Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138899 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jani Karyadi
"Dalam kehidupan manusia kehadiran media massa seperti TV, radio ataupun suratkabar dirasakan sebagai suatu kebutuhan Membaca suratkabar, mendengarkan radio atau menonton televisi sudah menjadi bagian dalam kegiatan manusia sehari-harinya Televisi dibanding media massa lainnya memiliki kelebihan Selain sifatnya yang audiovisual (dapat dilihat dan didengar), TV juga dapat menyiarkan suatu peristiwa yang terjadi pada saat itu ada beberapa manfaat yang diberikan televisi pada khalayaknya seperti pendidikan, pengetahuan dan hiburan Anak sebagai bagian dari khalayak penonton TV juga merasakan manfaatnya dengan melihat acara-acara yang d1tayangkan TV anak dapat memperoleh bermacam-macam pengetahuan Dalam f1lm serial TV umpamanya dengan menyaksikan f1lm tersebut anak akan mengenal berbagai macam karakter manusia Salah satu film serial yang disajikan TVRI adalah film boneka si Unyil Seperti film serial lainnya dalam film si Unyil ini disuguhkan berbagai macam tipe manusia Dengan demikian anak yang melihat film itu dapat mengetahui macam-macam karakter manusia yang tampil dalam film tersebut Ada suatu kecenderungan dalam diri anak untuk mengingat keseluruhan film serial dalam bentuk pengulangan t1ngkah laku para pemain film tersebut Dan pengetahuan anak pada tokoh-tokoh film 1tu cukup luas Dari hasil penelitian ini juga menunjukkan pengetahuan anak pada tokoh-tokoh dalam film si Unyil cukup luas Mereka bukan hanya tahu wajah atau ciri khas dari si tokoh, tapi Juga banyak hal lain di luar itu yang d1ketahuinya juga seperti pakaian yang biasa d1kenakan tokoh atau juga perkataan yang biasa diucapkan oleh seorang tokoh. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1987
S3979
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Setiawan
"ABSTRAK
Tujuan dari skripsi yang berjudul Pembangunan Pendidikan Dasar dan Kesehatan Melalui Film Serial Si Unyil (1981 ? 1993) adalah mengkaji usaha-usaha yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan standar pendidikan dan kesehatan masyarakat Indonesia dengan menggunakan media film Si Unyil. Selain itu, penelitian ini juga berusaha mengkaji respon yang timbul di masyarakat akan penayangan film Si Unyil yang disisipkan pesan-pesan pembangunan. Akibat perubahan mata acara pada TVRI, Si Unyil pun lahir untuk memenuhi kebutuhan akan tayangan yang cocok ditonton oleh keluarga.
Metode dan sumber yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah, yaitu: melalui tahap heuristik, kritik sumber sehingga didapatkan fakta sejarah yang benar-benar mendekati kenyataan peristiwa yang ditulis. Selanjutnya dilakukan tahap interpretasi data, tahap terakhir adalah historiografi. Sumber yang digunakan penulis dalam penelitian ini berupa sumber arsip film yang diperoleh di Perusahaan Film Nasional, koran dan majalah sezaman, wawancara, serta buku sebagai sumber pendukung.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa usaha-usaha pembangunan yang tertuang dalam Pembanguan Jangka Panjang I (PJP I) telah mendorong untuk dilakukan perbaikan pada bidang pendidikan dasar dan kesehatan. Dua aspek ini menjadi aspek penting dalam usaha pembangunan tersebut sebab keduanya dianggap sebagai modal utama pembangunan. Maka dari itu, pemerintah pun mendukung segala usaha untuk meningkatkan dua aspek tersebut, salah satunya dengan mendanai pembuatan film serial Si Unyil. Sehingga pada beberapa episode Si Unyil dapat ditemukan pesan-pesan yang mendukung usaha pembangunan pendidikan dasar dan kesehatan.

ABSTRACT
The purposes of this thesis titled The Development of Basic Education and Health Through Unyil Movies (1981 - 1993) is to assess the efforts that conducted by the government to improve the standard of education and public health in Indonesia using the Unyil movies as the media. In addition, this study also examined the response about development messages in the Unyil movies that arose in society whom be the main audience of this movie. Since there was a change in the TVRI broadcasting schedule, Unyil was born to meet the demand an impression that was proper to be watched by every member of family.
Methods and sources used in this study is the historical method, namely: through the stages of heuristic, criticism of sources to obtain historical facts are really close to the reality of events written. Furthermore, the data interpretation stage, and the last stage is historiography. Sources used by the author in this study are movies which gained from National Film Company, newspaper and contemporary magazines, interviews, and books as a supportive source.
This research was aimed to show that every establishment that is included in the Long-Term Development I has encouraged many improvements in Education and Health aspects. These aspects became the most important aspect in the delepoments because both of them was considered as the main assets of development. Therefore, the government also supported every efforts commited to increase the development of those aspects. One of the efforts was to fund the making process of Si Unyil series. Thus, several episodes of the series were contained by values that support the development of education and health itself."
2016
S65204
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tito Imanda
"This article illustrates the process of reformulating Indonesian identities in the new "Si Unyil" program, decisions made, their background and consequences. The new Unyil appears for an ideal: parents miss an educational children television program. Production team seemed to believe that this ideal is not blocking their needs for profit. The question is 'who is the real audience?', 'Children or their parents?'. When reproduced, "Si Unyil" series is problematic. In one hand, the old Unyil is no longer fit the new television industry. Countryside setting is not interesting for the advertisement, so in the new series Unyil lives in a suburb area, place for middle class, the most potential market. Sarong and Malay's hat, wore by old Unyil, now are being replaced by unbuttoned shirt and backpack. The old Unyil played hide and seek and ate traditional cake, now Unyil plays videogame and eats ice cream. But this is an old legendary program for Indonesian children, how do they put the Indonesian context?"
2004
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
R. Faradina Areza L. Prawiranata
"Fokus dari skripsi ini adalah untuk membahas perjanjian pengalihan hak cipta Si Unyil dalam kasus PFN dan Pak Suyadi. Melihat kesesuainnya antara Pasal 1601 KUHPerdata dan Pasal 7 dan 8 Undang-Undang Hak Cipta Tahun 2002 serta doktrin work made for hire. Kegunaan dari skripsi ini untuk mengetahui status hukum kedua pihak dan kesesuainnya antara Pasal 1601 KUHPerdata dan Undang-Undang Hak Cipta 2002. Akan menjelaskan lebih lanjut dan membandingkan doktrin work made for hire di Amerika Serikat dan di Indonesia
The focus of this thesis is to discusss about the transfer of copyright and agreement to do services between PFN and Mr Suyadi. With compliance with Article 1601 of Indonesian Civil Code and Article 7 and 8 of Law Number 19 Year 2002 Regarding Copyright as well as doctrine work made for hire. The purpose of this thesis is to know the legal status between both party and the compliance between Indonesian Civil Code and Copyrights Law Year 2002. This thesis will discuss further the comparison between doctrine work made for hire in Indonesia and in the United States."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
S53836
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S6802
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfi Meidianto
"Penelitian ini membahas hirarki kesantunan tindak tutur direktif dalam film berbahasa Jawa berjudul Anak Lanang. Pemilihan topik penelitian ini dilatarbelakangi tidak ditemukannya ujaran direktif berupa rumusan saran dalam film tersebut, padahal ujaran tersebut memiliki tingkat kesantunan tertinggi dalam hirarki kesantunan ujaran direktif bahasa Jawa, sebagaimana diteliti oleh Gunarwan (2007). Penelitian yang dilakukan oleh Gunarwan menggunakan orang dewasa sebagai responden. Oleh karena itu, hasilnya menunjukkan penilaian kesantunan oleh orang dewasa. Sementara itu, film Anak Lanang memiliki tokoh-tokoh anak-anak, sehingga ada kemungkinan apa yang menjadi penilaian orang dewasa tidak sama dengan yang tergambar dalam percakapan anak-anak. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana hirarki kesantunan tindak tutur direktif dengan penutur anak-anak. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif dengan sasaran sebuah kasus pemakaian bahasa (studi kasus) dan bersifat deskriptif. Penelitian ini menggunakan pendekatan pragmatik. Sumber data dari penelitian ini berupa data lisan, yaitu Film anak-anak berjudul Anak Lanang. Hasil penelitian ini menemukan bahwa performatif eksplisit dan modus imperative adalah dua bentuk yang paling banyak digunakan oleh anak-anak. Sementara itu, rumusan saran sama sekali tidak dipakai oleh anak-anak. Kesimpulannya, anak-anak memiliki cara yang berbeda dengan orang dewasa dalam menyampaikan tuturan direktifnya, sehingga hirarki kesopanannya juga berbeda.

This study describes the hierarchy of Javanese politeness speech acts towards children's speakers with a pragmatic approach. The speech acts uttered by children depicted in the film Anak Lanang have several functions or purposes when spoken to speech partners, such as peers and older people. When a speech act is uttered by the speaker, various responses will be present, such as approval, rejection, or conflict from the hearer. Therefore, this study aims to find out whether there is a hierarchy of politeness speech acts towards children's speakers. A pragmatic approach is used to determine the grouping of directive speech acts. Previous research that has been conducted by Asim Gunarwan Gunarwan (2007) also serves as the basis for finding out whether the response to the hierarchical assessment of politeness speech acts between adults and children is different or the same. The results of this study found that the factors that influence the assessment of the hierarchy of politeness are cultural conditions and norms in a place. Other factors that can influence are age, relationships, and social conditions of the speakers."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
A. Dt. (Aman Dt.) Madjoindo, 1895-
Jakarta: Balai Pustaka, 1975
899.221 AMA c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Etienne Wijaya-Kaidir
1976
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
TEKNODIK 15:1 (2011)(1-2)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>