Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 197777 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Adi Susilo Jahja
1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rina Situru
"Dewasa ini, kegiatan pees tidak hanya membuat informasi yang obyektif, tetapi juga membuat informasi yang berdaya jual. Keterlibatan aspek bisnis dalam penerbitan pers bukanlah suatu hal yang menyimpang karena bertujuan menunjang aspek idealisme pers yang dianutnya, bukan semata-mata menjaring laba. Dalam rangka mencapai tujuan ideal sekaligus tujuan komersialnya, penerbitan pers perlu mengembangkan konsep bauran pemasaran (marketing mix) secara optimal pada produk surat kabarnya secara keseluruhan. Pengembangan bauran pemasaran yang optimal selalu berorientasi pada kebutuhan dan keinginan khalayak pembacanya. Dengan demikian, preferensi pembaca seialu menjadi titik tolak dalam kegiatan pers, balk di bidang redaksi maupun kepengusahaan. Sehingga penerbitan pers dapat dengan tepat merumuskan apa yang akan dikomunikasikan, bagaimana mengkomunikasikannya, kapan dan dimana hal itu dikomunikasikan dan siapa yang akan mengkomunikasikannya. Namun, pengembangan bauran pemasaran dalam penerbitan pers tampaknya belum dianggap sebagai suatu usaha penting dalam rangka menciptakan efisiensi dan efetikvitas dalam kegiatannya sebagai lembaga penyebar informasi. Skripsi dengan judul Umpan Batik Khalayak Pembaca Terhadap bauran Pemasaran Surat Kabar Pedoman Rakyat (Studi Kasus Pada Khalayak Pembaca Pedoman Rakyat di Ujung Pandang, Sulawesi Selatan), tidak lain meiihat pendapat dari khalayak pembaca Pedoman Rakyat tentang bauran pemasaran yang diterapkan pada produk surat kabarnya secara keseluruhan. Hasil penelitian ini dapat menjadi tolak ukur bagi pengembangan tirasnya di masa datang. Populasi dari penelitian ini adalah pembaca surat kabar Pedoman rakyat di Ujung Pandang, Sulawesi Selatan. Adapun jumlah sampel penelitian ini adalah sebesar 115 orang yang ditarik secara kuota berdasarkan karakteristik pekerjaan khalayak pembaca Pedoman Rakyat, yang terdiri dari wiraswasta, pegawai negeri, mahasiswa dan pelajar, karyawan swasta serta ibu rumah tangga dan pensiunan. Penelitian ini bersifat deskriptif, dengan mengukur secara cermat satu atau lebih gejala sosial dengan mengembangkan konsep, menghimpun fakta tanpa perlu melakukan pengujian hipotesa dan mengkaitkan gejala-gejala tersebut dalam suatu penjelasan kausal. Penelitian ini menggunakan metode survai dimana kuesioner, yaitu wawancara berstruktur menjadi hal yang pokok untuk pengumpulan data. Dari hasil kuesioner tersebut akan terjelma dalam angka-angka, tabel-tabel, analisa statistik dan raian serta kesimpulan hasil penelitian. Metode survai ini digunakan untuk mengukur gejala-gejala yang ada tanpa menyelidiki mengapa gejala-gejala itu ada. Data-data yang terkumpul dalam penelitian Mill dianalisa dalam bentuk label frekuensi dan label silang yang kemudian dihuhungkan dengan kerangka pemikiran yang ada dan teori-teori lainnya yang relevan. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah, bahwa konsep bauran pemasaran yang saat ini diterapkan oleh manajemen surat kabar Pedoman Rakyat pada produk surat kabarnya belum dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan khalayak pembacanya secara optimal. Penetapan mengenai produk, harga, distribusi maupun promosi atas keseluruhan produk surat kabar Pedoman Rakyat cenderung belum berorientasi pada selera pembaca, melainkan lebih didominasi oleh selera penerbit. Preferensi pembaca yang semakin mengembangkan kualitas dan kapasitas intelektualnya, cenderung terabaikan. Sehingga, bauran pemasaran yang saat ini diterpakan oleh manajemen surat kabar Pedoman Rakyat praktis cenderung kurang relevan dengan kondisi masyarakatnya yang semakin bertambah kritis dimana kebutuhan informasi yang yang berkredibilitas menjadi mutlak bagi mereka. Hal ini dapat mengganggu jalannya proses pencapaian tujuan surat kabar Pedoman Rakyat, baik secara ideal maupun komersial."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 1994
S4141
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Zubaidah
"Funktionsverbgefuge pada artikel berita dan surat pembaca dalam surat kabar harian Siddeutsche Seitung: Suatu Tinjauan Morfosintaksis (di bawah bimbingan Jossy Darman, M. Hum.). Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Skripsi ini membahas tentang Funktionsverbgefuge (FVG) sebagai salah satu ciri bahasa koran. Oleh karena itu, sumber data dari skripsi ini adalah artikel berita dan surat pembaca dalam surat kabar harian Suddeutsche Zeitung. FVG dalam sumber data tersebut kemudian dianalisis secara morfosintaksis dan semantis. Landasan teori yang digunakan dalam skripsi ini ialah teori FVG dari Gerhard Helbig dan Hans-Jurgen Grimm. Dari teori ini dapat diketahui jenis FVG yang ada. Selain melihat pemunculan FVG dalam artikel berita dan surat pembaca, diteliti juga jenis FVG yang sering muncul. Setelah melakukan analisis dapat disimpulkan bahwa pemunculan FVG dalam artikel berita dan surat pembaca tidak terlalu sering, walaupun FVG, menurut Loffler, merupakan salah satu ciri dari bahasa koran. Janis FVG yang paling sexing muncul pada artikel berita adalah FVG dengan nomina berpreposisi, sedangkan pada surat pembaca adalah FVG dengan nomina dalam akusatif. Selain itu, ditemukan juga beberapa FVG yang tak diperikan dalam teori, seperti munculnya FVG dengannomina dalam bentuk plural dan dengan atribut ajektiva, serta FVG yang tidak hanya berfungsi sebagai predikat, melainkan juga sebagai atribut dalam kalimat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S14816
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cendrawati Suhartono
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas masalah kesenjangan kepuasan (diskrepansi gratifikasi) pada pembaca harian Kompas dan Suara Pembaruan di kalangan mahasiswa FISIP-UI. Pembahasan kesenjangan kepuasan ini mencakup kepuasan yang dicari (gratificatians saught) dan kepuasan yang diperoleh (gratifications obtained) melalui konsumsi kedua suratkabar tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam hal kepuasan yang dicari (GS), tidak ada perbedaan antara pembaca . Kompas dan Suara Pembaruan. GS bersifat umum, mengutamakan perilaku pencarian kepuasan dengan mengabaikan berbagai nama sura tkabar. Demikian pula halnya dengan kepuasan yang diperoleh (GO). Tidak ada perbedaan dalam GO berdasarkan pilihan suratkabar responden. Artinya, pembaca Kompas mempunyai tingkat BU yang setara dengan pembaca Suara Pembaruan, lebih disukai (favorit) responden sesuai dengan harian yang tersebut. Sedangkan hasil kesenjangan kepuasan yang didapat dengan cara membandingkan GO harian favorit dengan GO harian pembanding, menunjukkan terdapat kesenjangan kepuasan antara harian Kompas dan bahwa hanya dalam beberapa hal Suara Pembaruan. Ketidaknampakan kesenjangan kepuasan dalam setiap pernyataan yang diuji di penelitian ini disebabkan adanya dalam perilaku konsumsi sehingga mengurangi atau meniadakan diskrepansi. Di terdapat beberapa sebab yang berkaitan dengan hubungan timbal-balik GS dan GO media, samping itu segi teoritis dan responden penelitian ini. jika kesenjangan kepuasan itu diuji dengan membandingkan langsung GS dan GO, barulah kesenjangan kepuasan antara kepuasan yang dicari (GS) Namun, ditemukan adanya dengan kepuasan yang diperoleh (GO)."
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hani Hasyim
"Sampai saat ini masih terdapat pertentangan mengenai manfaat dan segi-segi negatif dimuatnya berita kejahatan di surat kabar. Ada sementara pihak yang beranggapan bahwa berita kejahatan hanya memberi rasa senang sesaat kepada pembaca dan tidak memberi banyak manfaat. Di lain pihak ada yang menganggap penyiaran berita kejahatan di surat kabar memiliki fungsi yang tak kalah penting dengan jenis berita lain seperti politik, ekonomi, . ilmu pengetahuan dan teknologi, karena ia dapat dijadikan sebagai lampu tanda bahaya bagi masyarakat. Permasalahan utama memang terletak pada cara penyajian berita kejahatan itu sendiri. Apakah berita itu disajikan dengan mengikuti prinsip penulisan penulisan berita yang baik dan benar. Pos Kata adalah salah satu surat kabar yang banyak menyajikan berita kejahatan, berbeda dengan Kompas yang hanya menyajikan sebagian kecil saja berita kejahatan yang dimuat Pos Kota. Bagaimana kelengkapan dan ketepatan berita pembunuhan di kedua surat kabar inilah penulisan yang menjadi fokus perhatian penelitian yang menggunakan teknik analisis ini. Di samping itu dilihat juga penggunaan lead beritanya, volume berita, pemisahan opini dan fakta dalam berita serta pemanfaatan sumber berita. Sebagai bahan pembanding ketepatan penulisan berita ini digunakan berita acara pemeriksaan (BAP) yang dibuat polisi dari suatu peristiwa pembunuhan. Sampel dibatasi hanya pada berita pembunuhan yang dimuat secara bersamaan oleh kedua surat kabar selama periode Januari sampai Juni 1991. Secara keseluruhan ada 32 berita yang diteliti. Sebagaimana diduga sebelumnya, dari analisis ini terlihat bahwa dalam hal kelengkapan berita Pos Kota lebih unggul dibanding Kompas. Unsur-unsur berita (5 W +1 H) dijabarkan lebih rinci oleh Pos Kota dibanding Kompas. Dalam hal ketepatan Kompas lebih baik dibanding Pos Kota. Namun perbedaannya tidaklah terlalu besar. Frekuensi kesalahan yang dilakukan juga relatif kecil. Ini menunjukkan bahwa kedua surat kabar sedikit banyak memperhatikan prinsip penulisan berita yang teliti, objektif dan seimbang. Dari berita yang diteliti juga ditemukan, sebagian besar berita di kedua surat kabar menggunakan M ha Lead. Ini menunjukkan bahwa kedua surat kabar lebih memperhatikan unsur informasi dan fungsi berita bagi pembaca. Yang agak menyimpang dari dugaan semula adalah pemanfaatan sumber berita, di mana ditemukan yang digunakan Kompas dalam beritanya ternyata lebih banyak dibanding Pos Kota. Sebagian besar yang diteliti juga bersih dari opini penulis. Sebagian kecil opini yang ditemukan lebih memperlihatkan sumber anonim usaha wartawan dalam menggugah minat baca pembaca dan usaha untuk memberi fungsi plus pada berita. Ini terlihat dari penggunaan istilah-istilah yang memiliki konotasi negatif seperti istilah preman atau peminum, karena penggunaan istilah-istilah ini juga bermanfaat dalam memberi kesadaran kepada pembaca bahwa orang-orang yang menyandang predikat ini memiliki kemungkinan lebih besar berhubungan dengan kasus-kasus pembunuhan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irna Permanasari
"Di Negara Barat telah terbukti bahwa efektivitas copy panjang jauh lebih besar daripada copy pendek terhadap hasil penjualan suatu produk Alasannya karena copy panjang banyak memberikan informasi kepada konsumen menge¬nai produk yang diiklankan tersebut
Penelitian ini mencoba melihat bagaimana pengaruh copy panjang di masyarakat kita Dari Model Hierarchy of Effect yang diajukan Lavidge dan Steiner, ditekankan pada tingkat pengetahuan Model ini dikaitkan dengan Formula Lasswell Jadi dari pesan dalam copy iklan akan dilihat 'what' nya Sedangkan responden merupakan 'whom' yang terkena pesan tersebut serta akan diteliti bagaimana 'effect' pengetahuan mereka setelah membaca pesan tersebut.
Penelitian dilakukan melalui studi kepustakaan, sementara studi lapangan dilakukan pada anggota klub fotografi 'STIFOC' dan ’ SFg Tarakanita' di SMA di Jakarta Anggota klub tersebut yang merupakan pemotret pemula diasumsikan lebih tertarik pada iklan-iklan fotografi dibandingkan dengan orang awam.
Hasil penelitian yang diolah secara manual dan menggunakan statistika Tau Kendali menunjukkan adanya hubungan antara panjang pendeknya copy iklan Sakura dengan pengetahuan khalayak pembacanya Sekali pun kekuatan hubungannya rendah Sedangkan 'minat' dan 'tingkat pengamatan iklan Sakura' tidak mempengaruhi hubungan tersebut.
Juga didapatkan bahwa para responden banyak yang memiliki sikap dalam fotografi yang 'tidak setuju' terhadap isi pesan iklan Sakura Penyebabnya adalah 'citra'
Sakura yang lebih rendalj daripada kedua saingannya Kodak dan Fuji.
Namun responden mengakui bahwa cara penyampaian pesan dalam iklan Sakura itu 'menarik dan netral serta mengandung banyak informasi ' Mereka pun menyukainya Ini merupakan tanda bagi penyusun pesan komunikasi (terutama dalam periklanan) untuk mulai memberanikan diri menggunakan copy yang panjang tentu saja produknya sendiri harus mempunyai 'citra' serta mutu yang sebaik copy iklannya.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1987
S3784
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S4652
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>