar surat kabar mengingat bahasa Inggris
bukan merupakan bahasa kedua di negara kita.
Perbedaan hakiki surat kabar berbahasa Inggris
dibandingkan dengan pars nasional lainnya berawal dari segi
produk dan pasar sasarannya .Perbedaan ini diasumsikan pula.
membentuk ciri khusus pada kebijakan manajemen perusahaan
penerbitannya, walaupun bentuk manajemen surat kabar apapun
pada dasarnya memiliki kesamaan.
Indonesian Observer, dalam usianya yang 40 tahun, '
ternyata perkembangan tirasnya stagnant bahkan cenderung
menurun sangat tajam pada tahun 1992; Hadirnya The Jakarta Post
dalam . kelo1npok penerbitan ini membawa perubahan baru peranan
nasional berbahasa Inggris. Berbagai kendala yang membedakanya
dengan pers nasional yang lain, justru digunakannya sebagai
senjata baik dalam menentukan kebijakan manajemen
redaksionalnya maupun kebijakan manajemen pemasarannya
Untuk itu dilakukan perbandingan antara kebijakan ·
manajemen penerbit surat kabar Indonesian Observer dan The
Jakarta Post untuk melihat di mana letak kelemahan dan kekuatan
yang dimiliki masing-masing perusahaan penerbit Dengan teori
menggunakan pendekatan kualitatif, maka sumber data utama dalam
penelitian ini adalah wawancara mendalam yang dilakukan dengan
para penentu kebijakan manajemen surat kabar Indonesian·
Observer dan The Jakarta Post. Beberapa hasil wawancara ini
terutama yang menyangkut modal dan kepe milikan juga
dibuktikan dengan melihat pada Arsip SPS-Pusat, sebagai lembaga
yang merekam perkembangan organisatoris perusahaan pers di
Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S4095
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kristina Pranata
"Perekonomian Indonesia menghadapi tantangan yang berat pada tahun 1997 bahkan terancam bangkrut Krísis ekonomi tersebut berdampak pula pada bisnis koran dalam masa-masa yang sulit. Apabila dipandang dari sudut era reformasi yang berkembang dewasa ini, seharusnya bisnis media massa, termasuk koran, masih memiliki prospek yang bagus. Dengan kebebasan yang diberikan pemerintah untuk menyebarkan berita secara ?lebih? transparan membuat isi berita koran lebih menarik pembaca untuk terus membeli. Namun dengan kebebasan tersebut membuat índustri pers menarik sehingga memicu pengusaha lain untuk terjun dalam bisnis pers. terutama koran, tabloid dan majalah. Ini berakibat persaingan semakin ketat dengan pangsa pasar yang berkembang lambat.
Perusahaan X adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pers daerah dan mempunyai daerah pemasaran di Jawa Tengah dengn pusatnya di Yogyakarta. Walaupun PT X sebagai pemain lama dalam industri pers koran di Indonesia tetapi PT X tidak lepas dan dampak kondisi persaingan yang ketat yang mempenganruhi kinerja perusahaan secara menyeluruh. Untuk dapat bertahan dan maju dalam industrinya maka perusahaan tidak dapat mengandalkan laporan keuangan saja untuk penilaian kinerja perusahaan. Dibutuhkan suatu penilaian kinerja perusahaan secara seimbang yang diperoleh dari informasi keuangan dan non-keuangan. Yang kemudian dinilai juga dengan menggunakan tolok ukur finansial dan operasional. ini dapat dilakukan dengan menggunakan Balanced Scorecard."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T5872
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Ety Wahyuni
"Tujuan dari pada penulisan Skripsi ini adalah untuk memberikan suatu gambaran mengenai penerapan sistim pengendalian manajemen dalam Suatu perusahaan. Dengan penerapan yang efektif diharapkan sistem itu dapat berfungsi sebagai alat pengukuran dan perbaikan terhadap pelaksanaan sehingga tujuan perusahaan dan rencana-rencana akan dapat dicapainya. Penelitian dilakukan melalui telaah kepustakaan dengan memanfaatkan berbagai bahan bacaan yang ada dan dengan mengadakan wawancara langsung dengan pihak-pihak yang berkaitan diperusahaan. Pembahasan difokuskan pada pengertian akan sistem pengendalian Manajemen dan bagaimana sistem tersebut diterapkan dalam suatu perusahaan. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18437
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raja Suhud Victor Hugo
"Perkembangan Industri Media Cetak memasuki babak barn dengan dicabutnya kebarusan memiliki Surat Ijin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP) oleh Menteri Penerangan M Yunus Yosfiah pada pertengahan 1998. Hal itu membuat banyak pemain baru masuk dalam industri tersebut. Akibatnya kompetisi dalam industri menjadi meningkat.
Dari jumlab penerbitan pers yang cuma sekitar 289 buab sebelum reformasi, maka pada akhir 1998 sudah tercatat sekitar 871 penerbitan pers dengan aneka format di seluruh tanah air. Jumlah itu terus bertambah bingga puncaknya pada akhir 1999 yang mencapai 1687 penerbitan pers.
Untuk dapat bertahan di industri media cetak, terutama surat kabar barian , para pemain barus jeli melibat pasar yang akan dilayaninya. Surat kabar barus paham betul siapa saja pembacanya sebingga dapat memuaskan atau memenuhi kebutuhan pembacanya.
Tujuan penelitian ini adalab menganalisis kondisi yang dihadapi surat kabar barian Media Indonesia dan memberikan rekomendasi strategi bersaing yang dapat digunakan oleb surat kabar harian Media Indonesia.
Metode penelitian menggunakan studi literatur dan penelitian lapangan. Penelitiannlapangan dilakukan melalui wawancara serta dengan penyebaran kuisioner kepada 30 orang pembaca yang bennukim di daerah Cililitan, Jakarta. Pemilihan sample dilakukan berdasarkan metode nonprobablity sampling. Untuk melengkapi basil penelitian lapangan , ditambahkan basil riset yang pemah dilakukan oleb Media Indonesia pada tahun 1997. Penulis menyadari keterbatasan jumlah sampel dan area penyebaran menyebabkan basil survey tidak dapat ditarik kesifilpulan secara umum (general).
Data yang diperoleh kemudian dianalisis dalam kerangka lima kekuatan bersaing yang terdiri pendatang baru, produk pengganti (substitusi), pembeli, pemasok, dan persaingan di dalam industri , untuk dapat merumuskan strategi bersaing Media Indonesia.
Berdasarkan penilaian pembaca (basil survei) terhadap kriteria rubrik-rubrik yang disajikan, kualitas penulisan setiap berita menunjukkan bahwa Kompas adalah paling unggul, disusul Media Indonesia dan Republika. Namun dalam hal tampilan/cetakan Media ternyata dapat mengungguli Kompas.
Dari hasil analisa terhadap pembeli/pembaca terlihat bahwa posisi tawar pembeli/pembaca tidak cukup besar untuk dapat menekan penerbit surat kabar, khususnya surat kabar yang telah memiliki nama. Hal itu merupakan keunggulan tersendiri bagi surat kabar besar dibandingkan surat kabar baru. Intensitas persaingan dalam industri surat kabar telah mencapai tingkat yang cukup tinggi. Hal ini terlihat dari ketatnya masing-masing surat kabar menjaga area pemasarannya.
Sehingga tidak mudah untuk setiap surat kabar masuk ke daerah yang telah dikuasai pesaingnya. Bahkan untuk perluasan pasar ke daerah, surat kabar nasional akan menghadapi persaingan ketat dengan pesatnya pertumbuhan surat kabar lokal.
Ancaman dari produk pengganti televisi dan radio cukup tinggi terhadap industri surat kabar. Namun hal itu dapat dieliminir karena surat kabar memiliki keunikan yang dapat membedakannya dari produk pengganti tersebut, yaitu kelengkapan data dan kedalaman analisis.
Kehadiran pendatang barn tidak menjadi ancaman yang berarti karena surat kabar yang lama telah memiliki keunggulan dalam mutu berita, mutu cetak, penguasaan distribusi dan memiliki percetakan sendiri. Sehingga amat sulit bagi pemain baru untuk dapat mencuri pangsa pasar dari surat kabar yang terlebih dahulu telah ada dan kuat di pasaran.
Ancaman dari sisi supplier tidak akan mengganggu para surat kabar besar. Posisi tawar mereka terhadap supplier cukup tinggi karena pola pembelian dalam jumlah besar. Keadaan berbeda dihadapi para surat kabar kecil, dimana mereka lemah terhadap supplier.
Strategi yang sesuai untuk Media Indonesia adalah strategi differensiasi. Hal tersebut berdasarkan indikator bahwa Media Indonesia mampu menciptakan beberapa keunikan berupa tampilan/cetakan yang lebih unggul dan penyajian berita yang lebih berani daripada daripada Kompas. Untuk itu imej Media Indonesia sebagai surat kabar yang independen dan berani mengungkap fakta harus semakin dikembangkan. Caranya antara lain dengan menyajikan berita yang eksklusif dan berasal dari berbagai sumber. Sinergi dengan Metro TV dapat dikembangkan dalam kaitan membangun imej tersebut.
Beberapa saran yang diberikan kepada Media Indonesia diantaranya memperbaiki kualitas penyajian berita. Akurasi dan kelengkapan data yang selama ini masing dirasa kurang dari Media Indonesia dapat dibenahi melalui pemberian pelatihan bagi wartawan dan memperkuat fungsi litbang. Media Indonesia diharapkan juga melakukan penambahan berita kriminal seperti yang diinginkan pembaca. Penyajian foto berwama dalam berita-berita yang dianggap penting oleh pembaca harus menjadi perhatian. Sedangkan untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan loyalitas pembaca dapat dilakukan dengan cara memberikan diskon berlangganan dan penyelenggaraan undian. Untuk menerobos pasar baru di daerah perlu dilakukan keijasama dengan surat kabar daerah/lokal. Dalam 3 tahun ke depan, Media indonesia sebaiknya juga telah dapat menerapkan teknologi cetak jarak jauh."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aliya Hasnaranti
"ABSTRACT
Sekarang, tidak bisa dihindari untuk tidak menggabungkan kegunaan media sosial (medsos) di gaya hidup kita. Seiring dengan itu, dan pertumbuhan berkelanjutannya jumlah pengguna medsos, banyak bisnis yang telah mempergunakan medsos sebagai salah satu media untuk periklanan. Namun, peneliti menyatakan bahwa, pengguna medsos telah memberikan reaksi negatif terhadap iklan-iklan yang terpajang di medsos. Pengguna medsos merasa periklanan di medsos merupakan hal yang mengganggu, dll., hal ini menyebabkan terbentuknya persepsi dan sikap negatif terhadap iklan  di medsos. Akan tetapi, sekarang, kejadian dimana pengguna medsos meninggalkan atau telah berhenti memakai medsos, telah menjadi tren global. Fenomena yang tidak bersandingan ini telah mengarahkan peneliti untuk mengeksplorasi pengaruh signifikan persepsi dan sikap negatif terhadap iklan di medsos kepada kecenderungan pengguna untuk meninggalkan media sosial. Berkaitan dengan itu, negara-negara dengan tingkat individualisme yang tinggi memiliki kecenderungan untuk bepersepsi dan memiliki sikap negatif terhadap periklanan di medsos. Oleh karena itu, penelitian ini secara bersamaan menyelidiki pengaruh tingkat individualisme antara dua negara, Indonesia dan Belanda, pada kecenderunhan pengguna untuk meninggalkan media sosial. Meskipun hasil studi komparatif berikut tidak signifikan, penelitian ini memberikan bukti bahwa periklanan di media sosial adalah salah satu alasan pengguna medsos cenderung meninggalkan medsos. Selain itu, tingkat individualisme sebuah negara tidak memperkuat bukti dan tidak menyebabkan pengguna untuk meninggalkan media sosial. "
2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Looy, Amy Van
"This is the second edition of the undergraduate textbook 'Social Media Management' which extends the original edition's scope beyond the business angle. The textbook continues with the perspective of organizations - not individuals - and clarifies the impact of social media on their different departments or disciplines, while also exploring how organizations use social media to create business value. To do so, the book pursues a uniquely multi-disciplinary approach by embracing IT, marketing, HR, and many other fields. While the first edition was inspired by the rise of social media tools, the second edition is characterized by a digital economy with increasing digitalization efforts due to newly emerging technologies in Industry 4.0 and the COVID-19 pandemic. Readers will benefit from a comprehensive selection of extended topics, including strategies and business models for social media, influencer marketing, viral campaigns, social CRM, employer branding, e-recruitment, search engineoptimization, social mining, sentiment analysis, crowdfunding, and legal and ethical issues. Each chapter starts with one or more teaser questions to arouse the readers’ interest, which will be clarified per topic. The second edition also provides ample self-test materials and reflection exercises."
Switzerland: Springer Cham, 2022
e20549901
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Shabila Annisa Diningsih
"Studi literatur mengenai krisis komunikasi terus berkembang. Hal tersebut tidak hanya disebabkan oleh isu-isu di masyarakat, seperti pandemi atau bencana alam. Literatur mengenai krisis komunikasi juga berkembang karena kehadiran dan perkembangan media baru, salah satunya adalah media sosial. Sepanjang satu dekade terakhir, studi ilmiah yang menganalisis praktik terbaik atau implikasi praktik penggunaan media sosial dalam manajemen krisis komunikasi terus berkembang. Makalah ini melakukan kajian literatur terhadap lima belas jurnal pene litian internasional tentang penggunaan media sosial dalam manajemen krisis komunikasi. Hasilnya, ditemukan lima tema utama tentang peran media sosial dalam manajemen krisis komunikasi, yaitu media sosial berbasis teks lebih efektif dalam manajemen krisis komunikasi dibandingkan media sosial berbasis visual, media sosial efektif jika berperan sebagai sarana penyebaran informasi yang cepat dan akurat, media sosial dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk membangun dialog interaktif dengan pemangku kepentingan sosial dapat digunakan untuk melakukan monitoring , media atau pengawasan terhadap opini publik di masa krisis komunikasi, serta penggunaan media sosial harus tetap dilengkapi oleh penggunaan media tradisional dalam manajemen krisis komunikasi.

Literature studies related to crisis communication continue to grow. The growth is not only caused by the issues within the society, such as pandemics or natural disasters, but als o caused by the presence and development of the new media, one of which is social media. Over the past decade, scientific studies analyzing best practices or practical implications on using social media as a part of communication crisis management have con tinued to evolve. This paper conducts a literature review of fifteen international research journals about the use of social media in crisis communication management. The result shows that there are five main themes regarding the topic, namely textmanagement than visualbased s ocial media is more effective in communication crisis based social media, social media is effective if it is used to disseminate information quickly and accurately, social media can be utilized as a means to build interactive dialogu e with stakeholders, social media can be used to monitor or supervise public opinion in times of communication crisis, and the use of social media must still be complemented by the use of traditional media in crisis communication management."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Morrissan
Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009
384.5 MOR m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Morissan, M.A.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011
384.5 MOR m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Morissan, M.A.
Jakarta: Kencana, 2015
384.5 MOR m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>