Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129866 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bayu Andiska
"Pengamatan sifat mekanik mortar semen yang dilakukan pada penelitian ini adalah kuat tekan, absorpsi, density dan modulus elastisitas. Dalam penelitian ini digunakan dua tipe semen PCC yang dihasilkan dari dua buah industri yang berbeda. Semen PCC yang digunakan dalam campuran mortar akan ditambahkan dengan PSB dan ASP dengan proporsi campuran 30% PCC-15% ASP-55% PSB yang disebut sebagai mortar campuran E. Mortar E untuk PCC tipe 1 disebut sebagai mortar E1 dan mortar yang menggunakan PCC tipe 2 disebut sebagai mortar E2. Dari hasil penelitian didapatkan kuat tekan maksimum mortar campuran E1 dan E2 sebesar 20,97 MPa dan 18,29 MPa, absorpsi maksimum untuk campuran mortar E1 dan E2 sebesar 164 gram/100 cm2 dan 165,6 gram/100 cm2, density rata-rata mortar campuran E1 dan E2 sebesar 2327,9 kg/m3dan 2435,3 kg.m3 dan modulus elastisitas sebesar 15858,8 MPa dan 11440 MPa. Menurut SNI 03-6882-2002 mortar campuran E1 dan E2 digolongkan kedalam mortar tipe M.

Mechanichal properties tested in the labolatory were compressive strength, absorption, density and modulus of elasticity of mortar cement. The composition of mortar using cement PCC taken from 2 different industries with composition of mixture 30% PCC-15% ASP-55% PSB (mixture E1 and mixture E2). From the research test, the maximum compressive strength of mixture E1 and E2 are 20,97 MPa and 18,97 MPa, maximum absorption of mixtrure E1 and E2 are 164 gram/100 cm2 and 165,6 gram/100 cm2, average density of mixture E1 and E2 are 2327,9 kg/m3dan 2435,3 kg.m3 and modulus of elasticity of mixture E1 and E2 are 15858,8 MPa dan 11440 MPa. From SNI 03-6882-2002 mixture E1 an E2 can be used to mortar mixed in mortar type M."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S804
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nigoskatis Anagyagos
"Dalam penelitian ini penggunaan agregat halus untuk Campuran mortar semen digantikan dengan bahan limbah berupa abu sekam padi (ASP) dan Precious Slag Ball (PSB). Sifat mekanik yang diuji meliputi kuat tekan sebanyak 140 benda uji sesuai standar ASTM C 579-01, density sebanyak 20 benda uji sesuai standar ASTM C 905-01, absorpsi sebanyak 20 benda uji sesuai standar ASTM C 1403-00, modulus elastisitas sebanyak 20 benda uji sesuai standar ASTM C 580-02. Dengan menggunakan semen PCC dari 2 industri berbeda dan dengan komposisi Campuran 30% PCC 70% PSB (Campuran 1) dan 30% PCC 30% ASP 40% PSB (Campuran 2) diperoleh kuat tekan maksimum sebesar 79.074 MPa dan 79.960 MPa untuk Campuran 1, 14.367 MPa dan 12.701MPa untuk Campuran 2. Nilai density sebesar 2.811 gram/m3 dan 2.781 gram/m3 untuk Campuran 1, 1.579 gram/m3 dan 1.602 gram/m3 untuk Campuran 2. Nilai absorpsi sebesar 36 gram/100cm2 dan 47 gram/100cm2 untuk Campuran 1, 216 gram/100cm2 dan 204 gram/100cm2 untuk Campuran 2. Nilai modulus elastisitas sebesar 44357 MPa dan 40064 MPa untuk Campuran 1, 5041 MPa dan 5105 MPa untuk Campuran 2. Menurut ASTM C 270-03 Campuran 2 dapat digunakan untuk adukan tipe N dengan kuat tekan sedang, untuk Campuran pasangan terbuka.
In this study the use of fine aggregate for cement mortar was replaced with waste material called rice husk ash (RHA) and Precious Slag Ball (PSB). Mechanical properties tested in the laboratory were compressive strength using 140 samples according to ASTM C 579-01, density using 20 samples according to ASTM C 905-01, absorption using 20 samples according to ASTM C 1403-00, modulus of elasticity using 20 samples according to ASTM C 580-02. The composition of mortar using cement PCC taken from 2 different industries with composition of mixture 30% PCC 70% PSB (Mixture 1) and 30% PCC 30% ASP 40% PSB (Mixture 2). The maximum compressive strength of mixtue 1 and mixture 2 are 79,074 MPa and 79,960 MPa, 14 367 MPa and 12.701Mpa; Density of mixture 1 and mixture 2 are 2811 gram/m3 and 2781 gram/m3, 1579 gram/m3 and 1602 gram/m3; Absorption of mixture 1 and mixture 2 are 36 gram/100cm2 and 47 gram/100cm2, 216 gram/100cm2 and 204 gram/100cm2; Modulus of elasticity of mixture 1 and mixture 2 are 44,357 MPa and 40,064 MPa, 5041 MPa and 5105 Mpa, respectively According to ASTM C 270-03 mixture 2 can be used to mortar mixed type N with medium compressive strength."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S951
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gilang Wibowo Aji
"Sifat mekanik mortar yang terdiri dari Kuat Tekan, Densitas, Absorpsi dan Modulus Elastisitas merupakan sifat utama yang sangat penting bagi mortar dalam penggunaan sebagai bahan konstruksi. Seiring dengan sumber daya alam yang terus berkurang, maka bahan untuk membentuk mortar pun dapat diganti dengan bahan buangan limbah pertanian dan baja, yang secara kualitas tidak kalah dengan bahan pengganti agregat halus (pasir). Adapun bahan pengisi yang digunakan adalah abu sekam padi (ASP) dan precious slag ball (PSB). Penelitian ini terdiri dari 2 komposisi, yaitu komposisi 30% PCC dan 70% PSB dan komposisi 30% PCC, 20% ASP, dan 50% PSB dan memakai 2 type semen. Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh mortar dengan kuat tekan komposisi 1: 79.074 MPa dan 79.960 MPa dan kuat tekan komposisi 2: 14.99 MPa dan 15.95 MPa, densitas komposisi 1: 2,811 gram/cm3 dan 2,781 gram/cmdan densitas komposisi 2: 1,848 gram/cm3 dan 1,907 gram/cm3, absorpsi komposisi 1: 7.2, 10.8, 27.76, 36 gram/100cm2 dan 8.8, 18, 36.4, 47.2 gram/100cm2, dan absorpsi komposisi 2: 12, 21.6, 61.6, 146 gram/100cm2 dan 16, 26.4, 86.72, 135.2 gram/100cm2, modulus elastisitas komposisi 1: 43592.44, 43592.44, 37134.33, 37292.94 MPa dan 39438.58, 39438.58, 33858.25, 33769.86 MPa, dan modulus elastisitas komposisi 2: 10321.9, 4423.7, 9144.2, 9350.1 MPa dan 11662.4, 4423.7, 10275.8, 9879.6 MPa. Nilai-nilai sifat mekanik yang telah memenuhi persyaratan ASTM C 579¬01, ASTM C 905-01, ASTM C 1403-00 dan ASTM C 580-02 diharapkan dapat meminimalisir bahkan meniadakan penggunaan pasir serta memaksimalkan penggunaan limbah yang ramah lingkungan.

Mechanical properties of mortar consisting of Compressive Strength, Density, Absorption and Modulus of Elasticity is the main character are very important for the mortar to be used as construction material. Along with the decreasing of natural resources, the material used for the mortar mix can be replaced by agricultural and steel waste materials, which is not inferior in replacing material for natural sand. The filler material used are rice husk ash (RHA) and precious slag ball (PSB). This study consisted of two mortar compositions, namely the composition of 30% PCC and 70% PSB and the composition of 30% PCC, 20% RHA, 50% PSB and two different products of a type of cement were used in this experimental study consisted of two type of composition. The research outcomes exhibited that the compressive strength of composition 1: 79 074 MPa and 79,960 MPa and compressive strength of composition 2: 14.99 MPa and 15.95 MPa, the density of composition 1: 2.811 and 2.781 gram/cm3 gram/cm3 and density of composition 2: 1.848 gram/cm3 and 1.907 gram/cm3, the absorption of composition 1: 7.2, 10.8, 27.76, 36 gram/100cm2 and 8.8, 18, 36.4, 47.2 gram/100cm2, and absorption of composition 2: 12, 21.6, 61.6, 146 gram/100cm2 and 16, 26.04, 86.72, 135.2 gram/100cm2, modulus elasticity of composition 1: 43592.44, 43592.44, 37134.33, 37292.94 and 39438.58 MPa, 39438.58, 33858.25, 33769.86 MPa, and modulus elasticity of composition 2: 10321.9, 4423.7, 9144.2, 9350.1 MPa and 11662.4, 4423.7, 10275.8, 9879.6 MPa. The values of mechanical properties that meet the requirements of ASTM C 579-01, ASTM C 905-01, ASTM C 1403-00 and ASTM C 580-02 is expected to minimize and even eliminate the use of sand and maximize the use of environmentally friendly waste."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S870
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Paksi Aan Syuryadi
"Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh abu sekam padi dan precious slag ball terhadap sifat mekanis mortar. Pada penelitian ini sifat mekanis mortar yang diuji adalah kuat tekan, density, absorbsi dan modulus elastisitas. Sifat mekanis merupakan sifat utama yang sangat penting bagi mortar dalam penggunaan dibidang konstruksi. Sumber daya alam yang terus berkurang, maka bahan untuk campuran mortar pun dapat diganti dengan bahan buangan limbah pertanian dan baja, yang secara kualitas tidak kalah dengan bahan pengganti agregat halus (pasir). Adapun bahan pengisi yang digunakan adalah abu sekam padi (ASP) dan precious slag ball (PSB). Dari penelitian yang dilakukan diharapkan mampu menghasilkan mortar dengan sifat mekanis yang memenuhi persyaratan SNI dan ASTM sehingga penggunaan pasir pun dapat dihilangkan dan penggunaan limbah yang ramah lingkungan.

This thesis aims to investigate the effect of rice husk ash and slag precious ball of the mechanical properties of mortar. In this study the mechanical properties tested were mortar compressive strength, density, absorption and modulus of elasticity. Mechanical properties is the main characteristic that is essential for the use of mortar in the construction field. Natural resources continue to decrease, then the ingredients to mix mortar can be replaced with agricultural waste materials and steel, which in quality is not inferior to substitute materials of fine aggregate (sand). The filler material used is rice husk ash (ASP) and precious slag ball (PSB). From this research are expected to produce mortar with mechanical properties that meet the requirements of ISO and ASTM so that the use of sand can be removed and the use of environmentally friendly waste."
2011
S182
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rijal Hasan
"ABSTRAK
Dalam penelitian ini penggunaan agregat halus untuk Campuran mortar semen digantikan dengan bahan limbah berupa abu sekam padi (ASP) dan Precious Slag Ball (PSB). kuat tarik langsung sebanyak 40 benda uji sesuai standar ASTM C 307-03, kuat tarik lentur sebanyak 70 benda uji sesuai standar ASTM C 580-02, susut sebanyak 10 benda uji sesuai standar ASTM C-490-04, density sebanyak 20 benda uji sesuai standar ASTM C 905-01. Dengan menggunakan semen PCC dari 2 industri berbeda dan dengan komposisi Campuran 30% PCC 70% PSB (Campuran 1) dan 30% PCC 15% ASP 55% PSB (Campuran 2) diperoleh kuat tarik langsung pada umur 28 hari sebesar 3.103 MPa dan 2.867 MPa untuk Campuran 1; serta 0,935 MPa dan 0.875 MPa untuk Campuran 2. Kuat tarik lentur umur 28 hari sebesar 12.87 MPa dan 13.99 MPa untuk Campuran1 serta 3.136 MPa dan 3.131 MPa untuk Campuran 2. Regangan susut untuk Campuran 1 sebesar 0,00607, 0,00607 dan Campuran 2 sebesar 0,00713, 0,00667. Nilai density Campuran 1 sebesar 2,652 gram/m3 dan 2,65793 gram/m3 serta untuk Campuran 2 sebesar, 1,67044 gram/m3 dan 1,69017 gram/m. Campuran mortar dapat digunakam sebagai plesteran dengan syarat shrinkage < 0.1% ( ASTM C-531); tarik langsung > 0.5 MPa (BS 4551:1980)

ABSTRACT
In this study the use of fine aggregate for cement mortar was replaced with waste material called rice husk ash (RHA) and Precious Slag Ball (PSB). Mechanical properties tested in the laboratory were tensile strength using 40 samples according to ASTM C 307-03, flexural strength using 70 samples acording to ASTM C 580-02, shrinkage using 10 samples acording to ASTM C 490-04, density using 20 samples according to ASTM C 905-01. The composition of mortar using cement PCC taken from 2 different industries with composition of mixture 30% PCC 70% PSB (Mixture 1) and 30% PCC 15% ASP 55% PSB (Mixture 2). The tensile strength of 28 days mixture 1 and mixture 2 are 3.103 MPa and 2.867 MPa, 0,935 MPa and 0.875 MPa; The flexural strength of 28 days mixture 1 and mixture 2 are 12.87 MPa and 13.99 MPa, 3.136 MPa and 3.131 MPa; The shrinkage mixture 1 and mixture 2 are 0,00607 and 0,00607, 0,00713 and 0,00667; Density of mixture 1 and mixture 2 are 2,652 gram/m3 and 2,65793 gram/m3, 1,67044 gram/m3 and 1,69017 3 gram/m. In my research, this mortar mixture can be used for plaster with the condition of shrinkage is below than 0.1% ( ASTM C-531); and tensile strangth above than 0.5 MPa (BS 4551:1980) "
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S953
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Latief
"Pada penelitian ini dilakukan pengujian kuat tarik langsung, kuat tarik lentur, susut dan density dengan jumlah benda uji 250 buah.
Pada penelitian ini dipakai 2 tipe Portland Composite Cement (PCC), Precious Slag Ball (PSB) dan Abu Sekam Padi (ASP) dengan komposisi campuran : 30% PCC (Portland Composite Cement) ? 30% ASP (Abu Sekam Padi) ? 40% PSB (Precious Slag Ball).
Standar penelitian mengacu pada standar ASTM. Dari penelitian ini didapatkan kuat tarik langsung pada umur 28 hari sebesar 0.740 MPa untuk campuran PCC tipe 1 dan sebesar 0.641 MPa untuk campuran PCC tipe 2. Kuat tarik lentur pada umur 28 hari sebesar 1.750 MPa untuk campuran PCC tipe 1 dan sebesar 1.550 MPa untuk campuiran PCC tipe 2. Nilai susut sebesar 0.0092 untuk campuran PCC tipe 1 dan sebesar 0.0088 untuk campuran PCC tipe 2. Density Sebesar 1.579 gr/cm2 untuk campuran PCC tipe 1 dan sebesar 1.602 gr/cm2 untuk campuran tipe 2.

This research observing the tensile strength, flexural strength, length change and density of mortar cement done to 250 specimens.
In this research two resources of Portland Composite Cement (PCC) produced by 2 industries were used in mortar mixing composed with Precious Slag Ball (PSB) and Rice Husk Ash (RHA) in proportion of 30% PCC; 30% RHA; 40% PSB. The terms used in this research relating to ASTM standards.
The results from this research give value of tensile strength of 28 days type 1 and type 2 are 0.740 MPa and 0.641 MPa; Flexural strength of 28 days type 1 and type 2 are 1.750 MPa and 1.550 MPa; Shrinkage type 1 and type 2 are 0.0092 and 0.0088. Density type 1 and type 2 are 1.579 gr/cm2 and 1.602 gr/cm2."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S1467
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Sulastri Al Amin
"Presious Slag Ball adalah limbah dari industry baja dan Abu Sekam Padi adalah hasil limbah pertanian. Kedua limbah ini belum dimanfaatkan secara optimal. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini dilakukan usaha agar presious slag ball dan abu sekam padi dapat menjadi material yang memiliki nilai ekonomi pada mortar. Pada penelitian ini dilakukan pengujian kuat tarik langsung, kuat tarik lentur dan susut pada mortar. Dalam hal ini mortar menggunakan 2 (dua) tipe semen PCC yang berasal dari industri semen yang berbeda, yang kemudian dicampura dengan abu sekam padi dan presious slag ball dengan perbandingan 30% PCC : 25% ASP : 45% PSB. Standar penelitian ini mengacu pada standar ASTM.
Dari penelitian ini dihasilkan nilai kuat tarik langsung mortar pada umur 28 hari berkisar antara 0.81-1.14 MPa untuk mortar dengan PCC type 1 dan 0.81-1.10 MPa untuk mortar dengan PCC tipe 2, kuat tarik lentur pada umur 28 hari berkisar antara 2.33-2.70 MPa untuk mortar dengan PCC tipe 1 dan 2.42-2.59 MPa untuk mortar dengan PCC tipe 2, dan nilai susut mortar PCC tipe 1 dan tipe 2 sebesar 0.0083 dan 0.0078. Pada penelitian ini, nilai kuat tarik langsung dan kuat tarik lentur yang menngunakan abu sekam padi yang lebih kecil serta nilai susut mortar yang lebih besar dibandingkan dengan mortar tanpa abu sekam padi.

Precious Slag Ball is a waste of metal industry and Rice Husk Ash is a waste of agricultural activity. Both of those wastes are currently not used optimally. Therefore, there is an effort to use precious slag ball and rice husk ash to be a valuable economic material on the mortar. This research concerning about tensile strength, flexural strength and length change of mortar. This mortar using portland composite cement (PCC) with 2 (two) type which produced by 2 industries mixing with rice husk ash (RHA) and precious slag ball (PSB) in proportion of 30% PCC: 25 % RHA : 45% PSB. This Research is based on the ASTM standard.
The results from this research give value of tensile strength when the mortar at 28 days is between 0.81-1.14 MPa for mortar with PCC type 1 and 0.81-1.10 MPa for mortar with PCC type 2, flexural strength of 28 days is between 2.33 -2.70 MPa for mortar with PCC type 1 and 2.42-2.59 MPa for mortar with PCC type 2, and Shrinkage for PCC type 1 and type 2 are 0.0083 and 0.0078. In this research, the tensile strength and flexural strength for mortar using RHA have smaller value and shrinkage have higher value than mortar without RHA.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S26
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Arif Rahman
"ABSTRAK
Mortar yang terbuat dari semen dan agregat halus dengan perbandingan 1:4, dimodifikasi dengan menambahkan abu sekam padi sebagai material subtitusi parsial yang menggantikan sejumlah proporsi agregat halus sebesar 10%, 20%, 30% dan 40% dari berat agregat halus. Serangkaian uji coba di laboratorium dilakukan untuk melihat pengaruhnya terhadap kuat tekan, modulus elastisitas dan permeabilitas mortar. Hasil evaluasi data hingga saat ini memberikan kesimpulan sebagai berikut :
1. Penggunaan abu sekam padi dalam campuran mortar mengakibatkan terjadinya penurunan kekuatan mortar. Semakin banyak penggunaan abu sekam padi semakin besar penurunan kekuatan mortar.
2. Penggunaan abu sekam padi pada campuran mortar menurunkan modulus elastisitas mortar. Semakin banyak penggunaan abu sekam padi semakin besar penurunan modulus elastisitas mortar.
3. Penggunaan abu sekam padi pada campuran mortar menaikkan permeabilitas mortar. Semakin banyak penggunaan abu sekam padi semakin besar permeabilitas mortar."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1502
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Elia Benny Virginia
"Sebagai negara agraris, Indonesia menghasilkan padi dalam jumlah besar setiap harinya. Selain itu, Indonesia sebagai negara berkembang menghasilkan limbah rumah tangga yang juga besar jumlahnya. Penelitian ini akan menggunakan abu sekam padi dari hasil pembakaran gabah padi dan limbah kertas sebagai admixture campuran mortar. Komposisi benda uji terdiri dari 4%, 8%, dan 12% abu sekam padi serta 10% kandungan kertas kering. Pengujian akan meliputi pengujian kuat tekan, kuat lentur, modulus elastisitas, susut, densitas, dan daya serap air. Mortar dengan kandungan abu sekam padi 4% memiliki kuat tekan tertinggi pada umur 28 hari."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65581
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pretysesar Nurul Hikmah
"Menurut survey Badan Pusat Statistik di Indonesia diketahui telah terjadi pertumbuhan nilai konstruksi di Kalimantan Timur (lokasi baru Ibu Kota Negara) sebesar 6,60% dari tahun 2019-2020. Semakin tinggi nilai konstruksi maka semakin tinggi pula permintaan bahan bangunan, contohnya seperti mortar semen portland. Akan tetapi, terdapat dampak buruk dalam pemakaian semen portland yang secara terus-menerus yaitu terjadinya pemanasan global karena adanya emisi gas CO yang tinggi. Untuk mengurangi dampak buruk tersebut diperlukanlah bahan pengganti semen yang lebih ramah lingkungan seperti material geopolimer. Dalam pembentukan mortar geopolimer dibutuhkan bahan utama yang mengandung kadar Si dan Al yang tinggi seperti ASP dan zeolit, serta perlu adanya alkali aktivator seperti NaOH dan NaSiO yang berperan sebagai larutan pengikat unsur Si dan Al dalam reaksi geopolimerisasi. Ada perlakuan khusus pada studi ini untuk menjaga kualitas mortar geopolimer ASP-Zeolit yang terbentuk yaitu metode dengan oven di suhu 60°C selama 24 jam. Pada studi ini dilakukan pembentukan mortar geopolimer dengan lima variasi komposisi penyusun mortar geopolimer antara lain 100%ASP; 90%ASP-10%Zeolit; 70%ASP-30%Zeolit; 50%ASP-50%Zeolit; dan 100%Zeolit, untuk mengetahui pengaruh kadar prekursor terhadap nilai kuat tekan mortar tersebut serta membandingkan nilai kuat tekan mortar geopolimer dengan kuat tekan mortar semen portland. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya kandungan Si yang tinggi dalam bahan penyusun mortar geopolimer akan meningkatkan nilai kuat tekannya seperti mortar geopolimer 100%ASP, tetapi nilai kuat tekan mortar geopolimer ASP-Zeolit masih dibawah nilai kuat tekan mortar semen portland.

According to a survey conducted by Indonesia's Central Statistics Agency, East Kalimantan (the new location for the State Capital of Indonesia) saw a 6,60% increase in construction value between 2019 and 2020. The higher the construction value, the higher the demand for building materials, such as portland cement mortar. However, there are negative impacts in the continuous use of portland cement which causes a global warming effect due to high CO2 gas emissions. To reduce these negative impacts, a more environmentally friendly cement substitute material, such as geopolymer material, is needed. In the formation of geopolymer mortar, the main ingredients that contain high levels of Si and Al are needed, such as RHA and zeolite, as well as the need for alkaline activators such as NaOH and Na2SiO3 which act as a binding solution for Si and Al elements in the geopolymerization reaction. There is special treatment in this study to maintain the quality of RHA-Zeolite geopolymer mortar that is formed namely curing oven at 60°C for 24 hours. In this study, geopolymer mortar was formed with five variations of geopolymer mortar composition, including 100% RHA; 90% RHA-10% Zeolite; 70% RHA-30% Zeolite; 50% RHA-50% Zeolite; and 100% Zeolite, to determine the effect of precursor content on the compressive strength of the mortar and to compare the compressive strength of this geopolymer mortar with the compressive strength of portland cement mortar. The results of this study indicate that a high Si content in the RHA-Zeolite geopolymer mortar will increase its compressive strength like 100% RHA geopolymer mortar, but the compressive strength of RHA-Zeolite geopolymer mortar is still below the compressive strength of portland cement mortar."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>